Menjadi sepasang suami istri namun di larang untuk mencintai oleh sang suami bukan lah hal yang mudah untuk siapa pun, termasuk untuk Shayla. Meski Shayla merasa bahagia menjadi seorang istri dari laki laki yang dia kagumi sejak satu tahun lamanya dan akhirnya dia bisa menikah dengan Yogi Andirja lewat sayembara konyol yang di adakan oleh sang Nenek yang tidak lain adalah mertua Shayla. Shayla tau pernikahan tersebut karena keterpaksaan satu sama lain. Jadi Yogi melarang kepada Shayla untuk mencintainya, dia melarang keras cinta itu timbul di dalam rumah tangganya. Bulan demi bulan Shayla lewati meskipun sikap Yogi sangat dingin kepadanya namun itu tidak membunuh semangat Shayla yang tetap berusaha untuk menggapai sebuah arti manis cinta dalam berumah tangga. Setelah berusaha lumayan lama dengan ujian yang menguras tenaga dan air mata, akhirnya hati milik Yogi mulai berubah hangat namun rupanya sudah ada yang berubah dengan kesabaran Shayla. Tetapi bagaimana dengan cinta yang di larang?
View More"ยัยมาย ฉันชอบนักร้องคนนี้จัง"
"ฉันไปขอคอนแทคให้เอามั้ย" "จะดีหรอ" "แหมมมม ลลิล" วันนี้ฉันมาฉลองยอดไลค์และยอดซับสไครบของช่อง LALIL ครบหนึ่งแสน มีหนูมายกับยัยมินคนสำคัญของช่องมาร่วมฉลองให้กับฉันด้วย เพราะมีเพื่อนรักอย่างสองคนนี้คอยช่วยคิดคอนเทนต์ ช่วยคอมเมนต์ และหลายครั้งที่มาเป็นแขกรับเชิญให้กับฉันทำให้อีพีนั้นยอดวิวสูงสุดสุดเพราะความน่ารักสวยสดใสและเป็นธรรมชาติของพวกนางสองคน โดยร้านที่พวกเราเลือกมาก็มีเพื่อนอย่างติวเตอร์เป็นเจ้าของ ถ้าเกิดฉันเมาเกินไปยังไงก็ปลอดภัยห่างห่วง ที่จริงฉันก็มาร้านเตอร์อยู่หลายครั้งหรือเรียกว่าเป็นขาประจำเลยจะดีกว่า แต่ยังไม่เคยเจอ นักร้องคนนี้เลย เขาเสียงแหบมีเสน่ห์ สูง ผิวสองสีกำลังดี ปลดกระดุมเสื้อเชิ้ตสีดำลงมาสามเม็ดเผยให้เห็นแผงอกแกร่งดูมีกล้ามแน่นๆ ซ่อนอยู่ ใส่ต่างหูสีดำหนึ่งข้าง ให้ลุคเพลย์บอยนิดๆ เจ้าชู้หน่อยๆ สายตาคมกรุ่มกริ่มที่ส่งลงมาจากเวทีดูขี้เล่น แต่คงไม่ซุกซนเท่าสายตาของฉันที่มองเขาอยู่ตอนนี้ น้องลลิลอยากได้คนนี้... ติ๊ง nava.nutthakorn : ทักครับ 😙 nava.nutthakorn : พี่นาวาคับผม nava.nutthakorn : ไปหาที่เงียบๆ คุยกันมั้ยคับน้องลลิล ฉันที่นั่งมองยัยหนูมายผู้มีจิตอาสาไปขอคอนแทคให้ฉันด้วยใจที่เต้นแรง ลุ้นว่าจะได้ไปต่อหรือจะต้องลาก่อน ก็เห็นเขาหันมามองแวบหนึ่งแล้วยื่นมือถือให้เพื่อนสาวของฉันไปกดอะไรสักอย่าง ก่อนที่ยัยมายจะโดนนายลากออกไปสงสัยคงกลัวยัยมายเมาเลยรีบมาพาออกไปเหมือนปกติแหละมั้ง แต่อยู่ๆ ข้อความส่วนตัวในไอจีของฉันก็ดังขึ้น ตัวฉันชาทันทีที่เปิดอ่านก่อนจะเงยหน้าขึ้นไปมองทางเขาที่ยืนมองมาพร้อมอมยิ้มเบาเบาอยู่ก่อน เราจะดูไม่ดีมั้ยนะ แต่มาถึงขนาดนี้แล้วยัยลลิล ลองดูสักตั้งถ้าไม่ใช่ก็แค่ถอย ลุย! ผมออกมายืนรอเธอตรงลานจอดรถหน้าร้านที่ผมมารับจ๊อบร้องเพลงเล่นเล่น เพราะผมชอบเสียงดนตรีชอบร้องเพลง และนี่ก็เป็นร้านรุ่นน้องที่เล่นบาสด้วยกันอย่างไอ้เตอร์ ส่วนไอ้นายกับไอ้กายผมก็เคยเจอเคยคุยกันตามงานสังคมทั่วไป บางวันถ้าผมไม่มาร้องเพลงผมก็จะมานั่งเล่นในมุมประจำของผม มุมที่ทำให้เห็นใครคนหนึ่ง... และเธอ... สาวน้อยใจกล้าที่ส่งเพื่อนเธอมาขอคอนแทคผม เธอเป็นคนเดียวกับคนที่ทำให้ผมตามไปกินขนมเบเกอร์รี่ที่คาเฟ่เพื่อนของเธอ 'มินิมินนี่' และผมกลายเป็นลูกค้าประจำไปแล้ว เธอคือคนเดียวกับคนที่ผมชอบมานั่งมองที่นี่ในมุมโปรดของผม มองเธออยู่นานจนแน่ใจว่าเธอไม่มีใคร และเธอไม่น่าจะรู้ว่าจริงๆ แล้วผมคือหนึ่งในแฟนคลับเงาของเธอที่ติดตามมาตั้งแต่อีพีแรกที่ยังไม่มียอดไลค์ ไลค์แรกของเธอคือผม คนแรกที่ผมกดไลค์ให้คือ...เธอ "ลลิลค่ะ" "ครับผม" "ไปต่อกับพี่มั้ย" "ไปกินข้าวต้มหรอคะ" "หึ" "ครับ วันนี้กินแค่ข้าวต้มก่อนก็ได้ครับ" จุ๊บ หัวใจของฉันแทบหยุดเต้นทันทีที่เขาก้มหน้ามามองตากลมของฉันใกล้ใกล้ ฉันไม่เคยอยู่ใกล้ผู้ชายคนไหนเท่านี้มาก่อน เขาทำให้ฉันเคลิ้มไปกับสายตาอันแพรวพราวระยิบระยับของเขาพาหัวใจสั่นไหวไปกับเขาได้อย่างง่ายดาย ก่อนที่เขาจะเลื่อนขึ้นไปใช้ริมฝีปากเรียวบางจูบที่หน้าผากมนของฉันเบาเบาหนึ่งที แล้วเอื้อมมือหนามาจับมือของฉันไปประสานนิ้วทั้งห้าไว้แน่นราวกับกลัวฉันจะเดินหนีและจูงฉันเดินไปที่รถสีฟ้าน้ำทะเลคันหรูของเขา ตายแล้วลลิลเอ้ย... "หนู ทานอะไรดีคะ" "คะ หนู เอ่อ ลลิลให้พี่นาวาเลือกค่ะ" "หึ พี่เลือกหนู" "ห๊ะ!" "พี่เอาข้าวต้มสองถ้วยครับ" "กับผัดแขนงหมูกรอบ ซุปเปอร์ขาไก่" "งั้นลลิลขอเพิ่มยำไข่เค็มปลาสลิดกับข้าวต้มหนึ่งค่ะ" "หนูอิ่มหรอ" "ดึกแล้ว ลลิลกลัวอ้วนค่ะ" "เดี๋ยวหน้าบานเวลาอยู่ในกล้อง" "ไม่เห็นอ้วนเลย พี่ว่าน่ารักดี" "..." "พะ พี่นาวาพึ่งมาร้องเพลงที่นี่หรอคะ" "ลลิลพึ่งเคยเจอ" "พี่มาหลายครั้งแล้วนะ แค่หนูไม่เห็น" "... อ๋อ" "สงสัยลลิลไม่ได้สังเกต" ผมนั่งมองลูกแมวตัวน้อยของผมที่กำลังพยายามชวนผมเปลี่ยนเรื่องคุยด้วยใบหน้าที่แดงระเรื่อท่าทางเขินอายอย่างน่าเอ็นดู เพราะผมไม่ยอมปล่อยให้เธอมีโอกาสได้หยอดผมอย่างที่เธอใจกล้าเข้าหาผมก่อน ผมเลือกที่จะเป็นฝ่ายไล่ต้อนเธอเอง และเลือกที่จะอยากทำความรู้จักเธอให้มากขึ้นต่อจากนี้ เรานั่งกินข้าวต้มกันไปคุยกันไปพยายามให้เธอรู้สึกผ่อนคลายเวลาอยู่ใกล้ผมมากขึ้น จนเธอสามารถแสดงความเป็นตัวเองช่างพูดช่างเจรจาด้วยท่าทางน่ารักสดใส รอยยิ้มตาสระอิ ทำผมหลงมองเพลินเคลิ้มไปกับเธอ เหมือนที่เธอตกผมได้ตั้งแต่ครั้งแรกที่ผมเจอเธอผ่านหน้าจอ หลังจากวันนี้ ผมจะกลับไปทำการบ้านให้มากขึ้นและจะเป็นฝ่ายเข้าหาเธอเอง เตรียมตัวไว้นะครับ 'น้องลลิลของพี่นาวา' #น้องลลิลไหวมั้ยลูก #อ่านเพลินๆ กันเหมือนเดิมจ้า♥️ Yogi tersenyum manis kearah Shayla di sore hari ini. Akhirnya mereka bisa menikmati keindahan secara berduaan di saat ini. Bahagia sekaligus indah. Tangan Yogi tidak pernah berhenti untuk memegangi tangan Shayla."Maafkan aku. Aku berjanji aku tidak akan menyiksa dirimu ataupun mengusir kamu! Kamu akan bahagia setelah ini dan aku tidak mau bercerai dengan kamu," ujarnya.Shayla hanya mengangguk sambil tersenyum malu. Harapannya terkabul saat ini dan mungkin kebelakang dia akan merasakan bagaimana menjadi istri yang sesungguhnya. Dimana ia akan selalu di cintai dan disayangi oleh suaminya."Terima kasih," jawab Shayla."Aku yang seharusnya berterimakasih terhadap malaikat tak bersayap seperti dirimu. Wanuta paling penyabar yang tidak pernah berhenti menyayangi aku apa adanya dan mulai detik ini. Aku akan bersumpah demi kamu bahwa aku tidak akan pernah meninggalkan kamu meski dalam keadaan apapun," tutur Yogi sambil menaruh tangan Shayla di dadanya.
"Nenek akan terjun kesana juga hari ini!" Pinta Nenek Arumi.Ia memaksa untuk pergi kerumah sakit tempat Shayla dirawat. Namun Yogi melarangnya sebab dia tidak Nenek Arumi menambah pertengkaran ataupun hal lainnya.("Jangan, Nek. Lagian juga beberapa hari kedepan Shayla akan balik ke rumah,") tolak Yogi."Tidak! Nenek maunya sekarang kesana! Mau kamu menghalangi Nenek bagaimana pun terserah! Nenek akan kesana jadi kamu harus beritahu nenek dimana rumah sakit Shayla, cepat!" Nenel Arumi memaksa."Nenek lebih baik di rumah saja. Jaga kesehatan dan jangan lupa untuk minum obat, yasudah Nenek jangan kesini!"Tut..tut..tut.Sambungan tersebut langsung diputus oleh Yogi secara langsung. Dia tidak mau Nenek Arumi tau tempat rumah sakit Shayla. Mau tidak mau Yogi langsung mematikan sambungan teleponnya."Bisa bisanya Yogi kurang ajar seperti ini! Awas kalau aku sudah tau dimana tempat itu, maka akan aku pastikan dia aku hukum! Itu anak sudah
Setelah melaksanakan sholat ashar Yogi langsung menuju kamar Shayla lagi. Ia ingin menemani Shayla didalam sana. Berjalan dengan begitu santai melewati lorong ruamh sakit. Kini langkah kaki tersebut berhenti tepat di kamar bernomor 120. Membuka pintu dan tetap kondisi di dalam sana tetaplah sama.Hari ini Shayla masih belum sadar bahkan ketiga orang yang berada di dalam kamar tersebut nampaknya sedang asik mengobrol satu sama lain. Sementara Wulan hanya bisa menatap Yogi sinis lalu kemudian mengalihkan pandangannya kearah lain.[Aku kira dia akan menjadi pria yang baik dan selalu bertanggung jawab. Namun nyatanya tidak seperti itu, dai jauh lebih bangsat lagi! Sama seperti pria pria yang gak punya hati kek di sinetron-sinetron.] Batin Wulan."Nak Yogi sudah makan? Kalau belum makan sini makan dulu, tadi Wulan beli makanan tinggal satu bungkus."Ayah Shayla masih tetap perduli terhadap Yogi. Berbeda dengan kedua wanita yang masih menyimpan rasa
Pagi hari ini terlihat begitu mendung. Tidak ada matahari dan hanya ada awan hitam yang berkerumun dan mungkin sebentar lagi hujan akan turun dari atas langit. Namun senyuman tidak bisa terlihat di wajah Yogi. Dia seharian tidak bisa tidur dari tadi mala. Kelopak matanya sudah mulai menghitam."Kamu tidak tidur dari semalem, Nak?" Tanya Ayah Shayla.Yogi yang tadinya melamun dengan tatapan kosong sontak kaget dan langsung menoleh kearah sebelahnya yang disana sudah ada mertuanya. Dia langsung tersenyum ke arah Ayah Shayla."Eh, ada Bapak. Sudah bangun, Pak?" Tanya Yogi."Iya Bapak sudah bangun. Kamu tidak tidur semalaman?" Tanyanya lagi.Kepala Yogi menggeleng lalu tersenyum. "Tidak, Pak." Jawabnya."Kenapa tidak tidur? Kamu masih kepikiran dengan ucapan istri Bapak dan Wulan, iya?" Tanyanya.Sebenarnya Yogi masih kepikiran dengan semuanya. Ia malu terhadap mereka semua bahkan rasa penyesalan pun masih belum bisa ia padamkan di dalam
Malam ini Yogi tidak bisa tidur. Ia terus menangis mengingat semua perlakuannya kepada Shayla pada waktu itu. Tanpa henti menggenggam erat tangan Shayla. Dalam hati Yogi berharap masih bisa diberikan kesempatan lagi untuk bisa bersama dengan Shayla."Jangan seperti ini terus Shayla. Aku ingin melihat kamu bangun, aku ingin menjadi suami yang terbaik untuk kamu! Tolong bangun dan berikan aku maaf, aku mohon Shayla."Air mata tidak pernah hilang diwajah Yogi. Bahkan kedua mata tersebut sudah mulai membengkak karena terus-terusan menangis. Hampir seharian Yogi tidak memegangi HP-nya. Ia tidak tau apakah di hpnya tersebut ada panggilan dari siapa. Sekarang yogi tidak memikirkan hp tersebut. Ia hanya berharap Shayla bisa dapat bangun dan kembali lagi pada Yogi hanya itu saja yang dia mau saat ini."Aku mohon bangun Shayla. Apa kamu tidak ingin melihat aku lagi? Apa kamu akan seperti ini terus? Tega meninggalkan aku? Aku tau aku memang salah tapi apakah salah ji
"Wulan sudah balik ke kampung halamannya, Nek. Jadi dia sudah tidak ngekos disini," jawab perempuan muda yang kini sudah mengganti tempat kosan tersebut dengan dirinya. Nenek Arumi langsung terlihat kecewa. Ia sudah berharap bisa bertemu dengan wulan dan mengajak Wulan untuk balik ke kampungnya untuk melihat kondisi Shayla saat ini. Namun rupanya Nenek Arumi memang tidak diperbolehkan untuk pergi. "Baiklah jika memang begitu. Saya balik saja, sekali lagi maaf telah mengganggu waktunya." Ujar Nenek Arumi kemudian ia berlalu pergi dari tempat tersebut untuk pulang. Tidak ada yang bisa ia tanyai lagi selain Wulan. Sebab semuanya tidak ada yang tau dengan kampung halaman Shayla kecuali Wulan yang juga berasal dari kota tersebut. "Langsung balik kerumah! Aku ingin beristirahat terlebih dahulu," pinta Nenek Arumi pada supir. "Siap, Nek." Jawab sang supir. Kepala Nenek Arumi semakin terasa pening. Banyaj sekali hal-hal yang sedang ia pikirkan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments