Share

Gangguan Perjalanan

"Gak, gak. Aku berani," ucap Sendy.

"Oh. Syukur deh. Kalau begitu tunggu di rumah dulu. Jangan berangkat dulu."

"Kenapa?"

"Aku belum izin orang tua. Hahaha. Kalau gak diizinin ya gak jadi."

"Lah. Parah banget."

"Lha iya. Tapi akan tetap aku usahakan. Ya udah. Udah dulu. Aku mau bilang ke mereka."

"Siap, deh."

Thomas mematikan panggilan teleponnya. Ia pun kemudian berniat untuk menemui orang tuanya yang kini sedang menonton televisi. Entah diberi izin atau tidak, ia tetap harus mencoba untuk meminta izin.

"Eee ... Aku mau keluar, boleh nggak?" tanya Thomas ke keduanya.

"Keluar ke mana, sih? Harusnya kalau malam-malam di rumah aja," kata ibunya.

"Harusnya sih gitu, Bu. Tapi ini penting banget," kata Thomas.

"Penting apa?" Kali ini ayahnya yang bertanya.

"Ada tugas. Lagian entar aku juga sama Rio. Sama si Sendy juga. Aku gak sendiri, kok."

Ada keraguan di hati kedua orang tuanya untuk memberikan izin kepada sang anak. Tentu itu disebabkan oleh teror hantu yang akhir-akhir ini ada di kamp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status