Leo berdiri di depan kaca besar kamarnya, memandangi bayangan dirinya yang samar tertimpa cahaya kota Berlin di malam hari. Dari lantai delapan apartemen mewah di Charlottenburg, ia bisa melihat kerlap-kerlip lampu kota, jalan-jalan yang tak pernah benar-benar sepi, dan gedung-gedung tua yang bersanding dengan modernitas. Tapi malam itu, pikirannya tak tertuju pada warisan keluarganya, saham Eichen Group, atau pesta bisnis yang harus ia hadiri esok.Ia memikirkan seorang gadis bernama Amara.Bukan karena ia sulit didekati—Leo terbiasa dengan itu—tetapi karena ia merasa, untuk pertama kalinya, seseorang melihat dirinya… tanpa embel-embel nama besar yang selalu membayangi.Di atas meja kerjanya, ada undangan terbuka: "Diskusi Budaya Mahasiswa Internasional: Perjumpaan Dua Dunia." Acara kampus itu biasanya tak menarik perhatian Leo, tapi kali ini ia memutuskan datang. Tidak secara kebetulan, karena ia tahu Amara menjadi salah satu panelis.Di aula utama kampus, suasana terasa hidup. Bend
Terakhir Diperbarui : 2025-06-11 Baca selengkapnya