Jiwa Lain di Raga Istri yang Tersakiti

Jiwa Lain di Raga Istri yang Tersakiti

last updateLast Updated : 2025-03-29
By:  Parikesit70Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
57Chapters
898views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Elvira & Indah dua sosok wanita yang berbeda. Namun, mereka dipertemukan di dalam situasi sulit pada sebuah ruang ICU. Atas kehendak NYA, kedua wanita berbeda usia 10 tahun itu bertukar jiwa. Sampai akhirnya, Elvira gadis berusia 25 tahun yang punya masalah dengan kedua orang tua dan sahabat yang jadi pelakor dalam rumah tangganya dinyatakan wafat. Sedangkan Indah wanita hamil berusia 35 tahun yang telah memiliki satu orang putri berusia 5 tahun yang diselingkuhi oleh suami dan karyawati di perusahaannya, dinyatakan hidup setelah diprediksi dokter tak ada kesempatan hidup. Namun, siapa sangka mereka sengaja bertukar tempat? Bagaimana cara Elvira mengatasi semuanya? Apakah raga Indah dalam jiwa Elvira mampu membalaskan dendam pada suami& selingkuhan Indah. Apakah ia juga akan balas dendam pada sahabatnya yang selingkuh dengan ayahnya sendiri? qBagaimana pula cara Elvira memberitahukan ibundanya, kalau dia adalah Elvira? Untuk kelanjutan kisahnya... Dukung novel ini dengan ✓Kementar & bintang 5 nya. Love You Sekebon untuk kakak semua❤️🌹 Terima kasih🫰🌹🫰

View More

Chapter 1

Labrak pelakor

“Baru selama lima tahun diberi kekuasaan atas perusahaan ini saja, Dimas sudah mampu mendoktrin beberapa staf hingga satpam harus tunduk padanya. Aku tak akan segan untuk mencari akar dari masalah ini dan mencabutnya hingga tuntas!”

Indah, wanita hamil 8 bulan begitu kesal. Pasalnya, di perusahaan ayahnya sendiri yang kini dipimpin oleh sang suami—Dimas, ia dihalang-halangi untuk bertemu suaminya.

Beruntung, seorang satpam masih mau mendengarkan titahnya.

Ia jadi curiga, ada sesuatu yang disembunyikan Dimas di sini.

Sesampai di depan ruang kerja Dimas, Indah langsung meraih hendel pintu dan membukanya.

Ceklek! Ceklek!

Pintu ruang kerja Dimas tak dapat dibuka. Indah tampak mengamati beberapa ruang yang kosong di lantai empat dan bertanya pada satpam yang menemaninya, “Kenapa di lantai empat ini beberapa ruangan dikosongkan? Kemana beberapa staf yang ada di sini? Di mana ruang kerja Rara?”

“Lapor Bu! Di lantai empat hanya digunakan sebagai tempat rapat dan hanya ada ruang kerja bapak. Untuk ruang ibu Rara ada dilantai tiga bersama dengan ruang accounting dan HRD,” jawab satpam tersebut secara detail.

Sejenak Indah terdiam dan memejamkan matanya seraya menghirup udara dari lantai empat dengan sangat dalam. Indah mengingat beberapa bagian yang ada di ruangan tersebut.  “Setahu kamu. Apa hari ini pak Dimas ada keluar kantor?”

“Yang saya tahu, bapak baru satu jam lalu balik dari luar, Bu!”

“Terima kasih atas kejujuranmu,” ucap Indah menganggukkan kepalanya. “Apa kamu bisa menendang pintu ini, sampai terbuka?” perintah Indah yang beranjak dari depan pintu ruang kerja Dimas dan mempersilakan Galih melakukan hal yang diminta.

BRAK! BRAK!

BRRRUK !

“Indah!” pekik sang suami, saat melihat istrinya yang hamil delapan bulan itu yang melakukan pembobolan pada pintu ruang kerjanya.

Terlihat, Dimas tengah menarik resleting celana panjangnya. Sementara wanita yang bersamanya, tengah sibuk menurunkan rok span yang tersingkap hingga atas.

Dengan emosi memuncak, Indah yang hatinya telah begitu hancur, mendekati Dimas dan menampar wajah lelaki yang telah lima tahun menjadi suaminya.

PLAK ! PLAK !

“Brengsek kamu, Mas! Ruang kerja almarhum ayahku, kalian pakai untuk berzina! Apa kalian tidak punya moral melakukan disaat semua karyawan bekerja?!” umpat Indah berurai air mata.

Seketika Dimas bersujud di kaki Indah, memegangnya seraya meminta maaf. “Maafkan aku, Indah. Ampuni aku ... Demi Allah aku bersumpah ini yang terakhir kali. Aku dan Angel—"

“Diam bajingan! Ingat! Jangan sebut nama Allah dalam dosamu! Kamu lelaki laknat yang nggak tahu diri! Begini cara kamu membalas semua kebaikan orang tuaku! BAJINGAN!!!”

BUGH ...!

Indah menendang bahu Dimas kala lelaki itu memegang kakinya. Namun, lelaki tampan yang kini tampak berantakan tak membalas apapun yang dilakukan oleh Indah. Setelah itu, pandangan Indah beralih ke wajah Angel yang juga tampak berantakan dan masih bertelanjang kaki.

Indah maju menuju ke tempat Angel yang masih berdiri di sisi meja besar milik Dimas bekerja. Bayangan perzinaan di meja kerja itu terlintas dalam benak Indah. Hingga wanita hamil delapan bulan itu pun, kalap saat mendekati Angel.

“Aduh ... Sakitttt!” teriak Angel saat Indah menarik rambut panjangnya.

Indah menggiringnya keluar ruangan dan membuangnya seperti sampah.

 “Rasakan ini penzina! Dasar pelacur!” teriak Indah seraya terus menyerang Angel membabibuta.

Namun, bukannya menyerah, Angel justru semakin berani. Usai dihempas ke lantai, wanita jalang itu kembali bangkit. Ia berjalan menuju pintu darurat, kemudian berbalik dan bertolak pinggang menatap Indah dengan sengit.

“Jangan salahkan kami yang berselingkuh!” katanya dengan ujaran yang keras. “Kamu adalah istri yang gagal! Kenapa aku yang kamu salahkan, kalau suamimu terpikat padaku? Memang benar aku berzina! Tapi perlu kamu tahu, kami saling mencintai.”

“Asal kamu tahu juga. Dimas tidak akan menikahi kamu, jika kamu tidak memiliki perusahaan ini! Sampai disana, jelas bukan ... Kalau kamu bukan siapa-siapa bagi Dimas. Kamu hanya ladang uangnya!"

Mendengar kata yang menyudutkan dirinya, Indah berjalan cepat mendekati Angel. Sesaat kemudian, sebuah tamparan telah meluncur keras ke pipi wanita dua puluh lima tahun itu.

PLAK ! PLAK !

“Dasar pelacur! Apa orang tuamu yang mengajari kamu untuk bangga jadi penzina seperti ini? Hah!” teriak Indah meraih bagian leher Angel.

Namun, wanita muda yang kini berada dalam cengkeraman Indah mendorong bagian bahu wanita hamil itu hingga ia jatuh.

Tubuh Indah terguling-guling menuju lantai dua dengan teriakan keras.

“AAAAHHHH ... Ayahhhhh!” teriak Indah. Namun beberapa saat kemudian tak terdengar lagi suara wanita hamil delapan bulan itu.

Sementara itu, Angel yang berjongkok di tangga darurat lantai tiga hanya memandangi tubuh Indah yang tergolek tak berdaya. Dari atas ia berbisik, “Selamat jalan Indah! Dimas memang hanya milikku!”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
madehilda
Semangat.... Lanjut Kak
2025-01-30 08:48:37
0
57 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status