Dear Nathan 3

Sceptical Lou Riley desires love, however what will she do once she gets an opportunity to own her fairytale romance? Will she freak out and push him away, afraid he is getting to break her heart or go along with it and hope it is the real thing?

In the dystopian future, singularity is within sight, over half of the population is obsessed with a brand new psychoactive substance, and transhumans outnumber humans. Kaiser Vrix is a private eye employed to search out a computer jock with plans of taking down the whole government with one virus. With the assistance of his machine intelligence, will Kaiser stop the Hacker referred to as Thinker?

I am Aria Flynn, and on the night of my 18th birthday, my best friend stole my scent, and my mate. Now, I have no wolf, no mate, and very little time to get these back, else I'd be kicked out of my pack, and declared a rogue. The rogue's are the only ones who know a way to steal the scent of others, and when a mysterious rogue stranger offers to help me get my scent back, my world tumbles. To my surprise, this mysterious stranger is none other than the Rogue King—the King of outlaws in the shifters realm, Kaidën Darkhaven. True to his status, he is ruthless and uncaring, selfish and brutal, at least that's what I'm made to believe. But I can only get revenge and get my life back if I pretend to be his mate. Should be easy... right?

"Dear ex-wife, I want you back!" ~~~~~~~ Stacy, a strong and devoted wife, discovers the painful truth that her husband Nathan has been cheating on her with her best friend Rita. The betrayal strikes deep within her heart, and unable to tolerate the breach of trust, Stacy takes the brave decision to divorce Nathan, severing all ties with him. Life after the divorce proves to be a tumultuous journey for Stacy. With shattered dreams and a wounded spirit, she finds herself grappling with the challenges of starting anew. In the face of adversity, Stacy musters the courage to reinvent herself and discovers an unexpected path in the most vibrant city of dreams, Los Angeles. Drawn to the allure of the city's nightlife, Stacy finds solace and empowerment as a stripper in one of Los Angeles' premier clubs. With a newfound sense of freedom, she embraces her sensuality and unleashes her hidden talents on the stage, captivating the audience with her mesmerizing performances. The neon lights and pulsating music become her sanctuary, where she can momentarily forget the pain that still lingers in her heart. However, fate has a twisted sense of irony in store for Stacy. One fateful night, as she prepares to grace the stage with her magnetic presence, she receives an unexpected request: to strip for a VIP client. The name sends a chill down her spine, for it is none other than her ex-husband Nathaniel Hawthorne.

Orang yang tepat di waktu yang salah adalah gambaran yang tepat untuk hubungan Edwin dan Fibi. Bagaimana tidak? Saat keduanya bersama, mereka sama-sama tak peka akan perasaan masing-masing dan terlalu nyaman dengan hubungan sahabat. Ketika akhirnya Edwin menyadari perasaannya, Fibi justru jatuh hati dan terjebak dalam hubungan merugikan dengan rekan kerjanya sendiri. Fibi disibukkan dengan hubungannya dan mengabaikan Edwin. Namun saat Edwin jauh dan kembali dekat dengan Aliyah, Fibi jadi kesal sendiri. Jadi, siapa yang diinginkan Fibi sebenarnya? Edwin, sang sahabat yang tak pernah absen berada di sisinya? Atau Kevin, rekan kerja yang kini menjelma menjadi pacarnya?

Andrew, adalah kurir yang selalu direndahkan. Jovanka kekasihnya meninggalkannya. Karena, ia dianggap miskin. Rupanya, ia adalah pengusaha sukses yang menyamar sebagai kurir. Untuk mendapatkan cinta sejati.

Tara terbangun di ranjang pria yang tak seharusnya, dengan ingatan yang kabur dan kenyataan yang mengerikan: ia dituduh hamil oleh keluarga sendiri. Dipojokkan, dihina, bahkan ditampar oleh ayahnya, Tara tahu—ada rahasia besar yang disembunyikan, dan ia dijadikan kambing hitamnya. Ketika cinta, pengkhianatan, dan kehormatan bertabrakan, Tara harus memilih: tunduk pada tekanan... atau melawan segalanya demi kebenaran.

Elena, terpaksa tinggal bersama seorang mafia yang terkenal kejam dan tidak kenal ampun sebagai jaminan demi membantu suaminya, Vincent. Alih-alih memperlakukannya dengan buruk dan kejam, Alvaro, sang mafia malah justru memperlakukan Elena dengan lembut, penuh perhatian, bahkan lebih menghargainya dibanding dengan perlakuan suaminya sendiri. Hal itu membuat Elena terjebak dalam pesona Alvaro. Apakah akhirnya hutang suami Elena lunas, dan Elena akan bebas? atau Elena malah mengaku kalah dengan pesona Alvaro?

Ini kisah Diandra, seorang perempuan biasa yang terlahir dari keluarga mapan dan lulus dengan IPK 4,0. Setelah bekerja di perusahaan multinasional, ia menikah dengan Radite, pria tampan dan baik, namun setelah 16 tahun, mereka berpisah karena tak memiliki anak. Dalam kesedihan, Diandra bangkit berkat dukungan sahabatnya, Retno. Ia kembali ke kampus dan menjadi sosok berpengaruh di berbagai forum, mewujudkan harapan mendiang ayahnya agar ia lebih dari sekadar hiasan. Namun, di balik kesuksesan, Diandra merasa kesepian dan melarang orang mengetuk pintunya selama sepuluh tahun. Suatu ketika, Sabda, staf Retno, mengetuk pintunya, mengingatkan Diandra akan kerinduan akan kehadiran orang lain. Tanpa disadari, Diandra mulai jatuh cinta pada Sabda, meski terpisah 20 tahun. Ia berjuang melawan perasaannya, sementara Sabda mungkin merasakan hal yang sama.

Pada siang hari, baginya dia adalah seorang sekretaris utama yang ramah dan kompeten, tetapi di malam hari, dia menjadi pasangannya yang lembut dan menggoda. Selama tiga tahun mereka hidup saling bergantungan. Yuna selalu mengira dia memang mencintainya. Ketika hendak mengajukan lamaran, Yuna mendengar kata-katanya, "Permainan hanya berfokus pada nafsu, bukan pada perasaan. Apa kamu pikir aku akan menganggapnya serius?" Dengan hati yang hancur dan semangat yang pudar, Yuna berbalik dan pergi. Sejak saat itu, kehidupannya berubah drastis. Karirnya melesat dan dia menjadi seorang pengacara terkemuka di dunia hukum sehingga tidak ada yang berani mengganggunya. Dia dikelilingi oleh banyak pengagum yang ingin mendapatkan sosoknya. Wano pun menyesal karena tidak bertindak lebih awal, dia menahan wanita itu di dinding dengan mata memerah, "Aku, hidupku, semuanya milikmu. Menikahlah denganku, oke?" Dia tersenyum, "Maaf, bolehkah aku lewat? Kamu menghalangi jalanku."