Share

Bab 84

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-27 11:22:23
“Andin!” panggil Dewa pelan dan lembut. Ia sedang merangkai kata dalam kepalanya. Apa yang harus ia sampaikan pada Andini?

Kata maaf kah? Untuk apa? Untuk kemarahannya tadi. Atau terima kasih?

Untuk ciuman yang ia berikan padanya secara tiba-tiba. Untuk tangannya yang nackal, telah lancang menyentuh beberapa bagian tubuhnya.

Tangan pria itu mengusap lembut pucuk kepala istrinya. Setelah sedikit drama kemarahan yang berujung pada sesuatu hal yang tak terduga, gadis itu menangis hingga tertidur. Mungkin Andini marah pada sikapnya—yang terasa tergesa-gesa, mendadak dan mengejutkan.

Sekarang Dewa baru sadar kalau ia punya hobi baru, mengejutkan Andini. Hem, lain kali ia mungkin akan mengurangi kegiatannya itu, khawatir efek kejut bisa bikin Andini kena serangan jantung betulan.

Karena tidak menyahut, Dewa pun masuk ke dalam selimutnya dan tidur sembari memeluk gadis itu. Sabodo amat, kalau gadis itu marah. Mungkin ia akan membuat alasan. Maaf, aku memelukmu gak sadar. Aku kira guling.

Bla
Piemar

Lanjut gak nih😁

| 18
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Makmur
jgn bertele2 ya thor critanya, nnti bkin bosen pmbaca
goodnovel comment avatar
shanty shansay
gaaasssss......
goodnovel comment avatar
Erni Paytren
lanjut cpet donk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 234 - Intimate Wedding

    Waktu yang dinantikan akhirnya tiba. Hari bahagia Naura dan Dipta terwujud sudah setelah mereka mengalami banyak rintangan dalam ujian cinta mereka.Keluarga ke dua belah pihak akhirnya sepakat, resepsi pernikahan Naura dan Dipta dilaksanakan secara intimate dan eksklusif—yang hanya dihadiri oleh keluarga besar, sahabat terdekat dan kolega penting saja. Sebuah villa di puncak menjadi pilihan untuk acara resepsi berkonsep outdoor. Kurang lebih tamu yang hadir hanya sekitar 200 orang. Di ruang khusus, malam itu Naura sedang didandani oleh MUA professional. Sepanjang di make over, ia begitu cerewet. Ia tidak suka make up berlebih dengan alasan nanti susah membersihkannya saat dia akan berwudhu. Dan, dia memang pada dasarnya tidak suka make up bold yang menurutnya seperti topeng—yang justru menutupi kecantikan asli si empunya. “Buk, aku tidak mau terlihat seperti badut. Aku mau riasan natural aja,” protes Naura pada sang penata rias. Seorang wanita muda itu mengangguk dan tersenyum. Sa

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 233 - Vonis dr Tantri

    Jantung Naura berdegup kencang mendengar pertanyaan Dipta. Maksudnya siap untuk apa? Untuk ikut internship? Siap untuk menjadi dokter umum? Atau … siap untuk malam pertama mereka eh.Dipta membelai pipi Naura dengan lembut dan sopan. Meskipun hasratnya besar saat melihat wanita yang dicintainya kini telah halal menjadi miliknya, ia ingin melakukan malam pertama itu dengan tanpa keraguan, tenang dan hati yang ikhlas. Dipta segera menormalkan perasaannya. “Kamu gugup banget, Na. Kamu udah siap kan jadi istri dokter Dipta?” Naura mengerjap, menahan tawa. Oh istri toh? “Um, anu, aku kira … kamu mau ngajak aku anu–” beo Naura dengan suara yang nyaris tenggelam. Wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus. “Malam pertama?” ulang Dipta, tatapannya tak lepas dari wajah istrinya yang terlihat lugu, natural dan menyejukan hatinya. Ia menghela napas pendek. “Enggak lah, Na. Aku gak akan minta itu sekarang. Tapi, aku pengen minta satu hal malam ini?”Naura mengangkat mata. Tatapan mereka be

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 232 - First Kiss

    Mendengar suara panggilan Dipta, Naura menoleh perlahan. Jantungnya nyaris meledak ketika melihat Dipta berada dalam jarak yang begitu dekat. Apalagi … Dipta menatapnya tanpa berkedip. Naura menelan salivanya, merasa gugup sekali. “Hum, a-apa?” tanya Naura memutar tubuhnya hingga kini mereka berhadapan, menyamping.Dipta mengulum senyum, menelusuri wajah yang selama ini ia kenali. Baru pertama kalinya melihat Naura tidak memakai penutup kepala. Dia terlihat cantik sekali! Rambutnya hitam legam dan berkilau. Persis seperti iklan shampo. Wajahnya tampak berbeda!Dipta bersyukur karena hanya dia seorang yang bisa melihat aurat Naura.Naura menghela napas pelan. “Didi kenapa menatapku seperti itu sih? Naura jadi takut,” katanya polos, membuat Dipta terkekeh rendah.“Kenapa malah tertawa sih? Didi? Kamu kecewa ya, karena aku gak secantik yang kamu pikir,” beo Naura dengan bibir yang mencucuk lucu. Rasanya ingin sekali mencium bibir yang cerewet itu. Argh, apakah Naura sudah siap? Batin

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 231 - Malam pertama canggung!

    Malam itu udara di mansion terasa sunyi. Pun, AC di dalam kamar terasa menggigit. Naura duduk dengan canggung di tepi ranjang, masih mengenakan gamis bekas akad dan kerudung yang menutupi helaian rambutnya. Kakinya masih diperban, masih terasa sakit. Dipta sudah mengobatinya. Tangannya sibuk memainkan ujung pakaiannya. Ia masih merasa asing berada di sebuah kamar seorang pria–yang kini adalah berstatus suaminya. Ya, meskipun mereka adalah sahabat masa kecil.Naura mengamati seluruh sudut ruangan dengan penuh penasaran. Kamar tidur itu mewah seperti kamar hotel dengan warna yang didominasi oleh warna abu-abu dan hitam. Jangan tanyakan ukurannya, mungkin tiga kali lipat kamar miliknya. Sebuah kamar yang menampilkan sisi maskulin dan sangat rapi sang empunya. Ruangan itu terdiri satu ranjang besar sekali, sepertinya cukup untuk empat orang, sofa panjang dilengkapi meja kecil dan ada pintu kecil di dekat kamar mandi, sebuah closet, mungkin. Tidak ada banyak barang di dalamnya. Argh, in

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 230 - Diboyong ke rumah mertua

    “Vina?” Naura menatap gadis itu dengan tatapan kaget. Mengapa gadis itu tiba-tiba berada di sana? Apa jangan-jangan dia berniat buruk ingin merusak pernikahan mereka?“Masuklah, Nak!” dr Neng Mas menyambut kedatangan gadis itu dengan senyum yang hangat khas seorang ibu. Semua orang menoleh ke arah mereka. “Kamu bisa ikut kok. Kamu doain biar pernikahan Dokter Dipta sakinah, mawadah dan warohmahh.” dr Neng Mas merangkul pundak Vina. Vina mencium punggung tangannya. “Terima kasih Tante sudah mengijinkan aku datang,”Sebelumnya, Vina memang berusaha menelpon Dipta tetapi tidak angkat. Akhitnya, malam itu mencari nomor telpon dr Neng Mas dari RS di mana ia bekerja. Alhasil, Vina menceritakan apa yang terjadi pada Naura. Ia bahkan melaporkan padanya bahwa aksi penculikan tersebut adalah rencana dr Tantri. Kini dr Tantri dan orang suruhannya-para penculik sudah ditangkap dan ditahan di Polsek. Pihak berwajib sedang mengumpulkan bukti kejahatan mereka selain dari bukti rekaman suara yang

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 229 - Sah!

    MAS Siang itu, suasana balai desa yang awalnya riuh kini mendadak hening. Untuk membersihkan nama ke dua calon pengantin, pihak keluarga sudah sepakat akan menikahkan mereka secara agama terlebih dahulu. Selain itu keputusan itu juga atas persetujuan ke dua belah pihak antara Dipta dan Naura. Pada awalnya, Naura sempat merasa gamang, ingin menolak permintaan Dipta yang meminta padanya untuk menikah sekarang. Namun setelah ia berpikir keras, menikah sekarang ataupun beberapa minggu yang akan datang juga tetap menikah. Sama saja!Suasana haru memenuhi balai desa. Syarat sah nikah sudah terpenuhi. Ada penghulu, wali, ke dua calon pengantin, mas kawain dan saksi. Acara walimah sederhana akan segera dilaksanakan. Beruntung dr Salwa sudah mempersiapkan segalanya. Meskipun acara walimah tersebut dilaksanakan di balai desa, ia sudah menyiapkan mahar untuk Naura. Sebuah cincin emas putih 24 karat dari rumah. Perhiasan tersebut merupakan salah satu koleksi perhiasan miliknya.Mengenakan pakai

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status