Home / Romansa / ELEGI WANITA KEDUA / PERKENALAN DENGAN ADRIAN

Share

PERKENALAN DENGAN ADRIAN

Author: Raifiza27
last update Huling Na-update: 2021-03-15 22:38:27

Wajah Amelia merah padam. Dia sangat geram dengan lelaki yang duduk di sebelahnya.

"Maksud kamu apa nih? Jangan permainkan aku ya?!" Tatap Amelia tajam. Dengan dua mata yang membulat lebar.

"Loh, aku enggak mempermainkan. Aku hanya bilang nanti KTP akan aku antar."

"Memangnya mau kamu antar ke mana?"

Kali ini, lelaki tampan itu yang menatapnya tajam.

"Di mana tempat hotel kamu menginap?"

"Haaahhh ...?"

"Kok, haaahhh!"

"Maksud kamu apa sih?"

"Kok kamu sengit gitu, Mbak! Santai lah dikit. Aku akan kembalikan KTP kamu di hotel. Kebetulan aku tinggal di hotel Amaris."

Deg!

'Kok bisa sama? Aku enggak bakalan ngaku nginap di sana juga,' bisik Amelia dalam hati.

"Udah lah, Mas! Aku bayar aja duitnya. Nomer rekening kamu mana? Enggk usah pakai alasan ngenterin KTP aku di hotel segala. Lagian jadwal aku ini padat!"

"Nanti aku WA. Sekarang, Mbak bisa antar aku ke hotel?"

"Apa?" Amelia terbelalak.

Bagaimana bisa lelaki ini, punya pemikiran seperti itu.

"Enggak bisa, Mas. Maaf!"

"Tapi, bukannya Mbak menginap di sana juga 'kan?"

"E-enggak!"

"Ohhh, saya kira sama. Soalnya logo stiker ada di bagian belakang mobil Mbak Amelia."

'Huuufhhh! Kenapa hari ini bertemu dengan orang-orang yang menyebalkan!'

"Oke, saya akan pulang naik taxy. Mbak ambil KTP di hotel."

"Ehhh, Mas. Kamu makin lama kok buat jengkel."

Amelia terdiam sesaat.

"Ayo, aku antar ke hotel kamu!" 

Lelaki tampan itu pun tersenyum tipis. Dia terlihat puas.

Selama di perjalanan, Amelia fokus menyetir mobil. Dia lebih banyak diam. Walaupun dia tau lelaki yang duduk di sebelah, sering melirik ke arahnya.

"Kamu enggak ingin tau namaku?"

"Enggak!" jawab Amelia tegas.

Dari sudut bibir, mengembang senyum lebar. Lelaki itu terlihat sennag menggoda Amelia.

Mobil pun memasuki halaman parkir hotel bintang lima. Terpaksa Amelia harus keluar hotel, setelah mengantar lelaki asing itu.

"Terima kasih, Non. Namaku Adrian!" ujarnya dengan tersenyum.

"Mana KTPku?"

"Nantilah. Kamu emang nanti balik ke Malang?"

"Besok!" jawab Amelia sinis.

"Oke, nanti malam aku telpon. Biar aku antar ke hotel kamu."

"Kamu ... huuufhhh!"

Tampaknya Amelia benar-benar dibuat kesal.

"Benar-benar sialan hari ini!"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
FastLand
Hahahaha lucu Adrian menggoda Amelia. kayaknya bumbu bumbu micin ini. ehh salah cinta🤣
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • ELEGI WANITA KEDUA   BULAN MADU

    “Saya terima nikahnya dan kawinnya Amelia Pratiwi binti Assobri dengan maskawinnya tersebut, tunai karena Allah.”Suara Adrian terdengar tegas dan lantang."Sah?!" teriak penghulu. Disambut dengan jawaban serempak para undangan yang hadir, "Sah!""Alhamdulillah, Tabarakallah. Aamiin."Kali ini perhatian kembali tertuju pada pasangan pengantin Adi Hermansyah dan Salsa Munandar.“Saudara Muhammad Adi AlQorni bin H. Ahmad Komarudin. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Salsa Munandar, dengan maskawinnya berupa seperangkat alat sholat dan uang seratus juta, tunai!”“Saya terima nikahnya dan kawinnya Salsa Munandar binti Munandar, dengan maskawinnya yang tersebut, tunai karena Allah.”"Bagaimana, sah?""Sah!!!""Alhamdullillah." Rumah Maya dan Hartono terdengar riuah dengan ucapan doa yang penuh kebahagiaan. Begitu juga terpancar dari wajah-wajah penuh cinta dan kasih sayang.

  • ELEGI WANITA KEDUA   MENUJU PERNIKAHAN

    _Dua bulan berlalu_Sejak kematian Romy Pradipta. Membawa duka yang mendalam bagi Maya dan Hartono. Begitu juga bagi Salsa dan Amelia. Walau pernah menoreh luka bagi mereka. Namun, anak yang dititipakan oleh Romy, membuat Salsa dan Amelia akan selalu teringat padanya.Hingga Maya dan Hartono meminta pada Salsa dan Amelia untuk melangsungkan pernikahan mereka di Semarang. Secara bersamaan. Walau awalnya Adrian menolak, pada akhirnya dia mencoba untuk mengerti.Karena bagi Amelia, Maya dan Hartono satu-satunya keluarga bagi dirinya. Tepat di hari jumat akad nikah akan dilangsungkan. Tak ada acara besar, atau pun pesta meriah. Karena baik Amelia maupun Salsa tak menginginkan hal itu.Pada hari kami pagi. Amelia beserta Adrian dan Dita serta Rini sudah berada di hotel yang tak terlalu jauh dari rumah Maya. Dia meletakkan kebaya pengantin milik Renata dulu. Mengusapnya perlahan dari ujung leher hingga ujung paling bawah."Ren ... mungkin aku tak p

  • ELEGI WANITA KEDUA   ANUGERAH TERINDAH

    "Maaa ... Mama!""A-ada apa, Sa?""Perut Salsa kok sakit ya, Ma?""Sa-sakit gimana?""Sepertinya mau melahirkan, Ma.""Haaahhh?!"Maya pun kelihatan panik. Dia memanggil beberapa saudara dan kerabatnya. Untuk segera mengantar Salsa ke rumah sakit terdekat."Sa, semisal menunggu Papa pulang gimana?""Salsa udah enggak kuat, Ma. Kok sakit banget.""Apa pakaian semuanya sudah kamu siapkan?""Sudah, Ma. Di kamar."Maya berjalan cepat menuju kamar. Dia mengambil tas yang ada di atas kasur. Sesaat Maya terpaku dalam diam. Selintas kenangan Romy masih membayang di matanya. Terbayang saat dia masih sakit dan terbaring di atas kasur."Haahhh! Ya Allah, anakku Romy!" desahnya.Teringat akan Salsa yang kesakitan. Buru-buru dia keluar kamar."Sa, ayo aku gandeng!" Salsa yang tak bisa jalan cepat, dibantu Maya berjalan ke luar rumah. Dari arah dalam Bulek Titut berlari ke arah mereka."Bulek!

  • ELEGI WANITA KEDUA   ADA KEMATIAN ADA KEHIDUPAN

    Sengaja Adrian tak langsung memberitahukan kematian Romy, pada Amelia. "Bapak Adrian!" Segera dia mendatangi seorang perawat. "Silakan Bapak kalau mau ke kamar Bu Amelia. Baru saja dipindah kamar." "Baik, Sus. Di sebelah mana Sus?" "Bapak lurus dan belok kanan. Ada Pavilium mawar nomer 2, itu kamar Bu Amelia." "Maksih, Sus." "Sama-sama." Adrian menghampiri Dita dan Rini. "Ayo ke kamar Mama, Dit!" "Mama sudah di kamar?" "Sudah!" tegas Adrian. Mereka mengikuti langkah lebar Adrian yang berjalan mendahului. Pintu kamar terbuka lebar. Seorang perawat masih membantu Amelia pindah ranjang. "Nanti jangan terlalu banyak gerak dulu ya Bu. Besok pagi, kita rangsang ASInya buat Dedek bayi." "Iya, Sus." Amelia masih terlihat lemah. Wajahnya terlihat kuyu dan lelah. "Dita, adek kamu cowok apa cewek?" "Cowok, Ma." Amelia tersenyum senang. "D

  • ELEGI WANITA KEDUA   KEMATIAN

    Pandangan Romy terlihat bersinar terang. Tak lagi hampa dan kosong, seperti sebelumnya."Mas Rom! Mas Romy bisa dengar Salsa?"Namun, Romy seperti tak mendengar. Dia masih menggerakkan tangan perlahan. Terus membelai, entah apa yang ada dalam pandangannya saat ini. Sembari senyum yang tak lepas dari wajahnya."Rooom, ini Mama Nak. Coba lihat Mama, Sayang!"Namun tak ada respon yang ditunjukkan Romy. Dia terus memandang ke atas. Maish terus tersenyum.Tiba-tiba, seisi kamar terkejut dibuatnya. Mereka sampai tak percaya setelah sekian lama, tak mendengar Romy bicara."Amel ... Amelia," desis Romy. "Amelia ... Amelia."Romy terus menyebut nama Amelia terus menerus."Salsa, co-coba kamu telponkan Amelia. Mungkin dia ingin mendnegar suaranya.""Ba-baik, Ma."Saat Salsa mengambil ponslenya. Terdengar Romy yang terbatuk-batuk, hingga muntah darah. Membuat semua terperanjat."Dok! Kenapa Romy?""

  • ELEGI WANITA KEDUA   KELAHIRAN

    Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Kontraksi yang dirasakan oleh Amelia, intervalnya mulai teratur. Sakit yang dia rasa berkisar 30 sampai 70 detik."Adrian kayak ada yang merembes di kaki aku.""Haaahhh?!!!" Adrian tersentak. Sekilas dia melihat pada bagian perut kebawan yang tampak basah. "Tenang, Mel." Wajah Adrian semakin tegang. Dia terus membunyikan klakson agar mobil di depannya memberikan ruang untuk dia lewat."Mama enggak apa-apa ya Om?" tanya Dita ikut panik."Enggak apa-apa Dita. Semua jangan ikutan panik kayak Om ya.""Mas Adrian jangan panik dong. Kita jadi ikutan cemas juga," sahut Rini, smabil mendekap Dita. Yang ikut panik."Enggak apa-apa, mulesnya mulai berkurang kok," lanjut Amelia. "Adrian, nanti aku minta tolong.""Apa?""Tolong adzankan anakku ini.""I-iya, Mel. Aku udah siapin soal itu.""Makasih, Adrian."Hampir dua puluh menit perjalanan. Mobil memasuki pelataran parkir ru

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status