Dinikahi Dosen Duda

Dinikahi Dosen Duda

By:  Bunnynayen  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
98Chapters
13.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Yasmin Putri Claresta, gadis cantik yang berusia dua puluh tahun itu merupakan salah satu mahasiswi populer disalah satu kampus di Jakarta. Gadis manis itu nyatanya terkenal barbar dan foya-foya adalah motto hidupnya. Namun bagaimana jika suatu hari sang ayah begitu mendesaknya untuk menikah? Menjodohkannya dengan seorang pria yang sangat ia benci dalam hidupnya. Tak mampu menolak perintah sang ayah, membuat Yasmin berakhir di depan altar bersama pria itu. Raga Ravindra Malik, namanya. Dosen muda yang pintar mempesona dan ternyata adalah seorang duda. Bagaimana kehidupan rumah tangga keduanya? Apakah Yasmin mampu bertahan dengan seseorang yang ia benci itu?

View More
Dinikahi Dosen Duda Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Sabs jjng
Next please!
2022-06-21 15:07:18
2
98 Chapters
Chapter 1
Seorang pria tampan menatap gadis didepannya. Pria itu tampak begitu kesal, tapi yang ditatap justru acuh tak acuh seolah tidak pernah melakukan kesalahan apapun. Tidak jauh dari mereka berdiri, seorang pria paruh baya ikut menatap jengkel gadis itu.  "Ayah, pokoknya Aku tidak mau menikah dengannya!" Teriak Yasmin kesal. Yasmin adalah nama gadis itu.  Hari ini adalah hari pernikahan Yasmin dengan Raga, Pria yang menjadi dosen dikampusnya. Beberapa saat yang lalu Yasmin tertangkap basah oleh calon suaminya itu karena ingin kabur dari pernikahan mereka. "Semuanya sudah terlambat, Yasmin. Hari ini adalah hari pernikahan kalian. Sudahlah jangan terlalu banyak protes, sekarang cepat ikut ayah!" Yasmin menolak saat sang ayah ingin menarik tangannya. Gadis itu benar-benar tidak ingin menikah dengan dosen yang paling Ia benci dikampusnya. Yasmin tidak habis pikir kenapa ayahnya sangat ingin menjodo
Read more
Chapter 2
Yasmin pov. Aku menatap pintu kamar mandi yang ada di dalam kamarku, Ah lebih tepatnya kamarku bersama dosen nyebelin itu. Seharusnya aku menempati kamar yang sama dengan keenan, pria yang sangat aku sukai dan ingin aku nikahi sejak dulu. Tapi semua itu hanya tinggal mimpi saja karena sekarang aku sudah sah menjadi istri dosen menyebalkan itu. "Raga buruan, gue juga mau mandi!" Teriakku sambil mengetuk pintu kamar mandi.  Setelah itu aku melihat pintu kamar mandi yang terbuka, pria itu sudah selesai mandi tampaknya. Sangat terlihat jelas dari rambutnya yang masih basah akibat keramas.  "Raga, Raga. Aku ini suamimu, panggil yang benar," Omelnya padaku yang masih berdiri didepan pintu kamar mandi. Aku mendengus kesal, memangnya salah jika aku memanggilnya nama saja? Dia mau aku memanggil apa? Mas? Atau sayang? Hueek sampai kapanpun aku tidak akan sudi memanggilnya dengan
Read more
Chapter 3
"Raga, Yasmin mana? Nggak ikut sarapan?" Tanya ibu Yasmin saat melihat Raga datang ke ruang makan sendirian. "Yasmin sudah berangkat ke kampus tadi pagi, Bu. Katanya nggak mau berangkat bareng saya takut teman-temannya tahu kita sudah menikah," Jawab Raga sambil berusaha tersenyum ramah. Wanita paruh baya itu menatap senyum pria yang saat ini sudah menjadi menantunya. Dengan lembut dia mengusap pelan lengannya dan berkata "Maafin Yasmin, ya. Gadis itu pasti belum bisa menerima pernikahannya. Tapi ibu yakin suatu saat nanti Yasmin pasti mau menerimamu. Ibu harap kamu mau bersabar menghadapi sikapnya itu." Raga terlihat mengangguk menanggapi ucapan ibu mertuanya itu, dia sangat paham mungkin ibu mertuanya takut jika dia akan merasa sakit hati karena sikap Yasmin. "Ibu tidak perlu khawatir, saya sudah sangat hafal sifat Yasmin jadi saya tidak akan mengambil pusing apapun yang dia katakan." "Baguslah, ib
Read more
Chapter 4
"Sumpah Keenan ganteng banget sih. Capek gue mikirinnya." Yasmin bersama Naomi dan beberapa teman mereka sedang berkumpul di kantin kampus. Sejak tadi gadis itu tidak berhenti memandang wajah tampan sang pujaan hati yang duduk beberapa meter didepannya bersama teman-temannya. Wajah tampan Keenan benar-benar mampu menghipnotis gadis itu, apalagi saat dia bertawa. Menambah kesan tampan berkali-kali lipat. Melihat sahabatnya dalam mode on bucin, Naomi hanya bisa menggelengkan kepalanya. Jika ditanya apa Naomi tidak mengagumi Keenan juga? Jawabannya adalah Iya. Hanya saja Naomi jauh lebih menyukai dosen tampannya, Raga dibanding Keenan. Bayangkan saja jika Naomi juga sangat menyukai Keenan, Mungkin sekarang dia dan Yasmin tidak akan pernah menjadi sahabat lagi. Ditengah kesibukan memandang wajah sang pujaan hatinya, Tiba-tiba Yasmin dikejutkan dengan suara teriakan salah satu mahasiswi yang entah siapa namanya dia tidak tahu
Read more
Chapter 5
Yasmin pov Sudah hampir 1 jam aku menemani Naomi galau menangisi dosen nyebelin itu di kamar kost-annya. Sejak tadi aku sudah berusaha menangkannya tapi dia terus menangis dan mengeluarkan sumpah serapahnya pada perempuan yang ada difoto pernikahan yang tadi siang tersebar. Selama aku mengenal dan bersahabat dengan Naomi, ini pertama kalinya dia semarah ini. "Sumpah kalau gue ketemu sama cewek itu, gue bakal jambak rambutnya sampai botak!!"  Aku langsung menyentuh rambutku begitu mendengar ancaman Naomi itu. Oh astaga, bahkan belum apa-apa saja aku sudah bisa membayangkan betapa sakitnya itu. Terlebih lagi saat Naomi kembali bersuara tidak hanya akan menjambak perempuan yang ada didalam foto itu, dia juga akan menampar dan kalau perlu menghabisinya. Seketika aku langsung lemas, bahkan untuk menelan ludah saja rasanya sangat sulit. Sebegitu bucin kah Naomi pada dosen nyebelin itu sampai dia berubah seseram ini? Bagai
Read more
Chapter 6
Mendudukkan dirinya di sudut kursi yang berada di club malam, Yasmin menatap beberapa temannya yang terlihat asik menggoyangkan tubuh mereka mengikuti alunan musik yang sedang diputar. Seperti biasa, jika sedang dalam suasana hati yang tidak baik, Yasmin akan pergi ke tempat itu bersama teman-temannya. Gadis itu masih merasa kesal dengan kejadian tadi siang, saat Raga hampir saja membongkar rahasia mereka didepan semua mahasiswa dan dosen. Saat sedang asik menyendiri, seorang temannya datang menghampirinya dan mengajaknya untuk bergabung namun gadis itu menolak dengan alasan sedang tidak mood. Hingga beberapa saat kemudian ponselnya bergetar, terlihat sebuah panggilan masuk dari Raga terpampang jelas di layar ponselnya. Awalnya mungkin Yasmin enggan mengangkatnya, tapi Raga terus menghubunginya. Karena sudah terlewat kesal, gadis itu akhirnya mengangkatnya. "Kenapa? Jangan ganggu gue, gue sibuk!" teriak Yasmin dalam sambungan telepon itu. "Kamu dimana? Kenapa
Read more
Chapter 7
Tidak bosan-bosannya Yasmin memandangi wajah Keenan yang terlihat fokus menyimak penjelasan Raga yang saat ini sedang mengajar di depan kelas. Gadis itu bahkan lebih memilih menatap wajah tampan pria yang sangat ia sukai daripada menyimak penjelasan dari dosen yang sangat tidak ia sukai. Baginya Keenan adalah satu-satunya pusat yang menjadi perhatiannya.Raga sendiri sejak tadi sudah mengetahui jika gadis itu tidak menyimak penjelasannya sama sekali, tapi pria itu memilih diam dan membiarkannya berharap jika Yasmin akan kembali fokus pada pelajaran nantinya. Namun tampaknya dugaan Raga itu salah. Bukannya menyimak penjelasannya, Yasmin justru semakin lekat memandangi wajah Keenan sambil sesekali menyunggingkan senyum manisnya.Selama hampir 1 minggu menikah dengan Yasmin, Raga sama sekali tidak pernah mendapatkan senyum manis dari gadis itu tapi sekarang gadis itu justru malah memberikan senyum manisnya pada orang lain alih-alih pada suaminya sendiri. Karena merasa sud
Read more
Chapter 8
Bak seorang detektif yang sedang mengintai targetnya, Yasmin dan Naomi terlihat mengikuti Keenan dan seorang gadis yang tengah berjalan melewati lorong kampus menuju ruang perpustakaan. Sesekali kedua gadis itu bersembunyi saat melihat Keenan dan gadis itu menghentikan langkahnya. Tampaknya Keenan mulai sadar jika sejak tadi ada yang mengikutinya. Buktinya saja sekarang, pria itu terlihat menghentikan langkahnya sambil menoleh kearah sekelilingnya."Kayaknya kita ketahuan deh, Yas. Udah lah langsung samperin aja deh ya daripada ngumpet-ngumpet gini kayak mau maling aja," ucap Naomi, membuat gadis itu langsung di tutup mulutnya oleh Yasmin."Keenan, lo cari siapa? Ayo," tanya gadis yang tadi bersama Keenan.Keenan diam sebentar, pria itu masih terlihat melihat sekeliling. Namun disana hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang "Sepertinya ada yang mengikuti kita," ujarnya membuat gadis tadi langsung ikut melihat sekeliling."Siapa? Perasaan lo aja kali,
Read more
Chapter 9
Raga menatap Yasmin yang sedang menyatap makan malamnya dalam diam. Saat pria itu menghampirinya, tiba-tiba Yasmin menyudahi kegiatannya dengan sisa makanannya yang terlihat masih cukup banyak. Gadis itu bangkit hendak beranjak pergi ke kamarnya namun dengan cepat Raga menahan pergelangan tangannya "Mau kemana? Duduk dan habiskan makananmu."Yasmin melirik sekilas kearah tangannya yang saat ini ada pada genggaman Raga kemudian menariknya hingga genggaman itu berhasil terlepas "Gue udah nggak mood makan," balasnya dingin. Gadis itu berniat ingin melanjutkan langkahnya menuju kamar tapi lagi lagi Raga menahannya.Helaan nafas panjang terdengar keluar dari mulut Yasmin. Saat ini gadis itu sedang tidak ingin berdebat dengan pria yang sudah sah menjadi suaminya itu. Tenaganya sudah cukup habis setelah digunakan untuk menangisi kenyataan tentang Keenan yang sudah mempunyai kekasih."Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, duduk."Karena tidak ingin berdebat, Yas
Read more
Chapter 10
Raga berjalan keluar rumah hendak berangkat ke kampus untuk mengajar, didepan pintu dia melihat Yasmin yang masih berdiri di teras sambil mengadahkan tangannya, mengecek apakah hujannya masih turun atau tidak. Hujan memang sudah turun sejak tadi subuh hingga sekarang. Dengan senyum tipisnya Raga menghampiri gadis itu dan berdiri tepat di sampingnya "Mau bareng nggak?" tanyanya berhasil membuat Yasmin langsung menoleh ke arahnya.Yasmin tidak menjawab pertanyaan Raga itu, dia memilih diam karena masih marah dengan kejadian semalam. Saat Raga memaksanya menandatangi surat perjanjian yang pria itu buat. Karena tidak mendapat respon dari Yasmin, akhirnya Raga pun kembali melayangkan pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya. Namun lagi-lagi Yasmin hanya diam enggan menjawabnya.Karena sudah 2x bertanya dan tidak mendapat respon, pada akhirnya Raga memutuskan untuk kembali melanjutkan langkahnya menuju mobil. "Yakin nggak mau bareng? Jam 8 nanti kamu ada kelasku
Read more
DMCA.com Protection Status