The Coven

The Coven

Oleh:  Adinda Permata  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
9.3
12 Peringkat
18Bab
3.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Pernah terpikir oleh kalian akan memiliki keluarga penyihir? Dengan berbagai sihir, praktek sihir dan segala macam petualangan sihir yang mengagumkan. Pasti menyenangkan, bukan? Aku, Dannies, hanya anak biasa yang tinggal di panti asuhan tua. Dua saudariku, Helyna dan Helea, mereka adalah penyihir. Ini adalah ceritaku. Cerita tentang aku dan keluarga penyihirku.

Lihat lebih banyak
The Coven Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Alif Ghifari
Fantasi yg epic!
2021-08-08 16:01:54
2
user avatar
Murninulis
Keren kak..lanjut lagi babnya 😍😍😍
2021-06-30 18:54:11
1
user avatar
Sunny Zylven
penasaran thorrrr... 😍
2021-06-30 14:02:52
1
user avatar
Hyuncha
Ceritanya baguss, lanjut thor!
2021-06-30 13:17:38
1
user avatar
athena_vivian
Another fantasy stories!! Gosh, i am so jealousssss you can write this story without any hesitate, well-done, Thorrr
2021-06-30 09:42:07
1
user avatar
Rha_Nia
Syuuukaa bnget😍😍
2021-06-30 08:57:14
1
user avatar
JunRio
keren, lanjutkan thor!
2021-06-29 15:27:53
1
user avatar
Rachell
Menarik bgt ceritanya ya
2021-06-29 14:11:14
1
user avatar
Elfira26
Wih keren beda dari yang lain 👍lanjut kkak
2021-06-29 08:59:24
1
user avatar
Rha_Nia
Recommended bnget nih novel kakak
2021-06-29 08:54:20
1
user avatar
Pena Indah
Aw, penyihir. Suka bgt, next ditunggu! Buruan!
2021-06-24 15:36:27
1
user avatar
Irena Nauli Panjaitan
mahal sekali koin nya 22. dsr penyihir
2022-02-20 14:35:59
1
18 Bab
1
The CovenUna (Bagian 1)Kisah ini bermula di sebuah panti kecil sederhana yang penghuninya tidak lebih dari lima belas orang. Tujuh laki-laki dan delapan perempuan. Aku tak perlu menjelaskan anak-anak yang tinggal di panti asuhan ini karena kita hanya akan fokus pada tiga karakter utama di dalam cerita ini. Bukannya aku pelit, tapi kalian akan mengenal mereka seiring berjalannya cerita ini. Jadi, bersabarlah, wahai pembaca. Tak banyak kalimat pembuka di dalam cerita ini. Aku tak suka basa-basi terlalu lama. Aku harap kalian menikmati cerita yang akan kutunjukan pada kalian semua. Jangan lupa siapkan kopi atau teh dan camilan untuk menikmati kisah ini. Selamat membaca.*** Helea bangun lebih dulu dari anak lainnya. Tentu saja, dia selalu menjadi yang paling rajin. Sebenarnya dia bukan yang tertua di panti itu, tapi dia merasa bertanggung jawab terhadap adik-adiknya. Gadis dengan wajah oval itu turun dai ranjang lalu berg
Baca selengkapnya
2
The CovenTurta (Bagian Dua)Hei, para pembaca sekalian. Akhirnya kita berjumpa lagi. Biar kuingatkan kembali mengenai kisah yang berjalan ini. Kita tahu bahwa Dannies dibawa pergi oleh keluarga Mr. Vaughan dari panti asuhan itu bukan? Kupikir gadis itu akan lebih bahagia di sana, nyatanya tidak seperti itu. Baiklah, kita akan melihat ke kediaman keluarga baru Dannies. Sudah tiga hari Dannies tinggal di rumah mewah itu. Orang tua barunya memperlakukannya dengan baik. Bahkan ibunya, dia sangat memanjakan Dannies. Perlahan Dannies mulai terbiasa dengan keadaan di rumah besar itu bersama keluarga barunya. Tapi hati kecilnya merindukan suasana panti yang ramai. Tentu saja ada dua sosok yang paling dia rindukan, Helyna dan Helea. “Dannies sayang, kau belum tidur?” wanita cantik yang kini menjadi ibu bagi Dannies itu terkejut melihat gadis berkacamata itu masih duduk bersandar di ranjang. Kedua matanya terbuka lebar, mena
Baca selengkapnya
3
The CovenKaliga (Bagian Tiga)Pada episode kali ini aku tak akan banyak berbasa-basi. Aku yakin kalian sudah tidak sabar mengikuti episode kali ini. Sekilas kuingatkan tentang episode lalu. Helyna mendatangi kediaman keluarga Dannies setelah membereskan keluarganya sendiri. Helyna mengajak Dannies untuk pergi dari kediamannya, pulang ke panti asuhan. Sepertinya Bunda Alam memang menghendaki mereka pulang ke panti asuhan. Mereka sampai di panti asuhan pukul tiga pagi. Siapa yang akan membukakan mereka pintu di waktu seperti itu? Padahal mereka berdua sangat kelelahan karena menempuh perjalanan cukup jauh dengan berjalan kaki dan berlari. Sesekali mereka beristirahat di trotoar jalan yang sepi. Sialnya, tidak ada kendaraan umum yang melintas di sepanjang perjalanan. “Please Lyn, siapa yang sudah bangun pukul tiga pagi begini?” ucap Dannies yang kemudian duduk bersandar di pagar panti asuhan. &ldq
Baca selengkapnya
4
The CovenPorta (Bagian Empat) “Paladin? Paladin apa?” Dannies tak merasa bahwa tiga sosok berpakaian putih serta berjubah itu membahayakan walaupun mereka membawa cambuk. Baginya, cambuk sesuatu yang normal untuk dibawa ke manapun. Bisa saja mereka bertiga penjinak hewan liar, pikir Dannies seperti itu. Helyna menepuk jidatnya. “Aduh, aku belum pernah jelaskan ini ya?” Dannies menggeleng. Dalam hati Dannies, dia heran melihat wajah panik Helyna. Biasanya gadis itu bersikap tenang dan ceria, tiba-tiba menjadi panik serta pucat. Dannies tak memahami situasinya sama sekali, tapi yang pasti situasinya sedang tidak bagus. “Paladin itu, kelompok yang memburu penyihir. Seperti aku dan Lea. Tidak hanya penyihir, bahkan makhluk dengan kemampuan magis lain juga diburu. Mereka menganggap keberadaan kami membahayakan,” jelas Helyna. “Tak kusa
Baca selengkapnya
5
The CovenElidma (Bagian Lima)Oh, sepertinya keadaan bertambah buruk. Beberapa jam setelah Dannies dan ketiga penyihir itu tiba di kabin tua itu, tiga sosok yang mengejar Helea juga sampai di sana. Untungnya ketiga penyihir itu sempat beristirahat dan memulihkan energi mereka. Dannies hanya bisa melongo melihat tiga sosok yang dia lihat di cermin Helyna kini berada di depan matanya. “Kalian pikir kalian bisa lari, huh?” ucap salah satu dari mereka. Sosok paling tinggi serta mengenakan kacamata bundar. “Apa kita harus mealwan?” tanya Helea. “Sebaiknya minta mereka pergi baik-baik.” “Kau bisa coba,” usul Mandy. Helea maju dua langkah dari posisinya semula. “Maaf, tapi kami tidak ingin cari ribut. Bisa kalian pergi dari sini?” terdengar lembut tapi maksudnya tersampaikan dengan jelas. Cara mengusir yang baik dan benar, menurutku.
Baca selengkapnya
6
The CovenInamu (Bagian Enam)Oh wow, kedatangan Momo ke kabin itu membuat suasana menjadi sedikit ramai. Setelah Momo dan Helea bertatap muka di warung kcil itu, Helea memutuskan untuk mengundang Momo ke rumahnya. Sebenarnya Helea mengundangnya juga berniat untuk mendiskusikan ajakan Momo tersebut. Walaupun Helea anak tertua, bukan berarti dia bisa mengambil keputusan seenaknya tanpa berdiskusi terlebih dahulu. “Wah, satu lagi penyihir, kereeen!” seru Dannies. Pandangan berbinar-binar menatap ke arah Momo. Momo balas menatap Dannies lalu tertawa kecil. “Yes Little girl, banyak sihir di luar sana. Apa kau mau melihat lebih banyak?” Helea menggelengkan kepalanya. Dia sudah bisa menebak jawaban Dannies akan sepeerti apa. “MAU MAU MAU!” Yep, seperti tebakan Helea. Hal-hal tentang sihir selalu berhasil membuat Dannies tertarik. Terkad
Baca selengkapnya
7
The CovenGarta (Bagian Tujuh)Panik.Ricuh.Yep, dua kata itu cukup menggambarkan suasana Coven Childern Of Salem untuk saat ini. Setelah Mandy membawa Dannies yang pingsan dan menceritakan kalau adiknya itu tercebur ke danau, seperti inilah suasananya. Mandy malah heran, kenapa para healer dan perawat panik. Bahkan yang non magic seperti Rhena juga ikut panik. Apa gerangan yang membuat mereka panik? “Bagaimana keadaan dia sekarang, Mad?” tanya Rhena setelah Mandy menidurkan Dannies di ruang kesehatan. Mandy memiringkan kepalanya. “Masih belum sadar, tapi dia masih bernapas.” “Benarkah?” Rhena justru tampak kaget. Respond Rhena yang tak biasa ini membuat dahi Mandy berkerut. Bukannya dia harusnya senang karena Dannies masih hidup? Oh tidak, Mandy membaca isi kepala Rhena secepat kilat. “Kau pikir adikku sudah mati, huh? Dia tidak
Baca selengkapnya
8
The CovenErtoz (Bagian Delapan)Baik Dannies maupun Helea, tak menyangka akan menyaksikan pemandangan tak menyenangkan itu. Sudah kubilang mereka terlalu terburu-buru. Jika mereka lebih lambat beberapa menit saja, Delnessie sudah terlepas dari akar mematikan milik Helyna. Yah, walaupun di lehernya terdapat luka, tapi lebih baik daripada melihat pemandangan seperti ini, kan? “Dannies aku ....” Dannies menggeleng. “Ya ya, aku paham. No need to explain, Lyn. Bisa tolong lepaskan dia? Dia meringis, Lyn.” Dannies menatap Delnessie penuh simpati. Dannies tahu walaupun Delnessielah yang membuatnya celaka, namun dia tetap tidak tega melihat keadaan Delnessie yang seperti itu. Helyna mengangguk. Detik berikutnya, akar yang melilit Delnessie itu terlepas dan kembali masuk ke dalam tanah. Delnessie menepuk-nepuk pakaiannya yang kotor. Delnessie melirik Helyna sinis lalu berjalan menjauhi Helyn
Baca selengkapnya
9
The CovenRha (Bagian Sembilan)Oh baiklah, sampai di mana kita. Ah, aku ingat. Kita sampai pada bagian Delnessie menantang Helyna untuk berduel. Aku sendiri juga heran, apa duel bisa menyelesaikan masalah? Mungkin bagusnya kita menyimak cerita ini supaya mendapatkan penjelasan. “For Loki Sake, kau sudah jelas bersalah, tapi masih mengadukan duel?” Mandy menatap Delnessie geram. Kekesalan tampak jelas di matanya. Bukan, bukan kesal karena Delnessie yang tidak mau mengalah. Melainkan karena janjinya tidak akan cepat lunas kalau Delnessie seperti ini. “Kenapa, Anak Baru? Kau tidak suka? Memang seperti ini aturan di coven ini, tahu,” balas Delnessie seraya melipat tangan di dada. “Mother Coven, aku mohon undur diri untuk duel besok pagi.” Delnessie memberi hormat lalu meninggalkan ruangan. “Ah, sial,” gerutu Mandy. “Monic, bisa kau bawa
Baca selengkapnya
10
The CovenNagda (Bagian Sepuluh)Dannies dan ketiga saudarinya sedang berkumpul di ruangan Helyna dirawat. Kondisi Helyna tidak baik saat ini. Infus terpasang di tangan kirinya, wajahnya pucat, rambutnya acak-acakkan. Yah, walau Helea sudah merapikan rambut adiknya itu tadi. Helyna baru saja mengonsumsi herbal yang diberikan perawat untuknya. Untuk sementara, dia belum bisa menggunakan sihirnya karena chakranya sangat tipis. “Dann, bisa kau berhenti menatapku? Aku risih tahu,” komentar Helyna pada Dannies yang memang sudah menatapnya bermenit-menit yang lalu. “Sorry, aku hanya ingin memastikan kondisimu, Cuma itu,” balas Dannies. Helyna tersenyum tipis. “Aku baik-baik saja, serius.” Helea dan Mandy hanya diam, memperhatikan kedua adik mereka yang asyik berbicang itu. Helea memperhatikan mereka berdua bergantian, begitu juga Mandy. Tampaknya duel hari
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status