Semua Bab Pernikahan Lelucon: Cinta Tulus Lenyap Bersama Abu: Bab 81 - Bab 90

Clara sudah kebal dengan urusan-urusan Rendra itu. Asalkan Rendra bersedia mengurus prosedur cerai, hal-hal lainnya bukan masalah lagi.Keteguhan Clara membuat Renata berpikir sejenak. Memikirkan bahwa hal ini bisa ditutupi hari ini, tetapi besok Clara tetap akan mengetahuinya dari tempat lain, Renata lalu berkata, "Kakakku masuk trending topic lagi, dengan Caroline."Setelah Renata selesai berbicara, bulu mata Clara hanya bergetar beberapa kali. Tidak ada reaksi besar lainnya.Setelah itu, dia mengambil ponsel membuka trending topic, lalu melihat gosip Rendra dan Caroline memang berada di beberapa urutan paling atas.[ Rendra Bertemu Caroline Malam Hari ][ Rendra dan Caroline Menghabiskan Malam Bersama ][ Pacar Baru Rendra, Caroline dari Grup Nexus ]Setelah insiden hotel waktu itu, urusan Rendra dan Caroline sempat ditekan. Sekarang belum lama berlalu, trending topic kembali muncul. Mereka lagi-lagi tertangkap basah.Clara membuka salah satu trending topic secara acak. Yang terliha

Dia pernah berjanji kepada Carolina bahwa dia akan menjaga Keluarga Winandy, juga akan menjaga Caroline. Bagaimanapun, jantung Carolina kini berada di tubuh Caroline.Rokok di tangan Rendra habis. Dia membuang puntungnya, lalu kedua tangannya bertumpu pada setir. Kemudian, dia menginjak pedal gas, langsung meningkatkan kecepatan mobil.Saat sampai di rumah, waktu sudah hampir pukul 12 malam. Di dalam dan luar vila sangat sunyi.Rendra membuka pintu kamar tidur dan masuk. Lampu tidur kecil masih menyala. Clara sudah tertidur. Tubuhnya meringkuk, membelakangi sisi tempat tidur yang biasa ditempati Rendra.Satu tangan Rendra ada di saku celana, satu lagi memegang gagang pintu. Dia menatap sosok di ranjang itu cukup lama, lalu akhirnya melepaskan genggaman pada gagang dan berjalan pelan ke arah Clara.Rendra membungkuk mendekatinya. Dia tidak membangunkan Clara, bahkan napasnya pun dipelankan. Setelah menatap Clara beberapa saat, dia mengangkat tangan kanannya dan menyingkirkan helaian ram

Setelah itu, Frandy mendekat ke telinga Rendra dan melapor pelan, "Bu Clara sudah mengundurkan diri."Sebelum Rendra merespons, Frandy kembali menjelaskan, "Aku juga baru tahu. Surat pengunduran dirinya ditandatangani oleh Pak Jamie."Begitu Frandy selesai berbicara, wajah Rendra langsung menggelap. Dia membanting berkas yang ada di tangannya. Reaksi Rendra membuat semua orang di ruangan langsung menoleh.Melihat itu, Frandy segera berkata, "Kalau begitu, kita mulai rapat hari ini."Begitu kalimat itu dilontarkan, rapat pun dimulai. Hanya saja, setiap kali melihat ke arah Rendra, semua orang merasa tatapan Rendra seperti ingin membunuh orang.Saat ini, Rendra memang sangat kesal. Jadi, begitu rapat selesai, Rendra langsung menelepon Jamie untuk bertanya, "Ayah yang tanda tangan surat pengunduran diri Clara?"Di seberang telepon, Jamie menyahut dengan nada datar, "Ya, aku yang tanda tangan."Rendra berdiri di depan jendela besar. Tangan kanan memegang ponsel di telinga, tangan kiri dima

Clara berbicara tanpa henti, sementara Rendra memegang buku di tangannya dan menatapnya begitu saja.Sampai akhirnya Clara menyadari tatapan Rendra, barulah dia sadar bahwa dirinya terlalu banyak bicara. Mungkin Rendra merasa terganggu.Clara tersenyum canggung, lalu berkata, "Maaf ya, aku kebanyakan bicara."Namun, Rendra menyahut, "Nggak kok. Ide-idemu bagus, lanjutkan saja."Rendra masih ingin mendengarnya bercerita. Hal ini membuat Clara semakin terkejut. Dia menatap Rendra dan bertanya, "Kamu tertarik dengan ini?"Rendra bukan lulusan teknik. Dia belajar ekonomi dan hukum.Melihat ekspresi kaget Clara, Rendra tersenyum menggoda. "Nggak mau cerita lagi? Kamu ini lagi waspada sama aku?""Bukan begitu." Clara menyahut, "Lagian aku juga nggak bahas teknis inti. Cuma bahas target yang ingin dicapai."Sampai di situ, Clara kembali melanjutkan topik tadi, mengutarakan beberapa pemikirannya, juga menjelaskan kendala yang sedang dihadapi StarTech.Walaupun dia sudah keluar tiga tahun, sete

Sampai ketika Rendra mulai membuka pakaiannya, Clara tiba-tiba tersadar dan langsung menangkap lengan Rendra.Rendra memang sudah memberi penjelasan, tetapi penjelasan itu tidak bisa mewakili apa pun.Meskipun malam itu hanyalah kesalahpahaman, itu tidak bisa menutupi sikap dinginnya selama tiga tahun, juga tidak bisa menutupi bahwa semua skandal yang dia tangani selama tiga tahun ini.Sambil menatap langsung mata Rendra, Clara berkata, "Posisiku di Grup Adresta nggak terlalu tinggi, seharusnya nggak akan menimbulkan dampak besar."Maksudnya jelas, dia tetap ingin bercerai, tidak ingin ada perkembangan lebih jauh dengan Rendra.Clara mencengkeram lengan Rendra dengan sangat kuat.Rendra menunduk menatapnya. Melihat wajahnya yang begitu serius, dia seketika kehilangan minat, lalu bangkit dari tubuhnya.Melihat itu, Clara menoleh melihatnya sekilas dan diam-diam mengancingkan kembali pakaiannya.....Beberapa hari berikutnya, Rendra setiap hari pulang tepat waktu. Kadang Clara pulang leb