Menikahi Bos Mafia yang Menghancurkanku!
Sebelum hari pernikahanku, aku dilecehkan oleh dua orang pria.
Untuk membela diri, aku berakhir membunuh salah satu orang tersebut dan melukai salah satunya.
Saat itu tunanganku, Adrian, yang seharusnya melindungiku malah mengabaikanku dalam persidangan.
Aku pun dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun.
Saat aku dibebaskan dua tahun kemudian, aku mengetahui kalau mantan tunanganku telah menikah dengan sahabatku, Ivana.
Dan si Ivana itu? Dia tidak hanya 'mencuri' tunanganku tapi dia juga mengambil posisi dokter yang seharusnya menjadi milikku.
Aku tidak tahu harus pergi ke mana. Di saat aku sangat terpuruk, Edwin Guntoro muncul di hadapanku.
Sebagai pemimpin mafia paling berpengaruh di Nigari, Edwin memanfaatkan kekuasaannya untuk memastikan tidak ada satu pun yang mengungkit masa laluku.
Dia juga melamarku, mengatakan bahwa dia menyimpan perasaan padaku dan ingin menikahiku.
Aku percaya dia adalah pahlawanku, cinta sejatiku.
Setidaknya, empat tahun pertama pernikahan kami sangat sempurna, itulah yang kupikirkan. Sampai hari di mana aku tidak sengaja mendengar percakapan antara suamiku dan orang kepercayaannya, Alex.
"Bos, kamu sangat pintar membiarkan bajingan-bajingan itu menyakiti Ellea. Kalau hal itu nggak terjadi, Nona Ivana nggak akan memiliki kesempatan bersama dengan Adrian."
Suara Edwin yang seolah mengolok terdengar. "Aku hanya ingin sedikit menakutinya. Siapa sangka dia akan membunuh salah satu orang itu dan berakhir dipenjara?"
Alex menjawab dengan agak bingung, "Tapi, Nona Ivana sudah menikah sekarang. Kenapa kamu masih bersama jalang itu setelah dia keluar dari penjara?"
"Karena..." Edwin berhenti sejenak lalu melanjutkan, "Aku harus memastikan dia nggak kembali mengejar Adrian atau mengganggu Ivana."
Tawa mereka berdua mencabik-cabik hatiku.
Jadi, seluruh ingatan tentang Edwin yang menyelamatkanku dari penghinaan itu?
Ternyata semuanya bohong?
Dialah yang buat hidupku hancur berantakan, hanya untuk buat Ivana hidup bahagia.
Aku menyeka sisa air mataku dan segera menelepon rival terbesar Edwin, Cavin Nugroho. "Apa kamu masih ingin menyingkirkan Edwin dari Nigari?"