Karma Pedas Sang Mantan

Karma Pedas Sang Mantan

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-15
Oleh:  ohhyundoOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat. 4 Ulasan-ulasan
18Bab
174Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Dulu Dira hanya ingin sukses bersama orang yang ia cinta. Tapi cinta menghancurkannya lebih kejam dari siapa pun. Dikhianati dan kehilangan segalanya, Dira bangkit bukan untuk cinta—melainkan untuk membalas. Namun, ketika pria baru datang menawarkan peluang dan perasaan yang tulus, Dira dihadapkan pada satu pertanyaan: apakah luka lama layak menutup pintu bahagia yang baru?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Satu - Ayam penyet

Rumah nenek Nadira Kamari hari itu penuh dengan kehangatan. Aroma rendang yang baru matang, ketupat yang baru saja diangkat dari rebusan, dan suara gelak tawa sanak saudara yang memenuhi ruang tengah membuat suasana terasa meriah.

Dira duduk di antara sepupu-sepupunya, sesekali ikut tertawa saat mereka membicarakan hal-hal lucu. Namun, pikirannya sesekali melayang pada ponsel yang sejak tadi tak ada tanda-tanda kehidupan dari Satria - kekasihnya.

“Tante denger abis lebaran kalian rencana mau nikah, ya?” suara salah satu tante tiba-tiba menarik perhatian.

Dira tersentak, lalu tersenyum malu-malu. “Iya, Tante. InsyaAllah.”

Serempak keluarganya langsung bersorak. Ada yang menepuk punggungnya, ada yang ikut menggoda. Dira hanya bisa tersenyum, meskipun di dalam hatinya ada sedikit rasa tak nyaman.

“Terus Satria mana, kok nggak ke sini?”

“Nggak tahu nih, udah dua hari nggak bisa dihubungi,” Dira akhirnya mengaku, suaranya terdengar sedikit lesu.

Tante Rina, salah satu saudara ibunya, ikut menimpali, “Jangan-jangan dia lagi nyiapin kejutan, Dir. Biasanya sih gitu, kalau laki-laki tiba-tiba ngilang, bisa jadi lagi nyiapin sesuatu buat ceweknya.”

Beberapa sepupu Dira langsung terkikik. “Wah, siap-siap aja abis lebaran, nih!”

Dira tersenyum tipis, tapi tetap tak bisa menghilangkan kegelisahan di hatinya. Ia ingin sekali percaya kalau Satria hanya sedang sibuk mempersiapkan kejutan, mungkin memang butuh waktu sendiri. Tapi dua hari tanpa kabar? Itu bukan Satria yang ia kenal.

Sejak mereka mulai bisnis ayam penyet bareng tiga tahun lalu, mereka hampir tak pernah lepas komunikasi. Apalagi sejak Satria berjanji untuk serius membawa hubungan mereka ke jenjang pernikahan setelah lebaran. Mereka bahkan sudah membicarakan cincin, gedung, dan katering yang akan digunakan. Satria bilang ingin semuanya sempurna untuk Dira.

Dira menggenggam ponselnya lebih erat. Dalam hati, ia ingin menghubungi Satria lagi, tapi entah kenapa ada rasa ragu yang menahannya. Jangan-jangan…

Tidak, tidak mungkin.

Berusaha mengusir pikiran buruk, Dira mengalihkan perhatian ke sepupunya yang masih sibuk bercanda. Namun, saat ia hendak membuka media sosial untuk menghabiskan waktu, sebuah notifikasi W******p masuk dari seorang teman kuliah

Rena: Dira, aku nggak tahu harus kasih tahu kamu atau nggak… tapi aku nggak mau kamu nggak tahu…

(1 gambar dikirim)

Dira mengernyit. Dengan hati yang berdegup cepat, ia membuka gambar itu.

Dan dunianya langsung berhenti berputar.

Satria.

Berdiri di pelaminan.

Bersanding dengan wanita lain.

Dira tidak bisa bernapas.

Suaranya tercekat di tenggorokan. Ia ingin meyakinkan dirinya bahwa ini hanya lelucon, atau mungkin hanya kebetulan ada orang lain yang mirip dengan Satria. Tapi semakin lama ia menatap foto itu, semakin nyata kenyataan itu menghantamnya.

Satria menikah.

Kemarin.

Tanpa memberitahunya.

Tanpa peringatan.

Tanpa penjelasan.

Tangannya gemetar hebat saat ia buru-buru mengetik pesan ke teman kampusnya.

Dira: Ini editan, kan?

Rena: Enggak, Dir… Maaf. Itu beneran…

Dira: Enggak mungkin!

Brak.

Ponsel Dira terjatuh dari tangannya. Seluruh tubuhnya melemas. Matanya panas. Tenggorokannya tercekat.

Suasana di sekitarnya mulai kabur. Suara tawa keluarganya terdengar jauh, seolah berasal dari dunia lain. Dira merasa seakan-akan oksigen di ruangan ini menghilang. Dadanya terasa sesak, sangat sesak.

“Dira?” suara ayahnya terdengar samar.

“Ndok, kamu kenapa?” suara ayahnya lembut, penuh kekhawatiran.

Dira butuh beberapa detik untuk memahami apa yang terjadi. Kepalanya terasa berat, dadanya masih terasa sesak.

Lalu, ingatan itu kembali.

Foto itu.

Satria.

Pernikahan.

Dira langsung terisak. “Ayah…Satria, yah.."

"Iyo..iyo. Satria kenapa?"

Wajah keriput sang ayah jadi bertambah dalam ketika beliau mulai mengkhawatirkan dirinya. Begitu pula dengan saudara-saudaranya yang lain, tampak mencoba untuk memberi bantuan seadanya.

"Aku mesti balik ke Surabaya sekarang, Yah! Dira mau ketemu Satria dan mastiin semuanya."

Ayahnya terdiam sejenak. Ekspresinya sulit ditebak.

Lalu, dengan suara berat, ia berkata, “Kalau itu yang kamu mau… Ayah ikut.”

Dira menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Napasnya tersendat, dadanya sesak seolah beban di hatinya terlalu berat untuk ditanggung sendirian.

“Ayah…?” suaranya lirih, hampir tak terdengar di tengah isakannya yang tertahan.

“Kamu nggak bisa pergi sendiri dalam keadaan begini. Ayah temenin kamu ke Surabaya.”

Seolah tameng terakhirnya runtuh, Dira langsung terisak. Tubuhnya berguncang, seluruh perasaannya tumpah ruah dalam tangisan yang tak bisa lagi ia bendung. Ia meraih tangan ayahnya, menggenggam erat, seakan takut jika satu-satunya orang yang masih ada untuknya juga akan menghilang.

**

Perjalanan ke Surabaya terasa seperti mimpi buruk bagi Dira.

Mobil melaju di jalan tol, melewati sawah dan bangunan yang berkelebat di luar jendela. Tapi di dalam mobil, hanya ada keheningan.

Dira duduk diam, memeluk dirinya sendiri. Pandangannya kosong, pikirannya penuh dengan jutaan pertanyaan yang tidak bisa dijawab.

Kenapa?

Kenapa Satria melakukan ini padanya?

Apa salahnya?

Bukankah mereka sudah berjuang bersama? Bukankah mereka sudah merintis bisnis bersama? Bukankah mereka sudah merencanakan masa depan bersama?

Kenapa Satria menghancurkan semua itu dalam sekejap?

Air mata jatuh tanpa suara. Tangannya menggenggam baju gamisnya erat, seolah berusaha menahan perasaan yang menghancurkan dadanya.

Ayahnya tidak mengatakan apa-apa. Mungkin karena tahu bahwa tidak ada kata-kata yang bisa menghapus rasa sakit yang Dira rasakan saat ini.

Tiga jam kemudian, mereka tiba di depan rumah Satria.

Dan di sanalah bukti pengkhianatan itu terpampang jelas di depan mata.

Sisa-sisa tenda pernikahan masih berdiri. Bekas dekorasi masih ada di halaman. Pintu rumah terbuka, memperlihatkan beberapa tamu yang masih bertahan, mungkin kerabat dekat yang datang dari jauh.

Dira berdiri membeku.

Namun sebelum ia sempat bereaksi lebih jauh, pintu rumah terbuka lebih lebar.

Dan di sanalah Satria berdiri.

Bersama istrinya.

Dira tercekat. Pandangannya kabur karena air mata yang menggenang. Dadanya sesak.

Namun, yang paling membuatnya ingin berteriak adalah tatapan Satria yang begitu tenang.

Seolah ia sudah siap kapan saja jika Dira datang. Seolah ia tidak merasa bersalah sama sekali.

Lalu, dengan santai, Satria melingkarkan tangannya di pinggang istrinya.

Senyum puas tersungging di bibirnya.

“Hei, Dira. Kamu datang juga.”

Dan saat itu juga, sesuatu dalam diri Dira hancur berkeping-keping.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Miss Abbas
semangat nulisny!!
2025-04-27 15:33:52
1
user avatar
Noa
Semangat Diraaa kamu psti bisa!
2025-04-27 10:38:16
1
user avatar
ohhyundo
Bismillah, moga sukses di sini
2025-04-25 16:45:17
3
user avatar
Nonakwon
Semangat nulisnyaaa
2025-04-25 16:31:32
2
18 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status