Share

Bab 22

Aku terduduk lemas di sebelah makam kakek. Terisak sendiri tanpa ada yang tahu. Hujan turun semakin deras, mengisyaratkan alam sedang mendukung ku. Aku tak sanggup kali ini .Aku belum pernah mencintai sedalam ini, belum pernah kecuali dengannya.

Aku tidak merasakan air hujan jatuh di kepalaku lagi. Ku dongakkan kepalaku ke atas ,melihat payung berwarna biru disana. Aku benar-benar terkejut melihat Kang Ikhsan sudah ada di sini.

" aku melihatmu keluar dari toko perhiasan sambil menangis dan aku mengikutimu sampai sini" ucapnya.

" buat apa Kang Ikhsan ke sini . Lebih Baik kang Ikhsan pergi sekarang juga".

" Aku tidak akan membiarkan seorang wanita yang aku sayangi sendiri di tengah hujan seperti ini"

Aku tertegun mendengar kalimat Kang Ikhsan. Rasanya begitu hangat terdengar di telinga ,Aku terhanyut dalam kelembutannya .Rasanya sungguh tak pantas aku mengabaikannya.

Aku berdiri dari dudukku ,pakaianku sudah basah kuyup. Aku menatap di sekeliling ku san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mudah2 ning Zahra sakit parah dn pingsan terus dn juga sakit nya g bisa d obatin karena g ada obat nya .jadi Lita bisa berjodoh dgn Gus Zafran ...Gus kmu hrs ngomong k kang ikhsan bhw kmu cinta dgn Talita biar kang ikhsan tau .jadi dia g nyorobot k orang tua talita ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status