'Terus pacar lo ...' Cia terkejut, Ferry bahkan tau bahwa Cia memiliki pacar, 'namanya Gevin kan.' "Iya ..." dia tak bisa mengelak. 'Anaknya Bernard? Lo serius pacaran sama dia?' Jika Cia berkata bahwa Gevin tau rahasiaya, pengacaranya itu pasti akan mengamuk, Cia harus mencari alasan. "Iya, gitulah." 'Lo tau, selain lo, dia punya pacar lebih dari 3?' Cia tau Gevin brengsek, tidak perlu di ragukan lagi. 'Putusin dia sekarang juga, nggak ada gunanya Cia. Ini bukan waktunya buat pacaran.' Cia tau itu, dia yang paling paham situasinya. "Gue ... nggak bisa." Dia sudah berjanji, memberi waktu 3 bulan pada Gevin. "3 bulan." 'Apa?' "Kasih waktu gue 3 bulan buat mutusin dia." Sekarang yang bisa dia lakukan hanya bertahan. Dia tidak boleh menyukai Gevin sedikitpun, walau bagaimanapun, Gevin adalah pria brengsek yang harus Cia hindari. Bagaimanapun caranya.
Lihat lebih banyak»»»»
"Queen!"
"Queen!"
"Queen!"
Suara bising teriakan dari para penonton membuat malam yang penuh hingar bingar itu tampak semakin meriah. Lampu remang-remang yang terpancar di beberapa sudut jalanan membuat seorang wanita yang sudah duduk di balik kemudi itu menginjak pedal gas di kakinya. Setelah bendera yang di kibarkan sang grid girl jatuh menyentuh tanah, tiga buah mobil mewah meluncur dengan sangat cepat, saling berlomba untuk menjadi yang pertama.
Wanita yang sering di sapa Queen di arena itu tampak sedang dalam mood yang kurang baik. Terlihat dari bagaimana cara wanita itu mengendarai Bugatti Chiron miliknya dengan sangat cepat. Melesat tanpa memperdulikan kedua lawannya yang sudah tertinggal jauh. Mobil mewah yang bernilai tidak lebih dari Rp. 50,69 milyar itu begitu gesit bergerak di jalanan. Bugatti Chiron adalah produk terbatas yang hanya di buat sebanyak 60 unit di pabrik Molsheim, Prancis. Di mulai pada paruh kedua 2020 lalu.
"Queen!" Teriakan para penggemar Queen bersahutan menggema di telinganya malam itu. Benar, Queen adalah seorang pembalap yang sejak beberapa tahun lalu menjadi bahan pembicaraan. Tentu saja karena wanita bernama Queen ini selalu memenangkan pertandingannya.
Tidak di ragukan lagi, walaupun sampai sekarang, identitas Queen masih di rahasia kan. Namun, semua orang seperti sudah menjadi penggemar Queen. Tidak ada yang tau siapa itu Queen di dunia nyata. Karena, saat pertandingan selesai, Queen tak pernah membuka helm yang dia kenakan.
Kibaran bendera di hadapan Queen menandakan pertandingan telah usia. Dan ya, seperti biasa, Queen menjadi pemenangnya. Bahkan, para penggemarnya memanggil dia dengan sebutan the queen of the road. Karena, dia selalu menang dalam balapan.
"So easy, right!" Seorang pria memeluk Queen saat wanita itu keluar dari mobilnya. Semua orang sudah tau. Siapa pria yang baru saja memeluk Queen, dia adalah manager Queen, Rio. Rio sudah terkenal sejak kemunculan si pembalap no 1 itu, Queen.
"Gue harus balik cepet!" ucap Queen dari balik helm yang menutupi kepalanya.
"Kenapa buru-buru? Tumben banget. Ini masih sore lagi!" ucap Rio. Dia adalah manager serta orang kepercayaan Queen sejak dulu.
"Gue ada urusan!" Setelah mengatakan itu, Queen kembali masuk kedalam mobilnya. "Gue ambil mobil di castroom, kalo ada yang cari gue, seminggu kedepan gue nggak bisa tanding. Ada yang harus gue urus!" Setelah mengatakan itu, Queen melajukan mobilnya meninggalkan arena. Sementara itu, Rio yang mengurus hadiah yang di dapatkan Queen malam ini. Rio lega Queen menang juga malam ini, tentu saja karena malam ini, Queen bertaruh apartemen yang baru mereka dapatkan minggu lalu, jika Queen kalah, apartemen mewah itu akan melayang begitu saja. Namun, untunglah Queen memenangkan pertandingannya, jadi apartemen yang di pertaruhan itu aman, dan lagi, Queen mendapatkan barang baru. 2 mobil mewah yang menjadi taruhan malam itu di menangkan oleh Queen. Lamborghini Aventador dengan harga berkisar antara 6,4 Milyar rupiah sampain 8,7 Milyar rupiah, dan satu mobil lagi, Ferarry portofino yang di yang di luncurkan pada Novermber tahun 2019 di Eropa, model ini di pasarkan dengan harga mulai dari 5,3 Milyar rupiah. Kedua mobil itu sekarang sudah menjadi milik Queen.
Siapa yang tidak mengenal Queen. Si ratu jalanan yang sejak kemunculannya sudah membuat heboh para penggemar balapan malam. Queen adalah pendatang baru yang muncul sejak 3 tahun yang lalu. Namun, waktu tiga tahun itu, Queen tak pernah mendapatkan kekalahan sekalipun. Itu sebabnya, Queen di sebut sebagai ratu jalanan. Selain karena dia seorang wanita, sosoknya yang misterius memang selalu menjadi perhatian bagi para penggemar mobil sport dan juga para penyuka balapan.
Sementara itu, Queen yang tengah mengendarai kendaraannya menuju tempat bernama castroom tampak membuka helmnya. Dia tidak bisa di bilang wanita, dia adalah seorang gadis belia yang sangat cantik, dengan rambut panjang hitam tergerai melewati bahu, dan bulu mata yang lentik, mata indah berwarna cokelat madu. Siapa sangka gadis remaja nan cantik itu adalah seorang pembalap sejati.
Elcia Carlstie Devianna. Gadis remaja berusia 17 tahun yang sudah menggeluti dunia malam sejak berusia 13 tahun. Bukan tanpa alasan dia menjajahi dunia malam, bagi dirinya yang masih muda, dunia malam adalah tempat untuk melepas stres dan juga penat. Cia adalah seorang pelajar SMA yang saat ini duduk di bangku kelas 11. SMA favorit di kota jakarta yang di huni oleh sebagian orang kaya di seluruh Indonesia. Bahkan, orang-orang luar juga ada yang bersekolah di sana. Samsard Internasional High School, atau yang sering di sebut dengan SIS atau sekolah Samsard itu memang sangat popular dan juga memiliki reting tertinggi di beberapa Negara.
Cia tampak memarkirkan mobilnya di pelataran sebuah gedung yang di sebut Castroom. Gedung tempat penyimpanan mobil-mobil pribadi milik Cia. Saat Cia keluar dari mobil, seorang pria segera mendekat dan mengambil alih kunci mobil yang masih di pegang gadis itu.
"Menang, Bos?" Tanya pria itu.
"Ya, biasalah!" Cia masuk ke Castroom. Terlihat ada beberapa orang karyawannya sedang membersihkan ruangan itu. Tampak deretan mobil-mobil mewah terparkir apik di dalam ruangan besar itu.
Ada beberapa ruangan yang terbagi, dan ada 5 lantai yang khusus menampung mobil-mobil mewah miliknha. Dan di setiap lantai memiliki tipe tersendiri, ada yang khusus mobil Lamborghini, Bughati, Ferarry, dan juga mobil biasa, maksudnya adalah bukan mobil sport, dan lagi, ada juga ruangan khusus berisi sepeda motor cross dan motor sport. Cia menaiki Hoverboard yang memang tersedia di sana untuknya. Tentu saja akan sangat melelahkan jika dia harus berjalan mengelilingi Castroom hanya untuk memilih satu mobil untuk dia kendarai.
"Bos," sapa seorang pria yang sedang berkeliling. Dia juga memakai Hoverboard, hanya saja, setiap Hoverboard yang ada di sana, memiliki warna yang berbeda. Dan yang Cia pakai, adalah warna hitam dan merah. Itu khusus di gunakan olehnya. Sedangkan, yang di pakai para pekerja di sana, adalah Hoverboard berwarna hitam tanpa corak. Para pria itu adalah penjaga Castroom, ada 5 security yang menjaga tempat itu. Dan ada control room di bagian atas.
"Bim!" panggil Cia pada pria yang menatapnya tadi.
"Ya, Bos?"
"Yang lain mana?"
"Lagi keliling di atas, Bos." Cia mengangguk.
"Gue males ke atas. Tolong ambilin Lambo yang 214 dong!" security bernama Bima itu tersenyum lalu mengangguk.
"Ok, Bos!" Bima meluncur ke atas untuk mengambil apa yang di perintahkan Cia. Maksud dari angka 214 adalah plat nomor mobil itu. 214 yang artinya Cia.
Beberapa saat menunggu sambil bermain ponsel, Bima datang mengendarai mobil berwarna hitam yang tampak mengkilap. Benar saja, semua mobil di castroom memang sangat terjaga dan di rawat dengan baik.
"Oh iya, siapin tempat buat Lambo sama Ferrari ya." Pesan Cia saat menerima kunci mobil dari Bima.
"Siap, Bos. Bos mau langsung pulang?"
"Iya, kalo ada apa-apa, langsung kabar in!"
"Ok, Bos. Siap!" Cia kembali melajukan mobil miliknya untuk pulang ke rumah. Sudah saatnya kembali, agar besok dia tak terlambat datang ke sekolah.
««««
To be Continue ....
***** Di hari saat setelah pembagian kelas, Kian tengah Berjalan di koridor menuju perpustakaan, dia berniat untuk mengembalikan buku yang dia pinjam sebelum libur sekolah kenaikan kelas kemarin. Ketika masuk, Kian bertemu seorang pria yang tampak sedang membereskan tumpukan buku. Dia adalah Deren, penjaga perpustakaan. Berusia 26 tahun, dan lulusan salah satu jurusan di Samsard University. Jurusan penelitian tentang buku. Deren bahkan sudah hampir membaca setiap jenis buku yang ada di perpustakaan itu."Selamat siang, Kak." sapa Kian ramah dan ceria seperti biasanya."Siang juga. Kian rajin sekali, baru hari pertama masuk sudah ke perpustakaan saja." Kian terkekeh pelan."Iya, Kak. Mau ngembaliin buku yang waktu itu di pinjem." Kian mengangkat dua buah buku berukuran sedang yang dia pegang. Kian meletakkan buku itu di atas meja, Deren segera mencatat nya. Setelah selesai, Kian berniat kembali ke kelas, tentunya kelas barunya di mana
*****"Sama Cia. Gevin juga." Dava membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ponsel berwarna hitam miliknya di tempelkan di telinga kiri.'Jangan terlalu ikut campur, Sayang. Kamu tau kan Cia itu gimana.'"Iya, gue tau kok. Tapi gue juga nggak tau apa jawaban Cia." ucapnya lagi. Saat ini, dia sedang menghubungi kekasihnya, Aqila. 'Yah semoga aja, mereka bisa cepet selesain masalahnya.' harap Aqila. Dava menghembuskan napasnya lelah, tidak tau harus berkata apa."Ngomong-ngomong, lagi ngapain?" Dava bangun dari baringnya, menatap pantulan dirinya di cermin. Wajahnya sama seperti biasanya, dia tampan, memiliki warna mata yang tidak umum di Indonesia. Dava pernah memakai softlens untuk menutupi warna asli matanya karena baginya terlalu mencolok, itu terjadi saat Dava masuk ke bangku SMP. Tapi setiap kali Dava memakai softlens, Cia selalu menatapnya tajam dan dingin lebih dari biasanya. Dava jadi ragu untuk memakainya lagi, apa menutupi warna mata aslinya ter
*****"Ok, gue duluan!" Dava melambaikan tangannya pada Iqbal sambil membawa sepeda motornya pergi meninggalkan sekolah, siang ini, seusai sekolah, Dava memutuskan untuk pulang lebih awal, Radith bilang ada yang ingin di bicarakan, jadi dia buru-buru untuk pulang. Di tengah jalan, Dava menghentikan laju motornya saat melihat mobil yang dia kenal tengah berhenti di bahu jalan, lampu mobil masih menyala, pertanda pemiliknya masih di dalam. Dava memutuskan berhenti di belakang mobil itu, lalu turun tanpa melepas helm miliknya. Dava mengetuk kaca mobil dengan pelan."Ci, Cia ..." panggilnya, gadis yang di dalam menoleh, membuka pintu dengan perlahan. Dava mundur beberapa langkah dan terkejut saat pintu terbuka, Cia langsung memeluk dirinya sambil menangis. Dava tentu saja tidak menyangka Cia langsung memeluknya dan menangis."Cia lo kenapa? Siapa yang bikin lo nangis?" Dava bertanya khawatir. Bukannya menjawab, Cia malah semakin menangis dalam
***** Gevin masih di posisi yang sama, duduk di samping tempat tidur sang Nenek. Padahal banyak yang memintanya untuk istirahat, tapi Gevin menolak. Pakaian yang dia pakai semalam masih sama, hingga pagi ini, Gevin tidak mau pergi ke sekolah dan betah duduk di samping Neneknya."Gue mau di sini aja! Jangan ganggu gue!" ucapan Gevin yang mendapat pelototoan dari Angga."Basi lo!" Angga kesal sekali dengan Gevin. "Emangnya lo mau nikah muda, pacar lo kan banyak!" sindir nya kesal. Gevin menatap sang Nenek yang baru saja tertidur. Semalam, setelah meminta maaf dan di maafkan, Sang Nenek berpesan.'Gevin, ingin sekali Nenek melihatmu menikah sebelum Nenek pergi.' tapi itu kan tidak mungkin. Gevin masih sekolah, terlebih dia mencintai Cia, apa Cia mau menikah dengannya, jika tidak, apa Gevin harus menikah dengan orang lain dulu, baru menceraikannya setelah itu kembali pada Cia. Tapi Gevin sudah berjanji akan berubah, jika dia melakuka
****** Rio menatap Gevin heran, cowok itu keluar sambil membawa handuk dan berjalan dengan santai sembari mengeringkan rambutnya. Empat orang lainnya yang tadi ada di sana sudah pulang, mereka bilang lain kali saja datang lagi, karena melihat mood Cia juga tampaknya tidak bagus. Siapa yang tidak tau jika mood Cia sedang buruk maka semua orang bisa kena getahnya. Mungkin hanya Gevin yang kebal dengan itu semua. Ya ada satu lagi, siapa lagi kalau bukan Dava."Lo baikkan sama Cia?" tanya Rio yang tau bahwa sebelumnya Cia bertengkar dengan Gevin."Iya. Thanks ya, udah cerita soal Cia waktu itu." Rio hanya mengedik acuh. Tak menyangka Cia akan memberikan kesempatan pada Gevin."Jangan nyakitin Cia ..." pesan Rio, "gue kasih tau sama lo ya." Rio melirik kamar Cia lalu berbisik pelan, "Cia kalo udah nyaman, bakalan manja minta ampun. Percaya deh sama gue!" Gevin tentu saja tidak percaya, tapi dia juga penasaran. Gimana sosok Cia yang manja. "Gue
****** Gevin membuka pintu ruangan Cia dan masuk tanpa ijin. Cia menatapnya dengan tatapan tak terbaca. Gevin sudah biasa dengan itu, tapi sekarang Gevin juga sudah tau cara menenangkan nya."Di luar nggak ada yang gue kenal, sayang. Gue kan baru liat mereka." Gevin langsung memeluk Cia dari belakang, menenangkan gadis itu akan kemarahannya. Gevin melihat sekeliling, ruangan itu ternyata ruang kamar, dengan kasur king size dan sebuah lemari besar, juga meja kerja yang berada di sudut ruangan."Lepas gue mau ganti baju! Keluar sana!" Gevin tersenyum cerah."Mau dong liat lo ganti baju ... Bercanda! Sumpah bercanda!" Gevin segera tertawa melihat reaksi Cia. Cowok itu duduk di sofa yang berada di dekat pintu, lalu mengeluarkan ponselnya. "Gue main game sambil nungguin lo aja gimana?" Cia masih menatap Gevin tajam. Dia heran, kenapa bisa nyaman dengan orang semenyebalkan Gevin. Sungguh bodoh sekali. Gevin benar-benar serius bermai
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen