Lahat ng Kabanata ng World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist: Kabanata 61 - Kabanata 70
90 Kabanata
Bab 61 :
Dhika terbangun dari tidurnya.   Orang pertama yang dia lihat di ruangan itu adalah seorang gadis manis bernama Eva.   Gadis itu sedang melihat ke arah wajahnya dengan perasaan cemas.   “Dhika, Dhika apa kamu sudah siuman? Apa kamu baik-baik saja?”   “Mmmh di mana ini?” tanya Dhika kebingungan.   Dhika tidak bisa mengingat apa yang sudah terjadi, seingat dia mereka berempat baru saja keluar dari ruang kelas Prof Gandhi. Tapi kenapa sekarang dia ada di ruangan serba putih seperti ini?   “Sekarang kita berada di rumah sakit. Kalian berempat ditemukan terluka dan jatuh pingsan di lorong dekat kelas prof Gandhi bersama dengan beberapa kakak kelas dari guild Ares.”   “Jatuh pingsan? Guild Ares? Tommy, Billy, Johan? Ada di mana mereka sekarang?” tanya Dhika gelisah menginginkan jawaban.   “Tenanglah, mereka bertiga baik-bai
Magbasa pa
Bab 62 :
Pagi itu seluruh guild yang ada di Acropolis dibagi menjadi 3 pasukan utama yang masing-masing terdiri dari 9 guild. Guild Demeter berdiri di gerbang teleport nomor 3. Acropolis memang sangat kaya raya, mereka memiliki 3 artifak yang bisa beroperasi sebagai alat teleportasi. Gerbang teleportasi ini akan memindahkan mereka ke lokasi portal dimensi yang hendak mereka tuju. 3 pasukan utama akan menyebar ke 3 portal dimensi yang berbeda lokasi. Setiap portal memiliki dunia dan alam yang berlainan, demikian pula dengan sumber daya dan monster-monster yang berada di dalamnya. Karena itu setiap pasukan telah melakukan koordinasi dengan para anggota sebelum memasuki portal dimensi. Dhika melihat para tim bagian Lodging sedang sibuk mengurus perbekalan mereka. Mereka menaruh seluruh peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan pada sebuah caravan besar yang nantinya akan
Magbasa pa
Bab 63 :
“Hentikan, ada apa ini?” Seru Mario menghentikan keributan. “Odelia kenapa jadi ada kehebohan seperti ini di grup 4?” Mario tahu Odelia dan teman-teman bangsawan di guild Demeter sedang merundung Dhika. Tapi dia tidak bisa secara terus terang menghentikan mereka. Ada aturan tidak tertulis dikalangan keluarga orang kaya dan bangsawan untuk tidak ikut campur dalam melindungi orang-orang yang tidak memiliki kuasa. “Maafkan saya, saya akan segera membenahinya,” ucap Odelia kepada Mario. Mario adalah ketua guild Demeter, selain itu dia adalah seorang pemburu monster dengan genetik penyembuh, tidak banyak orang di muka bumi ini yang memiliki kekuatan penyembuh, karena itu anggota guild Demeter selalu menghargai kehadirannya. Mario sudah berulang kali menyelamatkan nyawa mereka sewaktu berada di dalam portal dimensi. *****
Magbasa pa
Bab 64 :
Dhika mengikuti arahan Ifan berlari menuju area bebatuan bersama beberapa rekan tim pendukung. Berbeda dengan tim pemburu monster, tim ini sebagian besar anggotanya tidak memiliki keterampilan sama sekali untuk melawan monster. Di tempat lain Odelia bersama timnya masih kerepotan mengurus puluhan monster kalajengking raksasa yang menyerang secara tiba-tiba dari dalam permukaan pasir. Sudah banyak anggota dari tim pemburu yang terluka dan dikalahkan, selain itu satu-satunya anggota dengan genetik penyembuh mereka Angela tertusuk jarum beracun. Tanpa Angela siapa yang bisa menyembuhkan mereka dari luka akibat serangan para monster ini. Odelia tidak tahu harus berbuat apa, ini adalah nasib sialnya karena tidak bisa mendeteksi kedatangan para monster kalajengking. Saat ini yang bisa dia lakukan adalah memberi waktu kepada seluruh anggota timnya agar bisa melarikan diri dari area terk
Magbasa pa
Bab 65 :
Odelia membopong tubuh Angela ke arah permukaan bebatuan, sama seperti Ifan tubuh Angela sudah berubah warna menjadi biru. Dia keracunan, kalau tidak segera diobati dia pun akan mengalami kematian yang sama seperti beberapa temannya yang lain. Dhika yang melihat Odelia bersama Angela segera datang menolong, dia membantu Odelia membopong Angela. Setelah sampai di permukaan bebatuan di dekat Ifan, Dhika segera membaringkan tubuh Angela dan meminumkan dia juga sebotol penawar racun yang dia ambil dari tas pinggangnya. “Kamu, bukankah kamu Herbalist yang waktu itu?” Odelia teringat dengan keributan yang pernah terjadi sebelum mereka memasuki portal dimensi dengan pria ini. “Apakah kamu bisa mengobati Angela?” Dhika tidak segera membalasnya, dia tidak tahu apakah obatnya akan mampu bereaksi sama seperti pada tubuh Ifan. 
Magbasa pa
Bab 66 :
“Lariiii, dia akan segera datang kemari.” Dhika meminta seluruh rekan timnya untuk segera berlari menuju permukaan bebatuan. Monster itu bergerak sangat cepat, jauh lebih cepat dari langkah kaki mereka bertiga. Lina berusaha keras berlari dengan sekuat tenaga, namun kaki bagian pahanya terluka hingga membuat dia kesulitan untuk bergerak. Odelia pun harus berjuang mati-matian membopong rekannya Mei Li yang keracunan. Suara gemuruh petir yang muncul di sekitar tubuh cacing raksasa terdengar semakin mendekat. Dhika tidak ada waktu untuk menoleh ke belakang, dia hanya bisa lari, lari dan berlari. ‘Haste, Float.’ Dhika melepaskan dua kemampuan genetiknya sekaligus, dia tahu itu akan sangat menguras energinya, tapi apa lagi yang bisa dia lakukan selain menggunakan dua kemampuan itu secara bersamaan.
Magbasa pa
Bab 67 :
3 orbit bulan menyinari permukaan, udara menjadi semakin dingin, mereka masih menunggu rekan-rekan mereka untuk pulih sepenuhnya. Beruntung saat Angela sudah mendapatkan kembali kekuatannya dia segera membantu proses pemulihan seluruh rekan-rekannya yang lain. Berbeda dengan efek dari obat-obatan yang diberikan oleh Dhika sebelumnya, kekuatan genetik seorang penyembuh memang jauh lebih mujarab dan bersifat instan. Odelia meminta kepada seluruh anggota tim untuk mempersiapkan diri memasuki gua, namun beberapa anggota sudah kehilangan senjata mereka. James sudah kehilangan binatang tunggangan dan senjata tombaknya, Lina kehilangan senapan energi esnya, Ifan kehilangan monster petarungnya, dan Angela sudah kehilangan tongkatnya. Walau begitu Angela dan Lina masih bisa menggunakan kemampuannya, hanya saja efektifitas energinya tidak sebaik pada saat mereka sedang membawa senjata.
Magbasa pa
Bab 68 :
Lina tahu James sejak kecil memiliki sifat kepahlawanan yang tinggi, karena itu Lina jatuh cinta kepadanya. Tapi di saat seperti ini James seharusnya tahu tidak mungkin dia bisa menerjang semua monster itu hanya dengan komposisi tim yang ada saat ini. Saat James tanpa akal sehat pergi menuruni leher bukit, beberapa monster Serpent Naga yang bertugas jaga di sekitar daerah itu langsung bereaksi. Monster yang berjaga ada 5, mereka menggunakan senjata tombak, halberd, kapak, pedang dan busur. James hampir saja terpenggal senjata kapak Naga itu apabila Lina tidak melemparkan tombak es dari tangannya. Melihat kedatangan musuh, salah satu dari monster Naga yang memegang senjata busur segera pergi untuk memberikan informasi kepada rekan-rekan mereka yang lain. “Mei Li kejar monster itu, jangan sampai dia melarikan diri!” Odelia segera memerintahkan Mei Li untuk berlari lebih
Magbasa pa
Bab 69 :
“Tunggu sampai mereka semua berjalan kemari,” perintah Odelia kepada rekan-rekannya yang sekarang sudah dalam posisi penyergapan.   Erlang sudah tidak sabar lagi ingin menghunjamkan tombak petirnya kepada monster-monster Naga itu.   Saat ini mereka semua sudah berada di depan gerbang pintu masuk arah selatan.   Mei Li sudah mempelajari kalau pintu gerbang ini adalah lokasi terdekat dan teraman yang bisa mereka gunakan untuk mencapai altar persembahan dewa yang berada di sekitar danau oasis.   Di depan mereka sudah ada 10 rombongan monster Naga penjaga yang berukuran rata-rata 200 cm.   Di antara rombongan itu ada satu ekor monster Naga yang mengenakan pakaian tempur lengkap dan memiliki 4 lengan yang bertubuh lebih besar dan kuat.   Odelia memberikan kode tangan kepada anggota timnya untuk segera menyerang.   Erlang dari arah kanan dan Od
Magbasa pa
Bab 70 :
Odelia mendengar Erlang sedang menghina Dhika, dia tahu Erlang sangat membenci anak itu. Odelia pun pernah sempat membencinya, tapi kali ini Dhika hanya mencuri dari mayat para monster bukan dari jasad para pemburu monster. Jadi Odelia pikir itu tidak masalah walau pun monster-monster ini tidak dia bunuh oleh tangannya sendiri. Di situasi seperti ini Odelia memang berharap semua anggota, baik itu tim pendukung setidaknya mampu melindungi diri mereka sendiri. Tapi Erlang terus saja menghina anak itu dan menendang tubuhnya hingga terjatuh ke tanah. “Hentikan Erlang!” seru Ifan membela Dhika. “Biarkan dia mengambil senjata para monster yang sudah mati, lagi pula kita berdua dari tim pendukung bisa ikut membantu kalian bertarung dengan senjata ini.” “Erlang hentikan, biarkan saja mereka mengambil senjata yang mereka butuhkan,” ujar Odelia melerai p
Magbasa pa
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status