Gagal bertunangan dengan pria yang sangat dia cintai membuat Naila Anaya Safitri menutup hatinya pada setiap pria. Bagi dia pria itu sama saja tidak ada yang bisa memberikan kebahagiaan hanya bisa menggoreskan luka yang mendalam. Namun, pendapat itu semakin memperburuk bayangannya saat dia mulai hidup bersama dengan Mike William, fotografer terkenal. Pria yang sama mengalami patah hati, karena cintanya yang salah pada wanita bersuami. Jalan takdir membawa keduanya pada sebuah perjanjian pernikahan empat bulan. Di tengah perjalanan rumah tangga keduanya Mike, meminta Anaya untuk menjaga hatinya agar tidak jatuh cinta pada dia. Namun, kedatangan orang ketiga selaku teman lama Anaya membuat Mike yang semula tidak mengharapkan Anaya, malah akhirnya tumbuh rasa cemburu. Dapatkah keduanya bersama dan menjalankan pernikahan terpaksa menjadi pernikahan impian.
Lihat lebih banyak"Maaf Nyonya Gauri, untuk transaksi di atas 100 juta harus mendapatkan tanda tangan Frans.""What the hell!!!" Gauri melotot dengan kedua tangan di atas meja, menatap Hanan. Bagaimana mungkin untuk membayar belanjaan dia, harus meminta persetujuan anak tirinya. "Sejak kapan Nyonya besar meminta persetujuan anak itu? Kamu lupa siapa yang menggaji kamu? Suamiku, jadi ikuti apa kata Nyonya besar, bukan anak yang tidak dianggap itu," seru Gauri dan Hanan mendengarkan dengan wajah datar. "Saya kerja untuk keluarga ini dan menyelamatkan keluarga ini dari kehancuran orang-orang yang berniat memecah belah keluarga Renaldy. Mungkin, Nyonya tidak tahu yang sebenarnya, jika saya digaji oleh Frans. Sepeserpun saya tidak mengambil uang dari Tuan Rama, dan Nona lupa semua aset keluarga masih atas nama Frans Adinata Joseph. Selama diantara dua mahkota belum ada yang memiliki anak, kecuali Jason mempunyai anak mungkin, dia akan mendapatkan pembagian 50 persen dari apa yang Frans pegang." Jelas Han
Ay, ini tentang Papi Sean!" celetuk Mike dan Anaya tersenyum getir, akan alasan Mike karena Sean. "Kita tidak bisa cerai sekarang!" kata Mike dan Anaya termangu. Tuk, tuk, tuk!! Ketukan dari luar membuat keduanya melihat pada jendela, terkejut yang datang adalah Hanum. "Apa dia mendengar semuanya?" tanya keduanya saling pandang, dengan jantung berdebar tak karuan. "Mike, Naya!" panggil Hanum di luar dan Anaya yang di sisi langsung membuka pintu mobil lalu keluar, tersenyum canggung. "Sedang apa kamu malam-malam ada disini?" Anaya bertanya untuk memastikan apa Hanum mendengar atau tidak.Bahkan wajah Hanum terlihat dingin membuat Anaya berdebar, jantungnya. Dari sisi lain Mike keluar dan saling memandang dengan Hanum. "Seharusnya aku yang tanya pada kamu ada apa kalian malam-malam keluar dan ada di sisi kota seperti ini? Apa kalian mau melihat anak-anak jalanan tidak mengajak aku? Apa kamu tidak tahu Naya. Di singapura aku punya rumah pintar dan tiga sekolah gratis, itu semua an
"Apa?!" Lilis membulatkan mata tidak percaya pada apa yang Frans katakan. Sontak tatapan pria ini membuat Lilis ada rasa menyesal. Namun tidak bisa mundur atau jujur pada Bian, karena niatnya ingin merubah Nena. Agar menjadi wanita lebih baik lagi. Tidak arogan dan sombong . Bagi Lilis, Nena telah dibutakan dengan kilau dunia terlebih dia mempunyai segalanya. Ya memang dia tidak jahat, dan sombong serta angkuhnya Nena, mungkin lebih dominan para Frans. Maka dari itu, dia ingin keduanya dipersatukan. Kemungkinan Nena akan bisa menghargai pria yang sering dia tindas. "Nini …." panggil Nena di luar sontak Frans dan Lilis saling pandang membulatkan mata. Brukk!! Nena berdiri di depan pintu seraya memeluk boneka kesayangannya, pemberian Nadira. Namun tatapan wanita cantik ini pada Frans sontak yang mendapatkan tatapan mendadak menunduk. "Untuk apa lalat hijau ada di kamar nini? Jangan bilang sekarang kamu lagi menghasut nini?""KELUAR!!!" Lilis mengelus dada melihat Nena semurka itu
Di rumah keluarga NasutionLilis membuatkan satu cangkir kopi dan susu spesial untuk Frans dan juga Nena, karena malam ini Bian akan kembali dan Lilis mempunyai rencana untuk menyatukan dua manusia yang menurut dia sangat cocok dan Nena, lebih tepat dijaga oleh Frans. Terlebih kini hatinya sedang terluka karena pacarnya pembohong ulung. "Maafkan nini semua akan kalian pahami setelah menyadari jika cinta itu telah kalian rasakan kehadirannya." ucap Lilis, lalu memasukan obat tidur kedalam minuman keduanya. Suara drap sepatu menuju dapur membuat Lilis, menaruh obat kembali pada pakaiannya. Lalu balik badan Frans telah datang mungkin, akan membuat susu untuk Nena. "Sudah nini buatkan kamu bawa pada Nena lalu ini kopi untuk kamu," ucapnya dan Frans tersenyum. "Kenapa nini yang buat? Seharusnya nini istirahat saja di kamar, biarkan Frans yang melakukan ini semua," ucapnya menerima susu dari Lilis. "Nggak apa-apa, nini titip Nena padamu dan lapangkan hatimu menghadapi sikapnya yang aro
"Kak, Hanum suka, terima kasih," ucapnya mengigau dengan mata terpejam dalam gendongan Mike, masuk rumah dan Anaya yang membawa keranjang berisi pakaian Mike yang telah selesai di setrika, kini berdiri saling pandang melihat sang suami menggendong Hanum yang tertidur karena kelelahan. "Maaf pulang telat," kata Mike dan Anaya melihat jam telah pukul 01:00 Wib. Anaya tersenyum tidak membalas, dia pergi melanjutkan membawa keranjang baju Mike untuk dia masukan ke dalam lemari. Anaya yang tidak bisa tidur memilih menyetrika sambil menunggu, suaminya pulang yang tengah jalan-jalan dengan Hanum, calon istrinya yang secepatnya Mike nikahi setelah dia dan Anaya bercerai. Mike membaringkan Hanum pada kasur dimana, sempat menjadi tempat tidur Anaya sebelum datangnya wanita lain ke rumah ini. Anaya melihat perhatian, suaminya pada wanita lain sangat manis sudut hatinya perih dengan cepat, dia menutup lemari lagi dan Mike melihat pada istrinya yang telah selesai memasukan pakaian ke dalam lema
"Naya, sudah berapa lama kerja dengan Mike mengurus rumah ini?" tanya Hanum pada wanita yang kini tengah sibuk di depan laptop, mengerjakan pekerjaan yang tadi sore tertunda. Anaya melihat sebentar lalu tersenyum pada Hanum, wanita cantik begitu baik padanya. Tidak sungkan-sungkan, membantu pekerjaan rumah membuat Anaya terbantu adanya Hanum. "Baru, belum lama," ucapnya dan Hanum mengangguk. Lalu tatapannya pada gelas kosong, milik Anaya. "Nay, aku buat coklat panas mau?" tawarnya dan Anaya tersenyum lagi. "Boleh juga kalau kamu nggak keberatan.""Jelas nggak lah Nay, apaan sih keberatan." ucapnya lalu bangun membawa gelas kosong milik Anaya untuk dia, ganti dengan coklat panas Anaya tersenyum pada Hanum. "Kenapa kamu baik banget sih Han, sungguh membuatku semakin bersalah menutupi ini semua dari kamu, kalau aku adalah istri Mike," ucapnya melihat wanita itu di dapur tengah membuat coklat panas. Kedatangan Mike membuat dua wanita melihat pada pria yang datang membawa bunga. Lal
"Aku tidak akan membebaskan kamu, Marcel."Plakkk!!Frans mendapatkan tamparan dari wanita yang tadi pingsan, kini telah sadar dan bisa menampar Frans seperti biasanya. "Kenapa kamu salahkan Marcel? Seharusnya, kamu yang perlu disalahkan. Bagaimana bisa tiga pria tadi masuk hotel mengikutiku? Kerjaan kamu apa FRANS!" pekik Nena dengan dada naik turun. Bahkan wajah telah merah menahan amarah. "Maafkan saya Nona," ucapnya menunduk tidak mungkin, dia memberi tahu jika pacarnya yang busuk itu telah menjualnya pada tiga pria tadi, jelas tidak akan percaya. "Maaf kamu bilang? Akan aku pastikan Papa menghukummu, karena ini kesalahan kamu!" serunya lalu membuang muka melihat pada jendela mobil dan Frans, mengangkat wajah sedih mendengar suara isakan Nena. Setahun dia kerja dengan keluarga Nasution, mengenal Nena begitu menjadi sosok wanita terhormat. Bahkan Bian sendiri memperlakukan anaknya bak Princess. Bagaimana, jika Bian tahu jika Nena diperlakukan seperti tadi? Mungkin seperti Fran
"Mike aku minta pergi. Nanti suamiku pulang please, lepaskan Aku ... Agar kamu bahagia Aya anak baik!" "Tapi aku hanya mencintaimu bukan Anaya!" tepisnya di bawah kursi roda, Bunga yang tidak bisa berjalan setelah kecelakaan. Wanita ini menggelengkan kepala, lalu tersenyum kasihan pada pria yang sangat mencintainya. Sehingga berkali-kali berkata berusaha melupakan, nyatanya masih saja mengejar dan tidak bisa melepaskan semuanya. "Kita bukan jodoh, percaya Aya adalah jodohmu!""Stop, membahas Aya-aya dan Aya, dia hanya figuran dalam hidupku. Bukan pendamping. Bahkan pemeran utama dalam hatiku yang sesungguhnya yaitu kamu ... Ayo, kita pergi ke Singapura lagi," ajak Mike dan wanita ini memutar kursi rodanya pergi masuk rumah. Lalu menguncinya dari dalam. Sontak Mike, tertawa miris akan dirinya ditinggalkan. "Please, Mike. Pergi jangan membuatku merasa bersalah, atas kamu yang seperti ini!" teriak Bunga dan hujan pun turun, seolah mengiringi kesedihan Mike. "Haruskah benar-benar ber
Anaya yang pulang kerja begitu sangat lelah, menjatuhkan tubuhnya pada sofa panjang di ruang tamu dengan satu tangan di kening, tanpa melepaskan high heels yang masih melekat pada kakinya. Bahkan sangat pegal karena seharian mondar mandir mengikuti bosnya. "Ay, menurut kamu bagus tidak kalung liontin untuk Bunga?" sela Mike yang baru pulang dan langsung duduk di samping Anaya. Ia menunjukan perhiasan mewah pada istrinya. Anaya termangu melihat pada Mike yang meminta pendapatnya. Mike mengangkat alisnya melihat wajah Anaya yang termangu. Mike memetik jari membuyarkan lamunan Anaya. "Hey, aku nanya kenapa kamu melamun? Bagus tidak untuk Bunga?" tambah Mike dan Anaya tersenyum miring. Miris melihat suaminya terlalu over pada seorang Bunga. Padahal sudah jelas keduanya, tidak bisa bersatu, tapi tetap saja sakit Anaya mendengarnya. Siapa yang ingin seperti ini? Hidup dengan pria yang terjebak dalam kisah rumah tangga orang lain begitu jauh. Padahal Mike pria tampan, bahkan masih perja
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.