Home / Young Adult / Kenikmatan Satu Malam / Bab 3 Persiapan Ke Perusahaan

Share

Bab 3 Persiapan Ke Perusahaan

Author: Jackie Boyz
last update Last Updated: 2025-06-05 15:50:09

“Hahahaha!” Antonio tertawa keras sekali. Dengan puas pria itu terus menyaksikan tayangan di dalam layar kaca dalam kamarnya. Baginya Yu Silan pasti sudah kalah telak olehnya. “Akhirnya aku bisa menjatuhkanmu! Kamu tidak akan bisa bersikap sombong lagi di depanku!” Ucapnya dengan wajah penuh kepuasan.

Di sisi lain, Saena sedang duduk di dalam taksi. Gadis itu cemas sekali jika sampai kedua orangtuanya mengetahui tindakan yang dia lakukan pada malam ini. Apalagi Saena juga tahu kalau hubungan antara keluarga Abraham dengan keluarga Kevan Yu cukup baik. Namun dia sama sekali tidak tahu menahu kalau keluarga besarnya memiliki hutang dana begitu besar demi kelangsungan perusahaan keluarga mereka.

“De Fayer Group milik Papa selama ini memiliki banyak anak perusahaan yang terus berkembang, kenapa aku bisa percaya dengan selembar kertas yang ditunjukkan oleh Antonio Cassano padaku? Hanya karena selembar kertas aku sudah-su-sudah naik ke atas ranjang Yu Silan! Jangan-jangan pria serakah itu sudah menipuku!” Keluh Saena seraya menjambak rambutnya sendiri. Ada rasa sesal di dalam hatinya lantaran sudah memutuskan untuk bertindak tanpa menyelidiki kebenaran dari laporan yang ditunjukkan oleh Antonio padanya. “Aku sudah terlanjur tidur dengan Yu Silan! Aku tidak punya muka lagi di hadapan pria itu! Jangan sampai aku bertemu lagi dengannya.. hidupku benar-benar sudah berakhir.” Saena terus mengaduk rambutnya sendiri sampai acak-acakan.

Sampai di rumah, pelayan dalam kediaman Abraham datang menyambut. Nyonya Abraham mengukir senyum lembut melihat putrinya baru tiba di rumah.

“Bagaimana pestanya? Apa Tuan Kevan menerima hadiah yang aku titipkan padamu?” Tanya Abraham pada Saena, putri satu-satunya itu sudah mewakili dirinya untuk pergi ke pesta malam ini, karena kondisi kesehatannya yang kurang begitu baik akhir-akhir ini.

“Sudah, Pa.” Saena menjawab sambil menundukkan wajahnya. “Pa, karena besok Saena ada magang. Saena naik dulu ke kamar untuk beristirahat.” Pamit gadis itu pada ayahnya.

“Ya sudah, masuklah ke dalam kamarmu.” Seru Abraham pada Saena. Nyonya Abraham segera menggandeng lengan suaminya untuk beristirahat di dalam kamar. Sejak tadi Abraham menunggu Saena untuk menanyakan perihal hadiah itu. Melihat Saena kembali dia sudah merasa lega.

Saena berusaha berjalan dengan benar, kedua kakinya masih terasa sakit dan gemetar akibat ulah Yu Silan tiga puluh menit lalu.

Gadis itu masuk ke dalam kamarnya. Tanpa melepaskan gaunnya Saena pergi ke kamar mandi. Jemarinya yang lentik memutar keran untuk menyalakan shower. Tubuhnya yang penat dan sakit mulai agak mereda lantaran air hangat yang jatuh dari atas kepalanya dan menyiram seluruh tubuhnya. Saena memejamkan kedua matanya, dia masih teringat dengan kejadian yang menimpanya malam ini.

“Bagaimana jika aku hamil?! Aku-aku tidak ingin Papa sedih!” Serunya seraya membenturkan keningnya pada dinding kamar mandi untuk melepas rasa gelisah dalam hatinya.

Keesokan harinya.. Saena sudah bersiap untuk pergi magang di perusahaan. Dia belum tahu di mana perusahaan yang menjadi tujuannya pagi ini.

Saat ini Saena sedang duduk untuk menikmati sarapan pagi bersama dengan papanya dan juga mamanya. Saena didapati sedang melamun, ibu gadis itu segera menegur.

“Saena, sayang? Apa yang kamu pikirkan? Bukannya perusahaan tempatmu magang sudah menerimamu? Mama dengar dari Papamu kalau kamu masuk ke dalam perusahaan besar di kota.” Nyonya Abraham mengukir senyum pada bibirnya.

Saena tidak mengerti kenapa kedua orangtuanya malah terlihat bahagia sekali di atas penderitaan yang dia alami semalam.

“Wajah-wajah cerah mereka ini, sama sekali tidak menunjukkan kalau perusahaan kami sedang mengalami penurunan! Jangan-jangan selembar kertas itu benar-benar palsu! Antonioooo! Awas kamu!” Geram dalam hati Saena seraya meremas gagang garpu dalam genggaman tangan kanannya. Dengan kasar Saena mulai menyuap makanan ke dalam mulutnya.

“Saena?” Tegur Bai Yumei pada putrinya sambil mengusap lembut punggung Saena.

“Ah iya, Ma.” Sahut gadis itu dengan wajah sedikit panik. Saena berusaha tersenyum untuk mengusir cemas di dalam hatinya. Dia juga tidak ingin menunjukkan kegelisahan yang ingin dia sembunyikan dari kedua orangtuanya.

“Triiing!” Dering ponsel Abraham membuat dua wanita itu bersamaan menatap ke arah Abraham.

Pria itu segera menerima panggilan tersebut.

“Halo? Ah iya-iya! Terima kasih Tuan Besar Yu. Ya, putriku sudah siap, dan sebentar lagi akan berangkat ke sana. Mohon bimbingannya, Tuan! Hahaha!” Abraham berdiri dari kursinya, pria itu terlihat senang sekali menerima telepon dari seberang sana.

Sementara Saena melotot bingung, gadis itu mendengar ayahnya menyebut-nyebut nama Yu. Dan dia juga akan dikirimkan ke sana. Karena tidak bisa menahan rasa cemas dan penasaran dalam hatinya, Saena segera berdiri dan menyusul ayahnya untuk bertanya.

Saena melihat ayahnya tersenyum cerah sedang berdiri di ruangan utama. Pria itu baru saja menutup panggilan pada ponselnya.

“Papa? Tadi.. itu,” dengan gugup Saena menunjuk ponsel ayahnya. Gadis itu tidak tahu harus memulai pertanyaan dari mana. Di sisi lain dia tidak ingin ayahnya tahu tentang tindakannya semalam. Di sisi lain dia tidak mau menahan rasa penasaran dalam hatinya lagi.

“Ah iya, mulai sekarang kamu akan magang di Ailen Group! Hahahaha!” Abraham tertawa keras sekali, pria itu berjalan menuju ke ruang makan sambil memeluk bahu putri semata wayang kesayangannya.

Bagai disambar petir di siang bolong Saena spontan berteriak histeris.

“Tidaaaaakkkk!”

Abraham dan Bai Yumei melongo menatap ke arah Saena yang kini berdiri sambil menjambak rambut panjangnya sendiri.

“Saena?” Tegur Bai Yumei pada anak gadisnya.

“Kamu tidak mau masuk ke dalam Ailen?!” Nada suara Abraham terdengar sangat tidak senang.

Saena menatap ke arah ayah dan ibunya, dengan cepat gadis itu langsung menggelengkan kepalanya. “Bu-bukan! Pa, Ma, maksud Saena. Tidak mungkin Saena yang masih awam ini diterima di-di sana..” ucapnya sambil meringis lalu buru-buru duduk di kursi meja makan. Dengan wajah panik gadis itu mengambil gelasnya lalu meneguk isinya demi menenangkan hatinya.

“Bagus sekali! Buaak! Buakk!” Abraham tersenyum sambil memukul punggung Saena dengan agak keras. Isyarat tersebut merupakan keputusan telak yang tidak boleh ditolak oleh Saena.

“Bagaimana bisa tiba-tiba di Ailen Group!? Jangan-jangan ini ulah Antonio sialan itu! Awas saja! Aku akan mencincang penipu itu!” Sumpahnya dalam hati.

“Cepat bersiaplah, ah, jangan memakai baju seperti ini. Kenapa putri Papa yang cantik malah berpenampilan seperti cleaning sevice? Ma, bantu putrimu untuk bersiap!” Serunya dengan senyum sumringah. Bai Yumei segera membawa Saena untuk bertukar baju kembali.

“Aku tidak menyangka ternyata putriku sudah dewasa.” Ucap Abraham setelah kedua wanita itu masuk ke dalam.

Di dalam kamar Saena. Bai Yumei sedang sibuk memilih baju yang cocok untuk putrinya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 68 Tamat

    Semenjak Saena tinggal di sisinya, hari-hari Yu Silan menjadi lebih berwarna. Seiring berjalannya waktu Saena belajar dengan serius saat magang di Ailen. Saena tidak malas-malasan lagi seperti sebelumnya.Melihat kerja keras Saena, Yu Silan merasa bangga padanya. Keluar dari Ailen Saena kembali ke universitas untuk menuntaskan kuliahnya. Saena juga sudah mulai aktif di perusahaan De Fayer milik Bai Yumei.Gadis belia yang satu tahun lalu sering menangis dan merengek manja pada ayah dan ibunya, kini terlihat mandiri dan kuat. Saena nampak cocok menjadi pewaris De Fayer group.***Di sisi lain. Antonio tinggal bersama dengan Kevan Yu dan Meline. Mereka pindah dari rumah megah mereka ke kediaman ibu Meline. Di sana rumah ibu Meline kosong. Keluarga Sujune hanya memiliki satu anak yaitu Meline. Semuanya terjadi karena tindakan sembrono Antonio di Ailen. Kevan Yu terpaksa mengganti rugi semuanya. Dengan sisi licik di balik penampilan tenang Yu Silan, akhirnya Yu Silan ber

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 67 Sepenuh hati

    “Saena, aku sebenarnya sudah mengalihkan De Fayer group pada Presdir Yu, aku melakukan itu untuk melindungi perusahaan. Aku tidak bisa mempercayai keluarga ibumu. Mereka serakah dan ingin mengambil alih De Fayer sejak lama. Berkat bantuan Presdir Yu, serta naungan Ailen, mereka tidak berani bertindak lagi. Kamu tidak perlu cemas dengan saham De Fayer, mereka terdiri dari nama ibumu, Saena.”Penjelasan Abraham membuat Saena merasa bersalah dan semakin mencintai Yu Silan. Ketika malam hari, Saena kembali melayani Yu Silan dengan sepenuh hati. Desahan Saena memenuhi ruang kamarnya di lantai atas, malam ini dia dan Yu Silan memutuskan untuk tinggal di kediaman Abraham. Terakhir tadi, Abraham juga membahas keputusan tentang pernikahan Saena. Tentu saja hal itu membuat Saena semakin lengket pada Yu Silan. Ada banyak ketakutan sempat singgah di dalam hati Saena. Melihat sosok Yu Silan yang begitu sempurna, ditambah para gadis yang sibuk mencuri perhatian darinya. Tak terhitung dari Ail

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 66 Hasrat panas

    “Basah dan seksi.” Bisik Yu Silan ketika jemari tengahnya sampai ke dalam sisi intim Saena, merasakan denyutan dan juga cairan yang licin pada jemarinya. “Ayolah, Tuan, please ...” wajah Saena mulai memelas. Saena menaikkan ujung gaunnya hingga sebatas pinggang, g-stringnya dia tarik hingga terlepas. “Tuan, aahh, sshhh, sentuhanmu, membuatku tidak tahan.” Bisiknya penuh hasrat. Dengan posisi berdiri Yu Silan mengarahkan kejantanannya pada sisi intim Saena, mereka berdua melakukan hubungan intim dengan posisi berdiri. Saena sangat menikmati gesekan yang dilakukan oleh Yu Silan. Yu Silan terus menggeseknya, sampai tiga puluh menit lamanya hingga liang intim Saena penuh dengan cairan yang sangat licin. Yu Silan tidak bisa menahan keinginan untuk menyesap kedua bukit kenyal pada kedua dada Saena. “Ouhh, Tuan Yu, ini sangat nikmat sekali, ouhh Tuan.” Rintih Saena penuh kepuasan. Dia sudah dua kali klimaks sejak melakukan hubungan intim dengan Yu Silan bebera

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 65 Gaun merah

    Sesuai dengan dugaan Yu Silan, Antonio tidak secerdik yang dipikirkan. Mau ditempatkan di posisi setinggi apapun di dalam kepala Antonio hanya terisi dengan kesenangan bukan perjuangan untuk mendapatkan prestasi di perusahaan. Sejak awal Antonio hanya menginginkan kenyamanan dan tidak begitu peduli dengan perkembangan Ailen.Usai dari bekerja hari itu, Antonio tidak pulang ke kediaman Kevan Yu. Dia pulang ke kediamannya sendiri, di sana beberapa wanita sudah duduk menunggu kehangatan. Antonio sangat suka berfoya-foya.“Tuan Antonio!” Seru wanita panggilan tersebut begitu melihat Antonio masuk ke dalam rumah. Dia berdiri dari kursinya lalu berjalan mendekat. Antonio memeluknya dengan mesra kemudian membawa langkah kaki mereka berdua menuju ke dalam kamar. Di dalam kamar helai demi helai baju mereka terlepas dari tubuh masing-masing.***Di sisi lain, Yu Silan masih tinggal di dalam sebuah restoran. Sore ini dia memiliki jadwal untuk bertemu dengan beberapa klien. Yu S

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 64 Rencana Yu Silan

    Keesokan harinya, Yu Silan terjaga di atas ranjang, Saena Abraham tinggal di dalam pelukannya. Saena belum terjaga dari tidurnya, Saena terlihat lelap sekali.“Dia pasti merasa lelah.” Gumamnya. Dikecupnya kening Saena dengan kecupan pelan. Yu Silan tidak ingin membuat gadisnya terjaga. Dengan perlahan Yu Silan memindahkan lengan lembut Saena ke samping lalu dia bangun dari atas tempat tidur untuk bersiap ke Ailen.Satu jam kemudian ... Saena terbangun, dia tadi bermimpi indah. Saat terjaga senyum masih mengembang di bibirnya. Hanya sesaat, lantaran pada detik berikutnya dia mulai panik karena tidak mendapati Yu Silan di sisinya.“Tuan! Tuan Yu! Tuaaan Yuuuuuu!” jeritnya dari dalam kamar.Nuan sedang menyiapkan sarapan segera meninggalkan meja makan untuk pergi menuju ke arah suara jeritan. Nuan mencari Saena, sampai di depan pintu kamar Yu Silan, Nuan tidak berani menerobos masuk. Dia hanya mengetuk pintu sambil memanggil nama Saena.“Nona Muda? Nonaa? Nona baik

  • Kenikmatan Satu Malam   Bab 63 Topik menyebalkan

    “Tuan Yu marah?” Tanyanya kemudian. Dia merasa Yu Silan memiliki ganjalan dalam dada saat melihat Yu Silan menghela napas berat beberapa saat yang lalu.“Tidak sama sekali.” Jawabnya dengan tatapan santai tanpa senyum di bibirnya.Saena memeluk pinggang Yu Silan sambil menyandarkan pipinya pada dadanya.“Aku jatuh cinta pada Tuan Yu. Tapi rasanya sekarang ...”“Kamu ragu padaku, aku harus meluruskannya, sebelum kamu memutuskan kabur dari sisiku seperti belakangan ini. Kamu tahu, aku tidak akan membiarkan wanitaku jatuh ke dalam genggaman pria lain. Itu membuatku sangat kesal!” ucapnya dengan serius. Yu Silan mungkin bisa bersabar dengan masalah yang datang dan pergi di perusahaan. Tapi dia sama sekali tidak bisa bersabar ketika mendapati wanita yang dicintainya pergi dan menutup pintu darinya.“Tidak akan Tuan, mungkin aku hanya pindah ke BCC.” Jawab Saena dengan suara pelan.“Kamu! Astaga! Chan Fan? Apakah pria itu lebih menarik? Tega sekali!” Keluhnya. Yu S

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status