Share

Bab 39

Sesaat kemudian, datang Jems seraya berkacak pinggang. Wajahnya pun tak kalah sadis dari Nindi. Dia menatapku dari ujung rambut hingga kaki.

"Sebaiknya kamu jangan ikut campur masalah kami," ucap lelaki bertato di bagian tangannya itu sambil mengacungkan telunjuk.

"Dewa sama keluarganya itu memang pantas untuk dihancurkan," lanjut Jems dengan sorot mata kebencian.

Aku sedikit panik mencari ponsel. Sayangnya benda tersebut tertinggal di dalam mobil. Ah, sial. Aku harus segera mencari alasan agar bisa keluar dari rumah Nindi ini.

"Kenapa? Kamu mau telepon Dewa? Apa mau telepon polisi? Apa mau ngancam viralin lagi?" lanjut Nindi sambil menyeringai.

"Kamu benar-benar licik. Sebenarnya mau kalian itu apa! Salah keluarga Dewa apa sampai kalian tega hancurin?"

Lagi, Jems maju satu langkah. "Bukan urusanmu, tapi kalau kamu terusan ikut campur, bisa-bisa kamu juga yang jadi sasaran."

"Bilang! Apa rencanamu ke sini? Sebelum kita lenyapkan kamu juga dari sini." Nindi menatapku nyalang.

Sejenak k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status