Dibuang Keluarga, Dinikahi Pewaris Terkaya

Dibuang Keluarga, Dinikahi Pewaris Terkaya

Oleh:  Almiftiafay  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
28 Peringkat
115Bab
17.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Primrose Harvey dianggap tak lebih dari perawan tua yang aneh dan diperlakukan dengan buruk oleh keluarganya sendiri. Suatu malam yang tidak dia duga, Primrose diusir keluar dari rumah setelah saudara tirinya yang licik mengatakan sebuah kebohongan. Saat di ambang keputusasaan, seorang pria datang menjemputnya dan mengatakan bahwa dia akan membawa Primrose pergi karena pria itu akan menikahinya sebagai syarat lunasnya utang yang ditanggung oleh ayahnya. Arley Miller, pria yang terkenal dengan reputasi buruknya di seluruh Seattle, tuan muda kaya raya yang jarang bicara, tak pandai mengutarakan kata, dan rumor menyebut dia adalah seorang psikopat. Namun, saat Primrose menjalani hidup dengannya, lambat laun dia bisa melihat sisi lain seorang Arley. Seperti apa jati diri Arley sebenarnya? Apakah pernikahan penebus utang yang mereka lakukan akan mendatangkan kebahagiaan di masa depan, ataukah justru menyingkap tabir kelam yang membuat mereka memutuskan sebuah perpisahan?

Lihat lebih banyak
Dibuang Keluarga, Dinikahi Pewaris Terkaya Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Barbie Syantik
bahagia banget itu si primrose yang di minta langsung sama suaminya sama alm. mamanya jauh sebelum dia nikah. itu pun tanpa dia tau sblmnya.. manis banget ya babang tamfan arley.hehehe lanjut lagi up yg manis2nya ya Thor. biar pada diabetes yg baca.hahaha semangat!!!
2024-04-23 12:48:32
0
user avatar
Barbie Syantik
ehmm..manisnya,bisa2 diabetes tu si primsrose.,hahahaa.. dan pasti yg nulis jg jago gombal kayaknya ya..hehehe. good job,ditunggu up nya Thor. SEMANGAT!!!
2024-04-07 12:13:28
0
user avatar
Falisha Irsan
lucu liat si primerose yang polos dan arley yg baik. jadi suka ada aneh2 gak jelas,hahahaa. lanjut up lagi ya.. semangat!!!
2024-03-31 16:39:07
0
user avatar
Barbie Syantik
bagus.. alurnya jelas,ringan,dan ngak ngebosenin. ditunggu updatenya.. semangattt!
2024-03-29 16:22:48
0
user avatar
Ivat Jesi
novel yang bikin hati pembaca campur aduk macam takjil buka
2024-03-21 13:48:30
0
user avatar
Barbie Syantik
bagus ceritanya.. lanjut up lagi ceritanya kak biar gak penasaran. semangat!!!
2024-03-19 01:07:12
1
user avatar
Aya Melodi Agrifina
dibikin mleyot sma tuan Arley hijau neon.........
2024-03-11 10:37:14
1
user avatar
Dinila Ikhsan
cerita nya bagus KK.. tp bisa gak up ceritanya lebih banyak biar lebih seru bacanya dan gak kelamaan nunggu. semangat!!!
2024-03-04 19:48:11
1
user avatar
Nur Wanti
bagus bikin penasaran sekali
2024-03-03 22:16:33
0
user avatar
Nur Wanti
suka banget
2024-03-03 22:06:09
0
user avatar
Cantik molek Aduhai
baguss, semangat!!! up lagi yg lebih banyak cerita nya donk. biar gak penasaran.
2024-03-03 19:35:32
0
user avatar
Sunflower
beda dengan cerita yang lain. karena di sini tokoh cowoknya baik, gak kejam kyk novel2 lainnya.
2024-03-03 12:40:13
0
default avatar
Eva
Sumpah cerita di novel ini bener2 bikin asdfghjkl......... bener bener di buat penasaran sama si Arley.
2024-02-23 14:40:57
2
user avatar
Herdarini Sri W
Karyanya kak Almi pokoknya wajib di baca..
2024-02-23 13:36:20
1
user avatar
Sonia Almaqhvira
suka sama karakter kulkas 15pintu .. sosok Arley yg dingin dan irit bicara tapi akan hangat ketika melihat primrose .... loveit
2024-02-23 13:15:23
0
  • 1
  • 2
115 Bab
Bab 1 - Perawan Tua Penebus Utang
“Kamu harus menikah dengan Arley Miller! Kalau tidak, Papa akan masuk penjara, Prims!”Primrose Harvey bak mendapatkan tamparan saat ayahnya mengatakan hal itu.Meski hanya mengenalnya sebatas nama, Prims—nama panggilan Primrose—tahu betul reputasi buruk Arley Miller di seluruh Seattle. Betapa irit bicaranya dan betapa kejamnya dia di dunia bisnis. Belum lagi rumor mengerikan di luar sana mengatakan bahwa pria itu tak segan menyingkirkan orang-orang yang menghalangi kepentingannya.“Apa urusan Papa dengannya sampai dia akan membuat Papa masuk penjara?”“Karena dia menganggap Papa menipunya,” kata pria paruh baya itu. Wajahnya tampak frustrasi luar biasa. “Papa berhutang besar pada keluarga Miller, jatuh temponya sudah terlewat sejak minggu lalu. Tapi Arley mau menikahimu sebagai gantinya.”Prims menggeleng tak percaya. Napasnya tercekat di tenggorokan saat dia menatap ayahnya itu dengan mata berkaca-kaca.“Papa jadikan aku sebagai penebus utang? Atas uang yang bahkan aku tidak tahu Pa
Baca selengkapnya
Bab 2 - Menjemput Calon Istri
“Arley Miller?!” Prims mendengar Alice memekik terkejut di tempatnya, tapi ia tidak mengatakan apa pun.Apakah benar pria yang merangkul bahunya ini adalah pria yang terkenal bengis dan kejam itu? Tapi … dia terlalu sopan dan baik tutur bicaranya untuk seseorang yang punya reputasi buruk."A-Anda benar Arley Miller?" tanya Alice lagi. Dia terus menatap pria itu tanpa berkedip, sedangkan Aston tampak menganga tidak percaya."Benar. Saya harap Pak Aston sekeluarga mengizinkan saya membawa calon istri saya,” kata Arley. Suaranya tegas, terdengar tidak ingin dibantah, bersaing dengan gemuruh petir yang menandai akan datangnya hujan.Calon istri … Dia bahkan menyebut Prims sebagai calon istri sebanyak dua kali sejak kedatangannya beberapa menit yang lalu. Alice segera menoleh pada Aston. Bisikannya samar-samar sampai di telinga Prims saat berkata, "Dia tidak seperti yang ada di gosip, Papa!"Aston tidak menjawab anak kesayangannya itu. Dia juga sama bingungnya. Sebab selama ini ia tidak
Baca selengkapnya
Bab 3 - Pria Tanpa Emosi
“Diamlah.” Suara bariton pria itu membuat Prims membuka mata. Arley ternyata sedang berlutut di depannya. Jemarinya yang besar bergerak mengobati luka di pipi Prims, tidak peduli Prims terkejut atau bahunya berjengit saat mereka melakukan kontak fisik. Melihat Arley dalam posisi yang tidak nyaman, serta rasa canggung yang mengungkung mereka, Prims mengarahkan tangannya ke depan dan berujar, "T-Tuan Arley, aku bisa mengobatinya sendiri. B-berikan padaku salepnya!" Ada jeda selama beberapa detik sampai Arley akhirnya memberikan salep tersebut pada Prims. Namun, Arley tidak serta-merta pergi. Ia tetap menunggu di sana, memastikan Prims benar-benar mengobati luka di pipinya. Prims menghindari tatapan Arley. Rasanya sangat tidak nyaman ditatap lekat seperti itu, apalagi pria itu tak mengatakan apa pun. 'Kenapa Tuan Arley tidak pergi dari sini? Apa dia akan tidur di sini malam ini?' Prims menengadahkan wajahnya saat Arley berdiri. Tingginya menjulang, tak seimbang dengan Prims yang
Baca selengkapnya
Bab 4 - Hari Pernikahan
"A-aku t-tidak bermaksud melakukan itu. Aku hanya ... membela diri karena Primrose—""Jangan berbohong!" potong Arley atas kalimat terbata-bata Alice. Alice tersentak. Tetapi ia tidak bisa membela diri karena nyalinya lebih dulu menciut mendengar nada bicara Arley yang sangat dingin. Arley mengalihkan tatapannya pada Prims yang masih berada dalam dekapannya. Raut wajah pria itu seketika melunak. Alih-alih marah, Arley tampak khawatir.Dia membantu Prims berdiri tegak seraya bertanya, "Kamu baik-baik saja?"Gadis dalam dekapannya itu mengangguk pelan. Prims menatap mata kelam Arley. Dibandingkan interaksi mereka sebelumnya, pagi ini Arley menunjukkan lebih banyak emosi.Pria itu lantas mengangguk dan meraih tangan Prims, mengajaknya pergi."Ayo pergi dari sini!""Tapi—""Akan aku bereskan nanti," potongnya tidak ingin dibantah.Prims berjalan keluar dari toko bakery dengan tangannya yang terasa dingin dalam genggaman Arley. Mereka meninggalkan Alice yang menahan tangis, menahan kebe
Baca selengkapnya
Bab 5 - Menjadi Istri Arley Miller
Rahasia?Rahasia apa yang mereka bicarakan?Prims berdiam diri di tempatnya, berpikir akan mencuri dengar karena pembicaraan itu membuatnya penasaran. Namun, keberadaannya diketahui oleh sang pelayan."No-Nona?" Wanita paruh baya itu tampak terkejut dan tidak mengantisipasi keberadaan Prims di sana.Arley memutar kepala padanya, irisnya yang kelam menerpa Prims dan membuat gadis itu langsung menunduk, merasa tidak enak hati karena tertangkap basah."S-selamat malam," sapa Prims lebih dulu. Prims mencuri pandang pada wanita berpakaian serba hitam itu yang perlahan undur diri dan memberikan ruang pada mereka."Malam," jawab Arley singkat, hampir terlihat enggan.Dalam hati Prims bertanya, 'Haruskah aku berpura-pura tidak mendengar yang barusan?’Kebimbangan merundungnya sesaat, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk bersuara. “Aku mau mengambil minum,” jelasnya, merasa sangat canggung dengan keheningan di antara mereka.“Ambil dan kembalilah tidur.”“Baik.”Pria itu pergi begitu saja, me
Baca selengkapnya
Bab 6 - Menghindar Dan Tertangkap Basah
Gawat!Dia pasti dianggap sedang sengaja memancing Arley agar mereka melakukan adegan dewasa nan panas berpeluh.Apalagi Prims malah seperti sengaja datang ke kamarnya.Prims tahu dia harus pergi, tapi hati dan tubuhnya tidak sinkron sehingga yang terjadi malah seperti dia menikmati posisi ambigu yang terjadi di antara mereka.Debar jantungnya tak terkendali, Prims takut Arley bisa mendengarnya.Tatapan mata pria di atasnya ini seperti sedang menyihirnya untuk tinggal, memengaruhinya untuk menganggukkan kepala atas tanya yang baru saja dia berikan. Tapi ... 'TIDAK!' jerit Prims dalam hati saat dia mengumpulkan akal sehat dan mendorong dada bidang Arley sekuat tenaga sehingga pria di atasnya ini pergi.Arley berpindah ke ranjang di sisi kanan Prims, dengan kancing kemeja yang terbuka hingga ke perutnya, mengekspos sebagian tubuhnya yang seksi dan atletis. Dan sebelum pria itu kembali membicarakan soal 'mengambil sesuatu yang paling berharga' miliknya, Prims segera mengenyahkan diriny
Baca selengkapnya
Bab 7 - Aku Akan Tidur Di Sini
"Tidak mau!" jawab Prims kemudian berlari pergi dari sana. Sebelum godaan dunia yang nakal membujuknya untuk menyambut uluran tangan Arley, Prims keluar dari kamar mandi. Dia putuskan untuk mandi di tempat lain saja. Sembari berjalan, dia bicara dengan dirinya sendiri, "Aku pikir dia tidak punya sifat jahil seperti itu. Tapi apa yang barusan itu? Bergabung untuk mandi dengannya?" Membayangkannya saja membuat tubuhnya menggigil. Maka begitulah, pada akhirnya dia berjumpa lagi dengan Arley untuk makan malam. Mengingat kecerobohannya yang fatal, Prims memutuskan untuk menahan diri dengan tidak mengajak Arley bicara. Tapi, 'bencana' baru saja dimulai. Saat Prims masuk ke dalam kamar, Arley berjalan mengikutinya. “Kenapa Tuan Arley mengikutiku?” tanyanya ketakutan. “Aku akan tidur di sini mulai sekarang,” jawabannya datar. “Kenapa?” “Ada yang bergosip kalau kamu aku campakkan saat tahu kita pisah kamar.” Jantung Prims berdebar tak karuan rasanya. Dia memandang Arley yang berjal
Baca selengkapnya
Bab 8 - Berdansa Dengan Arley, Siapa Yang Lebih Berhak?
Prims terhening untuk mencerna kalimat Katie. ‘Sebegitu tidak sukanya kah beliau padaku?’ gumamnya dalam hati.Sejak awal, Prims tahu ibu mertuanya memang tidak menyukainya. Wanita itu lebih suka jika Alice yang bersanding dengan Arley.Namun, tetap saja, rasanya menyakitkan. Prims menahan diri agar tidak menjatuhkan tirai air mata. Apalagi di depan Arley yang menurutnya sudah terlalu banyak melihatnya tersudut.Gadis itu meremas kedua tangan yang ada di atas pangkuannya. Menunduk, pandangannya ia jatuhkan pada gaun blue ice yang sedang dia kenakan. 'Bukankah percuma aku bersolek sebelum bersua dengan banyak orang malam ini jika pada akhirnya yang diinginkan ada di samping Arley adalah Alice?' tanyanya pada diri sendiri. 'Tapi,' pikir Prims lagi, 'Kenapa aku harus berkecil hati? Aku yang menikah secara sah dan memiliki status sebagai istri, dan Arley yang memilihku. Tidak benar kalau aku membiarkan ibunya ikut campur kehidupan pernikahan kami.'Prims mengerling pada Katie yang masih
Baca selengkapnya
Bab 9 - Kemelut Di Pesta Dansa
Prims menyeringai melihat reaksi adik tirinya yang tampak shock. Meski Alice tak menjawab, tapi dari sorot matanya, Prims tahu jika gadis itu sedang mengumpat dengan kata-kata kasar. Hanya saja, itu tak bisa dia lakukan sebab dia harus tetap terlihat anggun dan lembut di depan banyak orang.Kebencian yang keluar dari sorot matanya tak bisa berbohong. Kediamannya sedang berteriak, 'Primrose sialan! Beraninya kau bicara begitu!?'Prims kembali duduk ke tempat yang dia tinggalkan, melewati Alice. Membiarkannya tersiksa karena di sini dia tak bisa menunjukkan perangai aslinya.Prims menunggu hingga Arley mendekat dan hampir duduk di sebelahnya, tetapi Prims tidak memperbolehkannya melakukan hal itu."Jangan duduk dulu," cegahnya, membuat salah satu alis tegas pria itu terangkat."Kenapa?" tanya Arley bingung."Tolong ajaklah Alice berdansa. Dia pasti malu sekali karena kejadian yang tadi."Arley mendesah tak suka, kedua bola matanya berputar dengan malas. "Kenapa aku harus melakukannya?"
Baca selengkapnya
Bab 10 - Siapa Pria Yang Bersama Primrose?
Setelah kesadarannya terkumpul, Prims segera melepaskan diri dari pria itu. Jika tak salah ingat, dia adalah teman semasa sekolahnya dulu. Tapi itu sudah sangat lama dan Prims hampir tak mengenalinya karena waktu seperti mengubahnya menjadi pria yang rupawan."Kamu baik-baik saja, Prims?" tanya pria yang ada di depannya ini sebelum Prims sempat menjawab sapaannya yang sebelumnya."I-iya," jawabnya tegang.Prims mungkin baik-baik saja. Tapi tidak dengan seorang staf pembawa baki yang tak sengaja bersentuhan dengannya.Karena baki yang dia bawa jatuh, gelas-gelas yang semula tertata di atasnya berserakan ke lantai, menimbulkan kekacauan di sudut ruangan.Perhatian semua orang beralih padanya, pandangan mereka penuh penghakiman dan kebencian atas kecerobohan yang dia perbuat.Di tengah lantai dansa, Arley juga mendengar suara berisik yang lantang itu. Ia langsung melepaskan tangannya dari Alice dan memastikan siapa gerangan yang be
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status