Share

Bab 8

Penulis: Tufa Hans
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-07 20:07:58

"Nanti malam ada sebuah undangan acara ulang tahun perusahaan, kamu ikut denganku jika kamu tidak pergi dengan Richard. Kita pergi bertiga dengan asisten pribadiku."

"Baik, Tuan!" Jawab Azalea.

"Kau masih memanggilku Tuan, Nyonya Pranata?" Dilan menatap Azalea dengan bibir yang terangkat sebelah.

"Anda pemilik perusahaan ini, jadi wajar saja jika saya memanggil Anda 'Tuan,' tapi saya harap, Anda tidak memanggil saya dengan panggilan Nyonya Pranata kembali, saya tidak ingin orang lain mengetahui status saya sebagai istri Tuan Richard." Azalea memasang wajah datar.

Dilan menautkan alisnya karena merasa bingung mendengar Azalea tidak ingin diketahui sebagai Richard, yang kebanyakan para wanita menginginkan panggilan tersebut.

"Kenapa? Bukankah seharusnya kamu senang menjadi istri seorang Richard? Pemuda sukses dan ditakuti semua orang di kota ini?" tanya Richard.

"Tidak. Saya tidak ingin semua orang takut pada saya. Saya ingin menjadi diri saya sendiri tanpa ada yang menjauh karena mengetahui status saya sebagai istri seorang Tuan Richard," ucap Azalea.

Dilan pun mengangguk-anggukkan kepalanya. Meski Richard pengusaha kaya raya, tapi tidak ada media yang berani mengekspos kehidupan pribadi pria itu tanpa izin.

"Tapi, tidak ada hal lain yang kalian sembunyikan 'kan?" tanya Dilan menata Azalea curiga.

"Mau ada atau pun tidak, itu bukan urusan Anda, Tuan! Selain itu, saya tidak ingin orang-orang mengatakan bahwa saya sama sekali tidak cocok bersanding dengan Tuan Richard. Kita beda status, jadi jika orang tau tentang jati diri saya, maka saya hanya akan membuat Tuan Richard malu," ucap Azalea.

Dilan mengangguk-anggukkan kepalanya. "Baiklah, jika memang itu yang kamu inginkan, nanti malam kamu ikut! Aku akan mengenalkanmu pada beberapa teman bisnisku," ucap Dilan.

"Tapi, Tuan saya belum minta izin dan saya ... "

"Apa Richard tahu kalau kamu bekerja?" Dilan menatap Azalea lekat.

Tanpa berniat ingin melanjutkan ucapannya, wanita itu mengangguk, hingga membuat pria tersebut mengembangkan senyumnya.

"Ya sudah, kamu hubungi dia sekarang? Apakah dia mengizinkan kamu pergi atau tidak? Jika tidak, maka aku tidak akan memaksamu!" ucap Dilan.

Azalea menghembuskan nafasnya yang terasa berat, lalu ia mengambil ponselnya untuk menghubungi sang suami. Akan tetapi, ia tersadar bahwa ia tidak memiliki nomor ponsel Richard maupun Reno.

"Kenapa?" tanya Dilan yang melihat wajah Azalea kebingungan.

"Maaf Tuan, saya belum sempat minta nomor suamiku," ucap Azalea tersenyum kaku.

Mendengar Azalea tidak punya nomor suaminya, seketika tawa Reno pecah yang membuat Azalea menaikkan sebelah alisnya. "Apa ada yang lucu, Tuan?"

Dilan menghentikan tawanya, lalu ia menatap Azalea yang memasang wajah kesal. "Tentu saja. Kalian suami istri gimana, sih? Masak iya kamu tidak punya nomor suami kamu sendiri?" Dilan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Azalea hanya terdiam, karena ia tidak ingin membicarakan tentang rumah tangganya pada siapapun, sementara Dilan mengambil ponselnya sendiri. "Baca nomor ponselmu!" titah Dilan.

"Untuk apa, Tuan?" tanya Azalea curiga.

"Kau sekretarisku Sekarang. Jika aku tidak punya nomor ponselmu, bagaimana aku bisa menghubungi kamu jika ada pekerjaan penting?"

Azalea sejenak berpikir, dan ia pun pasrah, lalu menyerahkan nomor ponselnya pada sang atasan.

"Aku kirim nomor Richard ke nomormu! Hubungi dia sekarang!" Perintahnya.

Azalea pun membuka pesan dari Dilan, lalu ia menghubungi nomor sang suami, tetapi sambungannya langsung terputus hingga membuat wanita itu mengerdilkan bahunya.

"Ditolak." Azalea menatap Dilan kecewa.

"Ya sudah, nanti saya pamit saat dia pulang saja," ucap Azalea tersenyum kaku.

"Jangan, takutnya dia langsung ke pesta jika dia tidak mengajakmu. Lebih baik kamu hubungi Reno saja!"

"Tapi, Tuan ... "

"Ini perintah! Nomornya sudah aku kirim!" ucap Dilan.

Azalea yang tidak punya pilihan, akhirnya ia mencoba menghubungi Reno dan beberapa saat kemudian Reno mengangkat panggilannya.

"Iya, Nona?"

"Aku ingin bicara sama Tuan Richard." Azalea.

"Maaf, Nona! Tuan Muda sedang rapat! Apa ada yang penting?" tanya Reno.

"Tidak! Aku hanya ingin memintaku izin menghadiri pesta malam ini," ucap Azalea.

"Baiklah, saya akan menyampaikan pesan Anda pada Tuan Muda!"

Setelah itu, Reno melangkahkan kakinya menuju ruangan CEO. Lalu, ia mengetuk pintu ruangan tersebut dengan begitu pelan.

"Masuk!" titah Richard dari dalam.

Reno pun membuka pintu, dan ia pun mengalihkan tatapannya saat melihat pemandangan yang membuat ia begitu kesal.

"Ada apa?" tanya Richard yang memasang wajah datar.

Pria itu duduk di kursi CEO dengan Wulan yang duduk di pangkuannya sambil terus memainkan dasi tanpa memperdulikan kehadiran Reno.

"Nona Azalea menghubungi Anda, Tuan! Nona minta Izin untuk pergi ke pesta malam ini," ucap Reno.

"Pesta?" Richard mengerutkan kening.

"Iya, Tuan!"

"Ya sudah, terserah dia saja!" ucap Richard dengan wajah tidak perduli.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dijual Ayah Tiri, Dinikahi CEO Dingin    Bab 10

    Dilan menunggu Azalea di mobil sambil membicarakan pekerja dengan Rimba karena pria itu adalah seseorang yang gila kerja dan tidak pernah memiliki kekasih. Dilan berpikir bahwa cinta hanya akan mengganggu kefokusannya, dan ia tidak ingin jatuh cinta pada siapapun jika cinta menghambat pekerjaannya.Setelah mengantar Azalea ke dalam dan meminta pegawai salon untuk mengubah penampilan Azalea, Richard Kemabli ke mobil dan membicarakan pekerjaan kembali di mobil tersebut.30 Menit menunggu tidak terasa karena di dalam mobil, Dilan terus bekerja dan bekerja hingga akhirnya pria itu menghentikan kerjaannya saat Rimba mengalihkan tatapannya dan mengatakan bahwa Azalea sudah keluar dari salon. Seketika Dilan mengangkat kepalanya, lalu beralih menatap Azalea dengan tatapan yang dipenuhi dengan ketakjuban. "Itu benar Azalea?" "Sepertinya iya, Tuan! Lihat saja, dia melangkah ke sini di antar pegawai salon 'kan? terus siapa lagi kalau dia bukan Nona Azalea?" Rimba bertanya balik.Dilan terus m

  • Dijual Ayah Tiri, Dinikahi CEO Dingin    Bab 9

    Setelah mendapatkan Izin dari Richard Azalea pun menyetujui untuk ikut dengan Dilan ke pesta, dan wanita itu pun di bawa ke salon untuk mengubah penampilannya. Azalea ingin menolak, tapi setelah ia berpikir bahwa acara tersebut adalah acara orang-orang besar, akhirnya ia mau mengikuti perintah Dilan untuk mengubah penampilannya yang sedikit kolot."Rimba, kamu tunggu di mobil saja, aku akan mengantar sahabatku ini ke dalam!" Dilan merangkul pundak Azalea hingga membuat wanita itu reflek mendorong tubuh sang CEO hingga hampir jatuh jika saja ia tidak berpegangan pada pintu mobil. "Ingat ya, Tuan! Saya sudah miliki suami." Azalea memperingatkan.Dilan tersenyum, lalu ia menyandarkan tubuhnya pada mobil dengan tangan yang ia lipat di depan dada. "Kau benar-benar profesional, tidak salah aku memilihmu!" Rimba yang melihat kelakuan atasannya menahan tawa, ia tahu sangat mengetahui karakter atasannya, dia tidak suka di goda tapi suka menggoda. Azalea yang tidak ingin meladeni atasannya

  • Dijual Ayah Tiri, Dinikahi CEO Dingin    Bab 8

    "Nanti malam ada sebuah undangan acara ulang tahun perusahaan, kamu ikut denganku jika kamu tidak pergi dengan Richard. Kita pergi bertiga dengan asisten pribadiku." "Baik, Tuan!" Jawab Azalea. "Kau masih memanggilku Tuan, Nyonya Pranata?" Dilan menatap Azalea dengan bibir yang terangkat sebelah. "Anda pemilik perusahaan ini, jadi wajar saja jika saya memanggil Anda 'Tuan,' tapi saya harap, Anda tidak memanggil saya dengan panggilan Nyonya Pranata kembali, saya tidak ingin orang lain mengetahui status saya sebagai istri Tuan Richard." Azalea memasang wajah datar. Dilan menautkan alisnya karena merasa bingung mendengar Azalea tidak ingin diketahui sebagai Richard, yang kebanyakan para wanita menginginkan panggilan tersebut."Kenapa? Bukankah seharusnya kamu senang menjadi istri seorang Richard? Pemuda sukses dan ditakuti semua orang di kota ini?" tanya Richard."Tidak. Saya tidak ingin semua orang takut pada saya. Saya ingin menjadi diri saya sendiri tanpa ada yang menjauh karena m

  • Dijual Ayah Tiri, Dinikahi CEO Dingin    Bab 7

    Sesampainya di kantor, Richard langsung melangkahkan kakinya menuju ruangan CEO, sementara para karyawan membungkukkan kepala saat Richard melewati mereka. Richard berjalan penuh wibawa dengan tatapan yang berhasil membuat semua orang begitu takut padanya.Begitu tiba di depan ruangannya ia membuka pintu perlahan, lalu ia langsung disambut seorang wanita yang sudah ia ketahui kedatangannya."Hai," sapa Richard dengan bibirnya yang melengkung."I Miss you," ucap gadis tersebut."Tumben kamu ada waktu untuk datang ke kantorku?" Richard melangkah mendekati wanita yang sangat ia cintai. Wanita itu adalah Wulan, kekasih Richard yang sangat Richard cintai, namun wanita itu menolak untuk menikah dengan Richard, karena ia ingin meneruskan karirnya sebagai publik figur.Richard selalu di desak oleh orang tuanya agar segera menikah, hingga akhirnya ia memilih untuk menikahi wanita lain agar orang tuanya tidak terus menerus mencarikan pria itu jodoh. Richard memilih Azalea, karena ia tahu bahwa

  • Dijual Ayah Tiri, Dinikahi CEO Dingin    Bab 6

    Sepasang pengantin baru itu duduk di meja makan dalam keheningan, lalu Richard bangkit lebih dulu dengan Azalea yang ikut beranjak dan reflek menghalangi langkah sang suami dengan berdiri di hadapannya. "Maaf, Tuan! Saya ingin minta Izin," ucap Azalea dengan wajah tertunduk. "Katakan!" Azalea tersenyum, lalu ia memberanikan diri untuk menatap sang suami. "Aku ingin bekerja, Tuan!" jawab Azalea. Richard mengerutkan kening, lalu ia mengambil dompetnya dan menyerahkan sebuah kartu yang di letakkan pada telapak tangan gadis itu."Kau tidak perlu bekerja, uang itu sudah cukup untuk membiayai hidupmu," ucap Richard seraya memasang wajah dingin.Azalea pun menggenggam kartu itu, lalu ia tersenyum sambil menatap Richard dengan penuh ketulusan."Saat ini kartu ini memang untuk saya, Tuan! Karena Sudah menjadi kewajiban Anda menafkahi saya selama menjadi istri Anda." Syena menundukkan pandangannya karena terlalu sulit untuk menatap mata suaminya tanpa rasa takut."Aku tidak punya banyak wak

  • Dijual Ayah Tiri, Dinikahi CEO Dingin    Bab 5

    "Maaf, Tuan! Apakah kita akan satu kamar?" tanya Azalea yang selalu mencoba memberanikan diri untuk menatap sang suami."Masuk!" titah Richard yang membuat Azalea terlonjak dan langsung mengikuti ucapan pria tersebut. "Dasar suami durhaka, bisa-bisa aku punya riwayat penyakit jantung jika begini setiap hari." Azalea membatin sambil terus melangkah mengikuti perintah Richard. Wanita itu melewati sang suami yang masih menatapnya tajam dengan Richard yang juga masuk ke dalam dan langsung menutup pintu kamarnya.Sementara Azalea kini berdiri mematung di tengah-tengah kamar dengan wajah yang terlihat begitu kesal.Richard yang melihat hal itu, ia melangkah menuju sofa, dan ddengan kaki yang berjuntai ke bawah. "Layani aku!" titah pria tersebut.DegSeketika Azalea menoleh menatap pria itu dengan wajah terkejut dengan pikiran yang melayang kemana-mana."Bukankah dalam surat perjanjian kita, tidak ada peraturan yang seperti itu?" tanya Azalea mehanan rasa kesal.Tanpa menjawab pertanyaan san

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status