เข้าสู่ระบบDitatapnya wajah Naura yang luar biasa begitu bersinar dan cantik manis serta mempesona itu, bahkan jika saat ini ada ribuan bidadari yang hendak turun ke bumi mereka akan mengurungkan niatnya setelah melihat di bumi sudah ada gadis secantik Naura.
Tapi pandangan Gilbert dibuat melotot tajam, pantas saja para anggota group Limson yang kebanyakan masih usia muda sampai tidak berkedip sekalipun memandangi Naura. Lihat saja, gadis ini memakai rok super min dan atasan yang begitu mini sampai-sampai bagian perutnya terlihat jelas. "Mengantar muffin kenapa berpakaian seperti ini?" "Apa? Pakaian ku lengkap, aku pakai atasan dan juga pakai bawahan bahkan aku pakai b r a dan celana da lam kok Dad, nih kalau engga percaya lihat saja!" Naura membusungkan dadanya. Membuat Gilbert secara naluri langsung melihat kearah dada kencang dan terlihat sangat bulat milik Naura. "Jangan berpakaian minim seperti ini kalau datang ke markas, kau tau tatapan-tatapan para buaya itu seperti ingin menerkam mu," "Para buaya? Lalu bagaimana dengan rajanya para buaya itu, apa dia juga sangat ingin menerkam ku saat ini?" Naura benar-benar seperti sedang menantang kebuasan seorang buaya yang sudah belasan tahun tertidur. "Sudahlah aku mau pulang, aku tidak mau bertemu Dady terlalu lama," Namun lagi-lagi Gilbert meraih tangan Naura. "Masih ngambek?" "Entahlah," Berbeda dengan Gilbert yang terus menatap wajahnya, Naura lebih memilih menatap ke segala arah. Gilbert melangkah mendekati Naura membuat Naura replex melangkah mundur, tapi Gilbert kembali melanjutkan langkahnya semakin dekat dengan Naura hingga Naura pun tak lagi bisa berjalan mundur karena dibelakangnya sudah ada rak-rak buku yang membuat Naura saat ini terhimpit diantara tubuh Gilbert dan rak buku-buku. Tidak ada celah untuk Naura bisa keluar dari himpitan ini, satu tangan Naura masih digenggam erat oleh Gilbert sementara satu tangan Gilbert yang satunya meraih pipi chubby Naura. Membuat wajah Naura mendongak keatas menatap wajah Gilbert yang sejak tadi memandangi wajahnya. "Katakan apa yang membuat mu marah tiba-tiba pada Dady!" "Aku mau pulang," Naura berusaha mendorong tubuh kekar Gilbert tapi semakin Naura mendorong tubuh kekar Gilbert maka Gilbert akan menahannya hingga tubuh keduanya pun menempel, kedua tangan Naura kini berpegangan pada dada bidang Gilbert. "Katakan dulu kenapa kau semarah ini pada Dady?" "Tentu saja aku marah, Dady akan kembali kan pada Bibi Leya? Sekarang orang dari masa lalu Dady hadir kembali, dan aku sudah tidak lagi kan menjadi prioritas Dady?" Satu tangan Gilbert masih memegangi pipi Naura, tapi satu tangannya yang lain kini sudah melingkar dipinggul Naura. "Jadi ini semua karena Leya? Kau khawatir aku kembali pada Leya?" "Memang begitu kan Sabia pasti akan meminta ayah dan ibunya bersatu kembali, tentu saja Dady akan menurutinya dan akan menikahi bibi Leya!" "Itu pemikiran mu kan?" "Iya memang pemikiran ku!" "Lalu kenapa kau marah pada Dady atas pemikiran mu sendiri? Atas semua spekulasi yang kau buat sendiri? Kenapa tidak bertanya langsung pada Dady?" "A-aku, untuk apa aku bertanya toh aku sudah tau jawabannya," "Tidak bisa seperti itu Nola, kau marah pada Dady itu atas pikiran mu yang menduga-duga sendiri tanpa mau bertanya terlebih dahulu," "Apa bedanya? Menduga-duga juga adalah fakta yang tertunda!" "Kenapa bibir mu terus mengomel?" "Karena aku kesal pada mu Dad," Belum selesai Naura berbicara Gilbert sudah melu mat bibir Naura, rasanya begitu segar dan memabukkan bagi Gilbert ketika berciuman dengan Naura. Bibirnya yang memberikan kelembutan bagai sehelai sutra, memberikan rasa manis seperti buah yang matang di pohonnya membuat Gilbert selalu ingin me lu mat bibir Naura. Dilepaskannya ciuman itu oleh Naura. "Kenapa Dady mencium ku? Cium saja sana bibi Leya!" Tapi semakin Naura menyebutkan nama Leya, Gilbert justru semakin ingin melampiaskan hasratt yang telah lama dia tahan-tahan, seperti sedang memberikan hukuman pada Naura karena Naura tidak mengerti akan perasaannya. "Emthh Dad," Naura memukul-mukul dada bidang Gilbert. Tapi selayaknya vakum cleaner yang sedang bekerja bibir Gilbert malah semakin memperdalam ciumannya, apalagi bibir bagian bawah Naura yang sangat sensual membuat lobak import dibawah sana semakin menegang dan mengeras. Dilepaskannya perlahan ciuman itu oleh Gilbert. "Aku pastikan aku tidak akan kembali pada Leya, apapun yang terjadi!" "Kenapa?" "Karena kau! Kau sudah meracuni seluruh pikiran dan darahku hingga Dady hanya inginkan dirimu Nola!" Kedua tangan Naura yang saat ini sedang memegangi dada bidang Gilbert, mulai melepaskan sisa-sisa kancing kemeja yang dikenakan oleh Gilbert. Hingga bagian atas tubuh Gilbert kini terpampang nyata dihadapan Naura, begitu besar dan kekarnya otot-otot Gilbert hingga tangan Naura pun betah meraba-raba bagian otot-ototnya. Gilbert yang sudah sangat tinggi bi ra hinya tidak bisa lagi menahan keinginannya untuk melampiaskan naf sunya terhadap Naura. Gilbert sangat ingin dipuaskan oleh putri dari sahabatnya sendiri itu. Keduanya kembali berciuman, dan ciuman Gilbert perlahan turun keceruk leher Naura, membuat tubuh Naura menggeliat ke sana kemari, tapi Gilbert semakin menekan ciumannya pada leher Naura. Rak yang berada dibelakang Naura pun semakin tertekan batas aksi Naura dan Gilbert saat ini, buku-buku yang terguncang akibat gerakan meliuk-liuk tubuh Naura sudah mulai berjatuhan kelantai.Sebenarnya Naura sangat ingin sekali menginap di rumah Gilbert, tapi sayangnya Momy Lindsey tidak memberi izin karena Stanley dan Steiner sedang menginap di rumah Oma Larisha sehingga momy Lindsey akan semakin kesepian jika Naura juga menginap di rumah Gilbert.Karena terus ditelpon untuk pulang ke rumah, akhirnya Gilbert pun mengantarkan Naura pulang ke rumahnya. Setibanya di kediaman Naura, keduanya masuk untuk menemui orangtua Naura.Kebetulan Dady Domanick dan momy Lindsey baru saja tiba dimeja makan untuk makan malam bersama."Mom, aku pulang!""Nah Dad, akhirnya pulang juga ini anak,""La, jangan terus membuat Gilbert sibuk karena kau terus mengikutinya kasihan nanti dia bisa jadi duda karatan!"Kedua bola mata Gilbert memutar, seenaknya saja Domanick mengatakan jika dirinya duda karatan, padahal baru saja sudah terasah dan tidak mungkin karatan."Iya La, kau harus memberikan ruang agar Dady Bert itu bisa dekat kembali dengan bibi Leya, mereka kan serasi,"Rasanya ingin sekali N
Gilbert sudah berhasil menekan masuk setengahnya dan nyatanya meskipun ini begitu sulit, tapi lobak import Gilbert sangat menyukai saat-saat seperti ini. Tubuh Gilbert bergetar saat merasakan semakin dalam dia memasuki Naura.Sementara Naura menjerit-jerit kesakitan tapi dia nikmati sepenuh hati tanpa mengeluh sama sekali."Ah Nola, kau sangat menjepit Dady sit ah!""Oh God,""Belum masuk semua sayang tapi ini sudah sangat luar biasa Nola, ahh,""Terus Dad, masukan seluruhnya Dad lagi ah,""Iya sayang, Dady akan tekan lebih dalam lagi!"Gilbert berusaha keras dijalan yang begitu sempit kanan dan kirinya tapi ingin dia masuki seluruhnya sehingga terus menekan masuk dengan paksa, Naura semakin merasakan kesakitan luar biasa hingga Naura pun menggigit pundak Gilbert."Emtthhh ahhh Dad, panjang sekali Dad ah,"Naura merasakan miliknya sudah dipenuhi oleh lobak import milik Gilbert, dan Gilbert merasakan seluruh miliknya yang super panjang itu berhasil didesak masuk hingga seluruhnya kedal
Bibir Naura terus berbicara dari A sampai Z, meskipun ocehan Naura sangat membuatku gendang telinga Gilbert hampir meletus suaranya yang cempreng dan tanpa titik ataupun koma, Naura terus menerus mencecar Gilbert tentang Leya yang tadi datang menemuinya.Bukannya menjawab pertanyaan-pertanyaan Naura yang panjang kaki lebar, Gilbert justru tersenyum melihat bibir sensual itu menggerutu terus, semakin lama memperhatikan bibir sensual Naura justru lobak importnya semakin bereaksi.Jika tadi sempat mengempes sedikit ketika ada Leya datang, kini lobak itu semakin mengeras dan terus mengeras hingga Gilbert pun menarik pinggul Naura dengan kedua tangannya.Membuat tubuh keduanya mengikis jarak, Naura pun berhenti mengomel dan menatap wajah tenang Gilbert yang sejak tadi sama sekali tidak keberatan ketika Naura terus mengoceh terhadapnya."Kenapa berhenti mengomel? Lanjutkan Dady suka melihat bibir sensual mu ini terus bergerak-gerak saat kau mengomel,""Dad kau menyebalkan sekali!" Naura mem
Gilbert ingin kembali berciuman dengan Naura untuk mengawali sebelum bagian intinya dia terobos sampai dalam, karena ini adalah kali pertama untuk Naura sehingga Gilbert ingin membuatnya senyaman mungkin.Bagaimana pun bagi seorang perempuan jika melakukan untuk pertama kalinya pasti rasanya akan tetap sakit, tapi jika diawali dengan hasratt wanitanya sangat tinggi maka akan mengurangi kesakitan saat melakukannya."Sayang, serius tubuhmu membuat Dady merasakan kembali seperti muda, kau sangat membuat Dady berg a i rah Nola," Gilbert menciumi leher Naura dan semakin atas untuk menjangkau bibir Naura.Tok.Tok.Tok."Tunggu sebentar nyonya Leya, saya yakin kok Tuan Gilbert ada di dalam kamarnya!" ujar pelayan yang mengantar Leya untuk menemui Gilbert.Kembali diketuknya pintu kamar itu, sehingga terpaksa Gilbert pun harus menghentikan aktivitas yang sangat menyenangkan itu."Dad, siapa itu?""Mungkin pelayan, kau tunggu disini ya!""Iya, tapi jangan lama-lama ya Dad,""Kenapa?""Udah em
Sekali lagi bocil harap lompati bab ini dan jangan coba-coba untuk mendekat area ini,. please mojok aja dipojokan oke.Kedua bola mata Naura memutar saat merasakan tangan besar Gilbert sudah menelusup masuk kedalam bagian inti miliknya, rasanya sungguh hangat dan membuat Naura lebih ingin lagi melakukannya.Dirabanya bagian inti Naura itu oleh tangan besar Gilbert, membuat Naura memejamkan kedua matanya merasakan tangan besar itu memainkan bagian intinya dengan sangat lemah lembut.Sementara Gilbert yang sudah merasakan puas meng hi sap kedua melon import Naura, akhirnya melepaskan melon import Naura.Gilbert bangun dan tak lagi menindih tubuh Naura, kedua tangan itu meraih kain penutup bagian inti Naura untuk dilepaskan. Hingga bagian inti milik Naura kini terlihat jelas dihadapan Gilbert.Tatapan kedua mata Gilbert tidak bisa berbohong, dia sudah sangat menginginkannya bahkan lobak importnya yang sejak tadi sudah mengeras semakin sulit dikendalikan ketika melihat bagian inti Naura y
Bocil melipir dulu ke pojokan jangan ngintip,!!!Setelah berpamitan pada Sabia, Gilbert buru-buru mengemudikan mobilnya untuk menjemput Naura, tak lupa dalam perjalanan Gilbert terlebih dahulu menelpon supir yang biasa menjemput Naura."Halo Tuan,""Kau dimana?""Sudah hampir sampai kampus nona Naura, Tuan!""Putar balik sekarang!""Apa? Putar balik Tuan, tapi nona Naura sudah mau pulang kuliah,""Aku yang akan jemput,""Baik Tuan kalau begitu,"Setelah menelpon supir, segera Gilbert tambah laju kendaraannya agar bisa secepatnya sampai kampus. Naura yang sudah selesai dengan kelas terakhirnya menuju halaman kampus, karena biasanya supirnya itu sudah menunggu disana.Tapi ketika sudah di halaman supir yang biasa belum datang."Tumben sekali, apa macet ya? Ya sudah aku tunggu sebentar deh," gumam Naura.Saat sedang menunggu jemputannya datang, Mr Zie datang menghampiri Naura."Siang,""Siang Mr,""Kau temannya Sabia?""Iya benar Mr, ada apa ya?""Beberapa hari ini Sabia tidak masuk kuli







