Home / Pendekar / Divine Power / Bab 11 – Pertemuan dengan Sang Raja Kegelapan

Share

Bab 11 – Pertemuan dengan Sang Raja Kegelapan

Author: Mineoyoo
last update Last Updated: 2025-01-19 20:13:47

Kedamaian yang mereka harapkan setelah memperoleh kekuatan dari Penguasa Alam segera berubah menjadi mimpi buruk. Dunia manusia, yang tampak tenang, ternyata penuh dengan ketegangan dan ancaman yang lebih besar dari yang mereka bayangkan. Arka dan Lira kembali ke dunia mereka dengan keyakinan bahwa tugas mereka belum selesai, namun mereka tidak tahu bahwa bayangan ancaman yang lebih mengerikan tengah menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Setelah mendengar kabar tentang kemenangan mereka atas Darian, dunia mulai terbangun dari ketidaktahuan. Nama mereka dikenal luas sebagai pahlawan yang mengalahkan penyihir gelap. Namun, ada satu makhluk yang lebih kuat dan lebih berbahaya daripada Darian, dan dia telah lama menunggu untuk muncul dari kegelapan: Raja Kegelapan.

Raja Kegelapan adalah sosok yang tidak hanya menguasai dunia bawah, tetapi juga merupakan entitas kuno yang telah berabad-abad mengumpulkan kekuatan dari kegelapan dan bayangan. Ia tinggal di dimen

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Divine Power   Bab 106 - Para Penjaga Keseimbangan

    Arka mengepalkan pedangnya, yang kini juga bersinar dengan aura yang berbeda. “Jadi, apa yang terjadi sekarang?”Penjaga itu tersenyum kecil, kemudian mengangkat tangannya. Seketika, di hadapan mereka, terbentuk sebuah lingkaran besar, mirip dengan gerbang yang mereka temui sebelumnya. Namun, kali ini, di dalam lingkaran itu, mereka bisa melihat berbagai pemandangan—kerajaan yang mereka kenal, hutan-hutan lebat, lautan luas, dan kota-kota yang masih berjuang melawan bayangan kegelapan.“Dunia tidak berhenti bergerak hanya karena kalian telah sampai di sini,” lanjut penjaga itu. “Keseimbangan tidak hanya dicapai dengan pemahaman, tetapi juga dengan tindakan. Sekarang, kalian adalah bagian dari keseimbangan itu. Dan dengan itu… kalian memiliki tugas.”Lira menatap lingkaran tersebut dengan perasaan bercampur aduk. Ia melihat wajah-wajah yang dikenalnya—orang-orang yang pernah mereka temui dalam perjalanan mereka, beber

  • Divine Power   Bab 105 - Ambang Keseimbangan

    Dan saat itu juga, kabut yang menyelimuti kota mulai menghilang, kembali ke tempatnya.Penjaga itu tersenyum. “Kalian sudah melewati ujian terakhir.”Arka menurunkan pedangnya perlahan, masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.Daren bersandar ke dinding, menghela napas dalam. “Satu hal yang pasti… aku tidak ingin melalui ujian seperti ini lagi.”Lira tersenyum kecil, tetapi dalam hatinya, ia tahu sesuatu.Ini bukan akhir. Ini adalah awal dari sesuatu yang jauh lebih besar.Beberapa waktu kemudian, mereka merasakan udara di sekitar mereka terasa lebih ringan, seakan beban yang menghimpit kota ini perlahan menghilang. Namun, di balik ketenangan itu, Lira merasakan sesuatu yang masih menggantung di udara—sebuah misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya.Sang penjaga terakhir menatap mereka dengan sorot mata yang sulit diartikan. “Kalian telah melewati ujian,”

  • Divine Power   Bab 104 - Kegelapan Yang Tak Pernah Tidur

    Kabut hitam menjalar cepat, melahap jalan-jalan Eterna seperti gelombang yang haus akan cahaya. Jeritan ketakutan menggema di udara saat penduduk kota berlarian mencari perlindungan. Bangunan-bangunan yang baru saja dipulihkan retak kembali, seakan dinding-dindingnya menyerap penderitaan dari masa lalu.Di tengah kekacauan itu, Arka, Lira, dan Daren berdiri tegak, menghadapi sosok berjubah hitam yang masih tersenyum penuh rahasia.“Kalian sudah berjuang sejauh ini,” katanya, suaranya nyaris seperti bisikan yang mengalun di udara. “Tapi kalian masih belum mengerti.”Arka mempererat genggaman pedangnya. “Berhenti bicara dalam teka-teki! Apa sebenarnya yang kau inginkan?”Penjaga itu mengangkat tangannya, dan bayangan-bayangan yang menggeliat di tanah mulai membentuk sosok-sosok yang familiar. Wajah-wajah dari masa lalu. Musuh-musuh yang telah mereka kalahkan dalam pertempuran sebelumnya—pemimpin pasukan gel

  • Divine Power   Bab 103 - Pertempuran di Gerbang Eterna

    Dia mengalirkan energinya ke dalam tanah, menghubungkan dirinya dengan Eterna. Lira dan Daren mengikuti, menyatukan kekuatan mereka.Sebuah ledakan cahaya perak meledak dari kota, meluas ke seluruh medan perang.Dan tiba-tiba… waktu berhenti.Musuh terhenti dalam gerakan mereka, pedang dan sihir membeku di udara.Langit gelap kembali bercahaya.Di depan mereka, sosok penjaga terakhir muncul kembali. “Kalian akhirnya mengerti.”Arka mendongak. “Kami tidak bisa terus bertarung. Kami harus menunjukkan bahwa keseimbangan bukan hanya impian.”Lira menambahkan, “Kami akan mengubah dunia… bukan dengan perang, tetapi dengan membangun ulang dari awal.”Penjaga itu tersenyum. “Maka biarlah dunia ini lahir kembali.”Dengan kata-kata itu, cahaya menyelimuti segalanya.Dan dunia berubah.Saat mereka membuka mata, mereka berdiri di temp

  • Divine Power   Bab 102 - Membangun Sebuah Dunia

    Arka menghunus pedangnya, berdiri di gerbang Eterna saat pasukan dari dunia lama mulai berkumpul di kejauhan.“Kita sudah mengubah dunia,” katanya. “Sekarang, kita harus melindunginya.”Lira berdiri di sampingnya, lingkaran sihirnya berpendar perak.Daren mengeluarkan belatinya dan menyeringai. “Sepertinya kita belum selesai bertarung.”Di cakrawala, bayangan pasukan mulai mendekat. Dunia yang baru telah lahir. Namun perjuangan untuk menjaganya baru saja dimulai.Ketika fajar merekah di ufuk timur, mewarnai langit dengan semburat merah darah. Di kejauhan, pasukan dari dunia lama berkumpul, bagaikan badai yang siap menghancurkan Eterna.Arka berdiri di puncak tembok kota, matanya mengamati gerakan musuh. Bendera-bendera berkibar tinggi, membawa lambang cahaya mutlak dan kegelapan total. Di tengah barisan mereka, para ksatria berjubah putih berdiri dengan senjata bercahaya, sementara

  • Divine Power   Bab 101 - Fondasi Dunia Baru

    Angin sejuk berembus melewati reruntuhan kota saat Arka, Lira, dan Daren berdiri di hadapan makhluk-makhluk bayangan yang kini perlahan mulai menemukan bentuk mereka. Beberapa dari mereka tampak lebih manusiawi, sementara yang lain masih bergetar dalam wujud yang belum stabil. Mata mereka bersinar perak, seakan mencerminkan dunia yang telah berubah.Salah satu makhluk itu melangkah lebih dekat. Tubuhnya yang sebelumnya tampak seperti kabut hitam kini mulai memadat, membentuk sosok seorang pria tinggi dengan rambut panjang keperakan dan jubah yang berkibar. Matanya menatap langsung ke arah Arka, Lira, dan Daren, penuh rasa ingin tahu dan kehati-hatian.“Kami telah tidur begitu lama… terjebak dalam kegelapan tanpa akhir. Kini, kami bangun dalam dunia yang asing. Kalian yang mengubah segalanya. Kalian… siapa?”Lira menelan ludah. Bagaimana mereka harus menjelaskan semua ini?Arka melangkah maju, suaranya man

  • Divine Power   Bab 100 - Dunia Baru

    Ia menatap mereka bertiga dengan kagum. “Kalian adalah yang pertama memahami bahwa keseimbangan bukan tentang dominasi, tetapi tentang penerimaan.”Daren menghela napas. “Lalu… apa yang terjadi sekarang?”Sang Penjaga menatap bola kristal yang kini perlahan menjadi transparan. “Dunia akan berubah. Kalian telah mematahkan siklus pertempuran abadi ini.”Arka melihat ke arah bola kristal. Ada sesuatu yang baru di dalamnya—sebuah cahaya yang lembut, bukan hanya emas atau hitam, tetapi perak, warna yang menggabungkan keduanya.Lira menyentuhnya. “Jadi… ini adalah keseimbangan yang sesungguhnya.”Sang Penjaga tersenyum. “Ya. Dan sekarang, tugas kalian adalah menjaganya.”Di luar kuil, langit berubah. Matahari dan bulan bersinar berdampingan, menciptakan dunia baru yang tidak lagi dibagi antara terang dan gelap.Dan bagi Arka, Lira, dan Daren—perjalanan mereka baru saja dimula

  • Divine Power   Bab 99 - Rahasia Yang Disembunyikan

    Saat tangan mereka menyentuh bola kristal, ledakan cahaya perak memenuhi ruangan. Tubuh mereka terasa ringan seolah melayang, dan dalam sekejap, mereka terlempar ke dalam ruang tanpa batas—gelap, luas, dan sunyi.Lira membuka matanya dan mendapati dirinya berdiri di atas permukaan reflektif, seakan melangkah di atas air yang tidak beriak. Namun, tidak ada langit di atasnya, hanya kehampaan yang berpendar samar.“Arka? Daren?” panggilnya.Suara langkah mendekat, dan dari kejauhan, dua sosok muncul. Arka dan Daren. Namun ada sesuatu yang berbeda.Mereka bertiga berdiri dalam keheningan, saling menatap. Kemudian, dari bayangan yang berpendar di bawah mereka, muncul dua sosok lain. Salah satunya berselubung cahaya keemasan, sementara yang lain adalah kegelapan pekat yang seakan menyerap semua cahaya di sekitarnya.“Kalian telah datang sejauh ini.”Suaranya menggema, berasal dari dua so

  • Divine Power   Bab 98 - Pelindung Lama

    Saat cahaya dan kegelapan mereda, mereka berdiri di dalam sebuah aula luas. Dinding-dindingnya berlapis kristal transparan, memantulkan bayangan mereka yang tampak berbeda—kadang bercahaya seperti bintang, kadang gelap seperti malam tanpa bulan. Lantai di bawah mereka berupa lingkaran besar dengan pola rumit yang berpendar perlahan, seolah menunggu sesuatu untuk diaktifkan.Di tengah ruangan, sebuah altar berdiri. Dan di atasnya, mengambang tanpa penopang, terdapat sebuah bola kristal yang bercahaya dengan warna perak.Lira menatapnya dengan takjub. “Itu… inti keseimbangan?”Sang penjaga mengangguk. “Bukan sekadar itu. Ini adalah sisa dari kekuatan yang pernah digunakan untuk menciptakan dunia ini. Cahaya dan kegelapan yang tak terpisahkan, yang dulu dipisahkan oleh mereka yang takut akan keseimbangan.”Arka melangkah mendekat, tetapi tiba-tiba, ruangan bergetar. Dari bayangan di sudut-sudut ruangan, soso

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status