Short
Tak Lagi Berharap

Tak Lagi Berharap

By:  YeyaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
8Chapters
3views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Saat berusia tujuh belas tahun, seseorang menusuk rahimku dengan pisau, membuatku tidak bisa mengandung seumur hidup. Dulu suamiku bersumpah akan mencintaiku selamanya, tetapi saat pernikahan kami menginjak usia lima tahun, dia malah berselingkuh dengan wanita yang dulu menghancurkan hidupku dan memiliki anak dengannya. Kini, dia memaksaku bercerai demi memberikan posisiku pada wanita itu.

View More

Chapter 1

Bab 1

Saat dokter ke-99 menegaskan bahwa aku tidak akan pernah bisa hamil seumur hidup, suamiku meninggalkanku tanpa ragu.

Aku mengejarnya sampai ke kantornya. Dari balik pintu, aku mendengar suara orang berhubungan intim.

"Vio, lahirkan anak untukku dan jadi istriku, ya?"

Tanganku yang hendak mengetuk pintu, terkulai lemas begitu mendengar kalimat Rendra itu.

Setiba di rumah, aku menurunkan semua foto pernikahan kami. Pandanganku tanpa sengaja jatuh pada sebuah buku harian suamiku yang sudah lama tidak pernah disentuhnya.

Aku yang penuh amarah, menulis empat kata di atasnya: [Rendra, hubungan kita berakhir!]

Tiba-tiba, muncul kalimat lain tepat di bawah tulisanku: [Siapa kamu? Kenapa kamu menulis di buku harianku?]

Aku terlalu dikuasai emosi, sampai lupa takut. Aku pun membalas: [Aku Citra. Karena kamu nggak mencintaiku.]

Huruf demi huruf meloncat keluar: [Kamu Citra?]

[Nggak mungkin. Sebenarnya kamu siapa?]

[Kenapa kamu bisa muncul di buku harianku?]

Tiga pertanyaan muncul berturut-turut.

Aku terkejut, lalu spontan melemparkan buku itu.

Dua menit kemudian, aku menggapai kembali buku itu setelah tenang.

Aku menatap tulisan di atas, lalu membalas: [Ini buku harianmu? Siapa kamu?]

Jawabannya muncul: [Aku Rendra.]

Dua kata itu tertulis rapi.

Tanganku sontak bergetar.

Apakah penulis itu Rendra di usia tujuh belas?

Sebelum aku mencerna situasi ini, barisan kalimat lain pun muncul. Orang di sana bertanya dengan gelisah: [Kamu belum menjawabku! Sebenarnya siapa kamu?]

Aku buru-buru menjawab di bawah: [Aku Citra di usia tiga puluh.]

Lalu kutambahkan: [Kamu akan mengkhianatiku di masa depan. Jadi, kamu di usia tujuh belas tolong jangan mendekatiku.]

Tidak ada balasan lagi di buku harian itu.

Sampai sepuluh detik kemudian, ujung pena bergerak bagai torehan pisau yang menyobek kertas. Dua kata muncul di atasnya: [Nggak mungkin!]

Aku seakan bisa melihat sosok Rendra di usia tujuh belas yang tampak marah, dan mengulang sumpah yang akan dia ingkar di masa depan.

Cinta Rendra di saat itu sangat murni dan penuh tekad kuat. Dia tentu tidak bisa membayangkan bahwa dirinya akan menjadi sekejam dan sedingin itu di usia tiga puluh.

Ketika aku hendak membalas, pintu rumah tiba-tiba terbuka. Angin malam masuk, meniup halaman buku hingga terbalik.

Aku menutup buku harian itu. Rendra yang berusia tiga puluh tahun masuk dan sibuk mengobrak-abrik laci.

Dulu, setiap kali dia pulang, dia akan memelukku dari belakang dan mengecup lembut rambutku seperti seekor kucing.

Setiap kali aku menghindarinya, dia akan mendekat, lalu membisikkan kata-kata yang membuatku tersipu.

Namun, dia yang sekarang bahkan enggan memandangku lebih dari setengah detik.

Setelah hampir sepuluh menit mencari, dia masih tidak menemukan barang yang diinginkan. Dia lalu bertanya dengan nada jengkel.

"Apa kamu melihat pusaka Keluarga Baskara?" tanya Rendra.

"Anak dalam kandungan Vio itu anak laki-laki. Pusaka keluarga selalu diwariskan pada putra sulung," lanjut Rendra.

Hatiku merasa sakit.

Aku masih ingat, di hari pernikahan kami, Rendra menyerahkan pusaka itu ke tanganku di hadapan semua tamu dan memintaku untuk menyimpannya.

Saat itu, adik laki-laki Rendra sangat tidak puas. Dia berkata, "Kak, pusaka keluarga harus diwariskan ke setiap generasi. Semua orang tahu kakak ipar nggak bisa mengandung, gimana bisa dia menerima pusaka Keluarga Baskara?"

Sejak kecelakaan tiga belas tahun lalu, tubuhku terluka dan aku tidak bisa mengandung.

Tidak ada yang berani membicarakan hal ini di depan Rendra, tetapi tidak disangka, adiknya malah mengatakannya di depan para tamu saat pernikahan mereka.

Suasana di tempat berubah canggung.

Tatapan semua orang berfokus padaku.

Rendra menggenggam erat tanganku, menampar adiknya, lalu berkata dengan tegas, "Meski Citra nggak bisa melahirkan, tetap hanya dia yang layak menjaga pusaka Keluarga Baskara!"

Saat itu, aku bersyukur telah menikahi pria yang tepat.

Selama lima tahun ini, aku selalu menjaga pusaka itu dengan hati-hati.

Namun, sekarang dia malah mengingkari janji sendiri.

Aku membuka laci di hadapanku, lalu mengeluarkan sebuah giok bertuliskan Sehat Selalu.

Rendra segera merebutnya dan tersenyum puas. "Akhirnya ketemu. Kalau Vio memakai ini, dia dan anakku pasti akan sehat selalu," ujar Rendra.

Baru setelah itu, dia menatapku sejenak. Rasa dingin di matanya tidak disembunyikan sama sekali.

"Pusaka ini memang seharusnya diwariskan turun-temurun. Kini Vio mengandung anakku, jadi pusaka ini harus diberi ke dia," ucap Rendra.

"Aku pergi dulu, aku mau menemui Vio. Setelah itu, aku akan pulang dan merayakan peringatan pernikahan kita bersamamu," lanjut Rendra.

Setiba di pintu, langkahnya tiba-tiba berhenti. Dia menoleh kepadaku dengan tatapan iba.

"Tenang saja. Meski Vio melahirkan anak laki-laki, kamu tetap istriku," ujar Rendra.

Memberi sayang setelah menyakitiku adalah kebiasaan Rendra dalam beberapa tahun terakhir.

Aku hanya bisa tersenyum kecut, menatap dia pergi dengan senang

Dia bilang aku istrinya, tetapi dia malah memiliki anak dengan wanita lain.

Aku kembali membuka buku harian. Di sana, muncul kalimat baru: [Karena menunggu jawabanmu terlalu lama, aku kehilangan posisi di belakangnya.]

Aku segera mengambil foto kelulusan kami dan menemukan bahwa posisi Rendra di usia tujuh belas dalam foto itu benar-benar telah berubah.

Aku menatap buku harian itu dengan kejut. Jari-jariku bergetar hebat.

Apakah Rendra yang menulis buku harian itu benar-benar bisa mengubah masa depan?
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status