Beside You

Beside You

Oleh:  Sung Rae Ri  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
20 Peringkat
30Bab
3.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Hari pertama Mia menempati rumah barunya, ia sudah dipertemukan dengan tetangga barunya yang membuat Mia kesal. Keesokan harinya, Mia kembali bertemu dengan pria yang ia temui semalam, namun sikap pria itu terlihat sangat berbeda padahal Mia yakin wajah pria yang ia temui sekarang ini adalah pria yang sama dengan yang ia temui semalam. Kali ini pria itu terlihat sangat ramah. Mia memilih menyembunyikan perasaan herannya selama beberapa hari. Beberapa hari kemudian, Mia dikejutkan dengan fakta kalau pria yang ditemuinya beberapa hari yang lalu memang bukan orang yang sama. Mereka adalah saudara kembar, nama mereka adalah Radit dan Rangga, dan yang ia temui pertama kali adalah Rangga. Sangat tidak terduga bagi Mia. Setelah saling mengenal selama beberapa minggu, Mia mulai tertarik dengan Rangga. Mia mulai mengirimkan sinyal pada Rangga kalau dirinya sedang tertarik dengannya karena sikap perhatiannya yang selalu ia tujukan pada Mia. Namun sesuatu yang sangat tidak terduga kembali terjadi dalam kehidupan Mia, yaitu fakta tentang Rangga yang sudah mempunyai kekasih tanpa sepengetahuan Mia, dan selama ini Rangga hanya menganggap Mia sebagai adiknya.

Lihat lebih banyak
Beside You Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Cadburry♥
Lanjut yokk
2021-09-24 21:39:03
1
user avatar
Ryuzy_hdr
uniiik wkwk lanjut kak
2021-09-23 15:06:36
1
user avatar
elhrln
ayo lanjuttt
2021-09-21 06:52:04
1
user avatar
Nicholas Underwood
A very interesting reading.
2021-09-20 10:24:03
1
user avatar
Penulis Lepas
Tetangga unik ya
2021-09-20 04:35:54
1
user avatar
Biru Tosca
Bagus... semangat ya ...
2021-09-19 21:13:31
1
user avatar
Aksara Rindu
Semangat Thor
2021-09-19 21:08:23
1
user avatar
Intan lestari
Lanjutkan kak ...
2021-09-19 21:02:03
1
user avatar
Dian Apriria
Wah, bagus, Thor...Gak sabar nunggu bab lanjutannya...
2021-09-17 19:52:16
1
user avatar
Sasakiya
Seru, kak. Semangat, ya lanjutin chapternya ...
2021-09-10 01:40:59
1
user avatar
Fantazia
Aaaaa seru banget. Next thor
2021-09-10 01:00:12
1
user avatar
elevenmidnight
seruu! lanjutin thor >•<
2021-09-09 20:59:49
1
user avatar
Ra_ca
lanjut up nya ka
2021-09-09 20:34:09
1
user avatar
Jasmine
Pesona si kembar.... lanjut kk ...;>
2021-09-09 11:55:16
1
user avatar
Jenny Kim
Keren kak ceritanya!!
2021-09-09 11:14:10
1
  • 1
  • 2
30 Bab
Chapter #1
Hari ini adalah hari pertama Mia pindah ke lingkungan yang sangat asing bagi dirinya. Mia diharuskan pindah karena tuntutan kerjaannya, maka dari itu dengan perasaan yang berat, Mia harus pindah dan tinggal jauh dari kedua orang tuanya dan kakak-kakaknya. Beberapa minggu yang lalu, Mia sudah mencari-cari rumah yang tidak terlalu kecil maupun besar, yang sekiranya cocok untuknya. Setelah mengelilingi daerah rumahnya yang sekarang, akhirnya Mia bisa menemukan sebuah rumah yang sangat cocok baginya. Mia pun memasuki rumah itu bersama pemiliknya, dan saat dirinya memasuki rumah tersebut, Mia semakin puas dengan rumah itu. Tanpa pikir panjang Mia langsung membayar biaya sewa rumah tersebut pada pemiliknya. Karena rumah yang Mia sewa sudah ada perabotannya, jadi Mia pindah hanya dengan membawa sebuah koper yang berisi beberapa baju dan barang-barang penting lainnya. Ketika langkah kaki Mia sudah mendekati rumah, pagar rumah yang berada tepat di de
Baca selengkapnya
Chapter #2
Benar dugaan Mia, di hari pertama dirinya ditugaskan di kantor barunya ia sudah terlambat. Kurang lebih selama 20 menit, Mia mendapatkan ceramah pagi dari bos barunya. Ini semua salah cowok itu, batin Mia di sela-sela mendapat ceramah pagi. Sesudah dirinya mendapat ceramah pagi, Mia kembali ke meja kerjanya dengan menggerutu karena dirinya menyesali keputusannya untuk berusaha ramah dengan tetangga barunya. Sesampai di meja kerjanya, Mia disapa oleh rekan kerjanya yang sedang duduk di samping meja kerja Mia. "Kamu anak baru itu yaa," nada suaranya terdengar sangat ramah sehingga perasaan kesal Mia langsung hilang. Mia tersenyum dengan tidak kalah ramah. "Iya," Mia menjawabnya tanpa merasa canggung sama sekali. "Nama anda siapa?" Karena Mia tidak mau dianggap sok dekat, ia pun memilih menggunakan bahasa formal terlebih dulu. "Namaku Lina, kamu?" Rekan kerja Mi
Baca selengkapnya
Chapter #3
Hari ini Mia berangkat kerja lebih pagi dari biasanya karena sudah tidak ada lagi yang harus ia lakukan di rumah, jadi pikir Mia tidak ada salahnya dirinya berangkat kerja lebih pagi. Mia keluar dari rumahnya dengan mood yang baik, senyum merekah terpasang di wajahnya. Setelah mengunci pintu rumahnya dengan benar, Mia membalikkan badannya dan segera berjalan menuju luar gang untuk menunggu kedatangan angkot yang menuju tempat kerjanya. Selama berjalan menuju luar gang, senyuman Mia masih belum menghilang, sampai Mia takut orang akan mengira dirinya adalah orang gila. Alasan di balik mood baik Mia hari ini adalah, ide Mia kemarin diterima dengan baik oleh atasannya dan karyawan lainnya, bahkan Mia mendapat pujian dari atasannya yang terkenal sangat jarang memberikan pujian, maka dari itu perasaan bahagia dan puas itu masih bersarang di dirinya. Karena Mia sedang larut dalam dunianya sendiri, Mia tidak menyadari ada sebuah
Baca selengkapnya
Chapter #4
Keesokan harinya, karena hari ini adalah hari minggu yang berartikan sebagai hari libur bagi Mia, Mia pun berniat bangun siang, namun ternyata ada yang merusak niatnya, ia adalah Radit. Ketika Mia masih berada di alam mimpinya, Mia mendengar suara ketukan pintu yang tak kunjung reda. Awalnya Mia mengira suara ketukan pintu itu hanyalah mimpinya, namun karena ketukan pintu itu tidak kunjung reda, Mia pun segera membangunkan diri, dan ternyata ketukan pintu memang terjadi di dunia nyata. Dengan perasaan kesal, Mia berjalan menuju pintu depan untuk membukanya. Mia bertanya-tanya siapakah yang membuatnya kesal sepagi ini. Saat sudah berada tepat di depan pintu, Mia segera membukanya, dan setelah itu sosok Radit dan Rangga langsung terpampang jelas di depannya. Melihat sosok Radit dan Rangga berada di depannya dengan tampilan yang sudah rapi sedangkan dirinya tampilannya sangat berantakan dan sangat tidak pantas untuk dilihat, Mia langsung menutup kembali pintu rumahnya.
Baca selengkapnya
Chapter #5
Setelah kejadian Mia mengatakan kalau dirinya tidak suka selalu dikira pacar Radit, Radit sudah tidak pernah mengantar ataupun menjemput Mia lagi. Mia sendiri sepertinya malah menikmatinya, karena dirinya sudah terbiasa dengan situasi yang seperti itu, malah kalau Radit tiba-tiba baik padanya, dirinya malah menjadi was-was. Beberapa hari itu juga, Mia sudah sangat jarang bertemu dengan Radit, ia hanya bertemu dengan Rangga, dan ketika Mia menanyakan keberadaan Radit pada Rangga, Rangga hanya menjawab Radit sedang sibuk."Kenapa? Kamu kangen?" Tanya Rangga saat Mia menanyakan sosok Radit.Dengan cepat Mia menyangkalnya. "Nggak lah, cuma tumben aja nggak pernah kelihatan," Rangga tertawa kecil. "Emang kenapa sih kok kayaknya kamu kesel amat sama Radit?" "Ya kan dia sendiri yang mulai," jawab Mia enteng."Tapi dia sebenarnya peduli banget sama kamu lho," ujar Rangga karena dirinya sudah tidak
Baca selengkapnya
Chapter #6
Hari Minggu kemarin, Mia tidak melihat sosok Rangga dan Radit sama sekali, padahal dirinya bolak balik keluar rumah untuk membeli sesuatu. Dibilang merasa kehilangan kehadiran mereka berdua, itu memang benar, tapi anehnya Mia lebih merasa kehilangan kehadiran Radit daripada Rangga, namun Mia menganggap perasaannya seperti itu karena ia masih merasa sakit hati atas kejadian kemarin, makanya dirinya lebih kehilangan sosok Radit. Hari ini Mia bangun kesiangan, sebenarnya tidak siang banget, tapi karena ini hari Senin, jadi Mia merasa ia bangun kesiangan. Mia mempersiapkan diri dengan kecepatan tinggi, karena ia tidak mau telat lagi. Begitu juga saat Mia memasang sepatu, ia lupa menutup pintu rumahnya terlebih dulu. "Nggak usah buru-buru, aku antar kamu." Tiba-tiba terdengar suara Radit tidak jauh dari posisi Mia sekarang. "Jangan ngagetin." Kata Mia dengan nada kesal, karena dirinya benar-benar terkejut saat mendengar suara
Baca selengkapnya
Chapter #7
Hari yang sudah ditunggu-tunggu oleh Mia akhirnya datang, dan Mia tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya, bahkan sejak bangun tidur. Saking semangat dan bahagianya, kejadian langka di hari Minggu terjadi, yaitu Mia bangun pagi dan mandi pagi. Setelah mandi, Mia berganti baju rumah, karena Mia tidak akan mengajak keluar Rangga dan Radit sepagi ini, apalagi sepertinya mereka berdua baru saja sampai. Mia berjalan menuju jendela yang berada di samping pintu. Ia mengintip dari balik tirai, dan ia bisa melihat rumah Rangga dan Radit masih terlihat sepi. Cukup lama Mia mengintip dan melihat situasi disana. Lalu tidak lama kemudian, sosok Radit keluar dengan baju dan celana yang berantakan. Senyum Mia langsung mengembang, ia berlari keluar. Radit mendengar suara gaduh dari kejauhan, lalu tidak lama sosok Mia muncul dari balik pintu rumahnya dengan senyuman yang sudah sangat ia rindukan, seketika itu juga senyuman juga muncul di wajah Radit.
Baca selengkapnya
Chapter #8
Beberapa jam kemudian, Radit baru teringat permintaan tolong Mia, ia berjanji akan menanyakan pada Rangga, apakah dirinya sibuk. Dengan langkah malas, Radit berjalan menuju kamar Rangga. Sebelum ia masuk ke kamar Rangga, Radit lebih dulu mengetuk pintu kamarnya. Setelah Radit mengetuknya 3 kali, dan mendapat jawaban dari Rangga untuk masuk, Radit akhirnya membuka pintu itu dan segera masuk. Rangga yang sedang duduk di kasurnya sambil memegang ponselnya, langsung menoleh ke arah Radit. "Ngapain?" Rangga terlihat masih kesal dengan Radit. Radit terlihat salah tingkah. "Mia ngajak jalan, tadi pagi dia tanya, elo sibuk nggak hari ini?" Radit menyampaikan pesan Mia. Rangga ingin ketawa melihat wajah salah tingkah kembarannya, namun ia memilih menahannya. "Gue ada janji sama Andini." Jawab jujur Rangga. Mendengar nama Andini disebut oleh Rangga, di saat mereka berd
Baca selengkapnya
Chapter #9
Sudah beberapa hari berlalu setelah kejadian menegangkan antara Mia dan Rangga. Selama beberapa hari itu, Mia menjalani kehidupannya dengan murung, sampai beberapa orang di kantornya menanyakan alasan Mia seperti itu, tapi tentu saja Mia tidak menjawabnya dengan jujur.Beberapa kali Mia juga sempat bertemu dengan Rangga ataupun dengan Radit, tapi sebisa mungkin Mia menghindari mereka berdua. Ketika Mia menghindari Rangga dan Radit, mereka berdua juga tidak memaksa Mia untuk berhenti menghindarinya, mereka terlihat seperti mengerti maksud Mia sebenarnya.Hari ini Mia sama sekali belum keluar dari rumahnya, karena hari ini adalah hari libur nasional. Sejak semalam, Mia sudah merencanakan untuk tidak keluar dari rumah sama sekali, apalagi semua bahan makanan sudah tersedia di dalam kulkasnya. Namun istilah manusia bisa berencana, tapi Tuhan yang memutuskan dirasakan oleh Mia.Ketika Mia sedang bermalas-malasan di kasurnya dengan memain
Baca selengkapnya
Chapter #10
Mia sudah membeli sabun mandi yang ia butuhkan, sekarang waktunya Mia untuk kembali ke rumahnya. Dalam perjalanannya menuju rumah, Mia merasa was-was, ia takut akan bertemu dengan Rangga ataupun Radit di jalan atau di depan rumah. Mia berusaha untuk menghilangkan perasaan was-was itu. Tinggal beberapa langkah lagi, Mia sampai di depan rumahnya, tapi langkah kaki itu langsung terhenti saat Mia melihat sosok Radit keluar dari rumahnya dan langsung menatapnya dengan tajam, namun tatapan mata itu bukan menunjukkan kemarahan, lebih kepada tatapan mata dari seseorang yang sedang merindukan sosok yang berada di depannya. Langkah kaki Mia yang sempat terhenti, kembali berjalan mendekati Radit karena Radit sudah berada tepat di depan rumah Mia. "Kenapa kamu menghindariku?" Tanya Radit langsung ketika Mia sudah berada di depannya. "Apa kamu masih marah denganku?" Tanya Radit lagi. Mia yang awalnya hanya menundukkan kepalanya dan t
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status