Share

Part 15. Pernikahan

Sepanjang perjalanan tadi Kak Zao terus diam, bahkan setelah sampai di rumah. Entah apa yang sedang dia pikirkan.

Aku justru kembali teringat, akan ucapan Kak Zao yang memintaku untuk terus bersamanya sampai hari pernikahan.

Apa maksud perkataannya? Ingin sekali kutanyakan, tapi takut Kak Zao marah.

Mungkinkah Kak Zao takut, dengan apa yang menimpaku tepat beberapa jam sebelum menikah?

Kak Zao takut meninggalkanku, atau aku yang meninggalkannya?

"Istirahatlah, jangan mikir yang aneh-aneh. Aku masih ada urusan." Kak Zao langsung beranjak pergi menuju ruang kerja.

Hah? Apa ini? Belum juga nanya, sudah disuruh istirahat.

Baru saja pukul 9 pagi. Masih ada banyak waktu sebelum istirahat malam.

Kulangkahkan kaki menuju taman belakang. Berniat membaca buku novel yang bertema pernikahan di sana.

Dengan santai, duduk di kursi ayunan yang selalu kulakukan sejak dulu.

"Astaga, pemeran utama laki-lakinya dingin banget sih, ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status