Bukan yang Pertama

Bukan yang Pertama

Oleh:  Amih Lilis  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
18 Peringkat
55Bab
18.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

*Sequel Istri Nomor Dua* Zaina Rahayu terpaksa menjadi yatim piatu karena kesalahan seorang Nyonya sosialita dari kota. Beruntung wanita kota itu mau bertanggung jawab, dan menawarkan sebuah janji manis sebagai menantu di rumahnya, setelah orang tuanya tiada. Sayangnya, masa lalu sang calon suami membuat Ina hilang respect, dan memutuskan perjodohan itu dengan sepihak. Apalagi dengan sikap dingin dan galaknya sang calon suami. Ina yakin tak akan bisa bertahan hidup dengan pria itu. Lalu, bagaimana saat ternyata takdir tetap mengarahkannya pada pria galak itu? Bisakah Ina bertahan dan membuat sang pria mencintainya? Atau malah kalah dan menyerah dengan cinta yang terlanjur tumbuh tanpa ia sadari. Inilah kisah Zaina Rahayu, gadis lugu yang terjebak dengan pria galak, yang gagal move on dari masa lalunya.

Lihat lebih banyak
Bukan yang Pertama Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
Yuni Jaeni
Seru bgt.. makasih amih...
2022-02-17 11:21:51
1
user avatar
yeni diana sari
aq jdi bucin lma lma sama sean dan ina
2021-11-14 20:50:28
1
user avatar
yeni diana sari
Sean kok baru tenan yaw pikirannya.
2021-11-14 20:50:09
1
user avatar
yeni diana sari
Terbukti bahwa kean sangat nyaman sama Ina
2021-11-10 14:54:01
1
user avatar
yeni diana sari
kean aja bisa tau mana org baik apa tidak
2021-11-10 14:53:36
1
user avatar
yeni diana sari
sean belajar sabar dari Ina ya
2021-11-10 14:53:16
1
user avatar
Herni
Bukan Yang Pertama awal baca cerita ini asli mengsedih,,jd inget kejadian VA kmrn... cerita Ina ini mmg kerap x terjadi di lingkungan sekitar kita,,miris sekali,karna terpaksa org ga punya mesti pinjem ke lintah darat,,moga jd pelajaran bt kita agar segimanapu mendesaknya jgn sampe pinjem ksna.
2021-11-05 12:27:03
1
user avatar
Momi Kafa
cerita judul bukan yang pertama ,bener-bener sesuai dengan isi ceritanya, nyesek dimana Ina dengan keadaan yang serba kesulitan dalam status sosial ekonominya.dan sebagai yatim ina harus di jodohkan dengan sean,yg statusnya adalah duda.demi rasa bersalah nyonya sulis terhdp ina.semoga ina bisa tabah
2021-11-05 11:42:04
1
user avatar
Amesya Nadira
cerita amih yg satu ini bner2 mebawangkan yaa....kisah miris Nia yg jadi yatim piatu dgn keadaan ekonomi yg mengsedihkan. di paksa jadi istri kesekian dri lintah darat yg tua banhka. moga aja dgn hadirnya bu sulis dan Sean bisa buat Nia bahagia yaa...Sean,pliss yaa jaga omongannya,bucin lho nantinya
2021-11-05 10:55:37
1
user avatar
Apriliana Yohana
Bukan yang pertama:baca cerita ini aku nangis nyesek banget jangan kan buat beli yg lain"buat makan & buat beli kain kafan untuk jenazah ke 2 orangtuanyapun Nia g punya uang.semoga setelah Nia bertemu dgn Bu Sulis & Sean Nia mendapatkan kebahagian.sean jangan sakiti Nia lagi dengan mulut pedasmu ya.
2021-11-05 10:22:00
2
user avatar
Diajheng Diajheng Widia
smoga sja penderitaan ina akn brakhir dgn kehadiran kluarga sean. smoga sean bisa berubah sifat dan tabiatnya. dan mami sulis juga semoga tdk akn berubah sifat.. smoga ina mendapatkan kebahagiaan walopun harus kehilangan kedua orang tuanya. semoga si yatim piatu ini m'bawa sinar kebahagiaan.
2021-11-05 00:30:29
2
user avatar
Raden Arya Radians
lama bnget nunggu nya cuma 1 bab doang ..................
2021-09-14 22:53:36
1
user avatar
cat lover
d ending inih temuin lagi dong mimih rara ma sean nya
2021-08-21 16:03:19
1
user avatar
Raden Arya Radians
lanjut kan ka bab berikutnya di tunggu
2021-08-20 11:58:56
3
user avatar
DKris
Whoahh ... Sean don't repeat the same mistake, dude. Lanjut thor
2021-08-13 14:43:47
1
  • 1
  • 2
55 Bab
Zaina Rahayu
*Happy reading*Gadis itu masih terduduk lesu melihat nanar ke arah jasad orang tuanya yang sudah kaku.Tidak ada air mata, tidak pula isak tangis yang masih terdengar. Hanya mata sembab dan hidung merah yang menandakan bahwa gadis itu sempat menangis hebat beberapa menit lalu.Kini semua air mata itu seakan habis tak bersisa, hingga sudah tak ada lagi yang bisa ia keluarkan selain tatapan sendu penuh kepiluan.Dia adalah Ina. Zaina Rahayu lengkapnya. Anak semata wayang dari Bapak Husein dan Ibu Wanda, yang kini harus menjadi yatim piatu, karena kesalahan seorang wanita kota yang tak pandai dalam mengemudi di jalan berliku.Itu yang Ina dengar. Detailnya Ina tidak tahu. Karena pada saat kejadian, Ina masih ada di Warteg Bu Eni, tempatnya mencari rezeki demi membantu meringankan beban orang tuanya.Ina memang bukan berasal dari keluarga berada. Bahkan kalau boleh jujur
Baca selengkapnya
Miris
*Happy Reading* "Saya yang akan menggantikan Bapak dan Ibu mencicil utang sama anda." Ina memberanikan diri untuk menjawab. Sayangnya, bukan persetujuan yang Ina dapatkan. Malah seringai menyebalkan dari pria bangkotan itu, yang benar-benar meremehkan sahutan Ina. "Dengan apa kamu akan membayar, Ina? Dengan upah harian kamu yang tak seberapa dari warteg di pasar itu, huh? Mana bisa! Buat makan sehari saja tidak cukup. Apalagi untuk bayar hutang. Gak akan mungkin!" Jawaban juragan Joko mampu menohok Ina sampai ke ulu hatinya. "Lagipula hutang orang tua kamu sudah terlalu banyak dan terlalu lama. Saya tidak bisa menunggu lagi." Pak Joko menambahkan dengan tegas. "Ta-tapi--" "Hais, sudah!" Pak Joko memangkas ucapan Ina dengan cepat. Sengaja tak ingin memberikan Ina kesempatan beralaskan lagi. "Kalau kamu memang ingin membayar hutang dengan uang, silahk
Baca selengkapnya
Pahlawan?
*Happy Reading*Ina hanya bisa berdiri kaku dan mengerjap pelan dengan napas tercekat melihat kejadian itu. Antara ingin tertawa dan ngeri melihat bagaimana Pak Joko tersungkur mengenaskan, tanpa ada satu pun yang menolongnya.Ina bingung harus bereaksi seperti apa saat ini.Akan tetapi, sebenarnya Ina lebih takjub pada pria gagah itu, sih. Soalnya, kedatangannya seperti oase di hidup Ina yang tadi gersang.Bukan karena ketampanannya. Melainkan karena kehadirannya yang tepat di saat Ina benar-benar butuh bantuan.Apa ini keajaiban?Apa orang ini pahlawan?Entahlah, namun satu yang harus Ina niatkan dalam hati. Setelah ini Ina harus berterima kasih pada pria itu."Sean, sudah!" seru wanita kaya itu, seraya menahan pria gagah yang sepertinya masih ingin menghajar Pak Joko.Oh ... namanya Sean."Tapi, Mah. Di
Baca selengkapnya
Yang sebenarnya terjadi
*Happy Reading*Beberapa jam sebelumnya ....Sean baru saja mendaratkan diri pada kursi kebesarannya. Saat sang sekretaris menghampiri dan memberinya kabar jika sang Ibu memintanya segera menghubungi, jika sudah selesai meeting.Darurat! Itu katanya. Terang saja, hal itu membuat Sean segera meraih gawainya yang memang diabaikan sejak beberapa jam lalu, karena harus terlibat dalam meeting besar perusahaan yang di pimpin.Masalahnya, sang ibu memberikan istilah tak biasa dalam pesannya pada sang sekretaris. Alih-alih kata 'penting' yang biasa sang Mama gunakan. Kali ini kata 'Darurat' adalah pesan mendesak itu.Karenanya, Sean pun cukup penasaran ingin segera mengetahui pesan darurat apa yang Mamanya sebutkan itu."Hallo, Sean? Akhirnya kamu nelpon Mama Juga!"Mama Sulis menjawab telpon Sean dengan sangat antusias. Membuat alis tebal Sean makin bert
Baca selengkapnya
Bujukan
*Happy Reading* Ina hanya bisa menunduk dalam, sambil memainkan ujung kaos lusuhnya saat Mamanya Sean menceritakan kejadian nahas itu. Ternyata, wanita ini yang telah menabrak orang tuanya. Hingga ayahnya meninggal di tempat, sementara ibunya meninggal saat di perjalanan ke Rumah sakit. Sungguh, mengetahui hal ini, Ina bingung harus benci atau berterima kasih pada kedatangan dua orang ini. Faktanya, mereka yang membuat Ina sekarang sendirian di dunia ini, tapi mereka jugalah yang baru saja menyelamatkan Ina dari kelicikan Pak Joko. Bahkan, mereka juga yang akhirnya mengurus pemakaman orang tuanya, dan semua hal yang dibutuhkan. Tidak tanggung-tanggung, tadi Sean yang galak itu pun malah ikut turun ke liang lahat, saat menurunkan jenasah Ibu dan ayahnya. Itulah kenapa, sekarang Ina Denial sekali mendengar permintaan Mama Sean, aka Nyonya Sulis setela
Baca selengkapnya
Kediaman Abdilla
*Happy Reading* "Ya, udah. Kalau begitu ayo berangkat." Setelah mendapat persetujuan dari Ina. Sean pun segera memberi komando lagi, yang langsung di angguki Mama Sulis dengan riang. Sayangnya, tidak dengan Ina. Karena .... "Tapi saya belum beres-beres," ucap Ina, sambil menunduk malu. Bukan apa-apa, Ina cuma malu saja mengatakannya, karena jika dipikir lagi, memang dia mau beres-beres apa? Rumahnya saja tidak ada barang berharga sama sekali. Jadi, gak ada yang bisa Ina bawa untuk pindahan pastinya. "Beres-beres apa?" tanya Sean tak mengerti. Seperti dugaan Ina, pria ini pun pasti menganggap tak ada barang yang layak Ina bawa di sini. Tapi kan .... "Baju." Nah, iya. Meski Rumahnya memang tak ada barang yang bisa Ina bawa, tapi baju itu benda wajib yang tidak boleh Ina lupakan, kan? Nanti, Ina mau pakai apa di Ruma
Baca selengkapnya
Kejutan lagi
*Happy Reading* Menyadari tidak ada langkah kaki mengikutinya. Mama Sulis pun menghentikan laju kakinya, dan menoleh perlahan demi memastikan posisi calon menantunya. Benar saja, gadis itu tertinggal jauh di belakang, namun tak bergerak sama sekali di tempatnya. Ina terlihat berdiri diam, dengan sedikit menunduk seperti orang malamun. Ada apa dengan Ina? "Ina, kenapa?" Mama Sulis pun langsung menyuarakan keheranannya pada sikap Ina di sana. Ina mengangkat wajahnya dengan terkejut, sambil mengerjap pelan menatap Mama Sulis. "Kenapa, Ina?" Mama Sulis mengulang pertanyaannya, karena gadis itu seperti masih belum sadar sepenuhnya. "Uhm ... itu, Bu. Saya ... gak mau jadi simpanan." Hah?! Tak ayal, alis Mama Sulis yang sudah di ukir sesempurna itu pun bertaut, tidak mengerti dengan ucapan Ina barusan.
Baca selengkapnya
Menghindar?
*Happy Reading* Sebenarnya, ada banyak sekali pertanyaan yang ingin Ina tanyakan pada Mbok Darmi. Demi menuntaskan rasa penasarannya. Tetapi, wanita tua itu malah pergi begitu saja setelah mengatakan hal tadi, karena harus menyiapkan makan malam sebelum Pak Sean datang. Sumpah demi apapun. Ina benar-benar penasaran sekali pada keluarga ini sekarang. Karena, apa yang barusan Ina dengan benar-benar terasa janggal, dan ... memang Ina juga kan belum kenal betul tentang keluarga ini. Ina baru mengenal mereka satu hari, dan belum tahu apa-apa tentang keluarga ini. Jadi wajarkan, kalau Ina sangat penasaran sekarang. Namun, sebagai orang yang di gadang-gadang akan masuk menjadi anggota keluarga. Ina tentu harus tahu bagaimana keluarga yang akan dia masuki ini, iya kan? Setidaknya, Ina harus tahu sifat-sifat dan masa lalu Pak Sean, yang katanya akan menikahinya. Karena Ina ti
Baca selengkapnya
Yang kesekian
*Happy Reading* "Bibi lagi ngapain? Ina bantu, boleh?" Mbok Darmi yang sedang menyiapkan bahan masakan untuk sarapan pagi itu pun langsung menoleh ke arah Ina, dan terlihat cukup terkejut melihat kehadiran gadis itu di sana. "Loh, Non Ina kok udah bangun? Ini kan masih pagi, Non?" tanya Mbok Darmi kemudian. Ina tak langsung menjawab. Memilih makin mendekat ke arah Mbok Darmi, dan melihat bahan apa saja yang sedang di siapkan oleh orang, yang juga sebagai kepala pembantu di Rumah itu. "Di kampung Ina udah biasa bangun sebelum subuh, Bi. Soalnya harus membantu Ibu Warteg buat masak juga biar dapat uang lebih. Sejak itu malah jadi kebiasaan sampe sekarang." Ina kemudian bercerita dengan riang pada Mbok Darmi. "Oh, begitu ...." Mbok Darmi hanya bergumam menanggapi Ina. "Mbok mau masak apa, sih? Kok banyak banget bahan masakannya?" tanya Ina lagi, setela
Baca selengkapnya
Ajakan
*Happy Reading* Jadi, Ina yang ketiga? Ya ampun .... Ina pun refleks mengusap wajahnya, saat menyadari kenyataan itu. Tidak ingin percaya dengan pendengarannya saat ini. Ya, Tuhan .... kenapa Ina merasa jadi terjebak jerat pria doyan kawin, ya? Lah, kalau begitu apa bedanya Pak Sean dan Pak Joko? Meski beda di jumlah Istri, tetap saja mereka intinya doyan kawin iya, kan? Duh, kenapa Ina harus selalu berurusan dengan pria hidung belang, sih? Kek gak ada cowok single baik-baik aja di dunia ini? Kenapa pula harus sama cowok yang doyan kawin? Ugh ... rasanya Ina mulai kesal dengan keadaan. "Jadi Pak Sean sudah pernah menikah dua kali?" Meski begitu, Ina pun tak membuang kesempatan, untuk mengintrogasi Mbok Darmi yang sepertinya memang tahu semua hal tentang keluarga ini. "Tepatnya terpaksa poligami, soalnya Papinya No
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status