KSATRIA API PHOENIX

KSATRIA API PHOENIX

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-08-01
Oleh:  KawanlamaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
8Bab
1.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Dia adalah seorang panglima perang terhebat. Tak ada satu orang pun yang berhasil menyatukan seluruh tanah moonlight di bawah satu panji Kekaisaran, selain Agra Diaz. Sayangnya, pria itu dihukum mati oleh kaisar yang merupakan saudara angkatnya dengan cara dibakar, karena dituduh mencoba memperkosa permaisuri. Kesuksesannya memberi banyak kehidupan bagi umat manusia, Phoenix memberinya sebuah karunia. Pemberian itu membuat dirinya bereinkarnasi ke tubuh seorang anak bernama Ezio Osborn. Melalui Ezio yang memiliki kekuatan spiritual, dia mendapatkan kesempatan kedua untuk membalas dendam pada kaisar. Akankah dia mampu melakukannya? Bagaimana keseruan petualangannya? Ikuti kisah epik Ezio dan Phoenix hanya di sini!

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1: Api yang Tak Pernah Padam

Langit malam tertutup awan kelabu, angin dingin menerpa megahnya benteng Kekaisaran di tanah Moonlight. Di balik tembok batu yang menjulang tinggi, sebuah suasana tegang dan penuh misteri melingkupi istana kaisar. Dalam balutan besi hitam dan jubah merah, Agra Diaz berdiri di tengah halaman terbuka. Matanya yang tajam, penuh dengan kemarahan dan kesedihan, menatap para pengawal yang mengelilinginya.

“Agra Diaz, panglima perang kita,” bisik seorang prajurit kepada rekannya, “dulu dia penyatu tanah ini, sekarang dia berdiri di ambang kematian.”

Namun Agra tidak peduli. Ia tahu betul, pengadilan ini bukanlah tempat mencari keadilan. Tuduhan yang dilemparkan kepadanya — mencoba memperkosa permaisuri — begitu keji dan jauh dari kebenaran. Tapi siapa yang peduli pada kebenaran di dunia kekuasaan? Saudara angkatnya sendiri, sang kaisar, yang di masa lalu pernah ia anggap sebagai pelindung dan rekan seperjuangan, kini menjadi algojo terberat dalam hidupnya.

Terbayang jelas dalam benaknya, bagaimana ia dulu bersama kaisar menumpas pemberontak, menyatukan tanah Moonlight yang terpecah-pecah. Namun, di saat puncak kejayaannya, para musuh yang iri mulai menebarkan fitnah agar ia dijatuhkan.

“Majelis,” Agra memutuskan untuk bicara, suaranya lantang namun lembut, “saya tidak pernah berniat jahat kepada permaisuri atau kerajaan. Tuduhan ini adalah kebohongan yang dibuat untuk menghancurkan saya. Tapi jika ini adalah takdir saya, biarlah saya menerima hukuman dengan kepala tegak.”

Sejenak hening. Suara langkah berat memecah keheningan — sang kaisar muncul dengan ekspresi wajah dingin, menatap tajam ke arah saudara angkatnya yang dulu setia.

“Hukumanmu sudah diputuskan. Api akan membersihkan pengkhianatan dari tanah ini,” ujar sang kaisar tanpa sisa belas kasihan.

Agra memandang ke langit, menyadari malam itu akan menjadi akhir dari perjalanan hidupnya. Namun, dalam hatinya, sebuah nyala semangat tetap menyala — nyala api yang tak akan pernah padam.

___________

Agra diborgol dan diikat di tiang kayu di tengah halaman istana. Sekelilingnya, pasukan berkuda dan warga istana berkumpul menyaksikan hukuman ini dilakukan. Api mulai dinyalakan, cahaya merah menghanguskan malam yang dingin. Asap berputar-putar di udara, membawa bau terbakar yang menusuk hidung.

Namun anehnya, wajah Agra tidak menunjukkan ketakutan—melainkan ketenangan yang menentramkan. Ia menarik napas dalam-dalam, mengumpulkan sisa keberanian di hatinya. Matanya menatap ke arah bintang-bintang yang samar-samar bertengger tinggi di langit.

“Pengkhianat?” gumamnya pelan. “Aku? Aku membawa persatuan dan kedamaian untuk tanah ini.”

Dalam kobaran api yang mulai membakar bajunya, perasaan Agra melayang jauh ke masa lalu; saat ia pertama kali mengangkat pedang demi rakyat, saat ia berjanji akan melindungi semua yang lemah dan tak berdaya. Sejenak ia membayangkan dunia yang ia impikan — tanah Moonlight bersatu, damai, dan tanpa penindasan.

Namun kobaran api yang kian membakar tubuhnya membawa Agra kembali pada kenyataan. Rasa sakit mulai menembus kulit dan dagingnya. Ia berbisik dalam hati, “Ini bukan akhir. Aku akan kembali, dan aku akan menuntut keadilan.”

Dan di saat tubuhnya mulai pingsan, sinar merah di langit terbentuk membayang seperti seekor burung besar yang berkepak—Phoenix. Api itu bukan sekadar penghancur, tetapi juga lambang kehidupan.

“Agra Diaz, jangan menyerah,” sebuah suara lembut namun kuat bergema dalam benaknya; suara Phoenix yang memberikan karunia kehidupan kembali.

_____________

Tubuh Agra yang terbakar perlahan-lahan kehilangan nyawanya, namun di dalam hitamnya malam dan nyala api yang menghanguskan, sesuatu yang ajaib terjadi. Sebuah energi panas dan bercahaya menyelimuti dirinya, mengangkatnya dari antara abu kematian. Phoenix, makhluk nyala api yang abadi, muncul dalam wujud cahaya berapi-api yang mempesona.

“Agra Diaz, pejuang sejati, engkau tidak akan mati hari ini,” kata Phoenix dengan suara menggema penuh wibawa. “Aku memberimu sebuah karunia—kesempatan kedua untuk memperbaiki dunia dan menuntut balas atas penghianatan ini.”

Api di sekitar Agra berubah menjadi cahaya keemasan, dan tubuhnya berubah menjadi abu yang melayang, sebelum menembus sebuah dimensi baru. Kegelapan sekejap terpecah oleh kilauan cahaya.

Dalam momen itu, ingatan dan jiwa Agra menyatu dengan kekuatan Phoenix, memberinya kekuatan spiritual yang luar biasa. Ia merasakan tubuh lama yang penuh rasa sakit lenyap, digantikan oleh kehidupan baru yang penuh harapan.

“Terlahir kembali sebagai Ezio Osborn, kau akan membawa kebenaran dan api keadilan,” suara Phoenix terakhir terdengar sebelum hilang ke dalam gelombang cahaya.

_____________

Keesokan paginya, desa terpencil yang damai terbangun oleh kabar kelahiran seorang bayi laki-laki dengan mata yang berkilau tidak seperti anak biasa. Orang tua Ezio Osborn sangat terkejut melihat anak mereka yang tampak berbeda, seolah membawa cahaya dari dalam dirinya.

Anak itu tertidur nyenyak di ayunan bambu, tetapi ada sesuatu yang misterius di matanya. Sementara burung-burung mulai bernyanyi, angin membawa aroma hangat dan rasa damai yang jauh dari kegelisahan malam sebelumnya.

Namun di dalam jiwa Ezio yang polos, tersimpan kekuatan yang masih tertidur — kekuatan yang suatu hari akan mengubah nasib tanah Moonlight.

Di dalam hening itu, satu hal jelas bagi alam semesta: kebangkitan telah dimulai.

Api yang pernah padam kini menyala kembali, dan jejak langkah seorang panglima perang legendaris akan segera mengisi dunia.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Ayahmul
lanjutkan.....
2024-06-24 03:28:51
0
8 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status