Anak-Istri Kalah dengan Teman Suami

Anak-Istri Kalah dengan Teman Suami

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-16
Oleh:  repetition Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 Peringkat. 5 Ulasan-ulasan
135Bab
10.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

*Terinspirasi dari Kisah Nyata* Ariana hanyalah seorang wanita biasa yang hidup dengan anak dan suaminya. Namun, ia harus menerima kenyataan bahwa Devan, suaminya bekerja serabutan dan sering memberi jatah uang lima ribu sehari. Tak hanya itu, Devan juga menomorsatukan temannya ketimbang dirinya ataupun sang anak. Tak jarang pula, Ariana dijelek-jelekkan di hadapan teman tongkrongannya itu. Pria itu selalu "playing victim" dan merasa dirinyalah yang paling tersakiti. Dia juga harus menerima kenyataan pelik karena dia dianggap rendah oleh keluarga suaminya. Selain itu, terdapat satu rahasia dari keluarga Devan yang membuat keluarganya berantakan. Lantas, apakah Ariana akan terus bertahan dalam pernikahan ini? Atau, dia rela bercerai dan menjadi aib di keluarga besar untuk meraih bahagianya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Lima Ribu

"Ini uangnya. Jangan protes lagi kayak kemarin malam, ya! Mau nggak mau, kamu harus terima!"

Ariana kemudian menerima selembar uang lima ribu yang diberikan sang suami dengan rasa gusar.

Tangannya mengepal. Suaminya seringkali memberikan uang sebesar lima ribu rupiah, dua ribu rupiah, bahkan lima ratus rupiah tanpa rasa bersalah. Namun, pria itu menuntut semua pekerjaan rumah beres. Anak harus sekolah dan dirinya harus kenyang. Mau berutang di mana lagi? Semua warung bahkan nyaris mem-blacklist keluarga mereka.

Kali ini, Ariana bertekad harus memberanikan diri untuk angkat bicara!

"Lima ribu lagi, Mas? Apa gak bisa lebih Mas untuk makan anak-anak?" tanya Ariana dengan nada sopan. Meski kesal, Ariana tidak ingin terlalu meluapkan amarah di hadapan Devan.

"Masih mending kamu kukasih uang, Ma! Aku tadi udah cari kerja! Seharian jalan nggak dapet apa-apa! Aku aja hampir mati kelaparan di jalan, Ma! Kalo tadi aku nggak ketemu Kakek-kakek di jalan, dia nggak bakal kasih kerjaan aku buat bantuin angkut barang-barangnya sampe rumah dia!" pekik sang Devan dengan penuh amarah.

"Tapi, bagaimana anak kita, Mas?" lirih Ariana dengan wajah cemas.

Namun, Devan masih dapat mendengar itu, hingga tampak emosi.

Plak!

Tanpa aba-aba, Devan lantas menampar pipi Ariana dengan kencang.

"Kamu itu, ya! Dasar Istri durhaka! Kamu tuh kalo nggak bisa kerja! Yaudah diem aja di rumah, bantu doain suaminya biar dapat uang! Bukan malah ngomel-ngomel nggak jelas, Bang***! Mas sumpahin biar kamu masuk neraka, loh! Lagian kamu juga nggak bisa kerja, kan?! Kamu nggak tahu susahnya jadi suami itu gimana, Ariana!" teriak Devan dengan tatapan tajam.

Ariana mengelus pipinya. Seketika air matanya mengalir, wanita itu sudah cukup sabar menghadapi suaminya. Kali ini, dia mencoba untuk sedikit lebih tegas.

"Mas, kamu itu masih muda! Makanya, cari kerja yang bener! Kamu mau, anak kita mati kelaparan gara-gara tingkahmu?! Kalo tahu kamu kayak gini! Udah dari dulu aku nggak mau nikah sama kamu, Mas! Dan satu hal lagi! Kalo emang kamu nggak siap jadi suami! Kenapa dulu kamu berani dateng ke rumah orang tuaku buat minang aku, Mas?!" tanya Ariana, wanita itu berusaha keras membenarkan sang suami yang salah dari awal.

"Diam kamu! Dasar anj***"

Devan menjambak rambut Ariana. Ia pun menangis kencang.

"Jangan sekali-kali kamu ngelawan aku, ya! Dasar Istri durhaka! Sudah! Aku mau pergi dari rumah ini!" teriak Devan. Ia melangkah pergi dari hadapan Ariana tanpa kata "maaf."

Ariana yang melihat hal itu seketika berjalan ke kamar, ia mengunci pintu kamar dan meredakan emosinya.

Yah, begitulah nasib Ariana. Wanita itu sehari-harinya hanya akan selalu menjadi objek perlakuan kasar dari sang suami.

Meski begitu, Ariana harus menerimanya. Dia tidak mungkin bisa memilih kembali ke keluarganya karena hal itu hanya akan dianggap sebagai sebuah "aib." Sehingga, mau tidak mau, dia harus bertahan di dalam kehidupannya yang sekarang.

Setelah tangisan Ariana mereda. Ia lantas memutuskan untuk pergi ke pasar. Wanita itu berjalan sambil memandangi suaminya yang lebih dulu sampai di depan pintu rumah.

******

"Tunggu, apa itu Mas Devan?" gumam Ariana pada dirinya sendiri.

Perempuan itu memang sedang berjalan menuju pasar dengan berjalan kaki. Namun, dia begitu terkejut saat melihat seorang pria yang perawakannya mirip sang suami.

"Devan!" panggil seorang lelaki bertubuh tinggi dengan perawakan kurus. Dengan tindik di kedua telinganya, penampilannya lebih dari cukup untuk mendapat title "preman."

Deg!

Ariana begitu terkejut melihatnya. Dengan cepat, perempuan itu bersembunyi.

Tak lama, dia melihat Devan segera menghampiri pria itu.

"Eh, uang yang kemarin, gimana? Aman, nggak?" tanya Jarot sambil memandangi arah sekitar. Berharap tidak ada orang yang melihatnya.

"Aman, Rot. Uangnya udah aku pegang. Kemarin aku dapet dua ratus ribu, hahaha. Kita bakalan main lagi hari ini. Moga-moga aja kita menang, ya." Devan mengeluarkan uangnya dari dalam saku dan memberikannya kepada Jarot.

"Nah, itu bagus. Ayok pergi," ucap Jarot. Mereka berdua langsung pergi dari rumah Devan.

Ariana yang melihat hal itu dari kejauhan--sontak merasa dikhianati.

Ia tidak menyangka suaminya ternyata memiliki uang sebanyak itu. Tapi, satu hal yang terlintas di kepalanya. Dari mana suaminya mendapat uang sebanyak itu? Lalu, untuk apa suaminya menggunakan uang itu?

Ariana merasa cemas. Tapi, dia tidak punya pilihan lain. Alhasil, dia segera pergi ke pasar.

Di tengah perjalanan, ia diam-diam melihat suaminya berkumpul dengan teman-temannya termasuk Jarot.

"Aduh, Mas Devan mau ke mana, sih? Kenapa temennya modelan preman gitu?" tanyanya dalam hati.

Seorang tetangga sebelah rumah yang melewati dirinya, bahkan berhenti begitu melihat Ariana.

"Mbak Ariana lagi ngapain?"

"Itu loh, Mbak Susi. Suami saya, kok dia bisa berteman sama Jarot, sih? Udah tau Jarot itu preman, masih aja ditemenin. Saya heran, Mbak," ucap Ariana, ia menghela nafasnya.

"Haduh, hati-hati loh, Mbak. Mas Jarot sama temen-temannya itu emang nggak bener. Mereka kemarin sempat kepergok tukang parkir di sini pas nyolong duit warga. Tapi, sayangnya nggak kekejar. Udah gitu, komplotannya Mas Jarot juga ngancem si tukang parkir itu." Susi menjelaskannya dengan wajah kesal.

Seketika, wajah Ariana tampak pucat.

"Hah, serius, Mbak? Masa sampek segitunya, sih?" tanya Ariana, ia menggigit bibir bawahnya karena sama sekali tak percaya.

Namun, Susi hanya menganggukkan kepala.

"Iya, Mbak. Itu bener. Makanya, mendingan, suami Mbak Ariana suruh jauh-jauh aja dari si Jarot dan temen-temennya. Percaya sama saya, Mbak." Susi mengatakannya dengan penuh keberanian.

"Be--benaran, Mbak?"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
repetition
Oh iya, selain menulis di sini. Saya juga akan merilis naskah kedua saya di KBM. Kalian bisa follow akun saya: Rep_Flower dan melakukan follow di FB: Rep Flower. Naskah kedua saya masih saya garap, dan rencananya akan saya publish secepatnya. Terima kasih.
2023-10-20 08:20:20
1
user avatar
repetition
Halo semuanya, mohon maaf karena pengerjaan novel pertama saya di sini agak lambat, ya. Tapi, saya benar-benar bersyukur karena saya bisa bertanggung jawab dengan novel ini hingga tamat. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca novel ini.
2023-10-20 08:18:54
1
user avatar
Fiya Yulia
Penasaran ini mengisahkan kisah tahun berapa ,uang belanja cuma di kasih lima ribu
2023-06-30 08:48:17
0
user avatar
repetition
Hai, ini Author. Saya mau mengumumkan sesuatu. Cerita ini akan libur setiap hari Minggu. Jika berkenan, bisa berikan like dan juga komen, ya. Terima kasih ...️
2023-03-19 09:56:41
1
user avatar
repetition
Hai-hai, author di sini. Oh iya, sebelumnya terima kasih karena sudah mampir. Cerita ini akan terbagi dalam 140 an part. Dan di dalam cerita ini akan ada up and down sebagaimana cerita keluarga pada umumnya. Jadi, ikutin kelanjutannya, ya.
2023-03-02 05:37:07
3
135 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status