Gairah CEO Yang Mengancam

Gairah CEO Yang Mengancam

Oleh:  Rayana Lovely  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
20 Peringkat
17Bab
5.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Tristan Satria Adinata, seorang laki-laki tampan dan mapan berusia 35 tahun, terjebak cinta pada gadis belia berusia 15 tahun bernama Grizelle Lasmaya. Grizelle adalah seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA. Gadis itu selalu membantu orangtuanya bekerja di kantin sebuah perusahaan yang dikelola oleh keluarga Adinata saat sepulang sekolah. Paras Grizelle yang rupawan ternyata membuat Tristan jatuh hati hingga tidak ada tempat untuk wanita lain. Meski sudah berkali-kali mencoba melabuhkan hasrat pada wanita lain, tapi laki-laki yang menjabat sebagai CEO di perusahaan itu tidak juga mendapatkan kepuasan batiniah. Ingin mencoba mendekati Grizelle, tapi Tristan sadar mereka terpaut usia yang cukup jauh. Maka, laki-laki itu mengambil keputusan untuk menunggu Grizelle paling tidak sampai usianya 18 tahun. Tiga tahun menunggu kuncup itu mekar, membuat Tristan semakin arrogan. Sebab Grizelle tak pernah sekalipun menunjukkan rasa suka padanya. Dan kemarahan Tristan memuncak ketika dia mengetahui Grizelle sudah memiliki seorang kekasih. Laki-laki itu dengan serta-merta mengancam Grizelle agar mau menikah dengannya, namun Grizelle menolak mentah-mentah. Tapi Tristan tidak kehabisan akal. Laki-laki itu mengancam akan mengusir Grizelle dan orang tuanya dari kantin yang menjadi sumber kehidupan Grizelle dan keluarganya selama bertahun-tahun, jika Grizelle tidak mau menikah dengannya. Tristan juga mengancam Grizelle dengan dalil hutang piutang orang tuanya. Apakah Grizelle akan rela dinikahi oleh pria arrogan yang usianya terpaut 20 tahun lebih tua? Yang tentu saja sama sekali tidak dia cintai ....

Lihat lebih banyak
Gairah CEO Yang Mengancam Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Yeni Istiyanti
Keren, nagih banget ceritanya. Ditunggu next chapternya ya thor.........
2022-01-13 19:39:22
0
user avatar
Arsenerka
Sudah masuk rak. semangat ya thor.
2021-11-21 22:33:38
0
user avatar
Nezha Hauw
Wah cerita ceo... keren... baca ah
2021-09-23 11:27:58
0
user avatar
Lemon grass
Kereennnn ... lanjuttt Thor...️
2021-09-22 20:43:02
0
user avatar
Rhill
Konfliknya sukka bgttt
2021-09-22 20:34:56
0
user avatar
Cheezyweeze
berat nih konfliknya. semangat kakak
2021-09-22 19:10:45
0
user avatar
Pena Air
semangat berkarya kak
2021-09-15 17:01:08
0
user avatar
Eneng Susanti
Konfliknya berat, ya ... tapi semoga happy ending deh buat tokoh utamanya.
2021-09-12 16:51:03
0
user avatar
Goresan emak
Bagus sekali, lanjut
2021-09-12 16:26:26
0
user avatar
Cia kamelida
ceritanya bagusss, awal yang baik
2021-09-09 19:13:30
0
user avatar
Laura Pohan
Cinta tidak mengenal usia ya....ceritanya seru, bikin geleng-geleng kepala sama kelakuan Tristan. semangat up ,thor! ...
2021-09-08 11:07:36
0
user avatar
Liazta
semangat author
2021-09-07 02:23:52
0
user avatar
Anna an
Wah hottttttt
2021-09-03 20:35:02
0
user avatar
Dianning
lanjut lagi Author. ceritanya keren ...
2021-09-03 20:33:50
0
user avatar
marshmallow
keren banget kak ngalir ceritanya, lanjut
2021-09-02 19:54:13
0
  • 1
  • 2
17 Bab
Prolog
Ringkasan Cerita 👇Grizelle Lasmaya, tidak menyangka akan terpenjara pada gairah laki-laki dewasa yang ingin memperistrinya. Adalah Tristan Satria Adinata, seorang pria mapan yang merupakan CEO di perusahaan, memaksa Grizelle agar mau menikah dengannya.Awalnya Tristan mencoba untuk bersikap baik kepada Grizelle. Ia ingin membuat Grizelle mencintainya tanpa paksaan, meski dari sudut pandang Grizelle, sikap baik Tristan tetap saja terlihat menyeramkan. Namun, ketika ia tahu Grizelle telah mempunyai kekasih, Tristan murka luar biasa. Kelembutan yang selama ini ia tunjukkan seketika lenyap.Tristan kembali bersikap semena-mena dan acapkali mengancam gadis tersebut. Kemarahannya semakin memuncak tatkala Grizelle dengan serta-merta menolak keinginannya agar mau menikah dengannya. Sejak saat itu, Tristan benar-benar kembali pada sikap arrogannya. Setiap hari hanya ada kemurkaan yang terpancar dari raut wajahnya. Tristan melakukan berbagai cara agar dapat
Baca selengkapnya
Chapter 1
 "Rekapitulasi data pengeluaran dan pemasukan perusahaan sudah aku selesaikan. Kau hanya tinggal menandatangani ini!" Pria berjas hitam bernama Miko itu memberikan map yang berisi beberapa berkas laporan kepada lawan bicaranya yang bernama Tristan. Mereka duduk berhadapan. Hanya sebuah meja kerja yang membatasi jarak keduanya. Tristan Satria Adinata adalah seorang pria yang merupakan atasan Miko. Dia menjabat sebagai  Chief Executive Officer (CEO) di perusahaan yang dia pimpin, dan Miko adalah sekretaris kepercayaannya. Tak ada panggilan khusus untuk Tristan bagi Miko. Mereka saling memanggil dengan sebutan nama. Sebab mereka adalah sahabat sejati sejak duduk di bangku kuliah. Miko sempat memanggil Tristan dengan sebutan Tuan, ta
Baca selengkapnya
Chapter 2
"Grizeeeelle ...." Teriakkan seorang wanita paruh baya berpenampilan sederhana itu memekik telinga. Tersenyum melihat gadis yang sedang sibuk mengilap satu persatu meja  dengan selembar kain di tangannya. Gadis yang bernama Grizelle itu berbalik, mencari sumber suara yang meneriaki namanya. Ketika ia menoleh, semilir angin menghembus wajah dan rambutnya. Memperlihatkan lehernya yang jenjang dengan kulit sebening embun. Kedua mata bak kolam madu itu menyipit, memperhatikan siapa yang baru saja memanggil namanya. Dan ketika gadis itu tahu siapa orang yang memanggilnya, ia tersenyum manis. "Ibu!" gumamnya. Menghentikanaktivitasnya segera.Lantas, kedua kaki jenjangnya mulai melangkah. Mendekati
Baca selengkapnya
Chapter 3
Grizelle masih saja mencibir. Bahkan ketika dia sudah tiba di dapur kantin, gadis itu masih saja mengumpat dengan mulut yang berkomat-kamit tak jelas. Bu Ambar yang menyaksikan gerak-gerik anaknya mengerutkan kening. "Kenapa tu anak? Tiba-tiba ngedumel begitu!" gumamnya bingung. Penasaran, bu Ambar yang sedang mencuci piring kotor di westafel, terpaksa menghentikan aktivitasnya dan segera mendekati putrinya yang terduduk kesal di kursi pelanggan. "Kamu kenapa, Zel? Kok komat-kamit kek gitu?" tanyanya menyelidik. "Kesel tau gak sih, Bu! Itu orang kenapa ya sikapnya kayak balok es. Udah dingin, keras lagi! Mentang-mentang punya kekuasaan, trus mandang orang kayak gitu. Sebel!" umpat Grizelle.
Baca selengkapnya
Chapter 4
Pagi ini, Grizelle dan kakak perempuannya yang bernama Stella, tampak sibuk mondar-mandir melayani karyawan kantor yang sengaja mampir untuk makan atau sekedar memesan secangkir teh hangat atau kopi. Kedua gadis itu dengan cekatan menyiapkan berbagai menu yang dipesan. Bergantian mengantarkan pesanan ke meja pelanggan dengan senyum manis yang mengembang. Dan disaat para karyawan harus kembali ke ruangan mereka masing-masing, Grizelle segera kembali ke dapur kantin. Membereskan piring-piring dan gelas-gelas kotor. Sementara Stella dan dua orang pekerja yang memang sudah lama bekerja dengan orang tua mereka, juga sibuk merapikan meja-meja. Setelah pekerjaannya lempang, barulah Grizelle mulai pada pekerjaan selanjutnya. Mendekati counter dapur, mengambil cangkir dan meletakkannya di atas piring kecil. Dia ambil gula dan kopi
Baca selengkapnya
Chapter 5
"Hem—"   Tristan menarik nafas dan membuangnya pelan. Ekspresi kerasnya sedikit memudar. Ia menatap gadis yang berdiri tak jauh darinya.   "Lumayan! Tidak seburuk yang aku kira," ucapnya datar.   Tidak seburuk yang aku kira!   'Adakah yang lebih menyebalkan dari pria ini? Kenapa dia bisa-bisanya menilai buruk pekerjaan seseorang sebelum merasakan sendiri hasilnya!'   Grizelle membatin. Tak kuasa bersuara. Baginya lebih baik diam daripada merespon ucapan Tristan. Hanya mengumpat dalam hati sambil menyaksikan pria seram ini berceloteh sesuai apa yang ada di otaknya.  
Baca selengkapnya
Chapter 6
Di sebuah restoran yang cukup ternama di salah satu hotel berbintang lima, Tristan dan beberapa staf perusahaan, sedang sibuk membahas tentang apa saja yang menjadi target utama mereka dalam upaya pengembangan bisnis. Miko sebagai kaki tangan dan juru bicara Tristan, dengan lantang menerangkan dan menjelaskan bagaimana caranya agar perusahaan mereka dapat berkembang dengan optimal, meski nyatanya perusahaan itu sendiri sudah berkembang pesat.  Miko memberi arahan kepada para karyawan yang baru bergabung di perusahaan itu agar mereka dapat bekerja dengan baik dan dapat mempertahankan pencapaian perusahaan saat ini. Terlihat para staf karyawan begitu menyimak dan sesekali merespon apa yang disampaikan oleh Miko. Mereka tampak antusias dan manggut-manggut ketika Miko memberi arahan.  Namun, tidak bagi Tristan. Pria bertampang keras itu terlihat tak menyimak apa yang Miko dan karyawannya perbincangkan. Ia malah asik den
Baca selengkapnya
Chapter 7
  Kantin sudah tutup. Grizelle, Stella dan dua orang pekerja lainnya bersiap-siap untuk pulang.   "Dek!" Stella menyapa Grizelle di tengah-tengah kesibukannya merapikan tas.  "Ya, Mbak?" sahut Grizelle.  "Sepeda motor Mbak mengalami pecah ban. Kayaknya Mbak harus ke bengkel dulu untuk ganti ban."  "Oh, ya udah. Biar aku nunggu di depan gerbang. Mbak bisa pergi sendiri kan?"  "Bisa. Kan bengkelnya gak jauh di sekitar sini. Nanti kalo udah selesai, Mbak bakalan balik jemput kamu."  "Oke deh!" Grizelle menyetujui.  "Kamu gak pa'pa kan Mbak tinggal sendiri?"  "Gak pa'pa kok, Mbak! Kan udah selesai. Hanya tinggal nyapu sedikit, trus setelah itu aku akan tutup pintu kantin." 
Baca selengkapnya
Chapter 8
Kegelisahan yang luar biasa menyerang Grizelle. Ia benar-benar sedang merasa terancam. Bagaimana tidak, saat ini ia sedang bersama Tristan dalam satu mobil. Berdua dengan pria yang terkenal sangat arrogan dan dingin. Gadis itupun meronta-ronta bermohon pada Tristan agar ia menghentikan mobilnya.   "Apa salah saya pada Anda, Tuan! Kenapa Anda memaksa saya seperti ini! Sudah saya katakan kalau saya ini sedang menunggu kakak saya! Tolong hentikan mobilnya!" Grizelle memekik, menarik-narik tangan Tristan yang sedang aktif mengemudi. Berharap pria itu segera menghentikan laju mobil agar ia dapat segera turun dari mobil itu. Diturunkan di jalanan juga tidak mengapa. Asal ia bisa terbebas dari pria bengis yang saat ini memaksa dirinya agar tetap diam di tempat duduk.     "Kau tidak perlu takut! Aku tidak akan berbuat macam-macam padamu. Tenanglah!" balas Tristan tegas. Tapi Grizelle tetap saja meronta-ronta ingin Tristan segera mengere
Baca selengkapnya
Chapter 9
"Zel?"  Stella turun dari sepeda motor matic berwarna putih miliknya. Celingak-celinguk memandang ke sekeliling. Mencari sosok Grizelle yang tidak ada di tempat.  "Zel ...," panggil Stella sedikit lebih keras. Berharap Grizelle menyahut panggilannya.   Sunyi. Hening. Tidak ada suara yang terdengar selain desiran angin yang membawa helai demi helai dedaunan jatuh ke tanah.  "Zel!" panggilnya lagi. Tetapi tetap sama. Tidak ada respon dari si pemilik nama. "Ke mana sih tu anak!" gerutunya. Stella membuka helm yang membungkus kepalanya. Menaruhnya di atas motor matic. Kembali celingak-celinguk mengamati sekeliling. Tidak ada seorang pun yang ada di sana. Mau masuk ke gedung perusahaan lagi, namun Stella sadar kalau gedung itu sudah sunyi. Sebab waktu sudah menunjukkan pukul 18 : 15 WIB.  Stella yang ba
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status