Ikat Kepala Konoha

Fafa, Ome, Ocha, Naga dan Atha tak pernah menyangka akan mendapat hukuman aneh dari Silvianita. Bukannya dihukum biasa, mereka justru diarahkan masuk ke gua crystal yang ternyata menjadi gerbang menuju dunia lain bernama Crystalville. Crystalville dipenuhi penduduk dengan antena di kepala dan sayap di punggung, membuat kelima remaja itu merasa asing sekaligus takjub. Dalam kebingungan, mereka bertemu Marca, anak kecil berambut bob yang selalu setua dengan snack kentangnya. Kehadiran Marca membawa warna baru di tengah perjalanan mereka. Namun, ada pertanyaan besar yang belum terjawab : untuk apa Silvianita mengirim mereka ke sini? Apakah benar hanya hukuman atau ada misi tersembunyi yang harus mereka selesaikan?

To love is to feel fear, anger, despise, bliss. To encounter tragedy... To go through countless sadness... Love is a poetry. In the forming clouds, the hotness of the sun, the vastness of the ocean. The silence in the darkness and the rampaging of the demons. Love is in everything... And it's dangerous...

“I liked you. And when I grow up, I promise to marry you.” Totoo palang mapagbiro ang tadhana. Dahil nang maglayas si Francesca at mapadpad sa mansyon ng mga Lagdameo; hindi niya akalaing magkukrus muli ang landas nila ni Leandro — ang lalaking bumihag sa kaniyang batang puso noon. Kaya sa halip na mabawasan ang problema, ay mas lalo lang nakadagdag sa isipin ang kakaibang kabog ng kaniyang dibdib sa tuwing makikita ang lalaki. Ano’ng gagawin niya? Paano ba niya sasawayin ang pesteng puso sa kakatwang pagtibok nito?