The Heaven Jail

The Heaven Jail

By:  TantriMariana  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
55Chapters
348views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Dijual dan Dipelihara oleh seorang Milyarder. Mungkin nasib terburuk bagi seorang Giavana Adeslay. Namun, dibalik semua itu ia yakin, cintanya pada teman masa kecilnya akan terbalas. Tapi nyatanya saat ia berhasil keluar dari cengkeraman sang Milyarder dan bertemu teman masa kecilnya, ia justru semakin menderita kala mengetahui fakta bahwa pria yang ia cintai telah menikah dan telah bahagia. Lain dengan seorang Don Alfonzo Renzuis, ia terobsesi pada jalang peliharaannya sendiri. Satu-satunya wanita yang menolak cinta yang ia sembunyikan jauh dari lubuk hatinya. "Hidupku sudah hancur semenjak kau datang dan merenggut segalanya." Giavana Adeslay (21) "Wanita seperti apa kau hingga menolak cintaku?!" Don Alfonzo Renzuis (27).

View More
The Heaven Jail Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
DAISY🌼
update kisah anaknya leo pless
2024-08-01 15:02:46
0
55 Chapters

KEHANCURAN KU

"Lepaskan aku Max!""Diamlah Gia, Leonardo sendiri yang memintaku untuk menemanimu.""Lepaskan aku sialan!!"Gia menatap sekeliling dan matanya menangkap sosok seorang pria yang tengah berjalan ke arahnya."HELP ME!!"Maxime langsung membekap Gia kala wanita itu berteriak, Maxime langsung menghentakkan tubuh Gia dan mendorong wanita itu ke dalam apartemennya. Pria itu dengan teganya mencekoki Gia dengan obat tidur.Gia perlahan mulai kehilangan kesadarannya, ia menatap sosok Maxime yang mulai membuka jas yang ia tengah pakai saat ini. Pikirannya ingin segera pergi dan berlari kala peringatan bahaya begitu kentara di depannya namun tubuh Gia melemah apalagi matanya yang terasa berat hingga akhirnya ia pun mulai memejamkan matanya.***Terbangun dalam keadaan telanjang membuat Gia tersentak kaget, air mata langsung terkumpul di sudut matanya saat ini, ia bahkan langsung meraih selimut putih yang ada di bawah ranjang dan membelilitkan ke tubuhnya yang polos.Dengan tubuh yang bergetar he
Read more

MENCOBA KABUR

"Lepas! Lepaskan aku!""Jangan bicara terus beautiful, nanti suaramu serak," ucap Alfonzo dengan senyuman miringnya."Aku tak perduli! Hentikan mobil ini ku mohon aku ingin pulang.""Pulang? Kau lupa? Kau baru saja aku beli.""Aku akan kembalikan uangmu, aku janji.""Hahaha, 10 juta dolar semalam apa kau bisa kembalikan uang itu besok?""Kau gila?!""Sure!""Wah, kau cukup berani rupanya," ucap Alfonzo dengan smirk menakutkan di bibirnya."Lepas!""Jangan banyak bicara dulu, kita harus ke Roma sekarang!""No!"Alfonzo meraih lakban dari dashboard mobil lalu melakban mulut Gia beserta tangan wanita itu dengan gerakan yang sialnya cukup membuat Gia membeku di tempatnya."Kau terlalu banyak bicara wanita, dengar aku kau akan aku beri kesempatan untuk mencari uang 10 juta dollar ku tapi itu nanti, kau mengerti," ujar Alfonzo seraya membelai pelan sisi wajah Gia.Dengan napas yang memburu, Gia berusaha melepaskan tangan kasar Alfonzo dari sisi wajahnya. Jujur saja ia sama sekali tak tertar
Read more

PEMILIK MU

"Dia sudah makan?" tanya Alfonzo dengan nada rendahnya pada salah satu maid dibalas gelengan oleh maid tersebut."Siapkan makanan, sekarang!""Baik Tuan."Maid itu beringsut mundur dari hadapan Alfonzo, sedangkan pria dengan tubuh tegap itu mendirikan tubuhnya dan menganggukkan kepalanya kala maid suruhannya kembali membawa nampan berisi makanan untuk Gia. Alfonzo meraih nampan itu dengan satu tangannya lalu menjalankan kakinya menuju kamar Gia.Pria itu menempelkan ibu jarinya pada alat finger print hingga terdengar bunyi kunci yang terbuka, Alfonzo membuka pintu kamar Gia dengan satu kakinya, ia meletakkan nampan berisi makanan tersebut tepat diatas nakas sementara pandangannya mengedar mencari sosok sang empu kamar."Gia?""Gia?!" Alfonzo berseru keras ia bahkan membuka paksa pintu kamar mandi dan menemukan tubuh Gia yang menggigil di bawah guyuran shower."APA YANG KAU LAKUKAN?!" Alfonzo berteriak seraya mendesis tajam pada Gia yang justru memundurkan tubuhnya seolah menjauhi lang
Read more

PESTA

"Wanitamu sudah siap, Tuan," ucap sang desainer dengan senyum manisnya."Terimakasih Grace.""Sama-sama Tuan."Grace undur diri, wanita itu tersenyum sekilas pada Gia kemudian keluar dari kamar wanita itu, sedangkan Alfonzo melangkahkan kakinya mendekati Gia, ia menaikkan wajah Gia dengan jari telunjuknya."You're so beautiful, Gia.""Thanks."Alfonzo memasuki walk in closet dan keluar dengan kemeja hitam dan blazer merah maroonnya, pria itu memasang dasi kupu-kupu di lehernya kemudian menatap Gia dengan tatapan memuja."Ayo kita berangkat," ucap Alfonzo seraya mengait lengan Gia dan menuntun wanita itu keluar dari kamarnya."So, kau membawa jalangmu sendiri ke pesta Mr. Renzuis?" tanya Gia dengan senyum tipisnya.Alfonzo terkekeh kemudian melepaskan kaitan lengan Gia digantikan dengan lengannya yang bertengger di pinggang wanita itu, pria itu menarik tubuh Gia lebih dekat dengan dirinya dan menciumnya sekilas."Hanya sekedar informasi, aku sudah sering membawa jalanngku ke pesta.""A
Read more

MENERIMA

Gia menatap pintu yang perlahan terbuka menampilkan sosok besar Alfonzo dalam balutan turtleneck hitamnya, pria itu melepaskan rolex dari tangan kanannya kemudian melepaskan cepat turtleneck-nya, ia menatap Gia kala atasannya sudah tak tertutupi sehelai benangpun."Kenapa? Bukankah kita sudah memiliki kesepakatan?""Em, ya terserah saja.""Tidurlah, jangan anggap aku ada apabila itu membuatmu terganggu," ucap Alfonzo seraya berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya sekilas.Pria itu kembali keluar dan menatap Gia yang sedang duduk tepat di tengah ranjang, langkah kaki Alfonzo mendekat menuju ranjang dan duduk tepat di tepi ranjangnya maniknya menatap wajah Gia yang tampak lebih baik dari pada kemarin sesaat setelah ia membawanya dari New York."Kau tak menolakku lagi?" tanya Alfonzo dengan suara rendahnya menatap Gia lekat.Wanita itu menggelengkan kepalanya seraya menyampirkan helaian rambutnya ke belakang telinga. "Aku hanya mencoba berdamai dengan takdirku, aku mencoba unt
Read more

MIMPI BURUK

BAB 6 || NIGHTMARE "Datanglah ke ballroom hotelku sayang, aku menunggumu. Cepatlah datang, aku sangat merindukanmu dan our angel.""Dasar perayu kelas kakap! Kita bahkan dua jam yang lalu bertemu di kantormu, sekarang sudah mengumbar bualan!""Jangan berkata seperti itu cintaku, sungguh aku merindukanmu dua jam rasanya seperti dua tahun.""Sudahlah Alfonzo, semuanya sudah jelas aku akan datang sebentar lagi tunggu saja.""Ya, tentu aku akan menunggumu cepat datang Agatha Renzuis, France akan segera menjemputmu.""Sure my Renzuis."Alfonzo mematikan sambungan teleponnya seraya tersenyum manis, sungguh hari ini adalah hari ulang tahun pernikahannya dengan Agatha yang ke tiga tahun, senyum itu tak pernah lepas dari bibir Alfonzo.Ia tatap persiapan perayaan pernikahannya, ia menatap balon-balon yang dibiarkan mengambang di atas kolam renang di gelapnya malam, manik tajam pria itu menatap keatas dan menghembuskan napasnya.Hidupnya sudah lengkap semenjak menikahi Agatha, gadis itu sangat
Read more

BAB 7 || PREGNANCY

Two months later...Suasana pagi ini cukup membahagiakan bagi Gia, bagaimana tidak pria yang tampak dingin itu saat ini tengah berenang di kolam renang di belakang mansion, Gia memperhatikan Alfonzo tanpa celah, itu semakin mengingatkannya terhadap Leonardo, nyatanya sekeras apapun Gia mencoba melupakan Leonardo namun pria itu seakan berada di pelupuk mata Gia selalu.Namun tiba-tiba Gia merasa mual menderanya dengan sangat, wanita itu segera mendirikan tubuhnya dan dengan gerakan cepat menuju ke toilet lantai bawah, wanita itu memuntahkan isi perutnya namun yang keluar hanyalah cairan bening.Gia menatap pantulan dirinya di cermin kemudian membelalakkan matanya kala menyadari satu hal, dengan gerakan cepat ia menaiki tangga dan menuju kamarnya, tangannya dengan gemetar mencari kalender dan saat menemukannya Gia hanya mampu bernapas kasar, benar dugaannya!Wanita itu meletakkan satu tangannya tepat di atas pusar kemudian mengelusnya amat lembut. "So you've been there, little boy.""I'
Read more

BAB 8 || KELUAR DARI PENJARA MU

Sepulangnya Alfonzo dari kantor, pria itu menginjakkan kakinya menuju tangga dan berakhir di kamar Gia. "Gia?""Gia dimana kau?" Alfonzo semakin kalut saat tak menemukan jawaban apapun dari nama yang ia panggil. Matanya mengedar ke seisi kamar untuk mencari sosok Gia namun wanita itu tak menunjukkan batang hidungnya sama sekali. Pria itu kalut, ia segera meraih ipad miliknya kemudian memeriksa CCTV.Brak!Alfonzo menendang kursi dengan kekuatannya yang besar hingga kursi itu sudah tak berbentuk. "CLARA!!""CLARA!" Alfonzo meneriaki nama maid-nya yang sudah membantu Gia keluar dari dalam mansionnya."Ya Tuan," balas Clara dengan menundukkan wajahnya."Dimana Gia?""Nyonya... ""Dimana dia Clara?!""Aku... ""Kau membantunya pergi bukan? Kenapa kau melanggar ucapan ku Clara?!""Maafkan aku tuan, aku kasihan padanya.""Kau tak pantas melakukan itu Clara! Kau hanya seorang maid disini!""Maaf Tuan."Dor!***"Kau sudah bangun?"Gia menatap asal suara, ia melihat seorang wanita yang sudah
Read more

BAB 09 || HIDUP BARU

"Bibi Marry!" Gia menatap asal suara, dimana seorang gadis cilik dengan membawa sekeranjang buah strawberry berdiri di ambang pintu."Bibi Marry! Aku datang!" ucapnya lagi, ia berjalan memasuki toko tanpa menyadari keberadaan Gia, wanita itu tersenyum dibuatnya, menatap anak kecil dengan dua kepang di rambutnya."Bibi_" ucapan bocah itu berhenti saat menatap ke belakang dan menemukan Gia dengan senyum manis dan tangan yang melambai ke arahnya."Bibi Marry berubah jadi muda," ucapnya polos hingga Gia tersenyum manis, ia berjalan dan bersimpuh di depan bocah tadi."Hai, namaku Gia. Siapa namamu?" tanya Gia dengan mengulurkan tangannya, tangan Gia di lihat tanpa celah oleh bocah tadi sebelum ia menyambut uluran tangan Gia."Hai, namaku Erika.""Hai Erika, kau sangat cantik.""Kau juga cantik bibi Gia," ujarnya polos, mata kecilnya mengedar mencari sosok Marry lalu kembali menatap Gia."Dimana Bibi Marry?""Bibi Marry sedang membuat teh, sebentar lagi akan kembali. Memangnya mengapa kau m
Read more

BAB 10 || SEMBUNYI

Marry menutup pintu cepat setelah dua pria tadi menanyakan tentang Gia padanya, wanita yang cukup berumur itu menatap ke kamar bekas anaknya yang sudah ditempati Gia selama dua hari ini. Kakinya berjalan menuju kamar tersebut dan mengetuk pintunya tiga kali."Gia?" panggil Marry tak berbalas. "Gia ini aku, bukalah pintumu, Gia," ulangnya menyakinkan.Benar saja kurang dari satu menit pintu sudah terbuka dengan lebar memperlihatkan wajah pias Gia saat ini dengan air mata yang sudah bercucuran membelah pipi putihnya."Bibi, apa mereka sudah pergi?" tanya Gia dengan nada suaranya yang bergetar. Marry yang melihat sekali raut ketakutan di wajah wanita yang ditolongnya segera memeluk Gia erat."Sst, tenanglah Gia. Aku akan menjagamu semampuku, aku akan berusaha menyembunyikanmu disini, tanpa ada yang tau.""Bibi, mengapa kebebasanku direnggut? Mengapa hidup serasa sangat sulit? Apa dosa yang sudah kuperbuat hingga aku diberikan hal seperti ini? Tuhan tak adil, Bi.""Sst, Gia. Percayalah se
Read more
DMCA.com Protection Status