Share

Bab 68 Tidak Peka

Penulis: Fit Tree Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-04 07:19:03
Aqeela benar-benar bingung dengan tindakan Bramasta. Dia tidak pernah memikirkannya. Pria itu terlalu berani memberikan kunci utama dari ruang kendali.

“Om!” Aqeela mendorong tubuh Bramasta menjauh darinya. Dia menyadarkan diri bahwa dirinya tidak bisa menerima itu.

“Ada apa, Aqeela?” Bramasta bingung.

“Kembalikan!” perintah Aqeela pada computer pintar. Dia menarik kembali tangan Bramasta dan memverifikasi data secara ulang dengan cepat.

“Konfirmasi berhasil,” ucap computer.

“Kunci otomatis!” perintah Aqeela.

“Kunci,” jawab computer.

“Aqeela!” Bramasta menarik tubuh Aqeela. Dia memegang pundak wanita itu dan menatap tajam.

“Kenapa?” tanya Bramasta kesal.

“Perusahaan ini akan aman di tangan Om. Aku tidak pantas,” jawab Aqeela tersenyum.

“Kenapa? Apa ini adalah cara kamu menolakku?” Bramasta benar-benar merasa tidak punya harga diri. Dia sudah menyatakan cinta dengan memberikan perusahaannya kepada Aqeela.

“Bukan. Bukan begitu, Om. Aku adalah orang yang tepat janji. Aku akan melindungi d
Fit Tree Fitri

Terima kasih atas hadiah, like dan komentar teman-teman semuanya. Semoga suka.

| 35
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Halidah 1994
thour di Jordi jgn sampai hancur kan Beamasta
goodnovel comment avatar
eka hartati
horang kayak
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih ...️
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 143 Penerbangan Pulang

    Bramasta menarik Aqeela jatuh ke atas tubuhnya. Wanita muda itu benar-benar sedang melamun.“Aaahh!” Aqeela menatap Bramasta.“Kenapa kamu melamun? Apa menyesal dengan tadi malam?” tanya Bramasta.“Tidak.” Aqeela menggeleng cepat.“Lalu kenapa hanya diam saja? Coba merayu atau memanggiku dengan panggilan sayang.” Bramasta tersenyum.“Mmm.” Aqeela mengunci mulutnya. Dia benar-benar kesulitan untuk memanggil Bramasta dengan panggilan sayang.“Kenapa susah sekali?” Bramasta mencubit hidung mancung Aqeela.“Aaah. Aku belum terbiasa.” Aqeela mengusap hidungnya.“Supaya kamu terbiasa makanya harus dicoba setiap waktu,” tegas Bramasta. “Cobalah!” Bramasta menunggu Aqeela untuk membuka mulut dengan malu-malu.“Sa-yang,” ucap Aqeela memalingkan wajahnya. “Hahaha.” Bramasta tertawa. Dia menekan kepala Aqeela hingga mencium dadanya.“Kenapa kamu sangat menggemaskan.” Bramasta sangat ingin menggigit istri kecil dan mudanya.“Aqeela,” ucap Bramasta pelan. Dia membelai kepala Aqeela yang pasrah me

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 142 Malu-malu

    Bramasta bekerja dengan computer. Dia melihat pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat. Pria itu juga melirik jam yang ada di dinding. Sang istri masih belum juga keluar.“Apa yang dia lakukan di dalam sana?” Bramasta meletakkan computer di atas meja. Dia beranjak dari sofa dan mendekati pintu kamar mandi.“Sayang, apa kamu belum selesai?” tanya Bramasta mengetuk pintu kamar mandi.“Ya. Sebentar lagi.” Aqeela keluar dari dalam bak. Dia segera membersihkan diri. Mengambil handuk dan membungkus diri. Menggelung rambut agar segera kering. “Aku selesai, Om.” Aqeela membuka pintu. “Jika kamu terus memanggil Om. Aku akan mengigit bibir dan lidah kamu.” Bramasta menarik pinggang Aqeela hingga istrinya berada di dalam pelukannya. “Dan memberikan hukuman yang akan kamu suka.” Bramasta mengecup bibir Aqeela.“Hukuman apa?” tanya Aqeela menatap Bramasta.“Kamu mau hukuman yang bagaimana?” Bramasta tersenyum.“Tidak ada,” ucap Aqeela menggeleng.“Kalau begitu tidak boleh memanggil aku Om la

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 141 Pagi yang Indah

    Bramasta tidak melepaskan pelukan istri di dalam selimut. Aqeela pun tidak bersuara lagi. Dia menyembunyikan wajah di dada sang suami.“Apa masih mau?” tanya Bramasta mencium kepala Aqeela.“Mmm.” Aqeela memukul dada bidang Bramasta. Gadis itu masih sangat malu setelah menyadari dirinya sangat liar meminta sang suami untuk menyelesaikan permainan mereka agar segera mencapai puncak kenikmatan yang tidak mampu ditahan lagi. “Apa sakit?” Bramasta mencium dahi Aqeela dengan cukup lama.“Aku mau tidur.” Aqeela tidak menjawab pertanyaan Bramasta. Dia memeluk erat tubuh pria itu dan menempekan wajahnya pada dada bidang. Memejamkan mata dan mengunci mulutnya.“Aku mau menghilang dari dunia ini. Ini sangat memalukan. Aku tidak tahu bercinta benar-benar menyiksa. Bagaikan manusia yang candu pada narkoba dan butuh obat itu segera,” ucap Aqeela di dalam hati.“Tubuh bergetar. Pikiran kacau dan naluri bergerak sendiri. Meminta lebih. Ternyata bercinta benar-benar menjadi candu dan menggila ketika

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 140 Malam Pertama

    WARNING 21+++Aqeela melihat Bramasta berjalan mendekatinya. Pria itu hanya mengenakan celana pendek sebatas lutut dan kaos tanpa lengan.“Bisakah kamu matikan ponsel? Aku yang seorang bos saja meninggalkan ponselku agar bisa menikmati waktu tenang bersama kamu.” Bramasta berdiri di depan Aqeela yang memegang ponsel.“Baiklah. Di sini juga tidak ada jaringan yang cukup.” Aqeela mematikan ponsel dan meletakkan di atas meja.“Bagus.” Bramasta menggendong Aqeela di depan dan membawa ke ruang makan.“Tidak ada siapa pun diantara kita. Hari ini hingga besok hanya kita berdua di pulau ini.” Bramasta mencium bibir Aqeela sambil berjalan menuju kursi di ruang makan.“Kita makan dulu. Setelah itu bermain lagi di laut dan berkeliling pulau dengan kapal kecil.” Bramasta menurunkan Aqeela di kursi.“Mmm.” Aqeela mengangguk. Gadis itu benar-benar menjadi patuh. Dia tahu bahwa Bramasta yang menghapus video dan fotonya dari akun Kiara.Bramasta dan Aqeela duduk berdampingan menikmati makan siang yang

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 139 Terpesona

    Kapal merapat di pulau tersembunyi. Aqeela dan Bramasta turun. Awak kapal membawa barang-barang mereka. “Cantik sekali.” Aqeela digendong Bramasta turun dari kapal. Pria itu menurunkan istrinya di tangga villa.“Kami akan membuka villa dan memasukan barang-barang Anda.” Para awak kapal masuk lebih dulu dari Bramasta dan Aqeela. “Ayo kita berkeliling.” Bramasta tidak melepaskan tangan istrinya. Dia membawa Aqeela berjalan di tepi pulau yang terhubung langsung dengan air laut.“Om. Tempat ini benar-benar indah.” Aqeela menarik tangannya dari pegangan Bramasta. Dia menyentuh air dan melihat penyu yang berenang.“Om. Ada penyu!” teriak Aqeela masuk ke dalam air.“Aqeela dalam.” Bramasta menyusul Aqeela yang telah basah.“Om. Kita tidak perlu menyelelam lagi. Dari sini pun bisa melihat pemandangan di dalam laut yang indah.” Aqeela terlihat jelas sangat senang dengan kepulauan tersembunyi yang dipilih Bramasta.“Tuan. Kami telah menyajikan menu makan siang Anda dan Nyonya.” Pelayan membu

  • Tiba-tiba Menjadi Istri Presdir   Bab 138 Cinta di Atas Kapal

    Aqeela mulai pasrah dengan keadaan di dalam laut. Dia tetap berusaha mengatur napas dengan mata yang terpejam.“Mm.” Aqeela membuka mata karena pria itu mengangkat tubuhnya keluar dari dalam laut dengan tetap mempertahankan ciuman.“Kenapa, Aqeela? Apa kamu sangat pasrah?” Bramasta membuka kaca mata yang gunakan Aqeela. “Om!” Aqeela terkejut melihat pria yang menyiksanya di dalam laut dengan cara yang tidak biasa.“Aku pikir seseorang mau membunuhku.” Aqeela memukul dada Bramasta.“Apa ada cara membunuh dengan ciuman?” tanya Bramasta tersenyum puas. Dia senang bisa membuat Aqeela cemberut.“Kapan Om datang?” tanya Aqeela.“Kita berada di dalam pesawat yang sama, Sayang.” Bramasta mengecup bibir Aqeela yang basah dan dingin.“Apa semalam Om ke kamarku?” Aqeela menatap Bramasta.“Apa kamu berharap ada pria lain yang datang?” Bramasta memicingkan matanya.“Tidak,” tegas Aqeela cepat dan itu membuat Bramasta bahagia.“Aku pikir itu hanya mimpi, tetapi terasa lebih nyata,” ucap Aqeela mel

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status