Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu

Terpaksa Menikah Karena Wasiat Ibu

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-17
Oleh:  Kii_zaaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
22Bab
193Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Zaura, gadis berusia 20 tahun terpaksa melewati jalan pintas untuk mendapatkan sejumlah uang untuk pengobatan ibunya. Namun dengan cepat Alandra menghalangi Zaura dengan menawarkan pernikahan pada Zaura. Lantas, apakah Zaura bersedia menikah dengan Alandra? Sedangkan Zaura memiliki janji dan prinsip untuk tidak akan pernah menikah seumur hidupnya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Menikahlah denganku!

"Saya siap melayani anda tuan!"

Alan menghela nafas panjang. Bukan ini yang Alandra inginkan, tidak seharusnya gadis yang ia cintai itu merelakan harga diri dan kehormatannya untuk di berikan kepada laki-laki lain hanya demi sejumlah uang.

"T-tuan," panggil Zaura gugup.

"S-saya sudah siap." Zaura kembali mengingatkan  Alandra, namun Alandra tetap bergeming, mengabaikan Zaura yang masihan berdiri di belakangnya.

Kegugupan Zaura semakin menjadi, tatkala Alandra mulai membalikan tubuhnya. Kedua telapak tangannya semakin berkeringat. 

Sebelumnya, Zaura tidak pernah membayangkan jika dirinya harus mengambil jalan pintas seperti ini demi kesembuhan sang ibu.

Namun, jumlah uang  fantastis di tawarkan oleh seorang laki-laki yang sedang mencari perempuan yang masih perawan. Zaura tergiur karena Zaura memang sangat membutuhkan uang itu untuk oprasi jantung sang ibu.

Zaura memiliki prinsip untuk tidak pernah berhubungan dengan laki-laki lain. Karena saudaranya yang terus memberikan julukan anak haram terhadap Zaura, sontak saja hal itu membuat Zaura menutup diri untuk tidak pernah berhubungan dengan laki-laki lain. Zaura tidak ingin menikah dengan laki-laki manapun karena dia sendiri menganggap bahwa dirinya adalah anak haram.

'Ya tuhan, apa yang sudah aku lakukan. Sesungguhnya, aku tidak ingin melakukan semua ini. Tapi bagaimana jika aku terlambat mendapatkan uang untuk operasi ibu, aku tidak mau kehilangan ibu,' batin Zaura berdoa.

'Bu, Maafkan Zaura, Zaura mengecewakan ibu.'

'Tapi tidak apa-apa, karena aku berjanji tidak akan pernah menikah dengan laki-laki manapun. Lebih baik kurelakan saja kesucian ini,' gumamnya lagi.

Di tangannya, Zaura membawa satu tablet obat yakni obat yang sering digunakan oleh para wanita yang ingin menunda kehamilan, Zaura mencegah semuanya sebelum terjadi.

Tak mau membuat laki-laki itu kecewa, Zaura mendekati Alandra. 

"Tuan, kenapa anda diam saja? Saya sudah siap melayani anda!" Tanya Zaura, dengan suara yang di buat selembut mungkin sesuai pesan dari temannya yang membantu Zaura mendapatkan hal gila ini.

"Apakah saya yang harus memulainya terlebih dahulu?" tanya Zaura lagi, langkahnya semakin mendekati Alandra. 

Kedua mata Alandra memanas, ini benar-benar bukan Zaura yang dia kenal. Kedua tangannya terkepal sempurna. 

Saat Zaura hendak memegang bahu Alandra, celetukan Alandra membuat Zaura mengurungkan niatnya.

"Menikahlah dengan saya, saya berjanji akan membayar biaya operasi ibu kamu!"

Deg!

Zaura terkejut, tanpa memperlihatkan wajahnya, Alandra mengucapkan hal itu yang tentu saja sangat jauh dari perkiraan Zaura sebelumnya.

"M-maaf tuan, T-tapi, bukankah saya harus_"

 "Menikah dengan saya dan berhenti dari pekerjaan ini Zaura, saya yang akan membantu kamu menyembuhkan ibu Tika!" Potong Alandra tegas. lagi-lagi semakin membuat Zaura tercengang, bahkan laki-laki ini tahu nama ibunya. Sebenarnya siapa laki-laki ini? Fikir Amira.

Detik itu pula, Alandra membalikan tubuhnya sampai dia melihat Zaura yang masih terpaku dengan keherananya.

"A-alandra!"

Ya, Zaura memang kenal dengan laki-laki ini. Alandra adalah mantan bosnya tempat dimana Zaura kerja sebagai pelayan restoran.

"Ya, ini aku. Zaura, menikahlah dengan aku. Aku mohon, jangan pernah melakukan pekerjaan ini!"

Zaura membuang wajah, sama sekali tidak mau menatap Alandra yang masih berharap pada Zaura.

 "Apa urusannya dengan anda, apapun yang saya lakukan itu tidak perlu mendapat persetujuan dari anda!"

"Tidak bisa! Saya tau kamu wanita baik Zaura, kamu boleh mengambil upah yang sudah saya tawarkan, tapi bukan untuk melayani saya tapi menikah dengan saya!"

"Cukup Alandra! Bukankah sejak dulu sudah saya katakan jika saya tidak akan pernah menikah dengan siapapun, itu janji saya! Dan sampai kapanpun saya tidak akan pernah goyah dengan janji itu."

"Tapi perasaan saya sama kamu tidak bisa saya hapus begitu saja, saya mencintai kamu dengan tulus Ra. Saya tidak peduli siapa kamu dan masa lalu kamu, saya ingin memiliki kamu sepenuhnya, melindungi kamu dan membahagiakan kamu."

Bukan hanya kali ini Alandra berucap seperti ini, sebelumnya Alandra sudah beberapa kali mengajak Zaura untuk menikah. Namun Zaura tetap kekeh pada janjinya sendiri, yaitu tidak akan menikah dengan laki-laki manapun. 

Hal itu pula yang membuat Zaura memutuskan untuk resign dari tempat kerjanya karena Alandra selalu memberikan perhatian lebih, dan mengundang iri dari karyawan lain. Zaura tidak mau hal itu membuat dirinya melanggar janjinya sendiri. 

"Maaf Alandra, tidak bisa! Cari saja wanita lain yang bisa kamu jadikan istri. Jangan saya, saya hanya anak haram yang tidak memiliki nasab, saya tidak pantas untuk kamu. Kita bagaikan langit dan bumi, sangat jauh untuk di satukan."

Zaura kembali menolak, ini sudah kesekian kalinya Zaura menolak. Bahkan Zaura sendiri yang mengklaim dirinya anak haram. Alandra hampir menyerah, seribu cara sudah dia lakukan untuk mendapatkan Zaura. Nyatanya, Zaura tak kunjung luruh, dengan cara apalagi dia harus meyakinkan Zaura dan menyingkirkan janji Zaura yang salah itu pada dirinya sendiri.

"Kalau begitu, apa kamu akan melayani laki-laki lain dengan menjual diri kamu sendiri Zaura? Demi tuhan! Aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!"

"Itu urusanku sendiri, berhenti ikut campur dengan urusan hidupku. Urus saja hidupmu sendiri, tidak usah pedulikan aku!"

"Tidak bisa! aku tidak akan pernah membiarkan kamu mengambil jalan yang Argh.. Ini salah Zaura!"

Alandra bahkan sampai menangis, dan hal itu di saksikan langsung oleh Zaura. Sebesar itu cinta Alandra terhadap Zaura.

Air mata Zaura mengalir, dia memang menyadari jalan yang dia ambil itu salah. Tapi harus dengan cara apalagi agar dia mendapatkan uang untuk operasi sang ibu. Bekerja pun percuma, Zaura ingin mendapatkan uang yang banyak secara langsung untuk kelanjutan hidup ibunya, walaupun harus mengambil jalan pintas seperti ini.

Alan memegang kedua bahu Zaura yang tergugu karena tangis Zaura semakin tergugu, laki-laki itu memang mencintai Zaura, tapi Alan juga harus berusaha meyakinkan orang tuanya agar bisa menerima Zaura.

"Aku akan bantu kamu! Tanpa harus bekerja seperti ini! Menikah dengan aku Zaura!"

Plak!

"Pernikahan itu tidak semudah yang kamu bayangkan Alan! Aku hanya perempuan tanpa nasab yang tidak jelas asal usulnya. Bagaimana tanggapan orang lain jika kamu menikah denganku? Heh, jangankan menikah, kenal denganku saja sudah tentu kamu akan mendapat pandangan buruk dengan orang lain. Lalu, orangtua kamu, bisnis kamu, semuanya bisa berantakan gara-gara aku!"

Zaua menatap sinis Alandra, Zaura memang memiliki perasaan khusus untuk laki-laki ini, ya Zaura mengakui itu. Tapi Zaura tidak ingin membalas perasaan Alandra karena Zaura merasa dirinya adalah gadis pembawa sial untuk orang lain.

 Zaura menunjuk Alandra "Jangan pernah temui aku lagi Alan! Aku benci kamu! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menikah dengan kamu, ataupun laki-laki lain!"

Zaura meninggalkan Alan sendiri, Alandra menyugar rambutnya pusing. Zaura memang tidak mudah untuk dia dapatkan, tapi perasaanya pada Zaura sudah tidak bisa dia tahan. Mungkinkah Alandra harus mencari jalan lain agar bisa mendapatkan Zaura, dan melindungi gadis itu dari hinaan keluarganya dan orang lain.

"Yah, sepertinya cara itu yang harus aku lakukan! Meskipun salah!"

Alandra juga keluar dari dalam kamar hotel, beruntung sejak pagi dia membuntuti Zaura yang ternyata sudah melakukan perjanjian dengan laki-laki yang memesannya. Dengan cepat, Alandra mengganti sejumlah uang pada laki-laki itu agar bisa menggantikan laki-laki itu dengan dirinya di kamar itu.

Di tempat lain, Zaura menyeka air matanya yang terus saja berjatuhan melewati pipi mulusnya. 

Alandra memang sudah membalas perasaanya, tapi lagi-lagi penghinaan dan perkataan orang lain yang lantas membuat Zaura sadar jika dia tidak pantas bersanding dengan laki-laki sebaik Alandra.

Bahkan Zaura merasa jijik terhadap dirinya sendiri. Semua perkataan tentang dirinya seolah menjadikan pagar agar Zaura tidak bisa di miliki oleh laki-laki manapun.

Sampai di rumah sakit, Zaura hampir sampai di ruangan ibunya. Saat membuka pintu, tatapan tajam sang ibu menghunus tajam pada Zaura yang baru saja tiba.

"Bahkan, ibu lebih baik mati dari pada harus sembuh dengan cara yang  haram Zaura!"

Deg!

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
22 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status