"Bayar semua utang keluargamu atau menikah denganku dan berikan keturunan secepatnya." Deg! Cassandra terkesiap mendengar pernyataan Alex, pria kaya di kotanya yang ia tahu telah beristri. Sebenarnya apa yang terjadi? Selama ini, Cassandra selalu merelakan diri untuk membahagiakan orang tuanya. Mengapa mereka sampai memiliki utang yang tak ia ketahui... Apakah Cassandra mampu menjalani ini semua?
더 보기"Sudah 5 tahun kalian menikah, tapi belum juga memiliki anak," celetuk Fara.
Alex sudah ingin pergi dari ruang makan, tapi tangannya di tahan oleh Haniya. "Kapan kalian akan punya anak?" tanya Farhan pada anak dan menantunya. "Ayah, kalau Ayah ke sini hanya untuk membahas anak, sebaiknya Ayah dan Ibu pulang saja." Alex bukannya menjawab pertanyaan Ayahnya, tapi mengusir orang tuanya secara terang-terangan. "Sayang." Haniya menatap sendu ke arah suaminya. Haniya tidak ingin ada pertengkaran terus-menerus setiap kali mereka makan bersama. Haniya tahu jika pernikahannya dengan Alex sudah lima tahun lamanya, tapi Haniya memang tidak ingin mengandung dan melahirkan, karena Haniya selalu menjaga tubuh idealnya. Karena kebanyakan wanita yang sudah mengandung dan melahirkan memiliki tubuh yang besar dan jelek, Haniya tidak ingin seperti itu. "Apa susahnya memiliki anak," sindir Fara pada menantunya. Fara tahu jika menantunya, Haniya, tidak ingin melahirkan karena Haniya adalah seorang model terkenal di negaranya. Haniya begitu menjaga tubuh bagusnya dan tubuh seksinya, tapi Fara tidak bisa seperti itu, Fara ingin memiliki cucu dari anak pertamanya, Alex. "Adinda sudah memberikan Ayah dan Ibu cucu, apa itu masih kurang?" Alex tidak mengerti dengan pikiran orang tuanya. "Kau tau Adinda memiliki anak perempuan, kita membutuhkan cucu laki-laki untuk penerus kita semua!" tegas Farhan. Farhan dan Fara adalah orang tuanya Alex dan Adinda. Mereka adalah keluarga Mahendra Company, mereka memiliki perusahaan dan bisnis yang sukses di negaranya. Namun, para pesaing bisnis sedang mengkhawatirkan keturunan Mahendra yang mungkin tidak akan memiliki keturunan laki-laki di generasi berikutnya. Seperti itulah jika lahir dari keluarga pebisnis, pasti harus memiliki keturunan untuk melanjutkan bisnis mereka. "Aku harus pergi ke kantor, hari ini ada meeting." Alex benar-benar tidak menghiraukan pembahasan orang tuanya. Alex bangun dari duduknya dan menuntun Haniya juga untuk pergi dari ruangan itu, Farhan dan Fara semakin muak memiliki menantu seperti Haniya. Walaupun Haniya terlahir dari keluarga konglomerat dalam dunia hiburan, tapi keturunan sangat dibutuhkan bagi keluarga Mahendra. ** Di sebuah ruang kerja. Alex sudah sampai di kantornya, kantor keluarga Mahendra Company. Alex menampakkan wajah kesal membuat para pegawai, asisten, dan sekertaris harus berhati-hati saat berbicara, mereka semua sudah mengetahui ekspresi wajah Bosnya. "Permisi." Hans sudah mengetuk pintu ruangan Bosnya dan segera masuk ke dalam. Alex hanya menatap datar ke arah Hans. "Ini berkas yang Bos cari selama ini." Hans menyodorkan sebuah berkas di atas meja Bosnya. Alex mengambil berkas itu dan membuka berkas itu, Hans masih berdiri dan terdiam di depan meja kerjanya Alex. Hans menunggu respon Alex tentang berkas tersebut, karena Hans yakin jika Alex akan memerintahkan untuk berkas tersebut. "Culik gadis ini!" titah Alex pada asistennya. "E ... Eh, Bos?" Hans terkejut saat menerima perintah itu dari Bosnya. Alex menatap Hans dengan tatapan menyeramkan seolah-olah akan menerkam. "Ba ... Baik." Hans akhirnya mengiyakan perintah Bosnya. "Bawa gadis itu ke Apartemen yang baru ku beli!" titah Alex lagi. "Baik." Hans tidak banyak bicara dan akan selalu menuruti apa yang di perintahkan Bosnya. Hans keluar setelah mendapatkan perintah dari Alex, sekilas Alex melirik ke arah bingkai foto yang ada dimeja kerjanya. "Aku akan menuruti keinginan kamu, Sayang." Alex mengajak foto yang ada didalam bingkai foto tersebut. Didalam bingkai foto tersebut adalah foto pernikahannya Alex dengan Haniya, lima tahun yang lalu Alex menikahi Haniya, gadis yang sangat dicintai oleh Alex. Alex tidak menyangka jika Haniya tidak ingin memiliki anak setelah mereka menikah, bahkan Haniya memiliki ide untuk Alex menikahi gadis lain demi mendapatkan keturunan, ide Haniya tidak masuk akal. Namun, Alex muak dengan pembicaraan orang tuanya yang selalu membahas keturunan, kali ini sepertinya Alex akan menuruti ide Haniya, menikahi gadis lain. "Sampai kapanpun, aku akan selalu mencintaimu, Haniya." Cintanya Alex pada istrinya sangat besar. Alex mengambil ponselnya dan mulai mengirim pesan pada Hans, setelah itu Alex mulai bekerja. ** Pukul 7 malam. Cassandra baru saja selesai bekerja di sebuah restoran. Cassandra akan pergi dengan sahabatnya yang bernama Elina. Namun, saat Cassandra sedang menunggu Elina di dekat restoran, tiba-tiba saja diculik, Cassandra mendapatkan bekapan pada mulutnya menggunakan sebuah kain, dan kain itu seperti diberikan obat bius membuat Cassandra pingsan sejenak. Cassandra di bawa pergi oleh beberapa pria menggunakan mobil mewah, dan Cassandra tidak berontak sama sekali karena Cassandra berada dibawah obat bius pada kain tersebut. 'Kenapa Bos culik gadis ini? Apa Bos ingin melakukan pelecehan?' tanya Hans didalam hatinya setelah berhasil menculik gadis yang di perintahkan oleh Bosnya. Hans dan beberapa anak buahnya mulai pergi dari restoran itu, mereka akan menuju ke sebuah Apartemen milik Bosnya, Alex. Setelah beberapa saat kemudian, mobil mewah itu sampai di area parkir Apartemen mewah itu, dan Hans segera membawa gadis yang di culik itu ke unit milik Bosnya. Setelah sampai di dalam unit, gadis itu di dudukkan pada sebuah sofa. Hans berdiri di samping sofa di mana Alex sedang duduk, Alex dan gadis tersebut saling berhadapan. "Sampai kapan dia akan bangun?" tanya Alex pada asistennya. "Sebentar lagi," jawab Hans. Lima menit kemudian. Cassandra membuka matanya setelah kain menutupi wajahnya, dan Cassandra terkejut saat melihat dua pria yang ada didepannya. "A ... Aku di mana?" tanya Cassandra. Alex tidak menghiraukan pertanyaan itu, tapi Alex langsung memberikan penawaran. "Bayar semua hutang keluargamu, atau menikah denganku lalu berikan keturunan, maka semua hutang keluargamu akan lunas." Cassandra terdiam dan terkejut dengan semua itu. Menikah? Menikah dengan pria yang tidak dikenal? Oh Tuhan, semalam Cassandra mimpi apa? Huh, Cassandra benar-benar dibuat bingung oleh pria yang ada didepannya. "CEPAT KATAKAN!" Alex langsung menggebrak meja yang ada didepannya. "Oh, Tuhan!" Cassandra terkejut. Wajahnya Cassandra benar-benar pucat, saat ini Cassandra sedang ketakutan dan bingung. 'Oh, ternyata ini tujuan Bos,' batin Hans yang sudah tahu tujuan Bosnya kenapa menculik gadis itu. Alex mulai mengeluarkan beberapa kertas dan melemparkannya pada Cassandra. Alex meminta Cassandra untuk membaca isi dari lembaran kertas tersebut, dan Cassandra segera membaca itu satu persatu dengan teliti. "Hu ... Hutang orang tuaku sebanyak ini?" Cassandra terkejut saat mengetahui hutang orang tuanya yang sangat banyak dan sepertinya sudah mencapai satu milyar. "Ya, kau mau bayar atau..." "Mereka yang berhutang, kenapa kau menagih padaku!" Tiba-tiba saja Cassandra mengatakan itu seolah-olah memiliki nyali. Alex menatap tajam ke arah Cassandra. Cassandra mulai menelan salivanya dengan susah payah, Cassandra kembali takut oleh pria itu. "Ja ... Jadi kalian rentenir? Kalian culik aku ke sini karena hutang orang tuaku?" Cassandra mengatakan itu guna menenangkan dirinya supaya tidak terlalu takut.Damar sebenarnya tidak ingin melacak Cassandra melalui nomor handphone, tapi karena Damar khawatir membuatnya harus melakukan itu, dan akhirnya Damar mulai menghubungi seseorang yang ahli seperti itu, kini Damar hanya bisa menunggu kelanjutan dari seseorang tersebut. Damar berharap jika seseorang tersebut mampu mencari keberadaan mantan kekasihnya, mantan yang masih ada didalam hatinya."Kirana, jaga selalu dirimu," gumam Damar yang sangat mengkhawatirkan mantannya.Damar memang tidak bisa melupakan Cassandra, tapi sepertinya Cassandra sudah tidak berniat menjalin hubungan lagi dengan Damar, dan Damar tidak bisa memaksa semua itu. Saat ini, Damar hanya ingin mengetahui keberadaan Cassandra saja. Damar juga ingin tahu kabar Cassandra, karena Damar benar-benar mengkhawatirkan Cassandra."Tuhan, jaga Cassandra." Damar mendoakan mantannya.Setelah Damar mengetahui di mana Cassandra berada, Damar juga berniat untuk memata-matai sang mantan, karena Damar tidak ingin jika mantannya kenapa-na
Haniya tertawa dan berkata. "Malu? Apa maksudnya malu? Kamu malu punya istri sepertiku?" Haniya menatap heran suaminya.Alex sudah tidak tahu harus mengatakan apa pada Haniya, saat ini Alex tidak ingin bertengkar dengan Haniya, karena hari ini adalah hari Cassandra dan Calvin bisa pulang dari rumah sakit, dan Alex ingin istirahat bersama istri kedua dan anaknya. Namun, sepertinya tidak bisa, karena Haniya terus saja membuat Alex kesal."Sayang, sepertinya kamu harus pergi liburan." Tiba-tiba saja Alex mengatakan itu pada istri pertamanya seolah-olah mengusir sang istri secara halus."Liburan? Kau mengusirku?" Sepertinya pemikiran Haniya memang sudah jelek pada suaminya sendiri.Alex mengusap wajahnya sendiri dengan kasar."Aku kecewa padamu Alex!" Haniya mengatakan itu dengan raut wajah kecewa dan kesal secara bersamaan. "Aku curiga kalau kalian ingin bersenang-senang dan mengusirku," sambungnya.Haniya kembali mencurigai Alex, dan sepertinya pemikiran Haniya selalu jelek pada Alex ma
Keesokan harinya, pukul 11 siang. Cassandra dan Calvin benar-benar pulang ke rumah Fara dan Farhan, mereka berdua sudah menyiapkan kamar khusus untuk menantu dan cucunya. Sebenarnya Fara sudah menyiapkan dua kamar, tapi Cassandra hanya ingin satu kamar karena dirinya selalu ingin bersama didekat anaknya sebelum Cassandra benar-benar pergi dari hidup sang anak karena perjanjian. Cassandra sadar jika dirinya harus mematuhi semua perjanjian yang sudah dibuat saat itu, walaupun hatinya sedih, tapi semua itu harus dilakukan olehnya."Istirahat dulu selama satu jam, karena jam dua belas kita akan makan bersama," kata Fara pada menantu keduanya saat masuk kedalam kamar, kamar mewah dengan fasilitas lengkap.Kamar yang disiapkan oleh Fara sangat luas, bahkan didalam kamar tersebut sudah ada ranjang untuk Cassandra dan ranjang bayi untuk Calvin, didalam kamar tersebut tersedia kulkas juga untuk Cassandra menyimpan asi dan sebagainya di sana. Karena Fara tahu jika bayi laki-laki sangat kuat min
"Cepat ceraikan!" Haniya tetap ingin suaminya menceraikan istri kedua. Haniya terlihat gelisah dan takut, ia pastinya takut jika suaminya tidak nyaman dengan istri kedua."Kau benar-benar keterlaluan!" Farhan menggeleng, ia tidak percaya jika menantu pertamanya benar-benar kekeh dan tidak memiliki hati nurani."Saya baru melahirkan, kenapa anda tidak punya perasaan sekali, Nyonya!" Cassandra yang sedari tadi diam dan menahan emosinya, kini mulai mengeluarkan kekesalannya.Haniya terdiam. Alex mulai menuntun Haniya untuk menjauh dari orang-orang, Alex menggenggam lengan Haniya penuh cinta."Tolong tenangkan hatimu, kamu tau kalau aku hanya untukmu," bisik Alex ditelinga istri pertamanya."Hm." Haniya mengalihkan pandangannya.Menit berlalu. Haniya pergi dari kamar VVIP tersebut tanpa diantar Alex, karena hari ini jadwal Haniya sangat padat, dan Alex tidak mempermasalahkan itu, bahkan Alex senang jika hari ini Haniya sibuk, jadi Alex bisa menemani Cassandra dan Calvin di rumah sakit."L
"Bayi berjenis kelamin laki-laki," sambung Vita setelah menjeda perkataannya.Alex menangis, ia tidak menyangka jika dirinya mampu memiliki keturunan seorang laki-laki, laki-laki yang suatu saat akan meneruskan perusahaannya."Selamat Bapak Alex dan Ibu Cassandra," kata Vita.Vita tidak terbiasa memanggil dengan panggilan Tuan dan Nyonya, Dokter Vita terbiasa memanggil dengan panggilan Bapak dan Ibu."Terima kasih, Dok," ucap Cassandra yang akhirnya mengeluarkan suara.Setelah menit berlalu, sang bayi sudah selesai dimandikan, kini sang bayi dan sang Ibu kembali ke kamar VVIP. Alex terus berada disamping Cassandra, bahkan tangannya terus menggenggam tangan Cassandra."Jika ada sesuatu yang dibutuhkan, bisa panggil saya," kata Vita setelah dirinya mengantar ke kamar VVIP."Baik, terima kasih," ujar Alex.Di kamar VVIP hanya ada Alex, Cassandra, bayi yang baru saja lahir, Fara, Farhan, dan Hans. Fara dan Farhan terlihat sangat bahagia dengan meneteskan air mata, air mata terharu karena
Sampai di rumah sakit, Hans langsung meminta kamar VVIP untuk Cassandra, karena tidak mungkin Cassandra berada di kamar umum, apa lagi Cassandra adalah istri dari Alex, istri kedua Alex, pastinya Cassandra tidak boleh diketahui oleh orang-orang yang berada di rumah sakit, Alex tidak ingin orang-orang mengetahui itu, karena itu akan menghancurkan reputasi Haniya dan Alex. Cassandra juga sadar dengan dirinya yang hanya istri kedua, Cassandra hanya bisa menuruti apa yang diperintahkan oleh Alex."Jangan tegang." Alex menggunakan topi, masker, dan kacamata untuk penyamaran.Fara dan Farhan juga mengikuti Alex untuk melakukan penyamaran. Hans juga sama melakukan itu, karena Hans adalah asistennya Alex membuat Hans juga harus melakukan penyamaran.'Tuhan, mudahkan dan lancarkan,' batin Cassandra yang terus tegang saat dirinya sampai di rumah sakit.Sampai di kamar VVIP. Cassandra segera di periksa oleh Dokter kandungan dan beberapa perawat yang ada di sana. Alex meminta Hans untuk mencari D
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
댓글