Tuan Bodyguard dan Gadis Kecilnya

Tuan Bodyguard dan Gadis Kecilnya

Oleh:  Queeny  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
4Bab
233Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ryu terpaksa harus menjadi bodyguard Rayya, seorang aktis ternama yang sedang naik daun. Hal itu dia lakukan atas permintaan abahnya yang telah berjanji kepada Wisnu, papanya gadis itu. Sejak awal bekerja, Ryu selalu mendapat ejekan dan hinaan dari Rayya karena statusnya yang rendah. Selain itu dia memiliki tompel di dagu yang membuat ketampanannya memudar. Hingga suatu saat, Rayya mabuk dan merayu Ryu untuk menidurinya. Dia tentu saja menolak walaupun diam-diam menyimpan cinta untuk gadis itu. Lalu, ada banyak rahasia yang terungkap setelah mereka bersama selama satu tahun. Bagaimanakah kisah mereka?

Lihat lebih banyak
Tuan Bodyguard dan Gadis Kecilnya Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
4 Bab
Tugas Hari Pertama
Raya menatap sosok yang sedang berdiri di hadapannya dengan tajam. Lelaki itu hanya diam tanpa menunjukkan ekspresi apa pun. Tentu saja demikian karena sejak tadi dia tak mau melepas kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya. "Nama lo siapa?" tanya Rayya angkuh. "Ryu," jawab lelaki itu mantap."Udah siap kerja sama gue?" Rayya melipat tangan di dada, menunjukkan bahwa dia yang berkuasa di sini. "Siap, Mbak Raya!" Ryu menatap Rayya dengan lekat. Matanya menelusuri sosok cantik itu dari atas hingga ke bawah. Jakunnya bergerak naik turun, tanda ketertarikan kepada lawan jenis. Lalu dia kembali memasang wajah dingin. Sesuai dengan tugas yang akan diembannya nanti. "Lo polisi?"Rayya menduga bahwa Ryu adalah salah satu aparat yang dibayar sang papa untuk menjaganya. Terlihat dari penampilan fisiknya yang kekar. Lelaki itu cukup tampan. Hanya sayang ada sebuah tanda hitam di dagunya. "Bukan.""Lalu?""Saya pernah ikut pelatihan militer beberapa bulan," jawab Ryu cepat. "Cuma dapat
Baca selengkapnya
Diskusi
Wisnu mendengarkan penuturan Ryu dengan seksama. Lelaki paruh baya itu mengucap istrigfar berulang kali saat mendengar cerita tentang putrinya di butik kemarin siang. Dia tak menyangka jika Rayya semakin berani mengekspos tubuh. Beberapa sinetron yang Rayya bintangi memang menggunakan kostum yang sopan dan tertutup. Sayangnya, Wisnu tak tahu bahwa putrinya kerap berpenampilan seksi di luar. Bahkan kadang-kadang pergi ke kelab dan mencoba beberapa minuman beralkohol. "Jadi Rayya pilih warna apa?" tanya Wisnu memancing."Saya gak tau, Pak. Saya pilih keluar daripada melihat--" ucapan Ryu terputus karena tak sanggup melanjutkannya. "Syukurlah kalau begitu. Jadi Nak Ryu gak ngotorin mata," ucap Wisnu bijak. "Saya langsung ke toilet karena perut mendadak mules."Wisnu tergelak. Ternyata dia tidak salah memilih Ryu sebagai bodyguard putrinya. Rayya memang sedikit liar, sehingga perlu ada yang mengingatkannya. Apalagi pergaulannya cukup bebas. "Terus pemotretannya gimana?""Aman, Pak. M
Baca selengkapnya
Permintaan
Beberapa bulan yang lalu. "Seratus hari saja, Ryu. Kalau gagal, kamu boleh pulang."Ryu menatap wajah abahnya dengan lekat. Dalam hati lelaki itu ingin mengucapkan penolakan. Namun, lidahnya kelu tak dapat membantah. Jika dia mengiyakan, maka itu bertentangan dengan hati nurani. Nasibnya kini bagai simalakama, semua pilihan sama beratnya. Abahnya tak pernah meminta apa pun selama ini. Ryu bahkan diberikan banyak fasilitas untuk menggapai cita-cita. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Al Azhar Kairo, lelaki itu memilih pulang ke Indonesia. Menjadi tenaga pengajar di pondok tempat dia menimba ilmu selama enam tahun."Kenapa diam? Apa kamu menolak permintaan Abah?"Ryu menunduk dan tak berani menjawab. Ada alasan di balik kepulangannya ke sini. Ada seorangg wanita yang telah menambat hatinya. Lelaki itu berencana akan mengajukan taaruf dalam waktu dekat, sampai tabungannya cukup. "Aku ndak berani bantah, Abah. Tapi rasanya ini sulit.""Kamu belum mencoba, Nak.""Ap
Baca selengkapnya
Gencatan Senjata
Rayya memasuki mobil yang sejak tadi pintunya sudah dibuka oleh Ryu. Gadis itu mengempaskan tubuhnya di jok dengan malas, lalu menutup pintu dengan kasar."Loppe Coffee Jalan Pramuka," ucapnya singkat.Ryu menghidupkan mesin lalu melajukan mobil dengan tenang. Hari ini dia memakai pakaian yang berwarna senada dengan kaca mata hitamnya. Lelaki itu mencukur cambang sehingga menyisakan bayangan hitam di dagunya. Sepanjang perjalanan suasana begitu canggung. Ryu fokus menyetir tanpa menghidupkan musik, sementara Rayya sibuk bermain ponsel dan membalas pesan. Sejak kemarin inbox-nya penuh dan gadis itu malas membukanya."Cepetan dikit. Sandra udah nungguin dari tadi," titah Raya. Ryu membisu. Lelaki itu segera menambah kecepatan agar mereka segera sampai. Matanya masih fokus ke depan, kepada padatnya jalanan. Ini hari kerja dan mereka turun di waktu yang kurang tepat sehingga terjebak macet."Lo gak denger gue ngomong?" tanya Rayya. Sejak tadi Ryu hanya diam dan mengabaikan ucapannya. Se
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status