Bra Merah di Ranjang Presdir

Bra Merah di Ranjang Presdir

last updateLast Updated : 2025-07-25
By:  Riri KramerOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
15views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Saya tidak akan puas kalau pertanggungjawabanmu hanya sebatas menghapus semua skandal saya di media! Saya baru bisa puas kalau kamu tidur dengan saya malam ini juga!" *** Mulanya Tari hanya memberikan kesaksian jujur di hadapan media terkait skandal bosnya sendiri, tetapi justru dia masuk lubang petaka. Fergie Wintari harus menelan fakta bahwa keperawannnya telah direnggut oleh Baskara Samudra yang tidak lain adalah presiden direktur sekaligus atasannya sendiri. Lambat laun kehidupan Tari semakin hancur karena sikap kejam Baskara. Sampai akhirnya dia mendapatkan sebuah dorongan. Tari bertekad membalaskan dendam pada Baskara dengan cara menghancurkan hidup dan menjadikannya orang paling menderita di dunia. Paksaan menikah dari sang Bos menjadi momentum yang tepat. Usai menikah dia berhasil menguasai Baskara hingga menjadikan pria itu tidak berdaya di tangannya. Apa yang membuat seorang Baskara takluk di hadapan asisten rendahan seperti Tari? Kelemahan apa yang dimiliki petinggi sepertinya hingga berhasil luluh di hadapan sang Asisten? Lantas apakah Tari berhasil membalaskan dendamnya pada Baskara atau justru dia terjebak perasaan karena lambat laun sikap Baskara padanya berubah romantis?

View More

Chapter 1

01. Ancaman Sang Presdir

"Berani-beraninya kamu melanggar peraturan yang saya buat!"

Plak!

"Ampun, Tuan, saya memang bersalah. Ampun ..., mohon ampuni saya."

"Tidak ada kata ampun untukmu, Perempuan Sialan! Hari ini kamu harus membayar semua kesalahanmu!"

Baskara mendorong tubuh asistennya ke kasur. Kini Tari tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain pasrah. Tenaga semakin melemah lantaran sang Bos menindasnya habis-habisan.

"Jangan harap setelah ini kamu bisa lepas dari saya, Tari!"

Tubuh Tari ditelentangkan. Kedua kakinya dihimpit menggunakan paha besar Baskara. Sementara, tangannya dicengkeram kuat-kuat hingga Tari tidak mampu berkutik lagi.

Tari menangis sejadi-jadinya. Dia terus menggigit bibir, mengamit doa supaya Tuhan menurunkan pertolongan dalam bentuk apa pun. Demi Tuhan dia tidak mau dihabisi oleh bosnya malam ini.

"Saya tidak akan puas kalau pertanggungjawabanmu hanya sebatas menghapus semua skandal tentang saya di media! Saya baru bisa puas kalau kamu ...."

Tari meneguk ludah. Kini sorot mata Baskara sungguh membuat nyalinya semakin menciut. Pria itu berada di atas tubuh Tari, mengukung seluruh badannya agar tidak bisa kabur ke mana-mana lagi.

"Saya baru bisa puas kalau kamu menemani saya tidur malam ini!"

Kalimat itu memang terdengar manis. Namun, lain cerita bila yang mengatakannya adalah Baskara. Kata-kata itu sudah seperti neraka panas yang siap membakar jiwa raga Tari malam ini juga.

"Puaskan saya malam ini! Bermainlah bersama saya dan buat saya puas dengan permainanmu!"

Siapa yang tidak mengenal Baskara Samudra? Presiden Direktur di sebuah perusahaan properti nomor satu se-Indonesia. Lebih sering dipanggil Pak Bas oleh semua rekan bisnis meski usianya baru menyentuh angka dua puluh empat tahun.

Ya, dua puluh empat tahun dan Baskara sudah bercerai sebanyak tiga kali. Di pernikahannya yang pertama dia bercerai karena kepergok selingkuh dengan konsultan perusahannya sendiri. Sementara, perceraiannya yang kedua dan ketiga terjadi lantaran Baskara sering melakukan kekerasan dengan para istrinya.

"A ... ampun, Tuan. Saya memang bersalah, tapi tolong maafkan saya. Saya berjanji besok tidak akan menampakkan muka lagi di hadapan Tuan."

"Saya tidak butuh permintaan maafmu!"

Dalam satu kali pergerakan, Baskara berhasil melepaskan tiga kancing kemeja Tari sekaligus. Napas Tari terpenggal-penggal, sulit memproses situasi yang saat ini tengah terjadi.

Tak butuh waktu lama bagi Baskara untuk membuka kemeja Tari dan melepasnya dari tubuh wanita itu. Kini Tari hanya berbalut bra merah muda dan rok sepaha yang juga nyaris terbuka karena ulah mesum Baskara.

"Tuan, saya tidak mau! Ampun! Saya akan membayar kesalahan saya dengan cara apa pun, kecuali dengan cara ini!"

Perkataan Tari tidak digubris. Baskara terus menekuni sepanjang tubuh Tari. Mengusap kulitnya menggunakan telapak tangan. Meraba pahanya. Hingga jemari Baskara berakhir di bra merah yang masih Tari kenakan.

Tari menyesal!

Dua hari lalu, salah seorang reporter dari perusahaan media ternama mendatangi Tari dan memintanya menjadi narasumber terkait skandal bosnya. Sebagai asisten Baskara, tentu Tari menjadi incaran para reporter.

Secara gamblang Tari membeberkan kelakuan bosnya di salah satu diskotik malam itu. Tuduhan bahwa Baskara telah menggaet tiga wanita dan ketiganya dia tiduri sekaligus memang benar.

Ada satu pernyataan Tari yang membuat skandal ini semakin memanas. Katanya salah satu dari ketiga wanita itu adalah mahasiswa baru di kampus ternama Indonesia. Perempuan itu memang sudah menjadi incaran Baskara sejak beberapa bulan yang lalu.

"Tidak ada kata maaf buatmu, Tari! Dasar bodoh! Dasar asisten tidak tahu diri!"

Dilucuti sembari disumpah serapahi oleh orang yang paling dia benci seumur hidup tidak pernah ada dalam bayangan Tari sama sekali.

Ya, Tari membenci Baskara lebih dari siapa pun. Dua tahun mengemban tanggung jawab menjadi asisten seorang Baskara Samudra nyatanya tidak membuat dia hidup normal. Sekalipun bayaran yang Baskara keluarkan tidak main-main. Makanya tanpa ragu Tari membeberkan fakta Baskara di diskotik malam itu.

Usai bergelut dengan tubuh langsing milik Tari, Baskara beralih melepaskan kemeja dan celananya. Kini hanya menyisakan boxer tipis.

Tipe body milik Tari memang incaran Baskara. Kulit putih bersih, langsing, tinggi, dan begitu gemulai. Namun, Tari tidak pernah menyangka kalau atasannya itu sampai hati ingin mencicipi tubuhnya juga.

"Tuan!"

Tari meneguk ludah. Bersamaan dengan itu bra merah yang dia kenakan lepas seutuhnya. Lantas Baskara turun ke bagian bawah. Ke bagian yang sangat krusial. Pria itu ... memainkannya.

"Tuan, saya mohon jangan!"

Tari berharap waktu bisa cepat berlalu. Namun, entah mengapa setiap detik itu rasanya sangat lambat.

Hingga Tari tahu persis milik Baskara sudah berdiri tegak. Lagi dan lagi, Tari meneguk ludah. Kini mereka berdua tak berbalut kain apa pun dan Baskara ... siap menggagahi Tari dalam sekian ronde di sepanjang malam ini.

***

"Emh ..., aw! Sakit!"

Tari mengeluh sakit sewaktu menggerakkan kakinya ke kiri. Kemudian ketika tubuhnya mencoba digeser, rasanya pun sangat kaku.

Tari mendesis, mengusap puncak kepalanya sambil mengingat kejadian semalam. Kemudian ketika matanya tak sengaja melihat wajah tenang di sampingnya, refleks dia mengumpat pelan.

"Sialan!"

Keperawanan Tari direnggut paksa oleh bosnya sendiri. Bahkan mengingat detail kejadian kemarin malam saja rasanya terlalu enggan. Bila boleh memilih Tari ingin membunuh Baskara lalu dia tenggelamkan ke tengah lautan.

"Aku harus kabur sebelum Tuan Baskara bangun."

Jam di dinding kamar Baskara sudah menunjukkan pukul enam pagi. Tanpa ragu lagi Tari bergegas bangkit dan menyingkap selimut tebal yang menutupi tubuhnya. Bahkan hingga kini tubuhnya tidak dibalut pakaian satu pun.

"Aw!"

Lagi-lagi Tari meringis. Harus Tari akui permainan Baskara kemarin malam memang sangat luar biasa. Pria itu benar-benar pemain.

Sewaktu Tari mencoba turun dari ranjang, tiba-tiba saja sebuah tangan besar mencekal pergelangan tangannya. Cekalan yang cukup kasar hingga Tari kesakitan.

"Jangan coba-coba kabur dari saya atau kamu harus melayani saya jauh lebih gila dari kemarin malam!"

Bruk!

Baskara menarik tubuh Tari mundur hingga wanita itu kembali terbaring di kasur. Lalu dalam satu kali gerakan, Baskara kembali memenjara Tari dari atas.

"A ... ampun, Tuan."

Tari memejamkan mata. Bahkan untuk sekadar bertatap pandang dengan sang Bos saja Tari merasa ternodai.

"Mulai sekarang, kamu milik saya," ucap Baskara pelan, tegas, dan terdengar begitu menusuk.

"Ng ... nggak, Tuan! Saya nggak mau!" Tari menggeleng keras.

Tubuhnya bergetar hebat di bawah tubuh Baskara. Jika saja bisa, dia sangat ingin meninju dadanya dan segera kabur tanpa pernah kembali lagi ke sini. Permainan semalam benar-benar membuatnya trauma.

"Tolong lepaskan saya, Tuan."

Baskara tertawa hina. "Saya akan melepasmu dengan satu syarat! Hapus semua skandal saya di media sosial, televisi, dan di mana pun! Semuanya harus bersih! Dan ... kembalikan kepercayaan semua orang terhadap saya!"

Pada jarak sedekat ini, Baskara menatap wajah Tari lekat-lekat. Matanya menyiratkan seolah dia siap menyantapnya ... lagi.

"Lakukan semuanya tanpa bantuan saya sedikit pun! Kalau kamu berhasil, saya akan melepaskanmu!"

Tari menelan ludah mentah-mentah. Bagaimana caranya? Dia tidak punya cukup kuasa untuk menghentikan semuanya. Sebagai seorang influencer sekaligus presiden direktur terkemuka di Indonesia, skandal Baskara tentu sudah tersebar luas di seluruh lapisan masyarakat.

"Sekalipun hanya ada satu noda kecil yang belum terhapus, jangan harap kamu bisa lepas dari saya, Fergie Wintari!"

Ancaman itu menggelitik hati Tari. Rasanya mustahil menghentikan skandal itu, kecuali mengandalkan kekayaan Baskara yang tidak ternilai jumlahnya.

"Mulai detik ini saya bebas melakukan apa pun padamu! Karena kamu ... milik saya seutuhnya!"

"Umh ...."

Tari melenguh begitu Baskara kembali memainkan tubuhnya. Kembali membuatnya terbang jauh. Seperti malam kemarin.

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status