Morgan menyeka keringatnya. Tenggorokannya seperti tercungkil. "Akhirnya tugas ku memuaskan tante itu selesai juga. Aku sudah tidak tahan mencium aroma tubuh tante tua itu" Morgan adalah pria muda tampan yang lahir dari kalangan orang kaya. Dia memilih jalan menjadi seorang psk pria agar mendapatkan biaya pengobatan bagi putri kecilnya. Morgan harus hilang dari daftar keluarganya karena telah memilih Katherin sebagai istrinya, dimana kedua orang tua Morgan tidak merestui pernikahan mereka. Katherin akhirnya meninggal dunia setelah melahirkan Michele yang setelah lahir dokter memprediksi bayi Morgan menderita penyakit kronis yang dibawa dari ibunya. Morgan harus menyediakan uang yang tidak sedikit untuk biaya pengobatan Michele putrinya. Gaji Morgan yang hanya sebagai clening service di sebuah hotel Tidak mencukupi. Sampai akhirnya Morgan bertemu dengan tante Monik yang menawarkan dirinya pekerjaan dan ternyata pekerjaannya itu menjadi seorang psk pria. Morgan akhirnya menerima pekerjaan itu dengan mengesampingkan harga dirinya. semua itu demi kesembuhan putri tercintanya. Morgan rela melayani para wanita-wanita berduit bahkan Morgan sampai melayani dosen dan teman sosialita ibu kandungnya. Morgan bahkan menerima perlakuan buruk dari salah satu customernya. Sampai suatu hari Morgan bertemu Sandra dan Morgan jatuh cinta kepadanya pada pandangan pertama. Namun Morgan merasa dirinya tidak pantas untuk Memiliki Sandra karena profesi yang Morgan jalani saat ini. Morgan ingin sekali melepaskan profesinya namun Monik membuat Morgan sulit untuk lepas dan keluar. Morgan tidak mengira ternyata selama ini kebaikan Monik Palsu. Morgan bertemu dengan seorang wanita yang baik hati yang bernama Laura. Laura adalah sahabat putri kecilnya Michele di rumah sakit. Laura meminta Morgan mau menjadi suami pura-puranya nya disisa hidup Laura yang sudah divonis dokter hanya tinggal beberapa bulan lagi. Karena kebaikan Laura Morgan mau menerima permintaan Laura namun ternyata Laura adalah saudara Sandra dan Sandra tidak setuju akan pernikahan Laura dan Morgan yang tidak diketahuinya. Meskipun Laura mengetahui Morgan sangat mencintai Sandra.
Lihat lebih banyakMorgan menyeka keringatnya. Tenggorokannya seperti tercungkil "Akhirnya tugasku memuaskan tante itu selesai juga. Aku sudah tidak tahan mencium aroma tubuh tante tua itu."
Morgan membuka lemari es dan mengambil satu kaleng minuman ringan berupa air lemon dingin dan meneguknya tanpa jedah.
"Arghh...! rasa eneg ku sudah mulai hilang," ucapnya lagi. sambil kembali menyeka keringat pada bagian tubuhnya yang bidang. Morgan meraih kemejanya yang rapih tergantung lalu memakainya dengan cepat. Dia tidak boleh terlihat tidak rapih saat tamunya akan pulang.
Suara hentakan sepatu hag tinggi mulai terdengar menghampiri Morgan."Good job Morgan! Hari ini kamu bisa memuaskan saya sampai level 7." Jemari tante tua itu meraba dada bidang Morgan dan tangan kiri tante tua itu memegang sebuah amplop coklat yang cukup tebal.
"Ini sayang. Kamu pantas mendapatkannya. Bulan depan tante mau yang seperti ini lagi yah!" seru tante tua itu.
Tante itu mengecup bibir Morgan dan menyisipkan amplop tersebut pada pinggang celananya. Morgan menahan nafas panjang, perutnya sudah semakin mual mencium aroma wanita setengah baya itu. Tak lama pun wanita itu menaiki mobil mewahnya lalu pergi. Morgan segera melepas nafas yang ditahannya.
"Fuuh...! untung saja tante itu cepat pergi. Kalau tidak air lemon yang ku minum barusan sudah berhamburan pada wajahnya," ucap Morgan sambil tersenyum nakal.
Morgan lalu bergegas menyerahkan amplop itu kepada tante Monik. Dia adalah bos ditempat Morgan bekerja saat ini.Tok...tok...tok...
"Tante boleh saya masuk?" Tanya Morgan sambil mengetuk pintu ruang kerja tante Monik.
"Masuk Morgan!," ucap tante Monik dengan nada senang.
Morgan langsung menyodorkan amplop coklat tersebut ke hadapan Monik, "Ini hasil kerja saya hari ini tante. Dan saya mohon agar tante tidak lagi memberikan saya pelanggan seperti tante Reta barusan," ucap Morgan dengan wajah masam.
Monik mengamati tubuh Morgan dalam posisi duduk pada kursi kerjanya, "Kenapa sayang? barusan saja Reta menelepon saya dan mengatakan kalau dia sangat puas atas pelayanan mu hari ini!" ucap Monik dan tangannya meraih amplop coklat itu lalu membukanya.
"Wow...! Reta banyak sekali memberikan mu uang tip," tukas Monik sambil menjajarkan uang kertas yang dia keluarkan dari amplop itu.
"Saya kan mesti profesional tante. Tetapi kalau keseringan dapat pelanggan seperti dia. Saya bisa sakit karena tidak nafsu makan sampai lima hari. Tante paham maksud saya kan?!" Morgan terus berusaha menjelaskan kepada bosnya ini.
Monik berdiri dan mulai mendekati Morgan. Tangannya meraih beberapa kancing baju Morgan yang masih terbuka. Lalu tante Monik merapihkannya, "Ok. Tante tidak ingin kalau jagoan tante ini sakit. Tante akan pertimbangkan permintaan kamu. Ini ambilah!" ucapnya sambil memberikan bagian dari upah Morgan.
"Tante tidak salah kan?" Tanya Morgan ketika melihat uang yang diberikan Monik.
"Iya. Itu bagian kamu sayang. 40 persen upah mu dan semua uang tip dari Reta tante tidak potong, juga tante tambah 20 persen bonus untuk kamu. Karena kerja mu memuaskan hari ini," ucap Monik sambil matanya nyalang memperhatikan bagian bawah tubuh Morgan. Segera Morgan berpamitan instingnya sudah mulai bekerja ketika melihat cara tante Monik memandang dirinya. Morgan pun langsung keluar dari ruang kerja Monik.
Morgan tiba dikamarnya dan ia mulai merebahkan tubuhnya untuk tidur karena lelah. Dia mengambil selembar foto dari balik ranjangnya. Foto seorang wanita yang terlihat cantik.
"Sandra...," ucap Morgan memanggil nama wanita dalam foto tersebut. Morgan terus menciumi foto itu.
Tak seberapa lama ponselnya berbunyi. Ada pesan masuk dari dokter Helga yang memberitahukan kondisi putrinya saat ini. Morgan pun membuka pesan itu.(Tuan Morgan sebaiknya anda ke rumah sakit sekarang. Kondisi putri anda Michele sedang mengalami perburukan) setelah membaca pesan pada ponselnya Morgan segera beranjak dan pergi menuju rumah sakit tempat putrinya dirawat saat ini.Morgan menggunakan angkutan taxi. Di dalam taxi hatinya tak karuan karena cemas dan khawatir. Dirinya terus berdoa dalam hati bagi kesembuhan putrinya.
'Tuhan aku tau aku ini penuh dosa dan kenajisan. Tetapi hukum saja aku jangan Michele. Aku tidak bisa hidup tanpa putri ku,' Bisik Morgan dalam hatinya.
Ya, semenjak Michele dilahirkan ibunya. Dia sudah mengidap penyakit kronis yaitu kelainan jantung bawaan. Katherin istrinya meninggal karena tidak kuat setelah melahirkan Michele. Morgan tidak tau kalau istrinya selama ini memiliki penyakit yang sama. Putri mereka Michele pun menurunkan penyakit jantung dari Katherin ibunya.
Pernikahan Morgan dan Katherin tidak disetujui keluarga Morgan. Morgan terlahir dari keturunan keluarga yang kaya raya. Ayahnya adalah seorang pengusaha terkenal di kotanya. Morgan sudah lama berhubungan dengan Katherin sejak awal kuliah mereka saling mencintai. Hingga akhirnya Katherin hamil diluar nikah sementara kuliah Morgan belumlah selesai. Morgan berniat melamar Katherin sebelum perutnya membesar. Namun orang tua Morgan tidak menyetujuinya karena Katherin gadis yang berasal dari kalangan orang biasa saja. Orang tua Morgan tidak akan mengakui Morgan lagi sebagai anak, jika dirinya nekat menikahi Katherin. Akhirnya Morgan tetap pada cintanya dan ia menikahi Katherin tanpa persetujuan kedua orang tuanya.
Mengetahui hal itu ayah Morgan marah besar dan mengusirnya dari rumah. serta fasilitas yang diberikan orang tuanya selama ini ditarik kembali. Morgan tidak perduli, dia berjanji dan yakin pasti bisa menafkahi Katherin dan anaknya sekuat tenaganya.
Morgan akhirnya mencari pekerjaan sebagai clening service di sebuah hotel bintang lima. Dengan postur yang sempurna sebagai pria dan juga dibekali wajah yang tampan. Morgan dengan mudahnya melamar disebuah hotel tanpa ijasah pendidikan perguruan tingginya. Sehingga ia dapat Menafkahi istrinya dengan kehidupan yang sederhana sekali.
Setiap hari Morgan selalu berharap ayahnya akan memanggilnya kembali pulang dan menerima Katherin sebagai menantunya. Namun harapannya sia-sia. Sikap orang tua Morgan cuek seakan-akan tidak terjadi apa-apa dalam keluarga mereka.
Hingga tiba waktunya Katherin untuk. melahirkan. Kondisi penyakit lama Katherin membuat dirinya lemah saat melahirkan. Proses persalinan berhasil Michele telah lahir dengan selamat namun Khatherin tidak dapat terselamatkan setelah melahirkan. Katherin meninggal dunia dan Michele bayinya dinyatakan memiliki penyakit jantunga bawaan.
Setiap bulan Morgan harus membawa Michele berobat ke dokter spesialis dan dia harus menyewa pengasuh untuk mengurus michele saat dirinya sedang bekerja. Untunglah Morgan mendapat pengasuh yang baik yaitu bibi Febe. Morgan sudah menganggapnya seperti ibunya sendiri.
Lama kelamaan pengobatan Michele semakin mahal dan gaji Morgan tidaklah cukup untuk menutupi semuanya. Morgan bingung harus bagaimana, sementara obat-obatan yang dikonsumsi Michele tidak boleh terhenti.
Berkali-kali Morgan meminta tolong kepada ayahnya dengan mendatangi perusahaan ayahnya. Namun kekecewaan yang Morgan dapat. Ayahnya malah menyuruh Morgan menitipkan Michele ke panti asuhan dan ayahnya berjanji. Jika Morgan menyerahkan anaknya ke panti asuhan Serta dirinya kembali ke rumah. Ayahnya akan membiayai pengobatan Michele sampai sembuh.
Morgan menolak mentah-mentah. Ternyata ayahnya memiliki hati yang keji sebagai manusia karena tidak mau mengakui keturunannya sendiri. Ayah dan ibunya bahkan tidak hadir pada pemakaman istrinya. Morgan marah dan kecewa dirinya berjanji tidak akan mau kembali lagi kerumah orang tuanya. Dirinya sudah terlanjur sakit hati dan Morgan menerima hubungannya sebagai anak terputus. Morgan merasa tidak sudi memiliki ayah yang kejam seperti ayahnya.
Waktu berlalu Morgan mulai pusing dan putus harapan. Hampir-hampir dia menjilat ludahnya sendiri dan ingin kembali kepada orang tuanya. Asalkan Michele dapat terus menjalani pengobatan. Namun dia harus rela kehilangan Michele, Morgan semakin frustasi memikirkannya.
Sampai akhirnya dia bertemu dengan tante Monik yang kini menjadi bos barunya yang memberikannya pekerjaan baru.
Ditempat itulah perjalanan hidup Morgan berubah drastis. Seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Pekerjaan baru Morgan membuatnya banyak disayangi dan digilai oleh wanita-wanita kaya yang membutuhkan sentuhan pria. Mereka akan berkata dan berteriak we need you love Morgan.***
Morgan merasa seperti meniduri monster. Dirinya tidak habis pikir kalau saat ini dia sedang tersiksa tetapi sebaliknya pelanggannya merasa puas dan gairahnya semakin membara.Setelah puas melucuti tubuh Morgan dengan cambuk kulit serta mencumbui sekujur tubuh Morgan, Mawar dan Morgan berganti kharakter. Kali ini Morgan yang harus menyiksa tante Mawar dan Mawar adalah korban.Cetar...ceter...Suara cabukan sudah mulai terdengar dan bekas guratan cambukan mulai terlihat pada tubuh Mawar dan tanpak terlihat jelas karena kulit tubuh mawar yang berwarna sedikit kuning langsat. Pelanggannya itu tidak merasa sakit, dia semakin melenguh dan meminta Morgan untuk memperkuat cambukannya.'Gila! Wanita ini sakit?! Dia sama sekali tidak merasakan sakit sedikitpun. Dia menikmatinya dan semakin bergairah. Batin ku tidak kuat melakukan penyiksaan seperti ini kepada perempuan!' Maki Morgan dalam hatinya. Morgan harus memuaskan tante Mawar aga
Morgan harus kembali bekerja. Wajah Morgan terlihat sangat lesu. Semalam dia tidak dapat tidur hanya bisa memejamkan mata dua jam saja. Semua dikarenakan mimpi buruk yang melanda alam bawah sadarnya.Morgan menatap wajahnya di cermin, ada lingkaran hitam dimatanya. 'Mimpi apa itu tadi malam. Mengingatnya saja aku sudah merinding. Aku dipukuli seorang wanita yang bertubuh tinggi dan dia seakan senang dan puas melakukan hukuman itu terhadapku. Wanita itu bagaikan malaikat pencabut nyawa!' Seru Morgan dalam hatinya. Tetapi pikirnya, Morgan harus melupakan mimpi itu. Itu hanya mimpi dan hanya bunga tidur saja. Hari ini dia harus fokus kepada pekerjaannya.Karena obat-obatan Michele mulai habis sehingga Morgan harus membeli obat itu untuk putrinya dan obat-obatan tersebut harganya tidaklah murah.Morgan mengkancing lengan kemeja panjangnya, pagi ini dia memakai kemeja berwarna biru laut dengan list kotak-kotak halus yang dia pa
Setelah mengatarkan Laura, Morgan segera kembali menuju ruangan Michele. Morgan takut putrinya itu mencari-cari dan menanyakan dirinya. Tetapi Morgan berubah pikiran, dia ingin menenangkan pikirannya sejenak. Morgan lalu pergi ke cafe yang masih berada disekitar area rumah sakit. Morgan mengambil ponselnya dan menghubungi pengasuh Michele yaitu bibi Febe, untuk memberitahukan keberadaannya kini agar Febe dan Michele tidak terlalu menghawatirkan dirinya.Setelah tiba di cafe Morgan segera mengambil posisi duduk di pinggiran cafe, agar dirinya tidak terlalu terganggu dengan suasana lalu-lalang orang yang ingin membeli kopi.Morgan melambaikan tangan memanggil pegawai cafe mengantarkan menu daftar menu cafe tersebut ke mejanya. Jemari telunjuk Morgan menyusuri dan mencari nama Kopi yang ingin dia pesan, "Mbak, saya pesan kopi espreso long machiato satu cangkir saja!" ucap Morgan, pegawai itu menatap Morgan dengan heran.Morgan merasa sedikit risih denga
Sisa cuti Morgan masih tinggal satu hari dan kali ini Morgan ingin memanfaatkan waktunya untuk mengajak Michele keluar kamar, untuk menghirup udara segar diluar kamar.Morgan lalu menanyakan kepada dokter yang menangani operasi Michele, apakah Morgan dapat membawa Michele melihat taman pagi ini dibantu dengan kursi roda? Dokter lalu mengijinkan Morgan. Tetapi dengan satu syarat pasien boleh keluar kamar hanya sebentar dan pasien jangan sampai merasa lelah karena itu dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, sebab alat yang dipasangkan pada jantung Michele masih belum bekerja secara stabil. Begitulah keterangan dokter yang menangani operasi putrinya itu."Michele ingin melihat bunga-bunga ditaman, tidak?" Tanya Morgan kepada putrinya.Bibir Michele tersenyum lebar, "Michele mau, pa!" Jawabnya riang.Morgan lalu mengambil kursi roda dan menggendong putrinya untuk duduk dikursi roda. Bibi Febe memakaikan sweeter dan melilitkan
Morgan kali ini mendapatkan pelanggan yang cukup ramah dan royal. Setelah pekerjaannya selesai, Morgan segera bergegas ke rumah sakit. Tetapi dia menyempatkan dirinya mampir ke toko langganannya, untuk membeli hadiah kecil yang akan dia berikan kepada Michele putrinya.Biasanya Morgan akan membelikan pie apel kesukaan Michele, namun kali ini Morgan hanya membelikan sebuah mainan sederhana untuk Michele. Karena Michele saat ini dalam masa penyembuhan pasca habis operasi jantung yang dilakukan kemarin lusa. Jadi untuk saat ini Michele tidak diperbolehkan memakan - makananan dari luar rumah sakit.Morgan meminta pegawai toko itu agar membungkus mainan yang Morgan beli dengan kertas kado, serta diikat dengan pita berwarna pink kesukaan Michele.Setelah selesai membelikan hadiah untuk putrinya, Morgan kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah sakit. Morgan lalu menghentikan taksi yang melintas. Baru saja Morgan hendak membuka pintu taksi itu, t
Pagi ini Morgan datang ke Club hanya untuk meminta ijin kepada tante Monik. Siang ini Michele akan menjalani operasinya, dirumah sakit tempat michele dirawat selama ini.Tante Monik memberikan cuti kepada Morgan selama empat hari. Tante Monik juga memberikan sedikit uang kepada Morgan untuk kebutuhan Michele selama Morgan tidak bekerja.Morgan kembali kerumah sakit dan berpapasan dengan seorang wanita muda yang sedang duduk di kursi roda. Wanita itu hendak memetik setangkai bunga yang berada tepat dihadapannya, diarea pekarangan taman rumah sakit. Namun wanita itu tidak bisa menggapainya karena kakinya tidak dapat digerakkan. Morgan mencoba memetiknya dan memberikan kepada wanita itu."Ini nona, hati-hati dengan durinya yang tajam!" sapa Morgan dan menyerahkan bunga itu ketangan wanita itu."Terimakasih tuan, anda baik sekali." jawab Wanita itu. "Nama saya Morgan, saya sering melihat anda
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen