Untuk menyembuhkan depresi si putri kaya palsu, kekasih masa kecilku yang pernah bersumpah hanya akan menikah denganku, Darryl, diam-diam pergi mendaftarkan pernikahan dengannya. Di belakangnya, aku menyetujui perjodohan keluargaku. Aku menikah dengan pewaris keluarga konglomerat di ibu kota, Vincent, yang diam-diam telah mencintaiku selama bertahun-tahun. Setelah tujuh tahun menikah, dia memanjakanku sepenuh hati. Malam demi malam dia selalu menuntut kemesraan dariku. Bahkan jika aku menginginkan bintang di langit, dia tetap akan berusaha mengambilkannya untukku. Aku sempat mengira, akhirnya aku telah menemukan kebahagiaan. Hingga suatu kali setelah bercinta, aku tidak sengaja mendengar percakapan Vincent dengan sahabatnya. "Avril sudah jadi aktris internasional peraih penghargaan. Kapan kamu mau pisah sama Ariel?" "Toh sama saja harus nikah sama orang yang nggak kucintai, jadi mau sama siapa pun itu nggak ada bedanya. Lagi pula, aku harus jaga Ariel agar dia nggak mengganggu kebahagiaan yang didapatkan Avril dengan susah payah." Aku membuka komputer di ruang kerjanya. Di dalam sebuah folder tersembunyi, tersimpan ratusan ribu foto Avril dan seratus surat cinta yang tak pernah dia kirimkan. Setidak percaya apa pun pada kenyataan, saat ini aku benar-benar sudah harus sadar. Aku membeli sebuah tubuh plastik, lalu merancang sebuah kebakaran besar. Mulai saat ini, entah di langit atau di neraka, aku tak akan pernah bertemu dengannya lagi.
View MoreAku juga harus mencoba melangkah ke depan. Mungkin ... aku memang seharusnya mencoba bersama orang lain?...."Deng deng deng deng ...."Lagu pernikahan mulai berkumandang.Pengantin pria dan wanita sama-sama menyukai warna putih yang menandakan kesucian. Mereka berdiri di sisi pendeta, bersiap mengucapkan janji suci.Di pagi musim semi yang penuh cahaya, cinta mereka siap dipersatukan.Aku mengenakan gaun putih sederhana, melangkah perlahan di atas karpet merah. Dalam doa dan restu semua orang, menanti kebahagiaan yang akan datang."Berhenti!"Tepat saat aku mengeluarkan cincin, pintu besar gereja mendadak terbuka lebar. Sosok Vincent yang sudah lama tak terlihat, berdiri di sana."Jangan menikah ... jangan menikah sama orang lain. Kita masih punya ikatan pernikahan, kita belum bercerai. Jangan menikah sama orang lain ...."Matanya basah dan merah saat menatap cincin di tanganku. Aku mengangkat alisku, lalu tetap menyerahkan cincin itu ke tangan orang di seberangku.Pengantin wanita b
Kalau dia tidak percaya, biarlah. Aku sudah tidak lagi mengharapkan kepercayaannya.Yang kuinginkan sekarang hanyalah menjalani hidupku sendiri dengan baik. Di dunia ini ada begitu banyak orang. Pasti ada juga orang yang hanya hidup sendirian dari awal sampai akhir, 'kan? Mungkin dengan begitu pun masih bisa hidup dengan baik. Hanya saja ... aku sendiri belum tahu.....Setelah salju reda, Darryl pun pergi. Dunia kembali hening.Ketika musim dingin berakhir, aku juga pergi dari tempat itu. Aku ingin mencari tempat baru untuk singgah.Vincent tidak lagi mengutus orang mencariku. Hanya sesekali, aku melihat beberapa pesan lewat ponsel.Bisnisnya kini berkembang semakin pesat. Meski sempat terpuruk sepulang dari sini, Darryl juga perlahan-lahan mulai bangkit kembali.Sementara itu Avril ... meski sudah dijatuhkan oleh Vincent dan Darryl, dia tetap memiliki Keluarga Houston di belakangnya. Bagaimanapun, mereka tidak akan membiarkan Avril benar-benar terpuruk. Hanya saja, untuk saat ini dia
Hidup ini terlalu singkat. Bisa merasakan bagaimana orang lain menjalani hidup mereka, menurutku adalah hal yang sangat menarik.Jadi, aku menjalani tugas dengan penuh kesungguhan sebagai seorang penjaga hutan setiap hari. Merasakan berbagai macam bentuk kehidupan dari sudut pandang mereka.Selain berpatroli di gunung, waktuku lebih banyak kuhabiskan di dalam kabin kecil ini untuk membaca buku. Anehnya, aku justru merasa sangat damai. Tanpa gangguan dunia luar, tempat ini benar-benar seperti surga yang tersembunyi.Namun hari ini, ada tamu tak terduga.Ketukan terdengar dari pintu. Ketika kubuka, kulihat seorang pria berpakaian hitam berdiri di luar. Dari posturnya, seakan aku melihat seseorang yang kukenal."Vincent?" tanyaku spontan.Namun saat dia mengangkat wajahnya, aku segera sadar. "Darryl."....Di luar, salju kembali turun deras. Menyuruhnya turun gunung saat ini jelas tidak mungkin.Aku berbalik menuangkan sepoci teh hangat, lalu menyodorkan kursi untuknya. Di dalam ruangan,
"Dulu, waktu aku menitipkan Ariel padamu, aku masih merasa tenang. Aku yakin kamu nggak akan mengecewakannya. Tapi ternyata, Vincent, kamu benar-benar cuma seorang bajingan!"Vincent mendengus dan mengusap darah di sudut bibir, lalu terkekeh getir. "Kalau aku bajingan, lalu kamu apa? Berengsek yang nggak setia? Kita berdua sama saja, cuma beda tipis."Darryl menarik napas panjang, suaranya dipenuhi penyesalan, "Ariel itu kelihatannya lembut, tenang, dan nggak punya banyak emosi. Bahkan kalau kamu ucapkan kata-kata paling menyakitkan atau melakukan hal-hal yang bikin dia sakit hati, dia nggak akan marah. Dia hanya akan perlahan-lahan mencoba membicarakannya dengan suara lembut.""Tapi justru karena itu ... dia terlalu peka. Semua kebaikanmu, semua keburukanmu, dia melihatnya dengan jelas. Nggak ada yang bisa luput dari matanya.""Begitu dia sudah membuat keputusan, seperti memutuskan pergi darimu ... nggak akan ada lagi jalan kembali. Kamu nggak akan pernah bisa mendapatkannya lagi.""J
Ariel benar-benar telah menghilang.Sejak itu, Vincent tidak pernah bisa tidur nyenyak lagi. Malam demi malam dia selalu terjaga. Sebab, selama tujuh tahun terakhir ini, selalu ada seorang wanita hangat dalam pelukannya dan menemaninya terlelap.Sebenarnya, ada sebuah rahasia yang tidak sempat Vincent katakan pada Ariel.Sejak kecil, dia menderita insomnia. Dia hanya bisa tidur satu atau dua jam setiap malam. Tekanan dari keluarga terlalu berat, membuatnya hampir tidak pernah memiliki kesempatan untuk bernapas lega.Memang benar, Keluarga Breymen kini adalah salah satu keluarga paling berkuasa. Namun bersamaan dengan itu, tanggung jawab yang harus dia pikul juga sama besarnya. Tidak ada yang benar-benar tahu seberapa besar beban yang ada di pundaknya.Hanya Ariel ... hanya dia yang pernah sungguh-sungguh merasa iba padanya. Hanya dia yang mampu melihat kelelahan Vincent, merasakan kerasnya perjuangan Vincent. Hanya saat dia memeluk Ariel, barulah Vincent bisa benar-benar tidur dengan t
Aku menaruh koperku, lalu menatap ke luar jendela besar. Entah mengapa, untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama, aku merasa begitu tenang.Sopir menatapku lama, seakan merasa wajahku familier. Aku hanya tersenyum tipis. "Ada orang bilang aku mirip sama aktris pemenang penghargaan, Ariel. Mungkin Anda salah orang." Dia pun buru-buru tersenyum minta maaf, kemudian melaju pergi.Aku menarik maskerku lebih rapat dan melangkah cepat menuju tempat yang sudah kupesan jauh-jauh hari. Satu-satunya tempat yang terlintas sebagai tempat persinggahan baruku.Hutan es di Gunung Alpines, di mana aku bisa menjadi penjaga hutan sepanjang musim dingin. Mulai sekarang, jejak Ariel di dunia ini akan benar-benar terhapus. Tak seorang pun lagi bisa menemukanku dengan identitas lamaku.....Kabar itu terdengar ke telinga Vincent bagaikan petir yang menyambar. Dia bahkan tidak bisa lagi mengendalikan volume suaranya. "Kamu bilang apa? Katakan sekali lagi!"Begitu mendapat kepastian, dia langsung be
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments