Cinta yang Melintasi Waktu
Setelah kematian cinta pertamanya, Atmaja membenciku selama sepuluh tahun.
Aku berusaha menyenangkannya dengan segala cara, tetapi dia hanya mencibir, "Kalau kamu benar-benar mau menyenangkanku, lebih baik kamu mati saja."
Hatiku terasa sakit. Akan tetapi, ketika balok rumah yang terbakar jatuh menimpaku, dia malah meninggal demi menyelamatkanku. Sebelum meninggal, dia berbaring dalam pelukanku, lalu menggunakan sisa tenaganya untuk menepis tanganku.
"Lestari, alangkah baiknya apabila aku tidak bertemu denganmu di kehidupan ini ...."
Di upacara pemakaman, orang tua Atmaja menangis tersedu-sedu.
"Atmaja, ini salah Ibu. Ibu tidak seharusnya memaksamu menikahinya. Kalau dulu aku kabulkan keinginanmu dan membiarkanmu menikahi Intan, apakah akhir hari ini akan berbeda?"
Ayahnya Atmaja memelototiku dengan penuh kebencian.
"Atmaja sudah selamatkan kamu tiga kali, kenapa kamu hanya bawakan bencana baginya? Kenapa bukan kamu yang meninggal?"
Semua orang merasa menyesal karena Atmaja menikahiku, termasuk aku sendiri. Akhirnya, aku melompat dari Menara Bintang dan kembali ke sepuluh tahun yang lalu.
Kali ini, aku memutuskan untuk mengakhiri seluruh ikatanku dengan Atmaja dan mengabulkan keinginan semua orang.