Share

Bab 4

Author: Betanali
Pukul 10 malam, Chloe berbaring di bawah selimut, membungkus dirinya rapat-rapat, tetapi tetap tak bisa menahan rasa dingin yang menjalar ke seluruh tubuh. Kepalanya terasa berat, pandangannya berkunang-kunang, tubuhnya panas dingin.

Dia tidak tahu kapan tertidur, juga tidak tahu kapan terbangun. Chloe bangkit dengan langkah goyah, ingin menuangkan air panas untuk dirinya sendiri. Namun, tangannya melemas. Teko air panas jatuh menghantam lantai, air mendidih memercik mengenai kakinya.

Rasa perih yang menusuk membuatnya sedikit sadar. Dia refleks masuk ke kamar mandi untuk menyiram air dingin. Baru saja memutar kran, tiba-tiba kepalanya berputar hebat dan tubuhnya jatuh terjerembap ke dalam bak mandi.

Dalam kesadaran yang memudar, pikiran terakhirnya adalah apakah dirinya akan mati di sini?

Ternyata Tuhan masih mengasihinya. Saat Chloe terbangun di rumah sakit, dia merasakan kelegaan sekaligus rasa syukur karena masih hidup. Namun, Tuhan tidak terlalu berbaik hati padanya karena orang pertama yang dia lihat adalah Luther. Pria itu berdiri di ambang pintu dengan wajah kelam, seakan-akan menyimpan bara amarah.

Luther melangkah cepat ke sisi tempat tidurnya. Tanpa peduli wajah pucat Chloe, pria itu langsung mencengkeram kerah bajunya dan menghardik dengan suara keras, "Kamu gila ya? Drama kasihan biasa nggak mempan, sekarang pakai cara ekstrem begini buat cari perhatianku?"

"Uhuk ... uhuk ...." Chloe yang baru saja siuman dan belum pulih total pun tersentak oleh cengkeramannya hingga batuk hebat. Dia batuk sampai bibirnya memucat dan matanya memerah.

Namun, Luther mengira dia hanya berpura-pura sehingga menghardik lebih keras, "Jangan pakai trik murahan ini! Kamu bisa tipu orang tuaku, tapi nggak bisa tipu aku!"

Setelah batuk mereda, Chloe menarik napas dengan susah payah, menepis tangan Luther. Kemudian, dengan wajah pucat, dia berkata pelan, satu demi satu kata, "Aku bukan cari perhatian. Semalam aku jalan kaki empat jam dari pemakaman, kehujanan, demam, dan jatuh karena kehabisan tenaga."

"Kalau bisa memilih, aku lebih rela kamu nggak memberiku perhatian apa pun untuk seumur hidup." Dia sudah cukup menderita untuk pria ini.

Luther tertegun, melepaskan genggamannya, bertanya dengan ragu, "Kamu ... jalan kaki pulang?"

Untuk apa membahas itu sekarang? Chloe merapikan kerah bajunya, berbaring kembali, menarik selimut menutupi tubuhnya.

Tak lama kemudian, Raiden masuk sambil berteriak, "Papa! Ngapain lama-lama sama si nenek sihir? Bibi Monica sudah nunggu lama!"

Dia melotot ke arah Chloe seolah-olah Chloe adalah pengganggu keluarga mereka.

"Sekarang teknologi canggih, nggak bisa pesan taksi? Pasti pura-pura, 'kan? Aku sering lihat di TV, orang kayak kamu sangat menjijikkan!"

Luther sempat merasa ucapan itu berlebihan, tetapi demi menghindari rasa bersalah yang menyeruak, dia memilih percaya dan tertawa dingin. "Chloe, aku sudah meremehkanmu."

Saat ini, Monica muncul, bersandar di pintu sambil berkata dengan lemah, "Luther, aku pulang dulu saja. Sepertinya kondisi Chloe parah banget ...."

Belum sempat lanjut, tubuhnya oleng ke samping.

Luther langsung menyerbu ke arahnya, menahan tubuh Monica dengan wajah penuh kecemasan. "Kalau pusing, duduk saja. Aku cuma lihat sebentar, lalu pergi."

"Heh." Chloe terkekeh-kekeh. Ternyata Luther bukan datang untuk menjenguknya.

Monica kembali bersandiwara. "Nggak apa-apa, kamu urus Chloe saja ... eh!"

Dia terkejut karena Luther tiba-tiba menggendongnya.

Saat pergi, Luther hanya melontarkan kalimat dingin, "Berhenti lakukan hal yang sia-sia."

Raiden mengikuti sambil menjulurkan lidah dan membuat wajah mengejek.

Seorang perawat masuk untuk mengganti perban Chloe, memandang dengan iri. "Itu kakak dan kakak iparmu ya? Kompak sekali."

Chloe menjawab dengan nada datar, "Itu suami dan anakku, bersama cinta pertamanya."

Perawat terdiam, lalu mendadak marah. "Pantas saja kelakuan cewek itu lebai. Nggak sakit serius, tapi periksa ini itu. Cuma cari perhatian!"

Emosi perawat yang tiba-tiba meledak justru membuat Chloe agak lega, bahkan tersenyum tulus untuk pertama kalinya dalam setahun ini.

Untungnya, cederanya tidak parah. Setelah seminggu, dokter mengizinkannya pulang. Hari itu, tak ada yang menjemputnya.

Chloe menatap langit biru dengan awan putih, merasakan semilir angin di wajahnya. Belum pernah dia merasa sebebas ini, seolah-olah dia hidup kembali.

Dia berjalan sendirian di jalanan rindang, langkahnya semakin cepat, hingga akhirnya berlari kecil. Ternyata, melepaskan beban hati terasa sebebas ini.

Sesampainya di rumah, pintu terbuka. Teko yang jatuh itu masih tergeletak di lantai, seolah-olah menunjukkan betapa paniknya situasi saat dia diselamatkan hari itu. Namun, ini juga menunjukkan bahwa Luther tidak pernah pulang sekali pun.

Namun, dia tidak merasakan apa-apa. Dia langsung masuk ke ruang pakaian, mengemasi baju-baju baru yang masih berlabel dan boneka-bonekanya. Kalau bukan karena tetangga yang menolong memanggil ambulans, mungkin dia sudah mati di rumah ini.

Dia mengemas baju, boneka, dan peralatan dapur yang belum pernah dipakai. Totalnya ada tiga kotak besar. Setelah berbicara dengan tetangga, tetangganya setuju menyimpannya.

Ruang pakaian kini kosong, hanya tersisa satu mantel dan beberapa baju yang dipakai sehari-hari. Matanya menyapu sekeliling, lalu dia membuka sebuah laci tersembunyi dan mengeluarkan sebuah buku berisi desain.

Dulu sebelum menjadi istri Luther, dia adalah desainer perhiasan yang cukup terkenal. Semua itu dia tinggalkan demi pria itu.

Nanti saat pergi, dia akan membawa mimpinya sendiri. Ketika sedang berkemas, tiba-tiba terdengar suara Luther dari pintu. "Chloe?"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 24

    Secara logis, Luther sudah menyelamatkan Lolly. Sebagai ibu Lolly, Chloe seharusnya menjenguknya. Namun, dia tidak mau pergi.Monica dan Luther punya hubungan yang rumit. Jika bukan karena Luther, semua ini tidak akan berkembang sejauh ini.Lolly yang paham dengan pikiran Chloe, berbalik kepada Raiden dan berkata, "Paman sudah menyelamatkanku. Aku harus mengucapkan terima kasih padanya. Aku ikut kamu ya?"Raiden masih menatap Chloe dengan tatapan memohon. Chloe mengalihkan pandangan dan berkata, "Lolly pergi denganmu saja sekaligus mewakiliku."Dengan demikian, Raiden hanya bisa pergi bersama Lolly.Seminggu kemudian, Ares dipindahkan ke ruang rawat biasa. Pada hari dia membuka mata, Chloe bergegas datang dan menangis sejadi-jadinya di tepi ranjangnya.Ares mengangkat tangannya yang masih lemah, mengusap kepala Chloe dengan lembut. Suaranya serak saat berkata, "Kenapa nangis? Bisa hidup lagi adalah anugerah terbesar."Dia dirawat di rumah sakit selama sebulan. Dalam sebulan itu, Chloe

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 23

    Teriakan kaget terdengar. Para tamu berhamburan melarikan diri. Pembawa acara ketakutan hingga langsung bersembunyi di bawah kursi.Ares memeluk Chloe, wajahnya penuh rasa sakit. Chloe menunduk, melihat perut Ares yang mengucurkan darah. Seketika, wajahnya pucat ketakutan. Dia segera berteriak memanggil orang untuk menelepon polisi dan ambulans.Kemudian, dia teringat ada dua orang yang menerobos masuk tadi. Dia segera menoleh mencari Lolly.Lolly dilindungi oleh sosok tinggi besar, sementara petugas keamanan sudah berhasil menahan pelaku yang menusuk. Saat pelaku itu menarik topinya, ternyata itu adalah Monica yang sudah lama tak muncul.Wajahnya penuh kegilaan. Meskipun sudah diborgol, dia tetap berteriak, "Kalian semua harus mati!"Ucapannya diikuti aksi nekat. Dia mendorong petugas, meraih sebotol minuman keras di meja, lalu langsung memecahkannya ke atas bara api.Duar! Api langsung menyambar hebat. Petugas tak lagi fokus menahan orang. Semua orang sibuk menyelamatkan diri.Chloe

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 22

    Ares tidak bisa memercayainya, menatap Chloe dengan bengong. Tanpa sadar, genggamannya pada tangan Chloe semakin erat.Meskipun merasa sakit karena dicengkeram terlalu kuat, Chloe lebih merasa lucu, tak tahan untuk berkata, "Kenapa kamu jadi mirip Lolly? Keras kepala begitu."Pria yang biasanya tenang menghadapi apa pun itu akhirnya sadar telah membuatnya sakit. Dia buru-buru melepas genggamannya, lalu meniup lembut tangan Chloe dengan wajah penuh rasa bersalah. Namun, senyuman bahagia tetap tak bisa disembunyikan dari ujung matanya.Tanggal pernikahan segera ditetapkan, hanya dua bulan kemudian. Meskipun keduanya tipe orang yang bertindak cepat, waktu dua bulan ini terasa cukup mepet. Ares pun langsung menunda semua pekerjaannya, fokus mempersiapkan pernikahan bersama Chloe.Bersama Ares, Chloe baru merasakan bahwa mempersiapkan pernikahan ternyata bisa seseru ini. Saat menikah dengan Luther dulu, semuanya diatur oleh wedding organizer, tanpa ada ruang bagi mereka untuk menuangkan kei

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 21

    Chloe menarik kembali senyumannya, melepaskan jarinya, lalu mengingatkan dengan tenang, "Poligami itu kejahatan. Kamu mau lihat Bibi masuk penjara?"Harapan di wajah Luther seketika membeku. Di wajahnya bahkan muncul sedikit kepedihan.Ares mengamati mereka berdua, hampir bisa memastikan isi hati Chloe. Dia berdiri dengan santai, mengajak Lolly pergi. "Kalian ngobrol saja."Tak lama kemudian, Ares kembali dengan membawa selimut, meletakkannya di bahu Chloe, dan berbisik dengan lembut, "Jangan ngobrol terlalu lama, di luar dingin."Sambil berkata begitu, dia menepuk lembut bahunya.Chloe mengangkat tangan, menepuk balik punggung tangan Ares, menandakan dia mengerti.Kedekatan mereka terasa alami, seperti pasangan suami istri yang sudah bertahun-tahun hidup bersama. Itu adalah kehidupan damai yang selalu Luther impikan. Namun, kini pria yang berdiri di belakang Chloe bukan lagi dirinya.Malam terasa semakin sunyi. Luther tidak tahan dengan kesunyian itu, seakan-akan ini adalah ketenangan

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 20

    Ares menunjukkan sikap seorang suami resmi, memperingatkan Luther, "Jangan ganggu istriku lagi."Keduanya bergandengan naik mobil, bertatapan, tersenyum penuh kelembutan.Luther menatap kosong ke arah mobil mereka yang perlahan menjauh, merasa ada bagian di hatinya yang hampa. Baru saat ini dia benar-benar merasakan bahwa Chloe sudah jauh meninggalkannya. Selama ini, dia hanya menipu dirinya sendiri.Setelah Chloe dan Ares resmi menikah, urusan hak asuh Lolly segera diselesaikan. Kini, Lolly sudah sah menjadi anak mereka.Hari itu juga, ketika hak asuh turun, mereka bertiga sengaja memasak hidangan besar di rumah untuk merayakan. Lolly bahagia bukan main, ekspresi yang biasa takut-takut kini berganti dengan senyuman ceria."Papa! Mama!" Lolly memanggil dengan suara lantang.Chloe sudah terbiasa karena dia memang sudah lama dipanggil begitu. Namun, Ares jelas belum pernah menjadi ayah. Wajahnya tampak agak kikuk dan canggung.Chloe meletakkan hidangan terakhir, menepuk bahu Ares sambil

  • Tak Dianggap Oleh Suami dan Anakku   Bab 19

    Pada malam hari setelah pameran selesai, Ares mengajak Chloe dan Lolly makan di restoran. Mereka bertiga sedang asyik mengobrol saat Ares tiba-tiba menatap ke arah belakang Chloe dan bertanya, "Kamu kenal?"Chloe merasakan firasat buruk. Dia menoleh dan melihat Luther.Lolly juga mengenali Luther, lalu mengeluh, "Paman aneh itu pernah datang dan ganggu Mama, katanya salah dan minta Mama maafin. Terus ada anak cowok yang super galak dan ngomongnya nggak sopan banget."Anak kecil memang tak paham soal hubungan orang dewasa, tetapi Ares bisa menebak sedikit, lalu bertanya sambil tersenyum. "Suami yang kejar istrinya yang lagi kabur ya?"Chloe menggeleng. Entah karena pengaruh alkohol atau karena bertahun-tahun menahan rasa kesal hingga di ujung batas, tiba-tiba saja dia ingin mencurahkan semuanya. Dari awal pertemuannya dengan Luther, sampai mereka saling mengenal, lalu berakhir pada pengkhianatan.Di bagian akhir ceritanya, Chloe sudah menangis, menutup wajah dengan tisu sambil terisak l

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status