Share

PART 47

Penulis: Kristiana0909
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-19 11:20:56

Selama ia tinggal di Bali bersama Wulan, Retno merasa cukup bahagia. Di sini ia bebas mengenakan pakaian apapun yang ia mau dan membuatnya nyaman. Tidak ada orang yang menghakimi dirinya karena ia menggunakan pakaian yang kurang bahan, mini, apalagi terlalu menonjolkan bentuk aset-aset tubuhnya yang sangat sempurna.

Setiap sore hari, ia dan sang ibu akan berjalan- jalan ke pantai dan mereka akan berbuka puasa di restoran pinggir pantai berdua. Berkali-kali Retno mendapatkan ajakan untuk menghabiskan waktu bersama dengan beberapa pria asing, tapi Retno menolaknya. Sejak dulu ia tidak terlalu tertarik dengan pria asing apalagi bule. Namun dulu sebelum ia menjalin hubungan yang serius bersama dengan Rio, dirinya pernah memiliki imajinasi serta fantasi untuk mencoba bercinta dengan pria kulit hitam yang konon katanya memiliki belalai gajah yang panjang serta besar. Retno pernah memiliki fantasi untuk merasakan milik mereka hingga mereka bisa sama-sama merasa terpuaskan. Untung saja ia tid
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tante Retno, I Love You    PART 48

    Rio menatap rumah yang ada di sampingnya dari dalam kaca mobil dengan kening berkerut. Bagaimana bisa Bundanya mencoba menjodohkan dirinya dengan anak dari Pak Imron yang ternyata sekaya ini? Rumahnya saja berhasil membuat Rio menjadi merasa minder sebagai seorang laki-laki. Entah apa maksud sang Bunda dengan semua ini. Jika bukan karena Retno yang memintanya untuk menuruti semua permintaan orangtuanya, Rio tidak akan sudi datang ke rumah ini untuk menemui Hafsa.Kini dengan berat hati Rio harus keluar dari dalam mobil sang Ayah untuk memencet bel yang ada di dekat pintu pagar itu. Beberapa saat Rio menunggu hingga akhirnya ada seorang laki-laki yang menggunakan seragam satpam membukakan pintu untuknya."Selamat sore, Pak. Benar ini rumah Pak Imron?" Tanya Rio ketika satpam itu ada di hadapannya."Benar, Mas."Rio tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Bisa saya ketemu sama Hafsa?"Sang satpam langsung menatap Rio dengan tatapan menyelidik. Ia angkat pandangannya untuk menatap Rio da

  • Tante Retno, I Love You    PART 47

    Selama ia tinggal di Bali bersama Wulan, Retno merasa cukup bahagia. Di sini ia bebas mengenakan pakaian apapun yang ia mau dan membuatnya nyaman. Tidak ada orang yang menghakimi dirinya karena ia menggunakan pakaian yang kurang bahan, mini, apalagi terlalu menonjolkan bentuk aset-aset tubuhnya yang sangat sempurna.Setiap sore hari, ia dan sang ibu akan berjalan- jalan ke pantai dan mereka akan berbuka puasa di restoran pinggir pantai berdua. Berkali-kali Retno mendapatkan ajakan untuk menghabiskan waktu bersama dengan beberapa pria asing, tapi Retno menolaknya. Sejak dulu ia tidak terlalu tertarik dengan pria asing apalagi bule. Namun dulu sebelum ia menjalin hubungan yang serius bersama dengan Rio, dirinya pernah memiliki imajinasi serta fantasi untuk mencoba bercinta dengan pria kulit hitam yang konon katanya memiliki belalai gajah yang panjang serta besar. Retno pernah memiliki fantasi untuk merasakan milik mereka hingga mereka bisa sama-sama merasa terpuaskan. Untung saja ia tid

  • Tante Retno, I Love You    PART 46

    Rio menatap kedua orangtuanya yang kini duduk di depannya dengan tatapan penuh perhitungan. Sudah tiga hari ia berada di Lampung dan selama itu juga ia hanya berada di rumah orangtuanya. Ia tidak keluar dari rumah walau sekedar untuk bertemu teman-teman sekolahnya dulu yang masih tinggal di kota ini. Semua ini ia lakukan agar sang Bunda tidak memintanya bertemu Hafsa. Telinga Rio sudah pekak karena Bundanya sudah memintanya untuk segera bertemu dengan Hafsa walau sekedar untuk berbuka bersama berdua."Gimana, jadi enggak kamu mau ketemu sama Hafsa? Keburu lebaran ini kalo kamu mundur-mundur terus," kata Ari kepada anak laki-lakinya ini."Ayah sama Bunda beneran mau mencoba kenal dengan Retno kalo aku mau mencoba kenal dengan Hafsa?"Elina menghela napas panjang. Sejak ia mengetahui siapa Retno dari informasi yang diberikan sang suami, ia merasa bahwa Retno bukan pasangan yang pas untuk putranya. Tidak peduli jika Retno adalah wanita mapan, namun kenyataannya ia adalah janda tanpa anak

  • Tante Retno, I Love You    PART 45

    Buugg....Rio menghempaskan tubuhnya di atas ranjang empuk yang ada di dalam kamarnya. Ia menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih bersih dengan pikiran yang terus melayang-layang memikirkan situasi hidupnya saat ini. Ia tidak habis pikir bagaimana sang Bunda bisa memiliki rencana gila untuk menjodohkan dirinya dengan Hafsa?Dirinya belum pernah bertemu apalagi berkenalan dengan perempuan itu. Lebih dari itu semua, Rio sudah merasa menemukan tambatan hatinya, yaitu Tri Retno Wahani. Satu-satunya wanita yang ingin ia nikahi dan ingin ia ajak hidup bersama-sama hingga maut memisahkan mereka. Tidak ada wanita lain yang mungkin bisa menggantikan posisi Retno di dalam hatinya. Lebih dari itu semua, Rio telah tahu bagaimana rasa Retno. Dengan Retno ia bisa merasakan arti dari surga dunia yang sebenarnya. Dengan R

  • Tante Retno, I Love You    PART 44

    Siang ini akhirnya Rio menghirup kembali udara Lampung yang telah lama ia tinggalkan. Ia benar-benar bahagia karena saat ia tiba di bandara Radin Inten II internasional, Ayah dan Bundanya telah datang menjemputnya. Pelukan hangat Rio dapatkan kali ini dari kedua orangtuanya secara bergantian. Tidak pernah ia kira jika lebaran tahun ini, ia bisa mudik ke tempat ini."Sehat-sehat 'kan, Ri?"Pertanyaan sang Ayah telah membuat Rio tersenyum dan menganggukkan kepalanya."Alhamdulillah, Yah. Tinggal di Jakarta, aku jadi naik tiga kilogram."Ari Gumilang memilih menganggukkan kepalanya dan kini ia mengajak istri dan anak sulungnya itu untuk menuju ke arah parkiran mobil.

  • Tante Retno, I Love You    Part 43

    Manda menatap Rio yang duduk di hadapannya dengan tatapan lelah. Bagaimana tidak, demi Rio ia telah rela jauh-jauh datang ke cafe ini hanya untuk bertemu teman dekatnya ini. Rio yang mengatakan kepadanya ada sesuatu yang darurat membuat Manda sedikit was-was dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini."Ri, lo mau cerita apaan sih? Kalo lo diam aja begini, gue mau balik aja. Rumah gue jauh, mana sudah malam lagi.""Gue pusing, Man.""Kalo kepala lo pusing, minum parasetamol terus tidur. Bukan ngajak gue ketemu.""Serius gue, Man. Kemarin gue ketemu sama Papanya Retno."Deg'Jantung Manda se

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status