Menantu Terbuang Kini Hidup di Puncak Dunia
Bumi hanya seorang freelance editor dengan penghasilan tak menentu. Atap rumahnya bocor, gas dan beras habis sering tak terbeli.
Di mata mertuanya, ia adalah menantu gagal—tak layak mendampingi putri mereka, Tari.
“Tiga tahun pernikahan! Kita sudah terlalu lama memberi kesempatan,” kata Ayah Tari tegas. “Dan apa hasilnya? Tari hidup kekurangan. Lebih baik dia hidup bersama Ayah dan Ibu saja."
Tari pun memilih pergi.
Meninggalkan Bumi demi kenyamanan. Demi status. Demi harapan yang lebih pasti.
Tapi hidup tak berhenti di titik terendah. Setelah perceraian itu, Bumi malah mendapat tawaran pekerjaan yang mengubah statusnya.
Kini, ia bekerja di kota terbesar di dunia. Ia tak lagi dihina. Ia dihormati.
Saat Tari melihat Bumi yang dulu ia tinggalkan ... Apakah penyesalan bisa mengubah masa lalu?