Share

27. Penolakan Tak Terduga

Penulis: Murlox
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-08 13:47:00

Setelah Kaisar Feng Zhuqu mengumumkan keputusannya yang mutlak, sebuah keheningan canggung melanda aula. Zhao Qinhua, yang masih syok, mencoba memprotes, "Ta-tapi Yang Mulia—" Ucapannya terpotong oleh sentuhan tangan Zhao Changan di pundaknya.

Gadis itu menoleh menatap ayahnya yang menggeleng pelan, mata tua Zhao Changan memancarkan kekecewaan yang mendalam, namun ia berusaha menyembunyikannya di balik ekspresi tenang.

Ia tahu bahwa memprotes lebih lanjut hanya akan membuat situasi semakin buruk bagi klannya. Perintah seorang Kaisar adalah mutlak.

Di saat ketegangan itu berlanjut karena rasa terkejut dan heran semua orang, Feng Longwei hanya diam, menikmati momen itu dalam diamnya yang dingin.

Ia merasakan banyak mata menatapnya, tidak dengan rasa kagum, melainkan dengan tatapan hina dan jijik.

Bisikan-bisikan aneh memenuhi rongga telinganya, layaknya lantunan musik yang memuakkan namun ia tak lagi terpengaruh olehnya.

"Kenapa harus dia? Padahal Pangeran Keempat dan Kelima jauh lebi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru dan menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   45. Pembunuh Bayaran II

    Di bawah perintahnya, tujuh orang sosok berpakaian serba hitam itu maju, mengepung Feng Longwei dari segala sisi. Mereka tidak meremehkannya. Meskipun informasi menyebutkan bahwa ia adalah pangeran sampah, mereka juga tahu bahwa ia memiliki kemampuan bela diri dan bakat kultivasi yang luar biasa. Oleh karena itu, mereka tidak berani menyepelekan misi pembunuhan ini. Satu-satunya jalan bagi Feng Longwei adalah melawan. Ia mengepalkan tangannya. Dengan kekuatan kultivasinya, ia bisa merasakan energi di sekelilingnya, dan ia bisa menggunakan itu untuk melawan mereka. "Mari kita lihat, siapa yang akan tertawa terakhir," gumam Feng Longwei, senyumnya semakin lebar. Seketika, ia mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan. Sebuah pedang yang dibuat dari baja hitam, yang memiliki kemampuan unik untuk menyerap energi spiritual. "Kau memiliki senjata yang Bagus!" seru pria itu. "Aku akan mengambilnya setelah kau mati!" Mereka melesat maju, pedang mereka mengarah ke leher, dada, dan

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   44. Pembunuh Bayaran

    Feng Longwei melesat di antara pepohonan, bergerak dengan lincah dan tanpa suara, berusaha keluar dari hutan lebat. Meskipun ia tak pernah keluar dari istana kekaisaran sebelumnya, ia tidak seperti orang yang buta arah. Sebelum berangkat, ia sudah menyempatkan diri mempelajari geografi semalaman. Itu semua ia lakukan untuk mengantisipasi kejadian seperti ini, untuk menghadapi jebakan dan pengkhianatan yang sudah ia perkirakan akan datang. Dengan Mata Kebenaran-nya, ia bisa melihat energi alam di sekitar. Ia menggunakan alur energi di hutan sebagai pemandu, memastikan bahwa setiap langkahnya efisien dan terarah. Setelah beberapa saat, ia sampai di dataran tinggi. Dari sana, ia bisa melihat benteng kota besar yang berdiri megah di kejauhan. Sebuah plang penunjuk arah di pinggir jalan mengonfirmasi lokasinya: kota Linglong, ibu kota provinsi Guangli. Feng Longwei menarik napas dalam-dalam. Ia sadar ternyata dirinya sudah berada sangat jauh dari ibu kota kekaisaran, tepatnya di perba

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   43. Niat Buruk

    Di istana kekaisaran yang megah, Kaisar Feng Zhuqu berdiri tegak di ambang pintu utama istana, menatap langit biru yang membentang luas di kejauhan. Di sampingnya, Kasim Li berdiri dengan setia, matanya mengikuti arah pandang sang Kaisar. Angin pagi yang sejuk membelai jubah sutra mereka, namun suasana di antara keduanya terasa berat."Yang Mulia, kenapa Anda membiarkan Pangeran Keenam pergi begitu saja tanpa pengawalan khusus? Saya khawatir Pangeran Keenam akan menemui masalah yang tak diinginkan dalam perjalanan, mengingat ia hanya dikawal oleh prajurit biasa." ucap Kasim Li, suaranya dipenuhi rasa penasaran yang mendalam.Kaisar diam sesaat, matanya tetap terpaku pada cakrawala. Ia mengambil napas dalam-dalam, seolah menimbang-nimbang setiap kata yang akan diucapkannya. "Sudah pasti Feng Longwei akan menemui masalah di perjalanan nanti, aku yakin itu. Namun, untuk memastikan seberapa baik kelayakannya, bahaya seperti itu bukanlah apa-apa," balasnya.Suaranya tenang, namun mengand

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   42. Kebencian Mengundang Bahaya

    Dalam tiga hari, setelah melewati serangkaian pengujian yang terkesan tidak penting bagi Feng Longwei—karena ia sudah tahu hasilnya—utusan sekte Pedang Langit kembali ke sekte mereka. Khususnya Mong Chuyun, yang tampak sangat gembira karena telah menemukan bakat luar biasa di antara para pangeran. Di matanya, Feng Longwei adalah berlian kasar yang tak ternilai harganya, sebuah prospek cerah yang bisa membawa kejayaan bagi sekte mereka.Namun, di balik kegembiraan Mong Chuyun, ada perasaan lain yang tumbuh di dalam istana kekaisaran. Para pangeran dan selir semakin membenci Feng Longwei. Perubahan mendadak dan bakatnya yang tak terduga telah membuat mereka cemburu. Terutama Pangeran Ketiga, Feng Liang, yang tampak murka dan dipenuhi kebencian."Tidak bisa dibiarkan," geram Feng Liang di kediaman Paviliun Angsa Timur. "Feng Longwei tidak boleh memiliki bakat yang luar biasa. Akulah yang seharusnya memiliki segalanya! Aku, Pangeran Ketiga, yang seharusnya mendapatkan perhatian khusu da

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   41. Bakat Luar Biasa

    Apa yang terjadi selanjutnya benar-benar di luar dugaan siapapun, bahkan Kaisar sendiri yang menyaksikan dari samping tampak terkejut, namun berhasil menyembunyikan ekspresinya. Wajahnya yang tegar kini dipenuhi rasa takjub. Ia mengamati kristal spiritual di bawah tangan Feng Longwei, yang memancarkan cahaya terang. Intensitas energi yang padat, serta dua warna yang melambangkan afinitas api dan angin, berputar seperti pusaran kabut di dalam kristal itu.'Aku tak berharap banyak padanya, dengan bakat kultivasi sedikit saja sudah cukup. Tapi siapa sangka ternyata pangeran keenam memiliki bakat yang luar biasa,' batin Kaisar, hatinya dipenuhi rasa bangga yang tersembunyi.Seluruh wajah di kerumunan yang tadinya meremehkan, kini dipenuhi rasa jengah dan tak percaya. Bisikan-bisikan keterkejutan menggema di halaman istana."Bagaimana mungkin ini terjadi!? Dua elemen sekaligus!?" seru seorang murid sekte Pedang Langit, terkejut dengan apa yang dia lihat.Feng Liang yang menyaksikan kejadi

  • Kembalinya Sang Penguasa Dengan Sistem   40. Ujian Seleksi

    Kaisar Feng Zhuqu tidak menjawab secara langsung. Ia hanya tersenyum tipis. "Anda akan melihatnya sendiri, Tetua Mong. Saya yakin, Anda akan terkejut dengan apa yang akan Anda temukan nanti."Obrolan mereka berlanjut hingga beberapa menit, dengan Kaisar menceritakan secara singkat tentang peristiwa yang terjadi di istana baru-baru ini. Mong Chuyun mendengarkan dengan seksama, matanya yang tajam mengamati setiap detail, mencoba membaca kebenaran dari kata-kata Kaisar. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang tersembunyi, sebuah rahasia yang tidak diungkapkan oleh Kaisar.Akhirnya, tibalah hari di mana Mong Chuyun memutuskan untuk melakukan seleksi pada para pangeran. Memang tak sesuai dengan rencana awalnya. Namun, untuk membuktikan kata-kata Kaisar tentang Pangeran Keenam benar atau tidak, ia perlu melakukan lebih banyak penelitian dan observasi.Mong Chuyun adalah seorang pria setengah baya yang menjunjung tinggi bakat dan martabat. Baginya, mustahil membiarkan sampah tak berguna lolos menj

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status