Share

Gak rela pergi

Author: Risya Petrova
last update Last Updated: 2025-10-23 22:25:35

Ervan keluar dari pintu tangga darurat dengan napas memburu. Jantungnya berdebar kencang. Ia mengusap keringat dingin di pelipisnya. Untungnya, koridor di lantai dasar ini cukup sepi. Ia mengatur napas sebentar, berusaha terlihat tenang.

‘Sialan Claudia! Beraninya dia datang ke sini dan mengancamku? Apa dia sudah gila?’

Ia harus segera menemukan wanita itu, menyeretnya keluar, dan membungkamnya sebelum ada yang melihat. Reputasinya sebagai dokter spesialis yang dihormati dipertaruhkan di sini.

Apalagi Claudia adalah perawat di rumah sakit yang sama dengannya juga. Jika ini sampai ketahuan, skandalnya akan menjadi berita utama di kalangan medis.

Ervan berjalan cepat menuju lobi utama. Langkahnya tergesa, tapi ia berusaha mempertahankan wajah datar dan santai. Begitu tiba di lobi, pemandangan yang menyambutnya membuat darahnya mendidih.

Di dekat meja resepsionis, di bawah cahaya lampu kristal yang mewah, berdirilah Claudia. Ia mengenakan dress ketat berwarna merah yang mencolok, terlal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Goyangan Claudia

    Di tengah panasnya suasana sensual itu, tiba-tiba bayangan Rina muncul. Bukan Rina yang memujanya, yang selalu setia menunggunya pulang, yang cemburuan, dan juga rapuh. Tapi Rina yang tampak acuh padanya. Tatapannya pun tak lagi hangat dan mendamba. Seolah sudah tidak menginginkannya.‘Setelah ini aku harus menyelesaikannya dengan Rina. Aku harus kembali mendapatkan perhatiannya lagi. Aku harus mendapatkan kendali atas Rina lagi!’ pikir Ervan.Ervan melonggarkan ciumannya sejenak. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Claudia, mengambil napas.“Van? Kenapa?” tanya Claudia, suaranya terdengar cemas. “Kamu nggak suka?”“Nggak, bukan gitu,” jawab Ervan cepat. “Aku cuma … lelah. Urusan rumah sakit dan Rina … itu membuat pikiranku kacau.”Claudia menyadari ada jeda emosional dari Ervan. Pria itu tampak melamun, matanya menerawang. Hal ini membuatnya kesal. Ia merasa usahanya untuk menggoda tidak sepenuhnya berhasil, seolah ada dinding tak terlihat yang memisahkan mereka.‘Sial! Dia pasti memik

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Gairah terlarang

    Fahmi melonggarkan pelukannya, tetapi tangannya masih menangkup wajah Rina.“Aku pergi. Tapi janji, kamu akan langsung menghubungiku kalau ada apa-apa, sekecil apa pun itu,” pinta Fahmi, tatapannya memohon.“Aku janji,” jawab Rina, suaranya mantap.Fahmi mendekatkan wajahnya lagi, memberikan ciuman terakhir yang lembut, penuh janji. Ia kemudian melepaskan Rina, memaksakan diri mundur.“Sampai jumpa, Cintaku,” bisik Fahmi, lalu berbalik cepat dan berjalan menuju lift tanpa menoleh lagi. Ia tahu, jika ia menoleh, ia tidak akan pernah bisa meninggalkannya.Rina memperhatikan punggung Fahmi hingga pintu lift tertutup. Ia merasakan dadanya berdesir, perpaduan antara kesedihan karena perpisahan dan juga perasaan ‘sendiri’ lagi saat netranya tak lagi bisa melihat punggung Fahmi yang menjauh itu.Ia menarik nafas panjang, memaksakan dirinya untuk bersikap normal. Ia berjalan ke depan kamar rawat ibunya, membuka pintu dengan sangat hati-hati. Di dalam, lampu ruangan sedikit diredupkan.Bu Rati

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Ciuman panas lagi

    Rina yang hendak melangkah kini mematung. Ia menoleh dan menatap tangan Fahmi yang menggenggam tangannya erat. Kehangatan yang menjalar dari telapak tangan Fahmi terasa begitu berbeda dari sentuhan Ervan yang semakin dingin. Rina mengangkat pandangannya ke sepasang mata Fahmi yang menatapnya dalam, memancarkan sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan.“Ada apa, Mi …?” tanya Rina, suaranya tercekat. Jantungnya kembali berdebar, kali ini bukan karena takut pada Ervan, tapi karena getaran yang familiar dari pria di hadapannya.Fahmi tidak menjawab dengan kata-kata. Ia hanya mengencangkan genggaman tangannya. Matanya berkeliling, memastikan koridor lantai sembilan itu benar-benar sepi. Ini adalah koridor rawat inap VIP, biasanya lebih tenang dan jarang orang-orang tidak berkepentingan lalu lalang.“Aku … aku nggak bisa pergi sekarang, Rin,” bisik Fahmi, suaranya sedikit serak. Ia menarik Rina lebih dekat, ke sudut lorong, menjauh dari pandangan kamera CCTV.“Kenapa? Bukannya kamu har

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Gak rela pergi

    Ervan keluar dari pintu tangga darurat dengan napas memburu. Jantungnya berdebar kencang. Ia mengusap keringat dingin di pelipisnya. Untungnya, koridor di lantai dasar ini cukup sepi. Ia mengatur napas sebentar, berusaha terlihat tenang.‘Sialan Claudia! Beraninya dia datang ke sini dan mengancamku? Apa dia sudah gila?’Ia harus segera menemukan wanita itu, menyeretnya keluar, dan membungkamnya sebelum ada yang melihat. Reputasinya sebagai dokter spesialis yang dihormati dipertaruhkan di sini. Apalagi Claudia adalah perawat di rumah sakit yang sama dengannya juga. Jika ini sampai ketahuan, skandalnya akan menjadi berita utama di kalangan medis.Ervan berjalan cepat menuju lobi utama. Langkahnya tergesa, tapi ia berusaha mempertahankan wajah datar dan santai. Begitu tiba di lobi, pemandangan yang menyambutnya membuat darahnya mendidih.Di dekat meja resepsionis, di bawah cahaya lampu kristal yang mewah, berdirilah Claudia. Ia mengenakan dress ketat berwarna merah yang mencolok, terlal

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Disusul Claudia

    “Coba tebak … Di mana?” Suara Claudia terdengar serak, dipenuhi tawa pelan yang menggoda, namun mengandung ancaman terselubung. “Aku berdiri tepat di depan gedung ini, di lobi utama, di antara patung perunggu yang besar itu loh.”Ervan menegang, tangannya mencengkeram ponsel hingga buku-buku jarinya memutih. “Clau … Jangan macam-macam ya,” desisnya, mencoba meredam kemarahan yang meluap-luap. Beberapa tenaga medis di rumah sakit ini mengenalnya. Kehadiran Claudia di sana, ditambah lagi dengan tingkahnya yang tidak terduga, adalah bencana. Nama baiknya benar-benar dipertaruhkan. Apa lagi Cluadia juga berprofesi sebagai perawat. Hubungan mereka benar-benar termasuk skandal!“Aku sudah bilang, aku mau kamu. Sekarang juga,” tuntut Claudia, nadanya mengeras. “Kamu mau turun atau aku yang naik ke sana? Aku akan cari sampai ke kamar ibunya Rina sekalian, kalau perlu.”Ancaman itu menghantam Ervan telak. Kedua matanya membola karena terkejut dan panik. Ia tidak peduli pada Rina atau Bu Ratih

  • Terjebak Hasrat Terlarang Tetanggaku   Panik

    Drrrt … Drrrt …Bunyi dering ponsel kembali memecah kehangatan.“Mi … ini gimana …? Ervan nelepon lagi?” tanya Rina dengan suara pelan bercampur panik.Fahmi tersenyum tipis, meski napasnya masih memburu. Ada kilatan nakal di matanya. Ia meraih tangan Rina yang gemetar dan mencium punggung tangannya cepat.“Angkat aja. Kalau perlu, bilang aja kamu lagi sama aku,” usul Fahmi, suaranya mengandung tantangan.Rina menatapnya horor, lalu tersenyum pahit, mencubit pipi Fahmi dengan gemas. “Gila! Kamu mau kita berdua dicap burukl? Mana bisa aku bilang kayak gitu? Kita nggak bisa gegabah, Fahmi. Kalau Ervan ingin nama baik dan reputasinya tak tercela karena perselingkuhannya dengan Claudia. Aku juga begitu. Nggak akan aku biarkan Ervan yang merasa ‘bersih’.”“Oke … Terserah kamu Sayang …,” kata Fahmi pelan.Rina lalu menaruh jari telunjuknya di bibir Fahmi, mengisyaratkan ‘jangan berisik’. Fahmi mengangguk, mundur selangkah, dan menyandarkan punggungnya ke dinding, memerhatikan Rina.Rina men

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status