Bali Hai Beach Resort

“Laki-laki itu tidak perlu ijin istri untuk menikah lagi,” katanya. Mendengar ucapan Ayah bisa kulihat Ibu malah tertunduk lagi, ada apa sebenarnya? kenapa dia hanya diam tanpa suara? “Dari sekian banyak sunah nabi kenapa harus poligami, Riana biar kutanya langsung padamu, bersediakah kamu jadi istri kedua suamiku?” “Hmm, aku, tolong kasih aku waktu, aku engga bisa ngasih keputusan sekarang,” jawab Riana. “Kenapa nak Riana bukannya kamu dan Bagas sudah saling kenal, bukankah kalian sudah dekat sejak kuliah?” tanya Ayah mertua. Hah? Apa ini jadi mereka pernah dekat? Kenapa hidup serumit ini. Lagi-lagi aku hanya bisa tersenyum menyaksikan permainan takdirku. “Kenapa Dek, kenapa kamu malah senyum,” Mas bagas menatap heran ke arahku, raut mukanya tampak gelisah mungkin dia takut aku akan meledak. “Kenapa dunia ini begitu sempit Mas? kamu sendiri gimana? maukah menikahi mantan teman sebangkuku?” Aku harus memastikan ini sendiri disaksikan kedua orang tuanya. Dia lagi-lagi tak menjawab. “Tentu saja suamimu tidak akan menolak menikah dengan wanita cantik seperti Riana, toh mereka juga sudah saling mengenal,” sambar ayah mertuaku. “Kalau tolak ukur menikahi wanita hanya dilihat dari kecantikannya, apakah setelah menikah ada jaminan dia akan memiliki anak laki-laki, kalau tidak bukankah semuanya sia-sia.” Rasa sakit tak melulu harus ditampakkan dengan air mata, dan senyum tak selamanya memiliki arti bahagia. Senyum itu mampu menghilangkan luka walau hanya sekejap. Memberikan kekuatan baru agar aku bisa lebih kuat menghadapi kenyataan pahit.

Mata Aluna terbelalak melihat tubuhnya tertutup selimut tanpa sehelai pakaian pun di atas ranjang hotel. Air matanya mengalir, dadanya terasa sesak, bahkan rasanya sulit untuk bernapas. Hari ini, kehormatan yang ia jaga selama dua puluh tiga tahun musnah begitu saja. Gadis bermata bulat itu mengambil selembar kain hitam penutup wajahnya. Ia meremas kain itu kuat-kuat, Aluna tidak tahu apa yang harus ia katakan kepada kedua orang tuanya dan calon suaminya nanti. Dengan langkah gontai, Aluna berjalan menuju balkon hotel, tangannya mencengkeram erat pagar besi setinggi dada orang dewasa. Ia pun memejamkan mata, memantapkan diri untuk menyudahi segalanya. Apakah Aluna akan menyerah? Yuk, baca kisah selanjutanya.

Raisa Mahendra, seorang jaksa muda idealis, hidupnya penuh prinsip dan dingin terhadap cinta. Namun segalanya berubah saat dia ditugaskan menangani kasus besar yang menyeret nama Revan Aditya, mantan anggota pasukan elit yang kini menjadi pengusaha sukses—dan juga tersangka pembunuhan. Dalam pusaran hukum, konspirasi, dan pengkhianatan, benih-benih cinta mulai tumbuh. Tapi mampukah cinta bertahan di antara kebenaran dan keadilan?

Chains of Eternity – Synopsis When the Spell descended, Kael was nothing but a street thief—hungry, nameless, and forgotten. But fate brands even the lowest, and he awakens in a world of endless night, where monsters roam the crimson wastes and survival is measured in breaths. Cursed with a living shadow bound by chains, Kael discovers a terrible truth: every kill feeds the void within him, granting strength at the cost of his humanity. As he claws his way through horrors, he learns he is not alone. Other Chosen walk the darkness—rivals, allies, betrayers—each wielding powers as strange and dangerous as his own. Together and apart, they will uncover the secret of the Spell, the price of survival, and the terrible destiny awaiting those who endure. But the longer Kael fights, the more he wonders: does he wield the shadow… or does the shadow wield him? In a realm where hope is a myth and dawn is just a rumor, Kael must decide—become prey, or embrace the hunger and rise as something far worse.

Si Michael Luna ay isang bilyonaryong abogado, malakas ang dating at malamig ang titig—parang pader na imposibleng maabot ng sinuman. Sa kanyang mga kamay, ang batas ay isang larong kanya nang napagtagumpayan.Siya ang bilyonaryong tagapagmana ng Luna Hotelier, isang marangyang hotel chain na itinayo ng kanyang pamilya, at may-ari ng Luna Law Firm, ang pinakaprestihiyosong law office sa bansa. Ngunit sa kabila ng yaman at kapangyarihan, si Michael ay tila baga natutulog na bulkan, puno ng galit at pagkamuhi sa pagmamahal, isang damdaming sinira ng isang taong kanyang minahal at pinagkatiwalaan nang lubusan. Si Michael ay may nakaraan na puno ng sakit—si Isabella Lopez, ang kanyang dating fiancée, ay nagtaksil sa kanya kasama ang kanyang pinakamatalik na kaibigang si Brent. Ang pagtataksil ay natuklasan ni Michael dalawang araw bago ang kanilang kasal, nang makita niya ang kanyang fiancée sa kompromisong sitwasyon sa loob ng condo nito. Labis na nasaktan, si Michael ay kumuha ng video bilang ebidensya ng kanilang pagtataksil at plano niyang isiwalat ito sa mismong araw ng kasal. Mula noon, isinumpa niya ang pag-ibig at naging mailap sa mga babae. Ngunit ang pusong matagal nang sarado sa pagmamahal ay biglang nayanig nang makilala niya si Jasmine Estrada, isang matapang at makatarungang prosecutor sa Pasig Police Department. Sa kabila ng kasikatan bilang “diyosa” ng departamento, si Jasmine ay may paninindigan at puso para sa mga naaapi—isang bagay na labis na humanga kay Michael. Sa bawat pagharap nila sa korte, sa bawat tunggalian ng prinsipyo at batas, unti-unting nabuksan ang pinto ng kanyang pusong matagal nang nakakandado. Magiging handa kaya si Michael na buksan ang kanyang puso para kay Jasmine, o patuloy siyang magiging bilanggo ng nakaraan? At si Jasmine, kaya ba niyang lumaban hanggang dulo sa pagmamahal niya sa lalaking puno ng sakit at galit?

Devita seorang wanita cantik dan baik hati, rela melepas karirnya demi menikah dengan pria tampan bernama Arman. Namum pernikahan mereka tidak berjalan mulus. Arman yang tampaknya sempurna di mata orang lain, ternyata memiliki sifat egois dan tidak pengertian terhadap kebutuhan dan perasaan Devita. Selain itu Devita juga harus menghadapi ipar-iparnya, Rima dan Nadin yang tidak menyukainya dan selalu mencari cara untuk menyakitinya.

Laras, gadis desa yang sering bermimpi aneh sejak kecil, mulai melihat sosok misterius di tepi hutan belakang rumahnya. Sosok itu hanya muncul saat kabut turun dan tak pernah bicara, tapi selalu menatapnya seolah mengenalnya. Semakin Laras mendekat, makin banyak rahasia tentang asal-usulnya sendiri yang terungkap - termasuk perjanjian leluhur dengan makhluk gaib penjaga hutan.

Penemuan mayat di apartemennya membuat Chaaya Adhisti harus mendekam di balik jeruji besi. Chaaya Adhisti Pramagya ialah salah satu agen penyelundup film ke salah satu situs ilegal yang hidup serba pas-pasan bersama sang kakak—Rafandra. Kehidupan Adhisti yang tak penuh kebahagiaan kini semakin diperparah dengan ditemukannya mayat yang menyeret namanya sebagai pelaku pembunuhan mayat tersebut. "Semua bukti telah kami dapatkan! Sidik jari anda terdapat pada pisau yang berlumur darah korban, Nona Adhisti! Jangan mengelak dan akui saja perbuatan anda!"

Amira, gadis belia yang cantik dan polos ternyata sengaja disiapkan untuk dijadikan kado/ upeti kepada Tuan CEO agar bisa mendapatkan tender proyek besar dari perusahaan tempat sang CEO bekerja.

WARNING: Explicit Content, Trigger Warnings, Adult Eyes only. *** Liliana Larsen has spent years suppressing the trauma of her family’s death, burying it beneath her work as an Ethnocultural Advisor. But when Eamon Quinn—a deadly half-breed werewolf-vampire—enters her life, Liliana’s carefully built world begins to crack. Eamon knows what Liliana doesn’t: she’s a dormant she-wolf, her wolf Skadi bound by powerful witchcraft since birth. Now, that binding is breaking. Liliana’s awakening unleashes a primal bond between them that is as dangerous as it is undeniable. As their connection deepens, so do the threats. Ancient covens with a dark history of hunting Liliana’s bloodline resurface, and a brutal supernatural war is on the horizon. To survive, Liliana must learn to control her wolf—fast. But each step toward control pulls her deeper into Eamon’s dangerous orbit, where pleasure and pain blur, and every instinct demands she surrender to the wild power inside her. As their enemies close in, the only thing more lethal than the forces hunting them is the bond between them—a bond that could either save them or destroy them both.