Jangan Pilih Aku

Jangan Pilih Aku

last updateLast Updated : 2025-01-19
By:  silent-arlCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
40Chapters
377views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Saat mengetahui dirinya hamil, Alia mencoba untuk menghubungi kekasihnya yang melarikan diri. keterpurukan Alia seperti tidak ada habisnya ketika sang ibu juga sakit keras karena dia. Dia ingin melahirkan anak yang dikandungnya. Di sisi lain, dia merasa ragu pada dirinya sendiri.

View More

Chapter 1

Hamil

“Hamil, dok?” tanya Alia memastikan, sembari ia memegang perutnya yang masih datar.

Dokter wanita itu mengangguk sembari tersenyum. Ini seharusnya menjadi kabar baik untuk sebagian wanita di luar sana.

Tapi, tidak bagi Alia Melati, dia masih 21 tahun. Bahkan dia belum lulus kuliah, yang lebih parahnya lagi, Alia kini kehilangan ayah si jabang bayi.

“Usia kandungan saya berapa minggu, dok?” Alia yakin seharusnya masih dini, baru dua kali dia melakukan hubungan badan dengan sang kekasih yang sudah menghilang bagai di telan bumi.

Alia sungguh tidak menyangka, kenikmatan sementara itu berujung petaka baginya.

“Kalau dari hitungan usg, usia kandungan sekitar 6 minggu.” Jelas sang dokter santai.

Gadis itu masih membeku di kursinya dengan tangan yang sibuk menutupi perutnya. Dia sungguh tidak menyangka.

Dokter tersebut memberikan resep berupa vitamin dan beberapa obat anti mual.

Niat awal ingin memeriksakan diri karena tidak mengalami menstruasi selama 2 bulan. Alia malah dikejutkan dengan janin yang sedang tumbuh di rahimnya.

Alia ingkn meneteskan air mata saat ini juga.

Gadis itu keluar dari ruangan sang dokter dan berajalan gontai entah kemana. Dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.

Kepalanya kosong sementara seluruh tubuhnya rasanya sangat berat. Kepalanya pening karena tadi pagi dia muntah parah.

Belum lagi dia harus memberi tahu ibunya. Itu pasti amat berat. Alia memutuskan untuk merasiakan kehamilannya dan pergi mencari Dimas, pacarnya.

Sedikit cerita, Dimas dan Alia sudah berpacaran selama dua tahun. Setahun setelah Alia kuliah, dia bertemu Dimas di sebuah kelompok.

Tak lama kemudian mereka menjadi sepasang kekasih. Dimas sangat menyukai Alia. Awalnya karena kecantikan gadis itu, tapi lama-lama Dimas mengakui kalau Alia benar-benar sempurna untuknya.

Hubungan itu berlanjut, dan Dimas memberanikan diri untuk mengajak Alia berhubungan badan. Tentu saja Alia menolak.

Namun dengan segala tipu muslihat Dimas, akhirnya Alia luluh juga. Akhirnya meraka dua kali melakukan itu dan kini Alia hamil.

***  

Alia berdiri di depan rumah berpagar putih milik Dimas. Sejujurnya dia belum pernah ke sana, tapi Alia pernah diberitahu oleh Dimas kalau di sinilah dia tinggal.

Alia memberanikan diri untuk memencet bel rumah dari balik pagar. Di tangan kirinya, ada surat dari dokter. Surat pernyataan hamil.

Saat Alia hendak memencet bel lagi, ada seseorang perempuan keluar dari rumah dan kini berjalan mendekati Alia.

Senyum terkembang di wajah teduh wanita paruh baya itu.

“Selamat siang, benar ini rumahnya Dimas Ananta?” tanya Alia penuh keyakinan.

Wanita itu mengangguk “Adek ini siapa ya?”

“Maaf, boleh saya masuk dulu?” Alia mengigit bibir bawahnya, dia sedang mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan siapa dirinya.

Meski ragu, wanita itu tetap membuka pagarnya. Mempersilahkan tamu anaknya itu masuk ke rumahnya yang sepi.

“Silahkan duduk.”

Alia duduk di sofa paling dekat dengan pintu. Jantung Alia seperti kereta cepat yang tidak berhenti. Bahkan setitik bulir keringat mengalir di pelipis matanya.

“Perkenalkan, nama saya Alia Melati. Saya temen dekatnya Dimas. Kalau saya boleh tahu, Dimas ada di mana?” gadis itu memilin jemarinya, kalimat yang ia ucapkan berantakan.

Tapi apa mau di kata, Alia harus menemukan Dimas. Ini juga demi masa depannya.

Wanita itu menggerecutkan bibirnya “Dimas ke Jerman, beberapa hari yang lalu. Dia dapat beasiswa sampai S2.”

Seketika dunia Alia runtuh. Pria yang seharusnya bertanggung jawab atas perbuatannya kini meninggalkan dirinya sendirian. Terperangkap dalam masalah yang tidak pernah Alia bayangkan.

Bahkan Alia tidak tahu harus bagaimana lagi.

“Kalau boleh tahu, nak Alia ini ada keperluan apa kemari?” lanjut ibu Dimas curiga.

Bahkan kalau Alia menjelaskan semuanya, dia yakin tidak ada yang berubah. Dimas sudah pergi meninggalkannya.

Kepala Alia tertunduk lesu “Saya pacarnya Dimas, bu.”

Situasi canggung antara keduanya tidak tereelakan. Alia tidak sanggup menceritakan apa yang sudah anaknya lakukan padanya.

Dia ingin mendapat jalan keluar.

Ibu Dimas menghela napas “Sebenarnya ada apa? Dimas tidak pernah mengajakmu ke rumah.”

Alia menggeleng, dia memutuskan untuk merahasikan kehamilannya dari pihak Dimas. Lebih baik pria itu tidak tahu. Alia tidak ingin terlihat menyedihkan karena sudah di buang mantan kekasihnya tanpa sepatah kata pun.

“Maaf ya,bu. Saya pamit dulu.” Alia berjalan cepat keluar dari rumah Dimas, bahkan sebelum ibu Dimas berhasil berdiri dan hendak mengikutinya.

Percuma saja, Alia sudah menjalankan motornya cepat-cepat.

Kini satu-satunya orang yang harus tahu adalah ibunya. Dia akan terima semua konsekuensinya. Toh, Alia memang berbuat salah.

***

Alia masuk ke dalam rumah dan mendapati ibunya yang sedang membuat pesanan makanan yang tidak seberapa itu.

“Bu.” Panggil Alia menyalami tangan ibunya cukup lama “Alia mau bicara.”

Ibu menggerutkan kening dalam “Apa Al. Ibu banyak pesanan ini.”

“Sebentar aja,bu.” Tatap Alia memohon.

Alia dan ibunya memang tidak bisa di bilang akrab. Setelah sepeninggalan ayahnya, ibu menjadi lebih sinis pada Alia. Apalagi, sang ayah meninggal saat hendak menjemput Alia dari sekolah.

Ibu menaruh plastik itu ke meja dan akhirnya menatap Alia dengan serius “Cepet ngomong ada apa. Ibu sibuk,Al. “

Alia menarika napas dalam-dalam dan memberikan secarik kertas pada ibunya. Surat dokter yang ia bawa berkeliling, akhirnya sampai juga ke tangan ibunya.

Ibunya mengambil dengan tak sabaran. Dia membaca dari atas sampai bawah. Bola matanya berhenti bergerak ketika melihat nama Alia yang dinyatakan hamil.

“Alia, apa ini?” ibu mengibaskan kertas itu tepat di depan wajah Alia.

Alia kembali tertunduk, dia siap mendapatkan apa pun dari ibunya asal dia tidak harus menanggung hal ini sendirian.

“Kamu hamil?” tanya ibu lagi, kini dia melempar kertas itu.

Alia mengangguk, masih dengan wajah yang tertutup poni.

Wajah ibu merah padam, dia lantas mencengkran tangan Alia dengan kencang “Kamu ini memang pembawa masalah. Kurang kamu bikin ayahmu mati!” teriak ibu.

Kata-kata barusan lebih menyakitkan dari pukulan. Alia mulai meneteskan air mata yang tertahan.

“Sekarang kamu kasih masalah baru,Al. Ingat Alia, kamu ini anak pembawa sial. Jadi cepat gugurkan anakmu sebelum dia mewarisi kesialanmu.” Desis Ibu, tangannya masih mencekal lengan Alia.

Alia menggeleng “Jangan bu, sudah cukup Alia yang salah. Anak ini ngggak bu.”

“Terus kamu mau lahirin anak itu? Kamu bisa ngurusnya? Jangan harap ibu mau bantu.”

Dilema.

Ternyata sang ibu sama sekali tidak tahu kalau Alia tidak akan bisa melakukan hal sekeji itu. Alia adalah gadis baik hati, dia hanya bertemu dengan orang yang salah.

Ibu menyeret Alia masuk ke kamarnya “Masuk kamu, Alia. Pikirkan matang-matang, kamu layak tidak menjadi ibu.”

Pintu terbanting amat kencang, Alia masih mencoba mencerna semuanya. Sebenarnya apa yang harus ia lakukan sekarang?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
40 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status