Wanita Dambaan Sang Billionaire

Wanita Dambaan Sang Billionaire

last updateLast Updated : 2025-03-26
By:  StrroseCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
7 ratings. 7 reviews
114Chapters
12.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

PERHATIAN Dark Romance Adult Mengandung Adegan Dewasa Sejak pertama kali melihat Selena, Matthias merasa ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan. Tak peduli seberapa keras dia berusaha, matanya selalu tertuju pada sosok Selena. Entah itu saat dia melihatnya sebagai bayi yang lucu, seorang anak kecil periang, gadis remaja yang penuh semangat, atau kini sebagai wanita dewasa yang menawan. Matthias sudah melakukan segala cara untuk meredamkan ketertarikannya yang tidak normal pada Selena. Sampai akhirnya, dia tidak bisa menghentikan dirinya lagi ketika keinginan untuk mengikat wanita itu dan menjadikan miliknya semakin kuat dan tidak bisa tertahankan. Matthias mendambakan Selena, nona muda sempurna yang tak mengenal bahayanya dunia # Sangat disarankan membaca Series I : Wanita Incaran Sang Billionaire

View More

Chapter 1

1. Meet again

Matthias menekan tombol bel untuk ketiga kalinya, tetapi tetap tidak ada jawaban. Dengan kesabaran yang mulai terkikis, ia mengeluarkan ponselnya. Menghubungi adik perempuannya yang sejak tadi tak kunjung membukakan pintu

“Buka pintunya" Ucap Matthias tanpa basa basi dengan nada datarnya begitu panggilan terhubung

“Oh, kau sudah sampai, kak?”

“Cepat buka pintunya sebelum aku marah padamu, Hiri" Matthias menjawab sambil melirik pintu yang tetap tertutup rapat di depannya

“Emm ini, aku sedang di luar. Ada urusan mendadak. Masuk saja, password pintunya 1007#. Aku lupa bilang pada Selena kalau kau datang dan sepertinya dijam segini dia ada di ruang olahraga” Hiriety menambahkan dengan nada santai.

“Selena?”

“Iya kau pasti akan senang bertemu dengannya, aku tutup telponnya ya kak, kita bicara dirumah saja”

Matthias menghela napas, dia hendak bertanya lebih lanjut tapi adik kandungnya itu sudah memutuskan panggilan sebelum ia mendapat jawaban.

Akhirnya, Matthias memasukkan kode yang diberikan Hiriety. Suara klik dari pintu elektronik menandakan bahwa kodenya benar. Ia mendorong pintu dan melangkah masuk.

Aroma manis namun segar tercium diudara, siapapun yang menghirup udara didalam pun akan tahu jika itu aroma tempat tinggal seorang wanita. Apartemen luas, modern, dan dinding yang didominasi warna pink muda. Interiornya kebanyakan warna putih dengan hiasan minimalis di setiap sudut. Ada cukup banyak pintu disini. Namun, perhatian Matthias langsung tertuju pada sebuah pintu yang terbuka

Seorang perempuan cantik muncul dari sana, mengenakan crop top ketat dan celana sport pendek yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Wajah perempuan itu memerah, rambutnya yang terikat nampak basah oleh keringat. Perempuan itu nampak belum menyadari kehadiran Matthias karena earphone yang digunakannya

“Lama tak bertemu” Matthias berdiri tepat didepannya

Barulah ketika mata hazel itu bertemu dengan netra abu Matthias, ia berhenti di tempat, terkejut. Segera dilepaskan earphone yang menutup telinganya itu

“K-kau?! Siapa kau?” Selena hampir berteriak, ekspresinya berubah waspada. Ia mengambil langkah mundur dan menodongkan botol air ditangannya, seolah siap menggunakannya sebagai senjata.

Matthias, disisi lain, terdiam beberapa detik, memperhatikan Selena dari ujung kepala hingga kaki. Mata abu pekatnya tidak bisa menghindari pakaian yang dikenakan Selena, yang menurutnya terlihat sangat seksi dan cocok ditubuh ramping nan berbentuk bak hourglass body itu

”Makin besar rupanya” Gumamnya pelan dengan sudut bibir terangkat

“Hei, aku tanya, kau siapa?! Kenapa bisa masuk dirumahku?” Selena mengulang pertanyaannya dengan nada lebih tinggi. Jemarinya bergerak cepat menyalakan ponselnya, hendak menelepon pihak berwajib sebelum pria itu berbicara

“Matthias.” Jawabnya

Mata hazel Selena membulat “Matthias Walton?" Tanya Selena

Matthias mengangguk "Aku baru tahu kau tinggal disini dengan adikku" Serunya sekedar basa basi.

Matthias tak tahu jika Selena yang adiknya maksud adalah putri dari uncle Dylan dan Aunty Lumia. Dulu, dia hanya bertemu dengan Selena saat kecil dan mereka sempat bermain bersama lalu setelahnya, mereka terpisah karena kesibukan orang tua masing-masing. Atau lebih tepatnya, Selena melarikan diri darinya.

“Hiriety tak bilang kau akan kemari” Ucap Selena menatap Matthias masih dengan rasa curiga

“Tanya dia” Matthias menjawab santai, tetapi senyum kecil di sudut bibirnya menunjukkan bahwa ia sedikit menikmati kebingungan Selena. “Aku cuma mengikuti instruksinya. Dia memintaku datang dan memberikan password pintu dengan mudahnya” Matthias menjawab tenang, meski matanya kembali tertuju pada pakaian Selena.

Crop top yang membalut tubuhnya dan celana pendek olahraga itu membuatnya sedikit kehilangan fokus

"Jaga pandangan anda Mr Walton" Sergah Selena datar

Matthias terkekeh ringan “Maaf, refleks” balas Matthias santai, masih dengan tawa kecil yang menyebalkan. Ia berjalan ke sofa ruang tamu, mendudukan diri serta menyandarkan tubuhnya ke sofa, seolah menunjukkan bahwa ia bisa bersikap lebih sopan. “Kau tidak bisa menyalahkanku. Penampilanmu cukup… mencuri perhatian.”

Selena mendengus, menyilangkan tangan di dadanya. “Kalau begitu, coba fokus pada alasan kenapa kau di sini, bukan pada apa yang kukenakan.”

Matthias tersenyum tipis, senyuman yang menunjukkan bahwa ia terlalu percaya diri untuk merasa bersalah. “Baiklah” katanya, memperbaiki posisi duduknya. “Aku di Milan karena urusan bisnis. Sekalian saja kutemui adik kecilku itu, kami jarang bertemu, dan kupikir ini saat yang tepat untuk menjenguknya.”

“Dan kau pikir waktu yang tepat itu adalah saat aku sendirian di apartemen ini?” Selena mengangkat alisnya, nadanya menyiratkan ketidaksukaan.

“Aku sudah bilang, itu urusan Hiri" Matthias menegaskan, lalu menambahkan dengan nada lebih ringan, “Dan bukannya kau sudah cukup tangguh untuk menghadapi ‘orang asing’ seperti aku? Lihat saja, kau bahkan punya botol air sebagai senjata andalan.”

Selena mendesah, merasa percakapan ini tidak akan membuatnya menang. Ia melanjutkan langkahnya, berjalan ke dapur, mencoba mengabaikan tatapan Matthias yang mengikutinya.

“Lama tidak bertemu Selena” Ucap Matthias, kembali menyapa untuk kedua kalinya “Senang bertemu denganmu lagi”

“Kebalikannya untukku” Balas Selena

Matthias terkekeh pelan, jelas menikmati interaksi ini. “Basa basi yang dingin sekali” ujarnya, nada suaranya setengah bercanda.

Selena membuka kulkas, mengambil sebotol air dingin, lalu membukanya dengan gerakan yang sedikit lebih keras dari biasanya. “Kalau kau ingin tahu, aku membencimu” katanya, menoleh sebentar untuk menatap Matthias. “Jadi jangan berharap sambutan hangat dariku.”

Matthias menyandarkan punggungnya pada sofa, tetap tenang meski balasan Selena penuh duri. “Aku tak mengharapkan sambutan apa pun, Princess”

Deg!

“Berhenti menyebutku begitu!”

Matthias tersenyum lebih lebar, melihat reaksi yang diinginkannya. “Kenapa? Bukankah itu panggilan yang cocok untukmu? Kau memang seperti seorang putri—anggun, keras kepala, dan... selalu tahu cara membuat sang pangeran terus memperhatikanmu.”

“Apa sekarang kau mengakui diri sebagai pangeran?” Potong Selena mengejek

Matthias tertawa kecil, nada suaranya santai tapi penuh arti. “Bukan aku yang mengatakannya, Selena. Kau yang memberiku julukan itu waktu kita masih kecil, ingat?”

Selena memutar bola matanya, menutup botol air lalu menyandarkannya ke meja dapur. “Kalau aku memang bilang begitu, itu pasti karena aku terlalu kecil untuk tahu bahwa pangeran seharusnya punya hati.”

“Ouch, itu menyakitkan” balas Matthias sambil meletakkan tangan di dadanya, seolah benar-benar terluka. “Tapi kau benar, waktu kecil aku mungkin agak... sulit. Sekarang pun, mungkin aku masih sama.

“Kalau kau terus berbicara seperti itu, aku tidak segan-segan mengusirmu dari sini, Matthias.” Ancamnya

Matthias terkekeh “Kau takkan bisa membuatku bergerak kecuali telanjang didepanku Selena” Ucapnya Matthias sambil menyilangkan kaki dengan senyum miring yang sialnya sangat menggoda dimata Selena

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Strrose
Mampir juga di Walton series 3, cerita tentang Hiriety dan Marco yang tentunya lebih panas dingin dari Matthias dan Selena
2025-04-23 00:29:10
4
user avatar
Aina Callia
cerita nya bgus
2025-04-10 13:26:44
1
user avatar
denzel mamesah
ekstra part dong
2025-03-27 20:48:10
1
user avatar
Strrose
Helloooo, cerita ini akan update 2 bab setiap hari di jam 14.00 dan 19.00. Terimakasih atas kesabaran kalian dan supportnya. Love youu
2025-02-21 18:38:10
6
default avatar
Yuyul agreni
yang ditunggu akhirnya muncul..... matthias selena, lop thor
2025-01-23 00:11:10
1
default avatar
erikaa
bgs tpi upnya sdikit jdinya gamtung dan gregettt... up yg bnyk dongg
2025-01-21 20:58:25
2
user avatar
Strrose
Hallooo bertemu lagi dikisah walton series, kali ini aku menyajikan kisah tentang Matthias dan Selena. Cerita roman dewasa dengan bumbu pedas nan manis hahaha... jika kalian suka boleh memberikan gem, meninggalkan jejak dengan komentar tau bahkan rate yg mendukung othorr.. Happy reading (*´﹀`*)
2025-01-14 21:58:52
10
114 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status