“Keluarlah, Duke ada di luar,” ucap Count pelan saat membuka pintu kamar Viviene. “Suruh saja dia masuk,” balas Viviene tanpa menoleh, suaranya lembut tapi terdengar keras kepala. “Duke tidak ingin,” sahut Count pelan, seperti sedang menahan jengkel pada putrinya sendiri. Viviene membulatkan mata, tidak percaya. Dia menatap jendela yang terbuka sebagian—tirai bergoyang ditiup angin sore. Ini pertama kalinya Dirian tidak mau masuk menemuinya. Biasanya, hanya dengan satu permintaannya, pria itu akan langsung menurut. Tapi akhir-akhir ini... semuanya berubah. “Jika kau tidak keluar, Duke akan pergi,” ujar sang Count lagi, sedikit tegas kali ini.
Last Updated : 2025-10-27 Read more