LOGINIngatan Naura kembali mundur saat dirinya menyaksikan sendiri bagaimana Sabia seperti terlihat sangat menikmati saat melakukan penyatuan dengan laki-laki itu didalam kelas, masih jelas sekali dalam ingatan Naura ketika Sabia dan laki-laki yang berada dibawahnya meng e rang kencang, men de sah dan berkeringat bersama-sama.
Atas ingatan yang sangat membekas itu, membuat Naura semakin dibuat penasaran dan ingin melakukannya seperti yang dilakukan oleh Sabia, dalam pikiran Naura apakah rasanya seenak itu? Sampai-sampai Sabia memejamkan kedua matanya, mendongakkan wajahnya, dan menjerit-jerit manja saat penyatuan itu berlangsung. Pikiran liar Naura semakin tidak terkendali apalagi tubuhnya saat ini sedang dalam penguasaan Gilbert, terasa sekali saat ini bibir Gilbert tengah menye sap leher Naura memberikan asupan-asupan kenikmatan yang menjalar keseluruh tubuh Naura. "Ah, ssttth," Tapi ketika Gilbert tersadar akan siapa wanita yang saat ini sedang dia hi sap lehernya, Gilbert segera menyudahinya karena yakin jika diteruskan maka seluruh leher Naura akan memiliki jejak kepemilikan Gilbert yang tak terhitung berapa jumlahnya. Ada rasa kekecewaan karena Gilbert menghentikan aksinya padahal Naura berharap akan mendapatkan lebih dari ini. "Kenapa Dady berhenti?" Dilihatnya oleh Gilbert leher yang semula mulus tanpa noda itu kini telah terdapat tanda merah bekas hi sa pan Gilbert yang begitu dalam. "Sit, bagaimana jika orangtua mu tau La? Dady benar-benar lupa," "Kenapa Dad?" Dikeluarkannya handphone milik Gilbert agar Naura bisa melihat jejak merah dilehernya akibat perbuatan Gilbert. "Oh my God, apa Dady dan momy akan tau ini perbuatan laki-laki?" "Tentu saja, ayahmu pasti akan marah besar terhadap mu Nola!" "Sudahlah jangan dipikirkan, aku hanya tinggal mengatakan pada Dady jika aku sudah memiliki kekasih jadi hal seperti ini wajar," Melihat tampang panik wajah Gilbert, justru membuat Naura merasa itu sangat lucu. Ckckckck.. "Kau tertawa?" "Iya, ku rasa Dady tidak memiliki rasa takut dalam hidup Dady ternyata Dady bisa takut juga," "Semua tentangmu adalah ketakutan bagi Dady," "Maksud Dady apa?" "Tidak ada sedikitpun Dady memikirkan untuk bersama Leya ataupun wanita lain di sisa usia Dady, tapi ketika berada didekat mu Dady seperti ingin hidup sejuta tahun lagi Nola," "Dady gombal!" "Dady serius, Dady merasa seperti muda kembali walaupun kedepannya hubungan ini belum bisa ditebak akan berakhir seperti apa, Dady tau ini tidak akan mudah apalagi mulus!" "Apa yang Dady khawatirkan?" "Orangtuamu!" Naura pun menghembuskan nafas panjangnya, memang benar apa yang ditakutkan oleh Gilbert adalah ketakutan yang Naura juga rasakan, ketika orangtuanya tau jika ada hubungan antara dirinya dengan Gilbert? Sudah pasti Dady Domanick akan sangat marah besar. "Dad, aku mohon jangan menyerah! Kita bisa backstreet dulu sampai kita menemukan waktu yang tepat untuk mengatakan hubungan kita, bagaimana?" "Kenapa kau tidak mencari laki-laki muda ya seusia dengan mu saja Nola? Ayahmu pasti akan merestuinya?" "Karena aku menyukai tubuh Dady, lihatlah otot-otot kekar ini! Aku tidak bisa bayangkan, jika otot-otot kekar ini menguasai tubuhku, rasanya pasti luar biasa!" Menggunakan jari telunjuknya Naura menyusuri otot-otot perut dan dada Gilbert. Tubuh Gilbert sama sekali tidak tua dimakan usia justru sangat kekar seperti laki-laki muda usia 20 tahun-an. Membuat Naura selalu ber ga i rah ketika melihatnya, apalagi Gilbert selalu wangi karena rajin memakai parfum. Mirip seperti Dady Domanick meskipun hendak melakukan penyerangan terhadap musuh-musuh pun Dady Domanick dan Dady Gilbert selalu menyisir rambut mereka, dan memakai parfum seharum mungkin. Penampilan adalah nomor satu, tidak heran Naura sangat merasa nyaman ketika berada didekat Gilbert seperti saat ini. Ditekannya otot perut Gilbert oleh jari telunjuk Naura, membuat Gilbert tersenyum nakal. "Dad, jika nanti Sabia meminta Dady kembali pada bibi Leya apa Dady akan langsung menolaknya?" "Sabia tidak seperti itu Nola, dia anak yang tidak memaksakan kehendak orang lain, dia berkata jika momy dan Dady bahagia dengan hidup masing-masing maka dia akan mendukung penuh keputusan kami untuk tidak kembali!" "Sudah ku duga, Sabia tidak akan mau repot-repot mengurus hubungan orangtuanya dia saja sudah sibuk mengurusi hubungannya dengan," Naura keceplosan sampai menutup mulut dengan tangannya sendiri. "Dengan? Dengan siapa Nola, apa Sabia berkencan dengan laki-laki?" "Tidak Dad, belum berkencan Sabia itu polos dan malu-malu ketika di kampus, jadi dia hanya bisa menyukai laki-laki tapi tidak berani untuk dekat!" Naura terpaksa berbohong. "Lalu kau? Apa kau juga ada menyukai laki-laki yang kau temui di kampus? Laki-laki yang jauh lebih muda dari Dady?" "Tidak, aku hanya menyukai Dady dan aku sangat menginginkan Dady," "Mau diteruskan?" Naura mengangguk sambil tersenyum malu, membuat Gilbert kembali melu mat bibir lembut dan sensual bagian bawah Naura, ditariknya lalu digigitnya oleh Gilbert hingga membuat Naura meringis. "Ahh, ssthh Dad," Saat Naura meringis Gilbert memasukkan lidahnya kedalam rongga mulut Naura, membuat kedua tangan Naura berpegangan pada rak buku dibelakangnya, sungguh Gilbert semakin menekan tubuh mungil Naura. Kedua tangan Gilbert menaikkan kaos berwarna hitam milik Naura, dilepaskannya dulu lidah Gilbert dari dalam rongga mulu Naura. Setelah melepaskan kaos yang dikenakan Naura gadis itu sedikit malu karena tubuh bagian atasnya kini hanya mengenakan b r a saja. Kembali Gilbert mendaratkan ciumannya dileher Naura, membuat Naura bergidik geli karena brewok Gilbert ikut menyapu kulit leher Naura, ciuman itu semakin turun kebagian dada Naura, sementara kedua tangan Gilbert baru saja melepaskan pengait b r a hingga membuat b r a yang dikenakan oleh Naura jatuh kelantai. Sejenak Gilbert berhenti menciumi Naura dan memilih ingin mengamati kedua melon import milik Naura, sungguh melon import yang masih sangat kencang, bulat dan kencang karena melon import milik Naura belum pernah tersentuh oleh tangan manapun. Bagian pucuknya yang terlihat masih malu-malu dan berwarna merah muda, semakin menghilangkan pikiran waras Gilbert. Kedua tangan Gilbert mulai hinggap di kanan dan kiri melon import Naura, melon importnya disentuh oleh kedua tangan besar Gilbert membuat Naura mengerjapkan kedua matanya merasakan kepingan-kepingan kenikmatan yang mulai menyebar kebagian intinya. "Dad," lirih Naura. Gilbert menikmati reaksi wajah Naura yang sudah mulai diselimuti oleh hasratt yang begitu tinggi, sambil kedua tangannya mulai mer e mas kedua melon import milik Naura dengan bersemangat. "Ah Dad," Melihat wajah Naura yang penuh naf su, Gilbert semakin menggila dia mer e mas sekuat tenaganya kedua melon import Naura, mengumpulkannya ditengah-tengah lalu kepala Gilbert mulai menunduk dan sejajar dengan kedua melon import milik Naura hingga pucuk berwarna merah muda itu berhasil masuk kedalam rongga mulut Gilbert.Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya."Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.Tok.Tok.Tok."Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu."Dad, siapa itu?""Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!""Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,""Kenapa?""Udah em
Sekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya.Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut.Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura.Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert.Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura y
Bocil melipir dulu ke pojokan jangan ngintip,!!!Setelah berpamitan pada Sabia, Gilbert buru-buru mengemudikan mobilnya untuk menjemput Naura, tak lupa dalam perjalanan Gilbert terlebih dahulu menelpon supir yang biasa menjemput Naura."Halo Tuan,""Kau dimana?""Sudah hampir sampai kampus nona Naura, Tuan!""Putar balik sekarang!""Apa? Putar balik Tuan, tapi nona Naura sudah mau pulang kuliah,""Aku yang akan jemput,""Baik Tuan kalau begitu,"Setelah menelpon supir, segera Gilbert tambah laju kendaraannya agar bisa secepatnya sampai kampus. Naura yang sudah selesai dengan kelas terakhirnya menuju halaman kampus, karena biasanya supirnya itu sudah menunggu disana.Tapi ketika sudah di halaman supir yang biasa belum datang."Tumben sekali, apa macet ya? Ya sudah aku tunggu sebentar deh," gumam Naura.Saat sedang menunggu jemputannya datang, Mr Zie datang menghampiri Naura."Siang,""Siang Mr,""Kau temannya Sabia?""Iya benar Mr, ada apa ya?""Beberapa hari ini Sabia tidak masuk kuli
Leya tersadar jika ada Naura juga disini, dihampirinya Naura oleh Leya."Naura kau tidak apa-apa kan anak cantik? Orang jahat itu tidak melukai mu kan?""Aku tidak apa-apa Bi, justru Bia jadi seperti ini karena aku tidak menurut untuk dibawa, Bia mencoba menyelamatkan aku sehingga dia jadi tertembak seperti ini, maafkan aku!""Tidak sayang, ini bukan salah mu bibi yakin Sabia dan kau adalah sahabat yang bila salah satunya sedang mengalami kesulitan pasti lah akan saling tolong menolong, jadi kau jangan minta maaf,"Diperlakukan sebaik ini oleh Leya dan Sabia, Naura jadi merasa jika dirinya adalah penghalang bagi keluarga kecil itu bersatu kembali."Apa aku jahat? Apa aku egois jika inginkan Dady Gilbert? Apakah aku termasuk orang ketiga disini?" dalam hatinya.Tak berselang lama, Dady Domanick, momy Lindsey, Stanley, Steiner dan Oma Larisha datang ke markas untuk melihat kondisi Sabia dan bertemu dengan Naura."Nola, kau tidak terluka kan? Jazz melukai mu?""Dady, aku tidak apa-apa Da
Keduanya berciuman untuk pertama kali dihadapan para anggota group Limson, dan Naura pun menikmati ciumannya dengan Gilbert hingga lupa kalau dia sedang menjadi tontonan para anggota group Limson.Seolah dunia hanya milik berdua, Naura justru membalas gigitan-gigitan nakal Gilbert pada bibirnya dengan mengigit bibir Gilbert terus menerus.Para anggota group Limson yang menyaksikan adegan itu langsung menundukkan wajahnya,. mereka sebenarnya terkejut karena yang mereka tau Gilbert dan Naura memiliki kedekatan ayah dan anak, tapi yang mereka lihat saat ini justru bukan ayah dan anak melainkan pasangan kekasih yang saling mencintai.Slazzzhh...Satu tangan Gilbert yang mengayun itu menumpas lobak import milik Jazz satu-satunya dengan senjata tajam.Aaaaaaa.....Jazz ketar-ketir merasakan dunianya runtuh seketika, harta satu-satunya yang paling berharga bagi seorang laki-laki telah dirampas oleh Gilbert, bahkan hingga tersisa kurang dari separuhnya."Aaaaa lobakku tidak!!" teriak Jazz.Pa
Kedua tangan Naura bahkan seperti tangan seekor semut yang kecil sehingga meskipun Naura berusaha memukul-mukul tubuh Jazz dengan tangannya, Jazz yang kekar tentu hanya merasa pukulan itu hanyalah sebuah colekan manja dari Naura."Oke anak manis, sentuhan mu benar-benar membangunkan kejantananku sayang!"Dijambaknya rambut terurai Naura agar Naura mau segera turun dari mobil, ditariknya rambut panjang Naura itu hingga mau tidak mau Naura pun turun dari mobil."Tuan Lihat!" salah seorang anggota Salvator berteriak dan menunjuk Gilbert dan para anggota group Limson yang sudah tiba di halaman mansion mewah itu."Kita kedatangan tamu rupanya!""Dady," wajah Naura langsung sumringah ketika melihat Gilbert datang untuk menyelamatkannya, padahal Naura berpikir Gilbert akan berada disisi Sabia karena Sabia menderita luka tembak serius.Tak pernah disangka oleh Naura, ternyata Gilbert justru datang menyelamatkannya. Gilbert turun dari motor gedenya begitu juga para anggota group Limson yang tu







