Buat Dia Marah

Setelah dipaksa menukar jantung untuk cinta pertama suamiku, aku mati di koridor rumah sakit swasta yang didirikannya sendiri. Saat menjelang ajal, anak lelakiku yang berusia enam tahun menangis dan memohon padanya tiga kali. Pertama, anakku menggandeng tangan ayahnya dan berkata bahwa aku muntah darah. Ayahnya menyeringai dingin dan berkata, "Kali ini akhirnya ada kemajuan, sampai mengajarkan anak untuk berbohong." Lalu menyuruh pengawal mengusir anakku dari kamar. Kedua, anakku menarik lengan bajunya dan berkata bahwa aku sudah mulai mengoceh tak karuan karena menahan sakit. Ayahnya mengerutkan kening dan berkata, "Bukannya hanya mengganti jantung? Kata dokter, tidak akan mati." Pengawal maju dan kembali menyeret anakku keluar dari kamar. Ketiga, anakku merangkak di lantai, menggenggam erat ujung celananya sambil menangis, berkata bahwa aku sudah tidak sadarkan diri. Ayahnya akhirnya marah, mencekik leher anakku dan melemparkannya keluar dari kamar. "Sudah kukatakan, Kiyano tidak akan mati. Jika kamu masih berani mengganggu istirahat Sheilla, pasti akan kulempar kalian berdua keluar dari rumah sakit." Untuk menyelamatkanku, anakku menggadaikan Kalung Penjaga Umur yang paling berharga kepada perawat. "Bibi, aku tidak ingin panjang umur lagi, aku hanya ingin ibuku hidup." Perawat menerima Kalung Penjaga Umur dan bersiap mengatur kamar terakhir untukku. Namun Sheilla, cinta pertama suamiku, menyuruh orang menggendong anjing peliharaannya dan menghalangi depan kamar, lalu berkata, "Maaf ya nak, ayahmu khawatir aku akan bosan tidak bertemu anjing, kamar ini disediakan untuk anjingku."

"Menurutmu, apa hukuman yang pantas untuk seseorang yang berani menyentuhku tanpa izin, Riel?" Suara dingin itu menusuk, membuat tubuhku gemetar tanpa sadar. Rigen Ataraka—suami koma yang baru kunikahi pagi ini—berdiri menjulang, matanya penuh ancaman. Aku bodoh. Aku terlalu terpesona oleh ketampanannya hingga tanpa sadar mencium dan memeluknya, berpikir dia akan koma selamanya. Tapi pria ini tidak koma. Dia sadar. Segar bugar. Dan sekarang, dia ingin menghukumku. "Maaf, Rigen. Tapi… kita suami istri, kan?" Dia tak menjawab, hanya melemparkan dokumen ke arahku. "Tandatangani." Aku menatap kertas itu—pernikahan kontrak. "Jangan pernah bermimpi mendapatkan apa pun dariku," suaranya tegas. Begitulah aku menjadi istri kontrak Rigen Ataraka, menanti hari perceraian yang semakin dekat. Aku bahkan sudah bersiap dengan tunjangan dan rencana pergi jauh. Namun, saat aku menyerahkan surat cerai.… "Mau ke mana, Riel?" Rigen merobek surat itu tanpa ragu, matanya tajam. "Kamu tidak akan bisa meninggalkanku. Aku terlalu kuat untuk kamu tinggalkan, Ariella."

Loved, hurt and return without anything happened. Kung kailan nakalimot ka na sa isang masakit na nakaraan, What's so painful to see someone you love that has not happened in the past? or Makita ka niya na masaya na sa ibang babae? Pero, balewala na sa kanya kung harap-harapan mo pa ipakita. - It made mistakes and regrets in the past. Masakit na makita ang taong iniwan ko masaya na sa ibang babae. Ang taong minahal ako ng lubos noon, kahit kailan hindi na magiging sa akin ulit. I had a lover during the time we were abroad and our family did not know that we were married, because then we were studying in the same school. - Ang kanilang pagmamahalan sa isa't-isa ay manunumbalik ba? O Hindi na? Para sa mga taong minamahal sila, At minahal din nilang dalawa.

Alan menatap tak percaya, ia sungguh heran dengan perubahan drastis sikap manja istrinya, Rima yang amat menyebalkan dan sangat boros di matanya, kini lebih banyak diam dan dingin. Istri yang berhasil menumbuhkan rasa benci di hatinya selama tiga tahun ini.

Tak pernah tebersit di pikiran Oded, Tisni, istrinya yang cantik dan terlihat lugu tega berkhianat. Semuanya terungkap pada suatu malam, ketika Oded menemukan bukti di ponsel Tisni. Oded menantang Tisni, namun jawaban Tisni membuat Oded tercengang. Apa yang dikatakan Tisni? Bagaimana akhir kisah mereka?

Je peux le sentir. Je peux le sentir. Il vient ici tous les soirs mais j'ai peur de lui faire face. Qui est-ce ? Qu'est-ce qu'il veut ? Je le sens approcher de mon lit, je retiens ma respiration et je ferme les yeux. " Je sais, tu sais que je suis là. Je sais que tu es réveillé " a dit sa voix profonde. Je sens son souffle sur mon cou, ça m'a fait frissonner le long de la colonne vertébrale. "Pourquoi as-tu si peur ? Je peux entendre ton cœur battre sauvagement " a-t-il chuchoté près de mon oreille, je sens une main sur le bas du dos où mon débardeur expose la petite peau sur mon dos. Je saute du lit pour lui faire face pour la première fois. Mon visage devient pâle en le voyant. Il est comme avant, mais si différent. C'est lui qui vient tous les soirs ? Mes yeux s'élargissent, non non non... "Toi ! "Je crie. Il rit et avança vers moi, comme un animal vers sa proie. J'ai reculé puis soudainement mon dos frappe ma table d'appoint. Il met les deux mains sur la table, me piégeant entre les deux. Il se met le visage plus près de mon oreille, à l'instant, je ferme les yeux. " Oui, moi " il murmure. Oh oh je suis morte…

Jenny and Nico. Emma and Deacon. Alison and Noah: three couples fighting for love amidst the life-and-death drama of medicine and the reckless pageantry of football. Will fake relationships, love triangles, secret pregnancies, surprise babies, and heartbreaking tragedy stand in the way of their happily ever afters? Contains sexual scenes and explicit content; recommended for those 18 and over. DIAGNOSIS:LOVE is created by TAWDRA KANDLE, an eGlobal Creative Publishing Signed Author.

Perer Ford is the smartest guy in school and at home. He has a weird way of making things go right. It is his final year in senior secondary school and he tries to make everything go perfect before leaving for the university. A funny and exciting diary about his experiences, struggle and life on the edge of adulthood.https://tinyurl.com/y4zt5qnv

“Aku cinta sama kamu apa adanya, emangnya apa yang bedain kalau sekarang kamu nggak secantik dulu?” Begitu kata suamiku, tetapi aku tak pernah mempercayainya. Seperti kata Sabrina, “Semua pria akan bermulut manis kalau diam-diam menyimpan perempuan lain.” Dan aku tak mau menyerah! Aku harus menjadi cantik seperti perempuan-perempuan lain. Apapun akan aku lakukan untuk menutup kedua mata suamiku dari godaan di luar sana.

Ada-ada saja ulah mereka. Memanfaatkan rasa hormat dan rasa kasihanku, lalu pelan-pelan uang tabunganku pun habis. Namun, anehnya ... semakin mereka menguras uangku, hartaku semakin bertambah. Tak pernah habis. Hartaku Unlimited! Kenapa bisa begitu, ya?